Anda di halaman 1dari 8

FISIKA I

TUGAS 1

Identitas
Nama : Ali sibran malisi
NIM : 200111201011
Jurusan : Teknik mesin

Instruksi
1. Buatlahmakalahtentangpenemu-penemu di dunia Fisika,
baikFisikaKlasikmaupunFisikaKuantum minimal 10
penemudengankelengkapansebagaiberikut:
a. Biodata singkatpenemu;
b. Apa yang ditemukanbesertakonsepnya.
2. Kumpulkan tugas dalam bentuk pdf melalui platform LMS JGU;
3. Tugas dikumpulkan paling lambat pada hari Minggu, 18Oktober 2020.
4. Nama file digantimenjadi<Nama Mhs>_<NIM>_<JURUSAN>.pdf.

ISI TUGAS

a. Penemu 1
1. Isaac Newton
Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia,
lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan
wafatnya Galileo.
Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat
mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene
Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi
menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan
penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon
dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang,
penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan
penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan
apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum gerak Newton" yang pertama.

b. Penemu 2
2. Galileo Galilei

Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany, Italia, pada tanggal 15 Februari 1564.
Sebagai seorang matematikawan, ayahnya berharap Galileo menjadi seorang dokter gaji
dokter sangat besar dibandingkan dengan matematikawan.
Galileo memutuskan untuk melakukan percobaan dengan menjatuhkan berbagai benda
yang berbeda ukuran maupun massanya dari menara pisa (Italia). Hasil percobaannya
menunjukan bahwa gagasan Aristoteles salah. Selengkapnya dapat anda pelejari pada
pokok bahasan Gerak Jatuh Bebas. Penemuan Galileo lainnya adalah Hukum
Kelembaman. Sebelumnya orang percaya bahwa benda yang bergerak cenderung
melambat dan akhirnya berhenti jika tidak ada tenaga yang memberikan kekuatan kepada
benda tersebut untuk bergerak. Percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Galileo
membuktikan bahwa gagasan tersebuut keliru. Jika gaya gesek yang menjadi penyebab
benda yang bergerak melambat dan akhirnya berhenti, dihilangkan, maka benda
cenderung bergerak lurus dengan laju tetap. Selain gagasan Aristoteles di atas, pemikiran
Galileo ini menjadi salah satu dasar perumusan Hukum Newton tentang gerak.

c. Penemu 3

3. Joseph John Thomson


Joseph John Thomson (1856-1940) ialah seorang ilmuwan yang lahir di Cheetham Hill,
di mana ia diangkat sebagai profesor fisika eksperimental sejak 1884. Penelitiannya
membuahkan penemuan elektron. Thomson mengetahui bahwa gas mampu menghantar
listrik. Ia menjadi perintis ilmu fisika nuklir. Thomson memenangkan Hadiah Nobel
Fisika 1906.
Joseph John Thomson lahir di Creetham Hill, pinggiran kota Manchester pada tanggal 18
Desember 1856. Dia mendaftar di Owens College, Manchester tahun 1870, dan tahun
1876 mendaftar di Trinity College, Cambridge sebagai pelajar biasa. Dia menjadi anggota
Trinity College tahun 1880, ketika dia menjadi penerima Penghargaan Wrangler dan
Smith (ke-2). Dia tetap menjadi anggota Trinity College seumur hidupnya. Dia menjadi
penceramah tahun 1883, dan menjadi profesor tahun 1918. Dia adalah professor fisika
eksperimental di laboratorium Cavendish, Cambridge, dimana dia menggantikan Lord
Rayleigh, dari tahun 1884 sampai tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di
Cambridge dan Royal Institution, London.

d. Penemu4

4. Alfred Nobel
Alfred Nobel dilahirkan pada tanggal 21 oktober 1883, di Stockholm, Swedia. Alfred dan
kedua saudaranya, Robert, Ludvig dan Emil memperoleh pendidikan dari guru privat.
Setelah menyelesaikan studinya, ia kembali ke swedia dan mengembangkan nitrogliserin
sebagai bahan peledak. Percobaannya membunuh beberapa orang termasuk adiknya Emil.
Akhirnya, pemerintah Swedia melarang dilakukan percobaan ini dalam batas kota
Stockholm. Alfred tetap ngotot melakukan percobaan di tongkang, di atas danau Malaren.
Pada tahun 1864, ia bisa memulai pembuatan massal nitrogliserin.
Alfred menemukan bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus akan mengubah
cairan menjadi pasta, yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukan ke
dalam lubang bor. Ia menamakan penemuannya tersebut dinamit. Penemuan ini terjadi
pada tahun 1866. setahun kemudian, ia mendapatkan hak paten atas penemuannya
tersebut. Selain dinamit, Alfred juga menemukan detonator atau peledak yang diledakkan
dengan menyalakan sumbu. Penemuan Alfred tersebut dimanfaatkan dalam pemboran
saluran, peledakan batu, pembangunan jembatan, dan lain-lain.

e. Penemu5

5. Michael Faraday
Faraday dilahirkan pada tanggal 22 september 1791 di Newington, Surrey, dekat
London. Faraday berasal dari keluarga miskin dan ia hanya mengenyam sedikit
pendidikan. Hal ini tidak membuatnya minder dan patah semangat. Ketika Faraday
berusia 14 tahun, ia bekerja di sebuah perusahan penjilidan buku dan menjadi penjilid dan
penjual buku.
Salah satu hasil pemikiran dan percobaan fenomena elektromagnetik yang ditunjukkan
oleh Faraday diterima oleh seorang fisikawan terkenal pada saat itu, James Clerk
Maxwell. Maxwell mengubahnya menjadi bentuk persamaan matematik dan menjadi
tonggak lahirnya teori medan modern. Masih banyak hasil penemuan Faraday yang
bermanfaat dalam kehidupan manusia serta perkembangan ilmu fisika. Selain
menghasilkan penemuan penting dalam bidang fisika, Faraday juga menghasilkan
penemuan dalam bidang kimia. Hasil penemuan Faraday akan dipaparkan di akhir tulisan
ini.
Akhirnya, setelah memberikan sumbangan berarti bagi kehidupan manusia, Faraday
meninggal dunia pada tanggal 25 agustus 1867.
Karya Faraday :
1813 : menyelidiki teori vulkanik bersama Humphrey Davy
1821 : Menggambarkan prinsip dinamo, Menemukan motor listrik pertama, Meneliti
medan magnet di sekitar konduktor.
1823 : mencairkan gas Klorin
1831 : menemukan induksi elektromagnetik, meneliti tentang magnet yang bergerak
menghasilkan arus listrik, menemukan garis gaya magnet, menemukan dinamo listrik,
menemukan transformer listrik, membuat hukum tentang induksi
1832 : menjelaskan hukum tentang elektrolisis dan mengambil istilah ion untuk pertikel
yang bertanggung jawab dalam membawa arus
1833 : mengembangkan hukumnya dalam bidang elektrolisis
1845 : meneliti rotasi cahaya terpolarisasi oleh medan magnet
1845 : menemukan bahwa perambatan cahaya pada materi dipengaruhi oleh perambatan
medan magnet eksternal
1850 : memperbaiki penelitiannya yang gagal untuk mencari hubungan antara gravitasi
dan medan elektromagnetik.

f. Penemu6

6. Nicolaus Copernicus 1473-1543


Astronom (ahli perbintangan) berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus
Copernicus (nama Polandianya: Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun
di tepi sungai Vistula, Polandia. Dia berasal dari keluarga berada. Sebagai anak muda
belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar
terhadap ihwal ilmu perbintangan. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia,
belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat
gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara.
Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani
Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planit-
planit lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa
“heliocentris” ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai
mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan
ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus
memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang
diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium
(Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara
terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya. Di tahun 1533, tatkala
usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan
ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa
mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh
puluhan, Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat
meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei
1543. Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada
porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain
semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia
membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi
matahari. Juga, dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit
mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi
juga tidak betul. Meski begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom
lain pun tergugah, terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang
melakukan pengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-
data hasil pengamatan inilah yang membikin Johannes Kepler akhirnya mampu
merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat.

g. Penemu7
1. James Prescott Joule

James Prescott Joule, seorang ilmuwan Inggris yang namanya diabadikan menjadi satuan
energi Joule ini lahir di Salford, Lancashire, Inggris pada 24 Desember 1818. James
Prescott Joule merumuskan Hukum Kekekalan , yaitu "Energi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan." Ia adalah anak seorang pengusaha bir yang kaya raya, namun
sedikitpun ia tidak pernah merasakan pendidikan di sekolah hingga usia 17 tahun. Hal ini
disebabkan karena sejak kecil ia selalu sakit-sakitan akibat luka di tulang belakangnya.
Sehingga, ia terpaksa hanya tinggal di rumah sepanjang hari.
Karena itu, ayahnya sengaja mendatangkan guru privat ke rumahnya dan menyediakan
semua buku yang diperlukan Joule. Tidak hanya itu, ayahnya bahkan menyediakan
sebuah laboratorium khusus untuk Joule. Meskipun begitu, Joule tidak hanya
mengandalkan pelajaran yang ia dapatkan dari guru privatnya. Joule tetap berusaha
belajar sendiri sehingga sebagian besar pengetahuan yang dimilikinya diperoleh dengan
cara belajar sendiri. Namun, ada satu pelajaran yang cukup sulit dipahaminya, yaitu
Matematika.
Setelah berusia 17 tahun Joule baru bersekolah dan masuk ke Universitas Manchester
dengan bimbingan John Dalton, seorang ahli kimia Inggris yang begitu terkenal.

h. Penemu8

2. Albert Einstein
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis
yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan
teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum,
mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika
pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi
Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke
seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya,
keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya
populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius.
Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999,
Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat
nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan
akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya,
sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai
einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Biografi
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the
Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid",
mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang
pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang
penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati,
memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom.
Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga
kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi
fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang
nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen
sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa.
Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold
Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang
gerakan Brownian.

i. Penemu9

3. James Clerk Maxwell


James Clerk Maxwell adalah salah satu Master di bidang fisika, karyanya yang luar
biasa terbentang luas bahkan diluar bidang elektromagnetika dan termodinamika, namun
demikian hanya sedikit penghargaan yang diberikan atas konstribusinya di banyak bidang
sain.
Lahir di Edinburg, Skotlandia pada tahun 1831, Maxwell besar di Glenlair, kediaman
ayahnya di barat daya skotlandia.
Pada usia tiga tahun, dia sudah menunjukka ketertarikannya pada alam sekitar
Orangtuanya senantiasa tergoda dengan pertanyaan yang selalu diucapkanya " what’s the
go o’that?".
Dia tidak menikmati masa awal sekolahnya, yang pada waktu itu melulu diajarkan belajar
dengan hati, tanpa usaha dari sang guru untuk menjelaskan materi pelajaran .
Namun kemudian ketika dia tertarik pada bahasa yunani dan latin, dia mulai menikmati
sekolahnya, dan menjadi bintang di sekolah, bakat matematikanya berkembang, dan
akhirnya menulis makalah ilmiahnya pada usia 14 tahun.
Maxwell masuk universitas Edinburg dan kemudian ke Trinity College, Cambridge,
dimana dia lulus dengan exceptional results pada tahun 1984. mulai dari sini kemudian
dia meluangkan seluruh sisa hidupnya untuk riset ilmiah.

j. Penemu10

4. Max Planck
Max Planck (1858-1947), ilmuwan fisika teori Jerman, yang mencetuskan gagasan awal
tentang teori kuantum. Ini lahir dari upayanya untuk menjelaskan teka-teki fisika yang
berkaitan dengan pancaran tenaga (energi) gelombang elektromagnet oleh benda (hitam)
panas. Pemecahannya ia temukan pada 1901 dengan anggapan bahwa "tenaga gelombang
elektromagnet dipancarkan dan diserap bahan dalam bentuk catu-catu tenaga (diskrit)
yang sebanding dengan frekuensi gelombang elektromagnet".
satu tenaga ini disebutnya kuanta (latin: sekian banyak: kuantum, bentuk tunggalnya).
Dengan demikian, tahun 1901 dicatat sebagai awal bergilirnya bola teori kuantum.
Namun, para fisikawan seangkatannya memandang gagasan Planck ini tidak mempunyai
makna fisika yang jauh melainkan sekadar sebagai suatu kiat matematika belaka.
Empat tahun kemudian, pemuda Albert Einstein (1879-1955) mencatat dirinya sebagai
orang pertama yang menerapkan gagasan Planck lebih jauh dalam fisika. Salah satunya,
berkaitan dengan "efek fotolistrik", yaitu teka-teki terbebaskannya elektron-elektron dari
permukaan logam bila disinari cahaya (gelombang elektromagnet).
Penjelasannya, karena elektron-elektron itu ditumbuk dan ditendang keluar oleh kuanta-
kuanta cahaya yang berperilaku sebagai partikel (zarah). Kuanta cahaya ini disebut
Einstein, foton. Dengan demikian, cahaya (gelombang elektromagnet) yang mulanya
dipandang sebagai gelombang, kini diperlakukan pula sebagai partikel oleh Einstein.
Bahwa foton menumbuk elektron, seperti halnya tumbukan dua bola bilyard, kemudian
dibuktikan dengan percobaan oleh Arthur H. Compton (1892-1962) dari Amerika Serikat
pada 1923, yang mengabadikan namanya dengan peristiwa itu.
Gelombang partikel
Gagasan foton Einstein kemudian diterapkan Louis de Broglie pada 1922, sebelum
Compton membuktikannya, untuk menurunkan Hukum Wien (1896). Ini menyatakan
bahwa "bagian tenaga elektromagnet yang paling banyak dipancarkan benda (hitam)
panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar kali suhu mutlak (273 + suhu Celsius)
benda itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak yang berkesan bagi de Broglie.
Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan untuk
memperluas perilaku rangkap (dual) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia
kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron
juga berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah
ringkas yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis,
Comptes Rendus.
Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya
yang ia pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari
dua persamaan yang telah dirumuskan Einstein untuk foton, E=hf dan p=h/. Dalam kedua
persamaan ini, perilaku yang "berkaitan" dengan partikel (energi E dan momentum p)
muncul di ruas kiri, sedangkan ruas kanan dengan gelombang (frekuensi f dan panjang
gelombang , baca: lambda). Besaran h adalah tetapan alam yang ditemukan Planck,
tetapan Planck.
Secara tegas, de Broglie mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel.
Ini merupakan maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie.
Untuk partikel, seperti elektron, momentum p adalah hasilkali massa (sebanding dengan
berat) dan lajunya. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik dengan
massa dan laju partikel. Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm per detik, panjang
gelombangnya sekitar 0,7 mm.
Tantangan Tesis ini kemudian diterbitkan pada awal 1925 dalam jurnal vak fisika
Perancis, Annales de Physique. Namun, luput dari perhatian para fisikawan. Bahkan, para
penguji de Broglie hanya terkesan dengan penalaran matematikanya tetapi tidak
mempercayai segi fisikanya.
Promotornya, Paul Langevin (1872-1946), kemudian mengirimkan satu kopi kepada
Einstein di Berlin, yang ternyata memberi rekasi mendukung. Ia memandangnya lebih
daripada permainan matematika dengan menekankan bahwa gelombang partikel haruslah
nyata. Berita ini kemudian ia teruskan kepada Max Born (1882-1970), fisikawan teori
Jerman, di Gottingen.
Born kemudian menanyakan kemungkinan eksperimentalnya kepada James Franck
(1882-1964), rekan sekerjanya, yang memberi tanggapan mendukung dengan menunjuk
pada teka-teki hasil percobaan Clinton J. Davisson (1881-1958) dan asistennya Charles
H. Kunsman dari Amerika Serikat pada 1922 dan 1923. Keduanya mengamati bahwa
permukaan logam yang ditembaki dengan berkas elektron selain memancarkan kembali
elektron-elektron dengan tenaga yang sangat rendah, ternyata ada pula yang memiliki
tenaga sama dengan elektron semula.
Teka-teki ini kemudian terjelaskan oleh Walter Elsaser, mahasiswa Born, pada tahun
1925 dalam sebuah makalah ringkas dengan menggunakan gagasan gelombang de
Broglie. Namun sayang, para fisikawan eksperimen tidak terkesan dengan tafsir ulang ini
terhadap data percobaan mereka - apalagi oleh seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang
sama sekali belum dikenal.
Dukungan dan hadiah Nobel
Pada tahun 1926 barulah nampak suatu terang! Erwin Schrodinger (1887-1961),
fisikawan teori Austria, merumuskan suatu persamaan matematika yang mengendalikan
kelakuan rambatan gelombang partikel dalam berbagai sistem fisika. Ini sama halnya
dengan persamaan gerak Newton dalam mekanika Newton (klasik) yang
mengendalikan kelakuan gerak partikel.
Karya Schrodinger ini melahirkan mekanika baru yang dikenal sebagai mekanika
gelombang atau lazimnya disebut mekanika kuantum. Penerapannya pada struktur atom
berhasil menjelaskan berbagai data pengamatan dengan begitu mengesankan, tanpa
dipaksa, sehingga menyentakkan para fisikawan untuk menerima gagasan de Broglie.
Dukungan berikutnya datang dari Amerika Serikat, oleh Clinton J. Davisson dan Lester
H. Germer (1896 - ?.), yang menerbitkan hasil percobaan mereka pada 1927, bahwa
elektron memang memperlihatkan perilaku gelombang. Bukti yang sama tetapi dengan
metode percobaan yang berbeda juga dilaporkan oleh George P. Thomson (1892-1975)
dari Inggris pada waktu itu.
Dukungan bukti-bukti percobaan ini kemudian mengukuhkan penerimaan gelombang
partikel yang diikuti dengan dianugerahkannya hadiah Nobel Fisika (tunggal) 1929 bagi
Louis de Broglie. Suatu penghargaan keilmuan bergengsi yang patut bagi karya
ilmiahnya yang begitu revolusioner.

Referensi
http://unhyetw.blogspot.com/2014/03/ilmuwan-fisika-klasik-fisika-
modern.html#:~:text=Isaac%20Newton%2C%20ilmuwan%20paling%20besar,ber
tepatan%20tahun%20dengan%20wafatnya%20Galileo.

Anda mungkin juga menyukai