Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat patristik mulai merosot,
terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad kacau. Hal ini disebabkan pada saat itu
terjadi serangan terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut
runtuh yang telah dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah Karel Agung (742–814 M)
dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan, dan ilmu
pengetahuan, termsuk kehidupan manusia serta pemikiran filsafat menampakkan mulai
adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan.
Pada mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di biara italia selatan dan pada akhirnya
sampai berpengaruh ke Jerman dan Belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi,
tata bahasa, retorika, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan
musik.
Tak banyak yang bisa dijelaskan di masa ini karena banyaknya kericuhan. Tapi ada
beberapa tokoh yang harus diperhatikan yang mempengaruhi filsafat skolastik di masa ini.
1. Skolastik awal
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat Patristik mulai merosot, terlebih lagi
pada abad ke-6 dan 7 dikatakan abad kacau.Hal ini disebabkan pada saat itu terjadi serangan
terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabanya ikut runtuh yang telah
dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada dibawah Karel Agung (742-814) dapat
memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
termasuk kehidupan manusia dan pemikiran filsafat yang semuanya menampakkan mulai
adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan,
dimana arah pemikirannya berbeda sekali dengan sebelumnya.
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa.Hal ini di tandai dengan skolastik yang
didalamnya banyak diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah.Pada
mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di Biar Italia Selatan dan akhirnya sampai
berpengaruh ke Jerman dan Belanda.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau Artes liberals, meliputi tata bahasa,
retorika, dialektika(seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan musik.
Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa berpikir harus sejalan dengan iman,
Abaelardus memberikan alasan bahwa berpikir itu ada di luar iman( di luar kepercayaan).
Karena itu sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu ditunjukan dalam teologi,
yatiu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti.
2. Skolastik Puncak.
Masa ini merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung dari tahun 1200-1300 dan
masa ini juga disebut masa berbunga.Masa itu ditandai dengan munculnya Universitas-
universitas dan ordo-ordo, yang secara bersama-sama ikut menyelenggarakan atau
memajukan ilmu pengetahuan, disamping juga peranan universitas sebagai sumber atau pusat
ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
a. Adanaya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12 sehingga
sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang lurus.
Disamping sebagai biarawan, Albertus Magnus juga terkenal sebagai cendikiawan abad
pertengahan.Ia mempunyai kepandaian yang luar biasa. Di Universitas Padua ia belajar artes
liberals, ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran, Filsafat Aristoteles, belajar teologi di
Bologna, dan masuk ordo domican tahun 1223, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen
filsafat dan teologi.
Terakhir dia diangkat sebagai Uskup Agung.Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam
menulis tentang Aritoteles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam
ilmu biologi dan ilmu kimia.
Nama sebenarnya adalah Santo Thomas Aquinas.Yang artinya Thomas yang suci dari
Aquinas. Disamping sebagai ahli pikir, ia juga seoarang dokter gereja bangsa Italia. Menurut
pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari tuhan.Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang
berbeda-beda, sedangkan ilmu berjalan di luar jangkauan pemikiran. Ia mengimbau bahwa
agar orang-orang untuk mengetahui hukum alamiah ( pengetahuan ) yang terungkap dalam
kepercayaan. Tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman.Semua kebenaran mulai
timbul secara ketuhanan walaupun iman di ungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada
diluar kekuatan pikiran.
3. Skolastik Akhir
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat yang
menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagnasi( kemandegan)
William Ockham(1285-1349)
Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan intuisi.
Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak
sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pergertian yang abstrak
berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan ituisi, kita akan mendapatkan pengetahuan
yang lebih tinggi.
Dengan demikian, dalam pembahasan Skolastik islam terbagi menjadi dua periode, yaitu:
Banyak buku filsafat dan sejenisnya mengenai peranan para ahli pikir islam atas kemajuan
dan peradaban Barat sengaja disembunyikan karena mereka (Barat) tidak mengakui secara
terus terang jasa para ahli pikir islam itu dalam mengantarkan kemoderenan Barat.