0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan1 halaman
Kekayaan materi menurut Alkitab bersifat sementara dan dapat menyesatkan orang dari iman serta membuat lupa akan Tuhan. Namun, kekayaan sebenarnya menurut Alkitab adalah sikap dan pengetahuan tentang Allah, bukan harta duniawi semata. Kekayaan rohani meliputi mengenal Kristus, iman yang kuat, serta kebajikan dalam berbagi dengan sesama.
Kekayaan materi menurut Alkitab bersifat sementara dan dapat menyesatkan orang dari iman serta membuat lupa akan Tuhan. Namun, kekayaan sebenarnya menurut Alkitab adalah sikap dan pengetahuan tentang Allah, bukan harta duniawi semata. Kekayaan rohani meliputi mengenal Kristus, iman yang kuat, serta kebajikan dalam berbagi dengan sesama.
Kekayaan materi menurut Alkitab bersifat sementara dan dapat menyesatkan orang dari iman serta membuat lupa akan Tuhan. Namun, kekayaan sebenarnya menurut Alkitab adalah sikap dan pengetahuan tentang Allah, bukan harta duniawi semata. Kekayaan rohani meliputi mengenal Kristus, iman yang kuat, serta kebajikan dalam berbagi dengan sesama.
- Bisa menipu supaya orang percaya tidak berubah (mark. 4 : 19) - Bisa menghambat orang masuk surga (mat. 19 : 23) - Penghiburan yang salah (luk. 6 : 24) - Bisa membuat orang melupakan Tuhan (luk. 12 : 16-21) - Bisa membuat masa bodoh untuk memberikan bantuan (luk. 18 : 19-26) - Bisa menahan orang untuk mengikut Tuhan (luk 18 : 22-23) - Motivasi yang salah untuk kaya bisa menjadi jerat yang mencelakakan dan membinasakan (1 tim. 6 : 9) - Perburuan uang menyebankan orang menyimpang dari iman ( 1 tim. 6 : 10) - Kekayaan tidak dapat diandalkan ( 1 tim. 6 : 17) - Orang kaya bisa lenyap seperti rumput (yak. 1 : 10-11) - Kekayaan bisa menimbulkan kesewenang-wenang (yak. 5 : 4-6) Melihat apa yang di tuliskan diatas, perjanjian baru cenderung mengungkapkan apa yang menjadi bahaya-bahaya ketika orang menjadi kaya. Tapi ini bagian penting untuk pemberitaan gereja karena hal ini boleh mengingatkan jemaat bagaimana pengelolaan harta yang salah menyebabkan hal-hal yang disebutkan tadi.
Kekayaan yang sebenarnya menurut Alkitab
- Mengenal Kristu (kol. 2 : 2-3) - Harta yang kekal disurga bukan materi yang ada di dunia (mat. 6 : 20, 19 : 21, luk, 12 : 33, ibr. 10 : 34) - Injil, yaitu pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang tampak pada wajah Kristus (2 kor. 4 : 6-7) - Kaya dalam Kasih (1 tes. 3:12) - Kaya di hadapan Allah, yaitu rajin berbuat baik (memberi) (luk. 12 : 21) - Kaya dalam pengetahuan tentang Kristus dan Mengajarkanya ( 1 kor. 1 : 5) - Kaya dalam memberi meskipun miskin harta (2 kor. 8 : 2-3) - Kaya dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu dan dalam kasih ( 2 kor. 8 : 7) - Kaya dalam kebaikan dan kebajikan, memberi dan membagi ( 1 Tim. 6 : 18) - Kaya karna menjadi ahli waris kerajaan Allah ( yak. 2 : 5) - Ajaran yang sehat yaitu Injil ( 2 tim. 1 : 13-14) - Penghinaan, aniaya, dan fitnah yang diterima karena Kristus (ibr. 11 : 26, mat. 5 : 11- 12) Melihat dari apa yang sebenarnya yang dimaksudkan dalam perjanjian baru, kekayaan ini bersifat sikap, dan pengetahuan tentang Allah bukan hanya atau sebatas materi. Dan bisa dikatakan bahwa kekayaan materi bersifat sementara atau juga hanya titipan untuk dikelola bukan untuk dibanggakan sebagai modal untuk lebih dekat dengan Allah.