PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun oleh :
Demokritos Pratamaios adalah seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme.
Ia adalah murid dari Leukippos, pendiri mazhab tersebut. Demokritos mengembangkan
pemikiran tentang atom sehingga justru pemikiran Demokritos yang lebih dikenal di dalam
sejarah filsafat.
Selain sebagai filsuf, Demokritos juga dikenal menguasai banyak keahlian. Sayangnya, karya-
karya Demokritos tidak ada yang tersimpan. Demokritos menulis tentang ilmu alam, astronomi,
matematika, sastra, epistemologi, dan etika. Ada sekitar 300 kutipan tentang pemikiran
Demokritos di dalam sumber-sumber kuno. Sebagian besar kutipan-kutipan tersebut berisi
tentang etika.
Riwayat Hidup
Demokritos lahir di kota Abdera, Yunani Utara. Ia hidup sekitar tahun 460 SM hingga
370 SM. Ia berasal dari keluarga kaya raya. Pada waktu ia masih muda, ia menggunakan
warisannya untuk pergi ke Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya. Selain menjadi murid
Leukippos, Ia juga belajar kepada Anaxagoras dan Philolaos. Hanya sedikit yang dapat diketahui
dari riwayat hidup Demokritos. Banyak data tentang kehidupannya telah tercampur dengan
legenda-legenda yang kebenarannya sulit dipercaya.
Meskipun ia hidup sezaman dengan Sokrates, bahkan usianya lebih muda, namun
Demokritos tetap digolongkan sebagai filsuf pra-sokratik. Hal ini dikarenakan ia melanjutkan
dan mengembangkan ajaran atomisme dari Leukippos yang merupakan filsuf pra-sokratik.
Ajaran Leukippos dan Demokritos bahkan hampir tidak dapat dipisahkan. Selain itu, filsafat
Demokritos tidak dikenal di Athena untuk waktu yang cukup lama. Misalnya saja, Plato tidak
mengetahui apa-apa tentang Atomisme. Baru Aristoteles yang kemudian menaruh perhatian
besar terhadap pandangan atomisme.
2.Plato dan Aristoteles
1.Plato
Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM)
adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, secara spesifik dari Athena. Dilihat dari
perspektif sejarah filsafat, Plato digolongkan sebagai filsuf Yunani Kuno. Ia adalah penulis
philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi
pertama di dunia barat.
Plato diyakini sebagai seorang filsuf yang berperan besar dalam perkembangan filsafat
Yunani Kuno dan filsafat barat secara umum. Sumbangsih yang besar juga diberikan oleh guru
Plato, yakni Sokrates , dan murid Plato, yakni Aristoteles. Selain sebagai filsuf, Plato juga
dikenal sebagai salah satu peletak dasar agama-agama barat dan spiritualitas.[3] Pemikiran Plato
dikembangkan menjadi Neoplatonisme oleh para pemikir seperti Plotinus dan Porphyry.
Neoplantonisme memberi pengaruh besar bagi perkembangan Kristianitas, terutama
memengaruhi pemikiran para Bapa Gereja seperti Agustinus. Filsuf Alfred North Whitehead
bahkan mengapreasiasi Plato dengan mengatakan, "Karakterisasi umum yang paling aman dari
tradisi filosofis Eropa adalah bahwa tradisi ini terdiri dari serangkaian catatan kaki untuk Plato".
Pemikiran Plato banyak dipengaruhi oleh Sokrates. Karyanya yang paling terkenal ialah
Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian
garis besar pandangannya pada keadaan "ideal".[butuh rujukan] Dia juga menulis 'Hukum' dan
banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.[butuh rujukan] Salah satu perumpamaan
Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato
scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
2.Aristoteles
Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah
seorang filsuf Yunani yang menjadi guru dari Alexander Agung. Ia menjadi murid dari Plato
ketika berada di Athena. Aristoteles belajar dari Plato selama 20 tahun. Semasa hidupnya, ia
menulis tentang filsafat dan ilmu lainnya yaitu fisika, politik, etika, biologi dan psikologi.
Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu logika, fisika, metafisika dan
pengetahuan praktis. Analisis mengenai filsafat dilakukannya menggunakan silogisme.
Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang memanfaatkan metode deduktif dijadikan sebagai
dasar dalam logika formal. Aristoteles juga meyakini bahwa keberadaan ilmu ditujukan untuk
mendukung kehidupan manusia.
Riwayat Aristoteles
Aristoteles lahir di sebuah kota kecil bernama Stagira pada tahun 384 SM. Kota ini
merupakan bagian dari semenanjung Kalkidiki. Pengasuhan Aristoteles dilakukan oleh
keluarganya di Atarneus, Anatolia. Kondisi ini disebabkan ayahnya wafat pada usia muda selama
pengadilan di Pella, Makedonia Tengah. Pekerjaan ayahnya adalah sebagai fisikawan.
Pada awalnya, Aristoteles merupakan murid dari Plato. Namun ia kemudian menolak
beberapa pemikiran Plato dan memulai pemikiran filsafatnya sendiri. Aristoteles mendirikan
sebuah pusat pendidikan dan penelitian bernama Lyceum. Melalui tempat ini, ia menyampaikan
pemikiran-pemikirannya yang kemudian memengaruhi pemikiran dari para filsuf, teolog atau
ilmuwan lain.
Aristoteles hidup di lingkungan yang mendukung kreativitas kebudayaan dan intelektual.
Pada masa hidupnya, negara-negara kota di Yunani mengalami perpecahan akibat kekalahan
Athena dari Sparta dalam Perang Peloponesian pada tahun 404 SM. Konflik berkepanjangan
antara negara-negara kota di Yunani berakhir setelah Filipus II dari Makedonia menaklukkan
negara-negara tersebut dan mendirikan Kekaisaran Makedonia. Aristoteles hidup dalam
pemerintahan putra dari Filipus II dari Makedonia, Alexander Agung. Pada masa ini, ia menjadi
murid dari Plato yang banyak menulis dialog. Aristoteles mengembangkan sistem filsafatnya
sendiri pada masa tersebut.
Sebagai seorang guru, John Comenius mengenal baik kelemahan sistem sekolah abad ke-17 yang
di dalamnya ia berkecimpung. Memang, tak ada sistem pendidikan yang sempurna, tetapi sistem
sekolah abad ke-17 di Eropa benar-benar jelek.
Daripada berpangku tangan sambil mengeluh dan menuduh, Comenius memutuskan
untuk berbuat sesuatu. Apa yang ia lakukan, dan mengapa ia melakukannya? Selain itu, apa yang
dapat kita pelajari dari pria yang disebut bapak pendidikan modern?
Latar Belakang
John Amos Comenius (Jan Ámos Komenský, nama aslinya dalam Bahasa Ceko) lahir
pada tanggal 28 Maret 1592, di Moravia, kawasan yang kini dikenal sebagai Republik Ceko. Ia
adalah anak bungsu dari lima bersaudara, satu-satunya putra dari pasangan suami-istri yang
cukup berada dari golongan rakyat jelata.
Orang-tuanya adalah anggota Persatuan Bruder (belakangan dikenal sebagai Bruder
Bohemia atau Gereja Moravia), kelompok agama yang berasal dari pertengahan abad ke-15 di
bawah pengaruh Kaum Waldens dan tokoh reformis lain seperti Peter Chelčhický. Setelah
menyelesaikan pendidikannya di Jerman, Comenius kembali ke tanah airnya. Belakangan, pada
usia 24 tahun, ia dilantik menjadi pastor dari Persatuan Bruder.