Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Sains dan Teknologi

1. Zaman pra Yunani


Di dalam kehidupan pra Yunani dikenal adanya zaman batu. Ciri-ciri ilmu
yang dikembangkan adalah kemampuan mengamati, kemampuan membedakan,
kemampuan memilih, dan kemampuan melakukan percobaan, sekalipun masih
terbatas pada proses trial dan error. Berdasarkan proses tersebut lambat laun
terjelma suatu kemampuan dalam melakukan pekerjaan, misalnya pembuatan alat-
alat batu yang tadinya lunak sampai akhirnya terbuat dari batu yang keras.
Kemudian bentuk alat-alat itu lebih disempurnakan.
Semula penduduk masih nomaden, berburu dengan berburu dan
mengumpulkan makanan. Kemudian melalui trial dan error, mulai mengenal api
untuk memasak. Hal ini mendorong mereka membuat periuk dan barang pecah
belah lainnya. Dalam perkembangannya mereka juga mulai mengenal bercocok
tanam dan bertani dengan segala peralatannya yang meningkat dari batu sampai
alat-alat perunggu dan besi. Hal yang bersifat khusus lagi adalah kemampuan
menulis dan berhitung yang mendorong perkembangan sains pada masa itu.
Mereka juga mulai mengenal hal-hal yang berkaitan dengan perbintangan dalam
sistem kalender. Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, antara
lain:
a. Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun
SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah
menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal
bercocok tanam dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari
dengan pengamatan primitif.
b. Zaman batu muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau
abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–
kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan
gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata
tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang
masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
c. Zaman Logam, zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM.
Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari,sebagai
perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.

2. Zaman Yunani
Yunani adalah tempat bersejarah di mana sebuah bangsa memilki peradaban.
Oleh karenanya Yunani sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari
sains. Padahal filsafat dalam pengertian yang sederhana sudah berkembang jauh
sebelum para filosof klasik Yunani menekuni dan mengembangkannya. Filsafat di
tangan mereka menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan sains
pada generasi-generasi setelahnya. Ia ibarat pembuka pintu-pintu aneka ragam
disiplin ilmu yang pengaruhnya terasa hingga sekarang. Menurut Bertrand Russel,
diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit
diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang
banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia.
Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang
menyempurnakannya. Seiring dengan berkembangannya waktu, filsafat dijadikan
sebagai landasan berfikir oleh bangsa Yunani untuk menggali sains, sehingga
berkembang pada generasi-generasi setelahnya. Itu ibarat pembuka pintu-pintu
aneka ragam disiplin ilmu yang pengaruhnya terasa hingga sekarang. Karena itu,
periode perkembangan filsafat Yunani merupakan entri poin untuk memasuki
peradaban baru umat manusia. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai
dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude
(suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu
saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai
puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah
pimpinan Iskandar Agung (356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah
seorang murid Aristoteles.. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan yang
terkemuka. Di antaranya adalah:
a. Thales (624-545 SM).
Sosok pertama dari tridente Miletus, yaitu Thales yang menggebrak cara
berfikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu.
Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan perjalanan untuk
mencari ilmu. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah
filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi
dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
b. Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton
(Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang
paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai Bapak Bilangan, dan salah
satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang
menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatusegitiga siku-siku adalah sama
dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun
fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras,
namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali
membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil
membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu,
dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan,
pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang
dawai.
c. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat
besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang
mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles.
sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode
penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak
diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates
dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat
secara umum.12 Periode setelah Socrates ini disebut dengan zaman keemasan
kelimuan bangsa Yunani, karena pada aman ini kajian-kajian kelimuan yang
muncul adalah perpaduan antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia.
Tokoh yang sangat menonjol adalah Plato (429-347 SM), yang sekaligus murid
Socrates.
d. Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling
terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar
pandangannya pada keadaan ideal. Selain itu, ia juga menulis tentang Hukum
dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato
yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada
lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal
semuanya sangat sempurna. Plato, yang hidup di awal abad ke-4 S.M., adalah
seorang filsuf earliest (paling tua) yang tulisan-tulisannya masih menghiasi
dunia akademisi hingga saat ini. Karyanya Timaeus merupakan karya yang
sangat berpengaruh di zaman sebelumnya; dalam karya ini ia membuat garis
besar suatu kosmogoni yang meliputi teori musik yang ditinjau dari sudut
perimbangan dan teori-teori fisika dan fisiologi yang diterima pada saat itu.
e. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari
Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika,
Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia
merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan
spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik,
Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari
bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah
masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu
sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini
masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal.
Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya
observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang
digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan
oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir. Masa keemasan kelimuan
bangsa Yunani terjadi pada masa Aristoteles (384-322 SM). Ia berhasil
menemukan pemecahan persoalan-persoalan besar filsafat yang
dipersatukannya dalam satu sistem: logika, matematika, fisika, dan metafisika.
Logika Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yang disebut silogisme
(syllogisme).

Selain nama-nama di atas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610


SM-546 SM) dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah
bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada
sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan
Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia
menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara.
Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar
materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles (484-424
SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat
unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu,
ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya
untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya.
Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan biologi pada
abad 4 dan 3 SM. Dan juga Archimedes, (sekitar 287-212 SM) ia adalah seorang
ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani.
Archimedes dianggap sebagai salah satu matematikawan sepanjang masa, hal ini
didasarkan pada temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol (yang
didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir penak,
yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari,
bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Dari karya-karyanya
yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai Bapak IPA
Eksperimental. Selanjutnya Ptolemeus (200 M) juga menyusun peta bumi
sebagaiman dikenalnya pada zamannya itu dengan mencantumkan 5000 tempat
berdasarkan koordinat-koordinat yang hingga sekarang masih berlaku. (Sardiman ,
1996: 76)
3. Zaman Pertengahan
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula
zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para teolog di
lapangan sains. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung
agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae
(Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah
dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika bangsa Eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam.
Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6 M. Perluasan
wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan
sains pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat
masa keemasannya (golden age).
Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia
Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam)
dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat). Sepanjang Eropa
mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan
bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya
pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan
dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
a. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat Yunani yang
sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang
matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat
berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik,
kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah
Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian
kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan sosial yang paling baik
menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
b. Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada
matematika, yang terangkum dalam buku pertamanya, Al-jabar, selain itu
karyanya adalah Al-kitab Almukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku
rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab
surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang
masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
c. Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang
lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidang
goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip
aritmatik), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
d. Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia,
yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab,
antara lain kitab Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah al – quadsiyyah,
dan mizan al – Amal.
e. Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau
adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang
berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
f. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes,
dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd
meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan,
essay, dan resume.
g. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari
Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi
dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah “Muqaddimah” ( pendahuluan ).
h. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh
islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
i. Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter
klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian Al-
kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang
Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
j. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan nama
Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains,
falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula
melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberikan ilham kepada
ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan
mikroskop dan teleskop.
k. Al–Battani (850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan
matematika. Dalam astronomi, al–Battani juga meningkatkan ketepatan
pengukuran presesi sumbu bumi.
l. Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ), Imam Malik( 712 M
– 798 M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855
M ), yang besar dengan kitab masing – masing
m. Dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M
– 1229), yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus Negara). Ibnu
Yunis, Umar Al- Khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu
Rayhan al – Biruni, di bidang sains dan antropologi.
n. Shen Kou (1031 M – 1095 M), sorang ilmuwan Cina yang pertama kali
menggambarkan magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
o. Su Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit
bintang pada Atlas.
p. Jamal Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang merancang
pembangunan istana raja di laut utara.

4. Zaman Reinesance (Kebangkitan Intelektual)


Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai 17 M. Michelet
merupakan sejarahwan terkenal yang biasanya menggunakan istilah ini untuk
menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa dan lebih
khusus di Italia. Reinesance adalah periode perkembangan peradaban yang terletak
diujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Reinesance
merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang
mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Ciri utama reinesance, yaitu
humanisme, individualisme, sekulerisme, empirisme, dan, rasionalisme. Sains
berkembang karena semangat dan hasil empiris.

5. Zaman Modern
Zaman ini sudah sejak abad 14 M. Zaman ini juga dikenal sebagai masa
nasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai
penemuan ilmu pengetahuan. Menurut Santoso (1977:65), perkembangan ilmu
pengetahuan pada zaman ini bersumber pada tiga hal berikut:
a. Hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Iberia dengan negara-negara
Prancis. Pendeta yang berada di Prancis banyak yang bekajar di Spanyol,
kemudian para pendeta tersebut yang menyebarkan ilmu pengetahuan di
lembaga pendidikan Prancis.
b. Adanya perang Salib pada tahun 1100-1300 yang menjadikan para tentara
Eropa yang mengikuti peperangan tersebut menyadari kemajuan negara-negara
Islam sehingga mereka menyebarkan pengetahuan yang diperoleh selama
perang ( pengalaman ) di negara masing-masing.
c. Jatuhnya Istambul pada tahun 1453 yang menyebabkan para pendeta atau
sarjana mengungsi ke Italia atau negara lain di Eropa dan menjadi pionir
perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa.

6. Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan
teknologi di abad 21 M merupakan hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Zaman
ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu
yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati
kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh filsuf.
Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein.
Albert Einstein adalah seorang fisikawan, yang mengemukakan teori relativitas dan
juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika
statistik, dan kosmologi. Pada zaman ini, juga disebut "Sains Besar", karena pada
zaman ini terjadi integrasi antara fisika dan kimia. Linus Pauling (1953),
mengarang sebuah buku yang berjudul "The Nature of Chemical Bond"
menggunakan prinsip-prinsil mekanika kuantum.

Anda mungkin juga menyukai