Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elma Manda’ Sendana

Kelas : A Teologi/2020218156

HUBUNGAN ANTARA SPIRITUALITAS KRISTEN DAN ENTREPRENEURSHIP


Spiritualitas kerja Kristen adalah aspek batiniah dari seorang Kristen yang mencerminkan
hubungannya dengan Allah dan ajaran Alkitab, yang mendorongnya untuk melakukan pekerjaan
dan pelayanan dengan tujuan memuliakan Allah, memberikan manfaat kepada orang lain, dan
juga mendapatkan manfaat bagi dirinya sendiri, dilakukan dengan cara terbaik sesuai dengan
kemampuan dan pemikiran yang dimiliki.1

Entrepreneurship rohani dianggap sebagai manifestasi dari spiritualitas kerja Kristen


yang ideal, karena didasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mendasarinya, memiliki
karakteristik yang unik, serta memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang
signifikan.Ciri khas seorang entrepreneur menegaskan bahwa setiap individu Entrepreneur
merupakan individu yang mandiri, memiliki kemampuan berpikir yang unggul, keberanian
dalam pengambilan keputusan, dan keterampilan dalam menciptakan cara kerja yang unggul,
yang semuanya mendukung kepemimpinannya yang unggul. Di sisi lain, perbedaan antara
entrepreneur umum dan entrepreneur rohani sangatlah besar. Perbedaan tersebut terletak pada
nilai-nilai dasarnya. Pertama, entrepreneur umum cenderung berfokus pada keuntungan finansial
sebagai hasil akhirnya, sedangkan entrepreneur rohani lebih mengutamakan tujuan yang lebih
tinggi, yaitu membantu sebanyak mungkin orang. Oleh karena itu, mereka perlu mencari
sebanyak mungkin keuntungan finansial untuk dapat membantu lebih banyak orang. Kedua,
kesuksesan entrepreneur umum diukur dari akumulasi keuntungan finansial, sementara
kesuksesan entrepreneur rohani berasal dari janji berkat Tuhan. Karena itu, mereka berusaha
untuk memberkati sebanyak mungkin orang dengan terus memberi tanpa henti.2

Dalam ajaran Kristen, pentingnya hubungan ini terlihat dalam misi Gereja untuk
memuliakan Allah dan membawa kerajaan-Nya ke bumi dengan menjadi "garam" dan "terang"
dunia (Matius 5:13,14). Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa spiritualitas memiliki peran
penting dalam entrepreneurship yaitu :
1
Igniatus dan Romi. Spiritualitas Entrepreneurship : Memaknai Spiritualitas Kerja Kristen, (Jurnal Teologi dan
kepemimpinan Kristen : Vol 7, No 1 Juni 2022) http://e-journal.sttharvestsemarang.ac.id/index.php/harvester
2
Yakob Tomatala, Spiritual Entrepreneur
a) Kreativitas : Manusia memiliki dimensi spiritual yang memungkinkan mereka untuk
memahami pesan ilahi, dan kemampuan fisik untuk mewujudkannya. Aspek spiritual
memberikan dorongan untuk menjadi entrepreneur yang kreatif dan produktif.
b) Fungsi Kontrol: Kesadaran spiritual membantu menghindari kesalahan yang dapat
menghalangi rezeki. Spiritualitas dalam entrepreneurship mencegah kesombongan dan
mengingatkan bahwa kesuksesan bukanlah karena keunggulan diri, tetapi karena rahmat
Allah.
c) Stabilitas : Spiritualitas entrepreneurship mengajarkan untuk melihat kehadiran Allah
dalam setiap aspek bisnis, mulai dari awal hingga hasil akhir. Semua ini dilihat sebagai
bentuk ibadah, menghindari pemisahan antara bisnis dan spiritualitas yang dapat
mengakibatkan kekeringan spiritual.

Indikator utama Entrepreneurship Spiritual meliputi kesadaran akan keberadaan diri sebagai
bagian dari ciptaan Tuhan, penolakan egoisme, penciptaan produk yang bermanfaat, dan contoh
cinta Tuhan kepada orang lain. Pentingnya spiritualitas dalam kesuksesan seorang entrepreneur
telah diperhatikan sejak Steve Jobs. Spiritualitas memainkan peran penting dalam membantu
seorang entrepreneur unggul di bidangnya. Dengan demikian, menjadi penting bagi setiap
entrepreneur untuk memperhatikan dan mengembangkan aspek spiritualitas mereka, meskipun
seringkali hal ini diabaikan karena persepsi bahwa spiritualitas dan entrepreneurship saling
bertentangan. Bagi individu yang memandang kecerdasan spiritual sebagai panduan dalam
hidup, mereka akan memahami bahwa kekayaan, pekerjaan, dan posisi adalah amanah dari Allah
yang akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Dengan tingkat spiritualitas yang tinggi,
seseorang akan memiliki pemahaman yang lebih jelas dan mendalam terhadap masalah-masalah
yang dihadapinya. Banyak yang menggambarkan Entrepreneurship Spiritual sebagai usaha untuk
menempatkan kepentingan orang lain di atas keuntungan pribadi. Namun, Entrepreneurship
Spiritual jauh lebih dari sekadar memberi prioritas kepada orang lain. Menjadi seorang
wirausahawan spiritual berarti membuka jalan bagi Tuhan untuk bekerja melalui individu
tersebut di dunia ini. Motivasi seorang entrepreneur spiritual didorong oleh cinta dan kasih
sayang yang diyakini berasal dari Tuhan. Mereka tidak memikirkan keuntungan pribadi semata.3

3
Istianingsih dan Robertus. Kekuatan Spiritualitas dalam Entrepreneurship, (Purwokerto : CV. Pena Persada, 2020)
241-259.

Anda mungkin juga menyukai