Pada saat perang dunia kedua, Ayer mengikuti dinas militer hingga tahun 1945
dan lebih banyak bertugas dengan bagian inteligen namun setelah itu ia mengajar dan
kemudian diangkat menjadi dekan di Wadham College, Oxford. Ada sebuah cerita
menarik tentang kelogisan pemikirannya yang positivistik dan empiris, pada tahun 1988
jantungnya pernah berhenti berdetak selama empat menit kemudian Ayer melihat cahaya
merah yang menyakitkan. Pengalaman ini mebuatnya menerima kemungkinan bahwa
sesudah mati manusia tidak berakhir, namun Ayer tetap mempertahankan pemikirannya
yang positivistic dan cenderung ateis. Setahun setelah peristiwa itu ia meninggal dunia,
namun pemikiran tetap mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan hingga sat ini.
1
Mu’minatus Fitriati Firdaus, Hubungan Fakta dan Makna pada Prinsip Verivikasi Persepektif Alfred Jules Ayer,
Jurnal Filsafat
“neopositivisme atau postivisme logis. Filsafat positivisme itu sendiri merupakan a family of
philosophies characterized by an ex tremely positive evalution of science and scientific method.
Aliran filsafat positivism logis ini dikembangkan secara khusus oleh satu kelompok yang
menamakan dirinya sebagai wiener kreis (lingkaran Wina) di Austria, tokoh-tokohnya terdiri dari
ahli sains, matematika, orang-orang yang bertugas dalam bidang logika simbolis dan metode
ilmiah. Dengan demikian corak dan metode yang dikembangkan aliran ini dapat diraba secara
jelas dan umum. Corak pemikirannya yang utama ialah bersifat positif, pasti, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.