PENDAHULUAN
Dalam Perekonomi Nasional Indonesia sekarang ini, pemasaraan berkembang dengan pesat
dan memahami perilaku konsumen menjadi salah satu strategi dalam keberhasilan memasarkan
produk-produknya. Salah satunya sektor perekonomian yang masih dapat bertahan pada saat
krisis ekonomi adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ini menunjukan
bahwa sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki keunggulan kompetitif dan
perlu diperhatikan agar dapat terus dikembangankan.Selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi, penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dibutuhkan sebuah Sistem Komunitas untuk
menyediakan layanan bisnis dan strategi untuk menciptakan loyalitas pelanggan.
Pembangunan sistem ini diharapkan dapat membuat sebuah E-Community system untuk Usaha
Mikro Kecil Menengah dengan menggunakan berbasis Customer Relationship Management
(CRM) di dalam Service Oriented Architecture (SOA).
.
1.4 Batasan Masalah
Service Oriented Analysis and Design (SOAD) merupakan metode pendekatan yang digunakan
untuk merancang aplikasi berbasis SOA sehingga dari proses bisnis yang telah dijabarkan dapat
diidentifikasi dan dibentuk berbagai macam service yang dibutuhkan oleh aplikasi SOA. SOA
membagi fungsi-fungsi menjadi unit-unit yang berbeda (service), yang dapat didistribusikan
melalui suatu jaringan dan dikombinasikan serta digunakan ulang untuk membentuk aplikasi
bisnis.Layanan-layanan ini saling berkomunikasi dengan mempertukarkan data antar mereka
atau dengan mengkoordinasikan aktivitas antara dua atau lebih layanan.Service adalah sebuah
stand-alone unit dalam sebuah functionality.
SOA Modelling
Metodologi SOA dimulai dengan modelling. SOA Conseptual Model didasarkan pada bentuk
arsitekturnya yang merupakan interaksi diantara bagianbagian utamanya yaitu:
1. Penyedia Service
Berfungsi menyediakan service dan dilengkapi dengan implementasinya. Penyedia service
berupa network address yang dapat menerima dan mengeksekusi permintaan dari pemakai
service.
2. Pemakai Service
Pemakai service dapat menggunakan Uniform Resource Identifier (URI) untuk meminta service
baik secara langsung atau melakukan pencarian service yang sesuai pada service registry,
kemudian melakukan binding dan invoke terhadap service. Peminta service dapat berupa
aplikasi, service maupun modul software yang memerlukan service.
3. Service Registry
Service Registry berupa directory yang dapat diakses melalui network dan berfungsi untuk
menyimpan service-service. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan mempublish service dari
penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang meminta service.
4. Service Broker
Service Broker menyediakan dan mengatur service registry.SOA menggunakan paradigma find-
bindexecute.Penyedia service meregister servicenya kedalam registry public.Kemudian registry
ini digunakan oleh pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan kriteria yang
dikehendaki. Apabila didalam registry ini terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan
diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut.
SOA menggunakan paradigma find-bindexecute.Penyedia service meregister servicenya kedalam
registry public.Kemudian registry ini digunakan oleh pemakai untuk menemukan service yang
sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. Apabila didalam registry ini terdapat service yang
dikehendaki, maka pemakai akan diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut.
A. Arsitektur SOA
Gambar 1.2
B. Arsitektur Aplikasi
SELLER
MENDAFTAR
BUYER
LOGIN
KONFIRMASI KONFIRMASI
BARANG SUDAH SELLER BUYER BARANG SUDAH
DIKIRIM DITERIMA
MARKETING
AUTOMATION
MENAMPILKAN BARANG
KONFIRMASI /
MEMBELI
UPLOAD BUKTI
BARANG
DATABASE TABEL YSIS PEMBAYARAN
ANAL
BARANG DATA
SERVICE AUTOMATION
KONFIRMASI SUDAH
KELUHAN
BAYAR
ANALYTICAL CRM PERTANYAAN
OPERATIVE CRM
NOTIFIKASI PEMBELIAN (EMAIL/NOTIF APLIKASI)
ADMIN
UBAH STATUS
BARANG MENGELOLA MENGELOLA
TRANSAKSI SUDAH DATA USER TRANSAKSI
BERHASIL
BAB 2