Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : M. Kafrawi, M.Pd

Disusun oleh :

1. ABDUL WAFI (220107083)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023
1.Demokritos

Demokritos lahir pada sekitar tahun 460 SM di kota Abdera, di wilayah Thrace, Yunani.
Ayahnya, Hegesistratus, adalah seorang bangsawan kaya di Abdera, sedangkan ibunya tidak
diketahui namanya. Demokritos dianggap sebagai murid Leukippos, seorang filsuf Yunani yang
juga dianggap sebagai pendiri aliran atomis.
Demokritos dianggap sebagai seorang filsuf yang sangat produktif, dan diperkirakan
telah menulis sekitar 70 karya, meskipun sebagian besar karya tersebut tidak bertahan hingga
saat ini. Karya-karyanya meliputi berbagai topik, seperti filsafat alam, matematika, etika, dan
politik.
Salah satu karya terkenal Demokritos adalah "On the Nature of the Universe", yang
membahas konsep atomis dalam filsafat alam. Dalam karyanya ini, ia mengemukakan bahwa
dunia terdiri dari partikel-partikel kecil dan tak terbagi yang disebut atomos (atom), yang
berbeda-beda dalam bentuk, ukuran, dan gerakan. Demokritos juga mengembangkan konsep-
konsep seperti kekosongan, ruang, dan waktu.
Demokritos juga mengeksplorasi masalah etika dan kebahagiaan, dan ia menekankan
pentingnya mengikuti kebiasaan yang baik dan hidup dengan sederhana. Ia juga menulis tentang
politik, dan mengemukakan pandangan bahwa pemerintahan yang baik harus didasarkan pada
persamaan dan keadilan.
Meskipun karya-karya Demokritos banyak mempengaruhi pemikir Yunani Kuno dan
ilmuwan selanjutnya, namun ia tidak terlalu terkenal pada masanya dan bahkan dianggap aneh
oleh sebagian orang karena pandangannya yang dianggap radikal. Demokritos meninggal pada
sekitar tahun 370 SM di usia yang cukup tua, dan warisannya dalam bidang filsafat masih
dihargai
hingga saat ini.
2.Plato

Plato (427/428 SM – 348/347 SM)


adalah seorang filsuf Yunani Kuno yang
terkenal sebagai murid dari Socrates dan
pendiri Akademi di Athena. Dia lahir di
Athena, Yunani, dan merupakan
keturunan dari keluarga bangsawan yang
terkait dengan Dinasti Pisistratid.
Plato menghabiskan
sebagian besar hidupnya untuk
mengejar kebenaran dan kebijaksanaan.
Setelah Socrates dieksekusi, Plato
pergi ke Megara, Cyrene, Italia, dan
Mesir untuk belajar filsafat. Kemudian,
ia kembali ke Athena dan mendirikan
Akademi pada sekitar tahun 387 SM.
Akademi ini kemudian menjadi pusat
pembelajaran dan pusat filsafat terkenal di dunia.
Karya-karya Plato meliputi berbagai topik, termasuk etika, politik, metafisika,
epistemologi, dan teori filsafat. Beberapa karya terkenalnya antara lain "The Republic",
"Symposium", "Phaedo", dan "The Symposium". Dalam karyanya, Plato mengajukan gagasan
tentang bentuk-bentuk, bahwa objek yang kita lihat di dunia fisik hanyalah bayangan atau
representasi dari bentuk-bentuk abstrak yang eksis dalam alam yang lebih tinggi.
Selain itu, Plato juga menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam pemerintahan dan
mengeksplorasi masalah-masalah etika, seperti kebahagiaan, keadilan, dan kebenaran. Ia juga
menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter dan mempersiapkan seseorang
untuk menjadi pemimpin yang bijaksana.
Plato meninggal pada sekitar tahun 348/347 SM di Athena, Yunani. Warisannya dalam
bidang filsafat dan kebijaksanaan masih sangat dihargai hingga saat ini, dan ia dianggap sebagai
salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah filsafat Barat. Akademi yang ia dirikan
beroperasi selama hampir 900 tahun dan menjadi inspirasi bagi banyak perguruan tinggi dan
universitas di seluruh dunia.

3.Aristoteles
Aristoteles (384 SM - 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani Kuno yang terkenal sebagai
murid dari Plato dan pendiri dari sekolah filsafat Lyceum. Dia lahir di Stagira, sebuah kota kecil
di wilayah Thrace, Yunani, dan ayahnya Nicomachus adalah seorang dokter istana.
Aristoteles belajar di Akademi Plato selama sekitar dua puluh tahun dan menjadi salah
satu murid yang paling brilian dan cerdas di sana. Setelah kematian Plato pada tahun 347 SM,
Aristoteles meninggalkan Athena dan bekerja sebagai penasihat dan guru pribadi bagi Alexander
the Great, raja Makedonia yang terkenal.
Pada tahun 335 SM, Aristoteles kembali ke Athena dan mendirikan Lyceum, sebuah
sekolah filsafat dan ilmu pengetahuan yang terkenal di dunia kuno. Dia mengajar di sana selama
12 tahun dan menghasilkan banyak karya ilmiah, termasuk "The Nicomachean Ethics",
"Politics", "Physics", dan "Metaphysics".
Aristoteles dikenal karena kontribusinya dalam banyak bidang ilmu pengetahuan,
termasuk filsafat, biologi, fisika, logika, etika, dan politik. Dia mengembangkan sistem
filsafatnya sendiri yang dikenal sebagai Aristotelianisme, yang menekankan pentingnya
observasi, logika, dan rasionalitas dalam mencari kebenaran.
Di bidang biologi, Aristoteles menghasilkan banyak penelitian dan klasifikasi tentang
organisme hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Di bidang fisika, Aristoteles
mempelajari gerak dan perubahan benda, dan mengembangkan konsep-konsep seperti kausalitas,
potensi dan aktualitas, dan hukum-hukum gerak.
Aristoteles meninggal pada tahun 322 SM di Euboea, Yunani. Warisannya dalam bidang
filsafat dan ilmu pengetahuan masih sangat dihargai hingga saat ini, dan ia dianggap sebagai
salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah filsafat Barat. Karya-karyanya menjadi acuan
bagi banyak ilmuwan dan pemikir selama berabad-abad, dan banyak konsep dan teori yang ia
kembangkan masih digunakan dan diperdebatkan hingga saat ini.

4.John Amos Comenius


John Amos Comenius (1592-1670) adalah seorang filsuf, teolog, dan pendidik terkenal
dari Bohemia (sekarang Ceko). Ia dikenal sebagai "Bapak Pendidikan Modern" karena
kontribusinya yang besar dalam pengembangan teori dan metode pendidikan pada abad ke-17.
Comenius lahir di Nivnice, sebuah desa kecil di wilayah Moravia, Bohemia. Ayahnya
adalah seorang petani, dan keluarganya menderita banyak kesulitan ekonomi dan politik selama
hidupnya. Comenius belajar di universitas di Herborn, Belanda dan Heidelberg, Jerman, dan
pada tahun 1616 menjadi pendeta Moravia.
Pada tahun 1628, Comenius terpaksa melarikan diri dari Bohemia karena invasi pasukan
Swedia selama Perang Tiga Puluh Tahun. Ia menghabiskan sisa hidupnya dalam pengasingan di
Polandia, Inggris, dan Swedia, sambil terus menulis dan mengembangkan teori dan metode
pendidikan.
Salah satu karya terkenal Comenius adalah "Didactica Magna" (The Great Didactic),
yang diterbitkan pada tahun 1657. Buku ini berisi ide-ide revolusioner tentang pendidikan,
seperti ide bahwa semua anak harus diajar dalam bahasa mereka sendiri dan bahwa pendidikan
harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Comenius juga mengembangkan metode-metode pengajaran yang inovatif, seperti
pendidikan melalui gambar-gambar, menggunakan alat-alat pembelajaran visual, dan
memanfaatkan pengalaman langsung dalam belajar. Ia berusaha untuk membuat pendidikan
lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa, sehingga mereka bisa belajar dengan lebih baik
dan lebih efektif.
John Amos Comenius meninggal pada tahun 1670 di Amsterdam, Belanda. Warisannya
dalam bidang pendidikan masih sangat dihargai hingga saat ini, dan ia dianggap sebagai salah
satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pendidikan Barat. Kontribusinya dalam
pengembangan teori dan metode pendidikan telah membuka jalan bagi kemajuan pendidikan
modern, dan banyak ide dan metode yang ia kembangkan masih relevan dan diterapkan hingga
saat ini.

5.Jean Jacques Rousseau


Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) adalah seorang filsuf, penulis, dan pemikir sosial
terkenal dari Prancis. Ia dikenal karena kontribusinya dalam bidang filsafat politik, teori
pendidikan, dan sastra.
Rousseau lahir di kota Geneva, Swiss, pada tahun 1712. Ayahnya adalah seorang tukang
jam dan ibunya meninggal ketika ia berusia 10 hari. Ia diangkat oleh pamannya dan bibinya dan
menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di kota Geneva, yang ketika itu merupakan sebuah
kota merdeka.
Rousseau memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas, tetapi ia sangat tertarik pada
sastra dan filsafat. Pada usia 16 tahun, ia meninggalkan Geneva dan pergi ke Paris untuk
memulai karir sebagai penulis. Selama di Paris, ia menulis banyak esai dan karya sastra yang
kontroversial, termasuk "Discourse on the Arts and Sciences" dan "Discourse on the Origin and
Basis of Inequality Among Men".
Pada tahun 1750-an, Rousseau menulis karya-karya terkenal seperti "The Social
Contract" dan "Emile", yang merupakan teori-teori tentang filsafat politik dan pendidikan.
Dalam "The Social Contract", Rousseau mengusulkan ide bahwa pemerintahan harus didasarkan
pada kehendak rakyat, dan bahwa pemerintahan harus berfungsi untuk melayani kepentingan
umum.
Dalam "Emile", Rousseau mengeksplorasi pendidikan ideal untuk anak-anak, dengan
menekankan pentingnya belajar melalui pengalaman langsung dan pengamatan alam. Karya-
karyanya mempengaruhi banyak pemikir di seluruh Eropa, dan menjadi dasar bagi gerakan
pendidikan baru pada abad ke-18 dan ke-19.
Namun, Rousseau juga dikenal karena hidupnya yang penuh kontroversi. Ia memiliki
hubungan yang buruk dengan banyak orang dan seringkali merasa tidak nyaman dengan
masyarakat dan politik. Ia meninggal di Ermenonville, dekat Paris, pada tahun 1778.
Meskipun kontroversial, kontribusinya dalam bidang filsafat politik, teori pendidikan,
dan sastra masih dihargai hingga saat ini. Ide-ide Rousseau tentang kebebasan dan kesetaraan,
kepentingan umum, dan pendidikan yang berfokus pada pengalaman langsung, masih relevan
dan
dipelajari di seluruh dunia.
6. Johann Heinrich Pestalozzi

Johann Heinrich Pestalozzi (1746-1827) adalah seorang filsuf, pendidik, dan reformator
sosial terkenal dari Swiss. Ia terkenal karena kontribusinya dalam bidang pendidikan, terutama
untuk anak-anak miskin.
Pestalozzi lahir di kota Zurich, Swiss pada tahun 1746. Ayahnya adalah seorang dokter
dan Pestalozzi sendiri juga tertarik pada bidang kesehatan, tetapi ia akhirnya memilih karir
sebagai pendidik. Pada awalnya, ia bekerja sebagai pengacara, tetapi pada usia 35 tahun, ia
memutuskan untuk beralih ke bidang pendidikan dan membuka sebuah sekolah di kota Neuhof.
Sekolah Pestalozzi mengajarkan pendidikan dasar dan keterampilan praktis kepada anak-
anak miskin. Ia menggunakan metode pengajaran yang inovatif, seperti bermain dan belajar
melalui pengalaman langsung, yang kemudian dikenal sebagai "Metode Pestalozzi". Pestalozzi
percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang sama dan bahwa pendidikan harus
memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk berkembang.
Pada tahun 1799, Pestalozzi mendirikan sebuah sekolah eksperimental di Yverdon,
Swiss, yang dikenal sebagai "Institut Pestalozzi". Sekolah ini menarik perhatian dari seluruh
Eropa dan banyak pengunjung datang untuk melihat langsung metode pengajaran yang inovatif
yang digunakan oleh Pestalozzi.
Pestalozzi juga menulis banyak buku dan esai tentang pendidikan, termasuk "How
Gertrude Teaches Her Children" dan "The Education of Man". Karya-karyanya mempengaruhi
banyak pendidik di seluruh dunia dan masih menjadi referensi penting dalam bidang pendidikan
hingga saat ini.
Pestalozzi juga dikenal karena aktivismenya dalam reformasi sosial dan politik. Ia
menyuarakan kesetaraan dan keadilan sosial, dan mendukung hak asasi manusia. Ia meninggal di
Brugg, Swiss pada tahun 1827, meninggalkan warisan penting dalam bidang pendidikan dan
gerakan sosial.
7.Johann Friedrich Herbart

Johann Friedrich Herbart (1776-1841) adalah seorang filsuf, psikolog, dan pendidik
terkenal dari Jerman. Ia dikenal karena kontribusinya dalam bidang psikologi pendidikan dan
teori pendidikan.
Herbart lahir di kota Oldenburg, Jerman pada tahun 1776. Setelah menyelesaikan
pendidikan tinggi, ia memulai karir sebagai pengajar di berbagai universitas Jerman. Pada tahun
1809, ia diangkat sebagai profesor filsafat di Universitas Königsberg dan kemudian pindah ke
Universitas Göttingen pada tahun 1833.
Herbart adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah psikologi pendidikan. Ia
mengembangkan teori psikologi pendidikan yang revolusioner, yang menggabungkan gagasan-
gagasan dari filsafat, psikologi, dan pendidikan. Menurut Herbart, pendidikan harus membantu
individu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan menjadi anggota
masyarakat yang produktif.
Herbart juga mengembangkan teori tentang pembelajaran dan pengajaran, yang dikenal
sebagai "Metode Herbart". Metode ini mengedepankan ide bahwa pengajaran harus dimulai
dengan mengaitkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, dan
kemudian memperkuat hubungan ini melalui latihan dan ulangan.
Herbart juga menulis banyak buku dan esai tentang pendidikan dan psikologi, termasuk
"Allgemeine Pädagogik aus dem Zweck der Erziehung" dan "Psychologie als Wissenschaft, neu
gegründet auf Erfahrung, Metaphysik und Mathematik". Karya-karyanya mempengaruhi banyak
pemikir pendidikan dan psikologi di seluruh dunia.
Herbart meninggal pada tahun 1841 di kota Göttingen, Jerman, meninggalkan warisan
yang penting dalam bidang pendidikan dan psikologi. Pendekatan dan teori-teorinya masih
menjadi topik penelitian dan perdebatan dalam bidang psikologi pendidikan hingga saat ini.
8.Friedrich Froebel

Friedrich Froebel (1782-1852) adalah seorang pendidik terkenal dari Jerman yang dikenal
sebagai bapak taman kanak-kanak dan pendiri pendekatan pendidikan Montessori. Ia
berpengaruh besar dalam pendidikan anak usia dini dan memiliki kontribusi besar dalam
pengembangan metode dan kurikulum untuk anak-anak.
Froebel lahir di kota Oberweissbach, Thuringia, Jerman pada tahun 1782. Ia mengalami
masa kecil yang sulit dan tidak memiliki banyak akses pada pendidikan formal. Namun, ia
memiliki minat besar pada alam dan sains, dan belajar sendiri melalui observasi dan eksperimen.
Pada tahun 1805, Froebel mulai bekerja sebagai guru di sekolah di Frankfurt. Ia
kemudian mengembangkan konsep "taman kanak-kanak" atau "kindergarten", yang berarti
"kebun anak-anak", yang pada awalnya merupakan tempat untuk memelihara anak-anak miskin
selama orang tuanya bekerja. Taman kanak-kanak Froebel menekankan pada pembelajaran yang
aktif, kreatif dan terlibat, yang berbeda dengan pembelajaran formal di sekolah.
Froebel juga mengembangkan serangkaian mainan edukatif, termasuk blok kayu
geometris yang kemudian dikenal sebagai "blok Froebel". Blok ini membantu anak-anak untuk
belajar tentang geometri dan matematika secara interaktif dan menyenangkan.
Froebel juga menulis banyak buku tentang pendidikan, termasuk "The Education of Man"
dan "The Autobiography of Friedrich Froebel". Karya-karyanya mempengaruhi banyak pemikir
dan pendidik di seluruh dunia, dan masih menjadi referensi penting dalam bidang pendidikan
anak usia dini hingga saat ini.
Froebel meninggal di Marienthal, Jerman pada tahun 1852, tetapi warisannya dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran tetap hidup hingga saat ini. Taman kanak-kanak dan
metode-metode yang dikembangkannya menjadi dasar untuk kurikulum pendidikan anak usia
dini di seluruh dunia, dan blok kayu geometris yang diciptakannya masih digunakan dalam
pendidikan matematika.
9.Sir Francis Galton

Sir Francis Galton (1822-1911) adalah seorang ilmuwan Inggris yang dikenal karena
kontribusinya dalam bidang statistik, antropologi, psikologi, dan eugenika. Galton juga
merupakan sepupu dari Charles Darwin, penemu teori evolusi.
Galton lahir di Birmingham, Inggris pada tahun 1822 dan belajar matematika dan ilmu
alam di Universitas Cambridge. Setelah menyelesaikan studinya, ia bekerja sebagai pengelola
lahan pertanian selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk mengabdikan dirinya
sepenuhnya pada penelitian.
Salah satu karya terkenal Galton adalah "Hereditary Genius" (1869), di mana ia
mengeksplorasi konsep bahwa kemampuan intelektual dan bakat dapat diwariskan dari orangtua
ke anak-anak mereka. Karya ini menjadi landasan dari studi eugenika, yang menekankan pada
pemilihan genetik dan pengendalian kelahiran untuk memperbaiki kualitas genetik manusia.
Galton juga dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan statistik, termasuk
penemuan korelasi dan regresi, dan penggunaannya dalam analisis data biologis dan sosial. Ia
juga mengembangkan konsep "kurva normal", yang merupakan dasar dari distribusi normal atau
Gaussian, yang digunakan dalam analisis statistik hingga saat ini.
Selain itu, Galton juga melakukan penelitian dalam bidang antropologi, termasuk studi
tentang perbedaan ras manusia dan pengaruh genetik pada tinggi badan manusia.
Meskipun karya-karyanya kontroversial dan dianggap kontroversial hingga saat ini,
Francis Galton tetap diakui sebagai salah satu ilmuwan terkemuka pada abad ke-19 dan
memberikan kontribusi yang signifikan pada pengembangan ilmu pengetahuan. Ia meninggal
pada tahun 1911 di Haslemere, Surrey, Inggris.
10.William James

William James (1842-1910) adalah seorang filsuf dan psikolog Amerika yang dianggap
sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan psikologi modern dan pendekatan
fungsional dalam filsafat.
James lahir di New York pada tahun 1842 dan belajar di Universitas Harvard, di mana ia
kemudian menjadi profesor psikologi dan filsafat. James dikenal sebagai salah satu pendiri aliran
psikologi fungsional, yang menekankan pada pengamatan dan analisis perilaku manusia dan cara
manusia beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Karya paling terkenal James adalah "The Principles of Psychology" (1890), yang menjadi
buku teks standar dalam ilmu psikologi selama beberapa dekade. Ia juga menulis karya lain
seperti "The Varieties of Religious Experience" (1902), yang membahas tentang pengalaman
religius manusia, dan "Pragmatism: A New Name for Some Old Ways of Thinking" (1907), yang
memperkenalkan konsep pragmatisme sebagai sebuah pendekatan filosofis yang menekankan
pada praktik dan hasilnya.
Selain itu, James juga aktif sebagai pembicara dan penulis esai tentang topik-topik lain
seperti kesehatan mental, teori evolusi, dan kebebasan berbicara.
William James dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam
perkembangan psikologi modern dan filsafat fungsional, dan ia dikenal karena pendekatannya
yang praktis dan relevan terhadap masalah manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ia meninggal
pada tahun 1910 di New Hampshire, Amerika Serikat.
11.Granville Stanley Hall

Granville Stanley Hall (1844-1924) adalah seorang psikolog dan pendidik Amerika
Serikat yang dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan psikologi dan
pendidikan modern.
Hall lahir di Massachusetts pada tahun 1844 dan belajar di Universitas Harvard, di mana
ia kemudian menjadi asisten profesor psikologi. Ia adalah salah satu pendiri American
Psychological Association (APA) pada tahun 1892, dan menjadi presiden pertama organisasi ini.
Salah satu kontribusi utama Hall adalah penekanannya pada pentingnya penelitian
psikologi dalam memahami perkembangan anak. Ia membuka salah satu laboratorium psikologi
pertama yang didedikasikan untuk penelitian tentang anak dan remaja, dan menulis beberapa
buku tentang topik ini, termasuk "Adolescence" (1904).
Selain itu, Hall juga mengembangkan konsep "teori evolusi balik" atau "recapitulasi",
yang menekankan pada hubungan antara perkembangan ontogenetik atau perkembangan
individu dengan filogenetik atau perkembangan spesies. Ia juga terkenal karena penelitiannya
tentang perbedaan gender dan peran gender dalam masyarakat.
Hall juga memiliki kontribusi dalam bidang pendidikan, di mana ia menekankan pada
pendekatan yang lebih individualistik dan berfokus pada kebutuhan anak sebagai individu. Ia
mendirikan Sekolah Pendidikan Pascasarjana Clark University, di mana ia menjadi rektor pada
tahun 1889.
Granville Stanley Hall dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam
perkembangan psikologi dan pendidikan modern, dan karya-karyanya masih banyak dipelajari
dan dihargai hingga saat ini. Ia meninggal pada tahun 1924 di Worcester, Massachusetts,
Amerika Serikat.
12.Alfred Binet

Alfred Binet (1857-1911) adalah seorang psikolog dan pendidik Prancis yang dikenal
karena karyanya dalam mengembangkan tes kecerdasan untuk mengukur kapasitas kognitif
manusia.
Binet lahir di Nice, Prancis pada tahun 1857 dan menempuh pendidikan di Sorbonne
University, di mana ia belajar psikologi dan filsafat. Pada tahun 1890, ia menjadi direktur
Laboratorium Psikologi di Sorbonne dan mulai bekerja pada pengembangan tes kecerdasan.
Binet bersama dengan rekan kerjanya, Theodore Simon, mengembangkan tes kecerdasan
yang pertama kali dikenal sebagai "Binet-Simon Scale" pada tahun 1905. Tes ini mengukur
kemampuan kognitif anak-anak dalam berbagai aspek seperti memahami bahasa, konsentrasi,
memecahkan masalah, dan pemikiran abstrak. Tes ini menjadi dasar untuk pengembangan tes
kecerdasan modern.
Binet juga dikenal karena penelitiannya tentang anak-anak berbakat atau anak-anak yang
mengalami keterbelakangan mental. Ia memperkenalkan konsep "usia mental" atau "mental age",
yang mengacu pada tingkat kemampuan kognitif seseorang dibandingkan dengan usia kronologis
mereka. Konsep ini menjadi dasar untuk tes kecerdasan yang dikembangkan oleh Binet.
Selain karyanya dalam psikologi dan pendidikan, Binet juga memiliki minat dalam
bidang filosofi dan sastra. Ia meninggal pada tahun 1911 di Paris, Prancis, pada usia 54 tahun,
dan warisannya terus berlanjut dalam pengembangan dan penggunaan tes kecerdasan hingga saat
ini.

Anda mungkin juga menyukai