Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elma Manda’ Sendana

Kelas : A Teologi/2020218156

PANGGILAN KRISTEN DAN ENTREPRENEURSHIP

Pemahaman yang krusial mengenai panggilan adalah bahwa Allah pada dasarnya
memanggil manusia "kepada diri-Nya" daripada suatu tugas spesifik. Os Guinness, dalam
penjelasannya, mendefinisikan panggilan sebagai kebenaran bahwa Tuhan memanggil kita untuk
menghadap-Nya dengan begitu jelas sehingga segala yang kita lakukan dan miliki diisi dengan
dedikasi khusus dan merupakan respons terhadap panggilan-Nya. Definisi ini menyoroti
hubungan antara Tuhan, yang memanggil, dan umat-Nya yang dipanggil untuk berhubungan
dengan-Nya. Seperti yang ditunjukkan dalam Injil, Yesus datang untuk "memanggil" orang
berdosa untuk bertobat (Matius 9:13) dan mengundang semua yang bekerja keras untuk datang
kepada-Nya (Matius 11:28). Dalam Perjanjian Baru, panggilan oleh Allah sering kali berarti
keselamatan itu sendiri.Karena Perjanjian Baru sering menggunakan panggilan untuk
menggambarkan panggilan "kepada Kristus", kita mengidentifikasinya sebagai panggilan utama
kita. Panggilan utama kita adalah untuk merespons ajakan Yesus, "ikutlah Aku", dengan
mengenal, memercayai, mencintai, menghargai, dan mengikuti Kristus.1

Dari perspektif kekristenan, kewirausahaan sebenarnya dapat diinterpretasikan sebagai


panggilan atau tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan untuk mengelola serta memanfaatkan
sumber daya yang telah diberikan-Nya dengan bijaksana, guna membangun dan melayani
sesama. Referensi dari Alkitab yang mendukung pemikiran ini adalah perumpamaan tentang
talenta dalam Matius 25:14-30.Perumpamaan talenta ini mengisahkan seorang tuan yang
mempercayakan bakat atau talenta kepada tiga hamba, masing-masing sesuai dengan
kemampuan mereka. Dua hamba pertama menggunakan bakat mereka secara efektif dan
menghasilkan keuntungan, sedangkan hamba yang ketiga gagal memanfaatkan bakat yang
diberikan padanya, tidak menghasilkan keuntungan sama sekali, dan dihukum sebagai akibatnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kita untuk memanfaatkan bakat dan sumber
daya yang diberikan-Nya dengan baik untuk mencapai hasil yang positif. Dalam konteks
kewirausahaan, hal ini berarti bahwa Tuhan mengharapkan kita untuk menggunakan kemampuan

1
Luke Bolton, “Apa artinya dipanggil : Panggilan Tuhan”, Faith Driven Entrepreneur,
https://www.faithdrivenentrepreneur.org/blog/what-does-it-mean-to-be-called
dan sumber daya yang kita miliki untuk membangun usaha yang tidak hanya memberikan
manfaat bagi orang lain, tetapi juga memuliakan-Nya. Selain itu, kewirausahaan juga dapat
dipandang sebagai bentuk pelayanan kepada sesama, karena melalui usaha yang berhasil, kita
dapat memberikan lapangan kerja, memenuhi kebutuhan konsumen, dan memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat.Prinsip lain dari Alkitab yang mendukung pandangan ini adalah 1
Korintus 10:31, yang menekankan bahwa segala hal yang kita lakukan, termasuk dalam
menjalankan usaha, harus dilakukan untuk kemuliaan Tuhan. Ini menegaskan bahwa tujuan
utama dari kewirausahaan Kristen adalah untuk memuliakan Tuhan dan memberikan manfaat
kepada sesama, bukan hanya mencari keuntungan finansial semata.

Sebagai seorang pengusaha Kristen, penting untuk diingat bahwa kesuksesan dalam
bisnis tidak hanya diukur dari segi keuntungan materi, tetapi juga dari prinsip-prinsip moral dan
etika yang diajarkan dalam Alkitab, seperti kejujuran, integritas, kerjasama, dan kasih. Dengan
demikian, kewirausahaan dari perspektif kekristenan dapat dipandang sebagai panggilan atau
tanggung jawab dari Tuhan untuk mengelola sumber daya dengan bijaksana, dengan tujuan
untuk membangun usaha yang memberikan manfaat bagi sesama dan memuliakan-Nya.2

2
Wisnu Prianggani, “Benarkah Kewirausahaan adalah panggilan menurut Alkitab?”,
Jawaban.com, https://www.jawaban.com/trial/read/article/id/2023/04/04/3/230330174807/
benarkah_kewirausahaan_adalah_panggilan_menurut_alkitab

Anda mungkin juga menyukai