Anda di halaman 1dari 6

Peran bank bagi perekonomian indonesia

Nama: Indah puspita


Kelas: X MIA 6
Mapel: ekonomi

Tahun ajaran 2016/2017


SMAN 7 kota Bekasi
Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian Indonesia

1. Menjaga stabilitas moneter

Kestabilan moneter adalah tanggung jawab dari Bank Indonesia. Hal ini merupakan peranan
paling vital karena stabilitas moneter memiliki ruang lingkup besar dan menyeluruh. Selain itu
gangguan dari stabilitas moneter memiliki dampak besar dan dirasakan secara
langsung atas beberapa aspek ekonomi, seperti inflasi, permintaan dan penawaran dan lain
sebagainya. Maka dari itu Bank Indonesia di harap mampu menerapkan suatu kebijakan
moneter yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dan memberikan sumbangsih
lebih agar stabilitas moneter tercapai.

Untuk membuat kebijakan moneter bukan hal mudah karena jika kebijakan moneter melalui
penerapan suku bunga yang terlalu ketat akan memfakumkan atau mematikan kegiatan
perekonomian, begitu pula sebaliknya jika kebijakan moneternya terlalu longgar akan banyak
terjadi pelanggaran-pelanggaran yang tentu akan menimbulkan dampak negatif. Untuk itu
Bank Indonesia menerapkan suatu kebijakan yang sering dikenal dengan inflation targeting
framework yang di harap mampu menciptakan stabilitas moneter yang baik dan berimbang.

2. Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang baik

Bank Indonesia memiliki peran vital yakni dalam upaya menciptakan suatu lemabaga
keuangan dengan kerja baik dan sehat., khususnya pada perbankan. Kita tahu sendiri bahwa
perbankan memiliki peranan penting juga menjadi salah satu bidang yang diminati oleh
semua kalangan dalam kegiatan perekonomian. Tentu jika dalam bidang ini terjadi gangguan
atau kesalahan maka akan menimbulkan dampak buruk berupa gangguan terhadap sistem
keuangan sutu negara serta dapat mengganggu kestabilan perekonomian negara. Dalam
mesnsiasati hal ini Bank Indonesia melakukan sebuah pengawasan dan regulasi.

Selain itu, sama halnya degan negara lain dimana mereka menerapkan disiplin pasar melalui
pengawasan dan pembuatan kebijakan serta penegakan hukum. Karena upaya tersebut
menunjukkan hasil yang baik yaitu penerapan disiplin pasar terbukti ammpu membuat
stabilitas sistem keuangan menjadi kokoh dan kuat. Begitu juga dengan penegakan hukum
yang mampu melindungi perbankan dan stakeholder serta mampu mendorong kepercayaan
atas sistem keuangan suatu negara. Tidak hanya itu saja untuk menciptakan stabilitas
ekonomi yang berkelanjutan Bank Indonesia menyusun sebuah rancangan berupa arsitektur
perbankan Indonesia dan merencanakan penerapan implementasi Basel II.

3. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Berbicara tentang sistem pembayaran pasti akan kita temui masalah yang kompleks. Hal
yang sering terjadi adalah gagal bayar pada salah satu pihak maka akan terjadi sebuah
masalah terutama pada kelancaran sistem pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut serta
menjaga kelncaran sistem pembayaran, Bank Indonesia menerapkan suatu mekanisme dan
aturan yang mampu mnmegurangi resiko dalam sistem pembayaran yang cenderung
meningkat.
4. Menjalankan riset dan pemantauan

Peran Bank Indonesia sangat penting dalam hal riset dan pemantuan, Bank Indonesia rutin
mencari dan menggali segala informasi penting terutama yang mampu
mengancam stabilitas keuangan negara. Peman tauan yang dilakukan oleh Bank Indonesia
bersifat macroprudential, melalui pemantauan tersebut Bank Indonesia bisa memantau dan
memonitor kerentanan yang dimiliki oleh sektor keuangan serta mendeteksi dan mencari
potensi yang tidak diduga yang biasanya berdampak pada stabilitas dari sistem keuangan
negara.

Sedangkan tentang riset, Banak Indonesia mampu menciptakan dan mengembangkan


instrumen serta indikator yang dibutuhkan oleh macroprudential dalam upaya mendeteksi
dan mencari tahu kerentanan dari sistem keuangan. Dan pada akhirnya hasil dari riset serta
pemantauan tersebut akan dijadikan sebagai acuan bagi otoritas terkait dalam hal
pengambilan langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam upaya meminimalisir gangguan
pada sektor keuangan.

5. Sebagai jaring pengamanan sistem keuangan.

Peran yang satu ini didapaat karena Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai Lender of the
Last Resort (LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran tradisonal Bank Indonesia
sebagai Bank sentral. Peran ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan krisis yang
berguna untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Peran ini meliputi
penyediaan likuiditas pada saat kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan peran ini
Bank Indonesia selalu melakukan pertimbangan atas resiko sistemik dan menerapkan
persyaratan yang ketat dalam upaya penyediaan likuiditas bagi pihak yang membutuhkan.

6. Menciptakan uang giral

Uang yang beredar di kehidupan kita, yang bisa kita gunakan untuk membeli suatu produk
atau untuk transaksi lainnya. Perlu anda ketahui bahwa uang tersbut yaitu uang giral
diciptakan dan dicetak oleh Bank Indonesia. Cara yang dilakukan oleh Bank Indonesia
adalah dengan mengeluarkan uang giro seperti bilyet, giro dan cek. Dengan begitu uang bisa
dicetak dan disebarluaskan kepada masyarakat. Untuk masalah pencetakan uang Bank
Indonesia menyesuaiakan dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. Ketika sedang
terjadi inflasi Bank Indonesia mengedarkan uang lebih banyak dari biasanya agar inflasi
cepat selesai. Dan begitu pula sebaliknya ketika terjadi kondisi yang kurang kondusif maka
uang yang diedarkan dikurangi jumlahnya.

7. Menjadi perantara keuangan

Peran yang tak kalah penting dari Bank Indonesia adalah sebagai perantara. Perantara yang
dimaksud adalah menjadi jembatan antara dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu
diantara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau kelebihan dana.
Dimana pihak yang mmebutuhkan dana bisa membuka lappangan atau peluanag usaha bagi
dirinya sendiri, serta pihak yang memiliki modal akan mendapat investasi besar dan bagi
hasil dengan pihak yang diberikan modal. Dalam hal ini Bank menyediakan sebuah program
dimana mereka menerima simpanan dari masyarakat untuk disalurkannya kembali dalam
bentuk kredit. Kredit ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam upaya membuka
usaha sendiri atau mandiri untuk memenuhi tujuan hidupnya.
8. Mengelola arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa seputar perbankan.

Dalam menjalankan peranan pengelolaan arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa


perbankan dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang pada dasarnya menyuport
peran tersebut

9. Memelihara cadangan devisa negara

Devisa negara merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh sebuah negara.
Semakin besar pemasukan atau devisa negara maka negara tersebut akan maju dan penuh
dengan inovasi. Begitu juga sebaliknya jika devisa rendah maka kemajuan dan kemakmuran
di negara tersebut sulit dicapai. Dalam hal ini Bank Indonesia berperan untuk memelihari
cadangan devisa yang ada dengan menerapkan dua sistem, yaitu :

 Internal reserve: menangani jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat.


 Eksternal reserve: menangani tentang alat pembayaran internasional.

10. Mengawasi bank

Bank Indonesia merupakan pemimpin diantara bank bank lainnya. Tentu peran bank
Indonesia yang dipangku oleh lembaga ini adalah melakukan pengawasan terhadap bank
bank di bawah naungannya. Ada dua cara pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia,
yaitu :

 Prudential supervision : pengawasan dengan tujuan untuk mengarahkan para individu-


individu yang ada dalam bank tersebut mendapatkan penjagaan atas kelangsungan
hidupnya sehingga kepentingan masyarakatpun bisa terlindungi.
 Monetary supervision : pengawasan terhadap nilai mata uang suatu negara sehingga bank
tersebut bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun kebijakan pemerintah lainnya.

11. Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat pemerintah

Dalam peran sebagi bankir, hal-hal yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi :

 Memberdayakan rekening pemerintahan


 Menyediakan dan memberikan pinjaman sementara bagi nasabah
 Memberikan dan menyediakan pinjaman khusus
 Melakukan transaksi yang terkait dengan jual beli valuta asing.
 Menerima pembayaran dari setiap pajak
 Menganalisis permasalahan ekonomi

Sedangkan dalam peran sebagai agen dan penasehat pemerintah menjalankan beberapa
kegiatan antara lain :

 Mengelola dan mencari jalan keluar atas hutang nasional


 Menyediakan jasa pembayaran bunga yang timbul akibat hutang
 Menyediakan sarana dan infromasi mengenai keadaan pasar uang dan pasar modal.
BI Perkirakan Inflasi Januari Capai 0,7 Persen

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi sebesar 0,6-0,7 persen
pada 2017. Pengendalian harga pangan diharapkan dapat menekan inflasi.

Gubernur BI Agus Martowardojo belum mendapat informasi terkait inflasi Januari 2017.
Namun, dia yakin inflasinya terkendali.

"Saya belum bisa sampaikan tapi biasanya ada informasi hasil pemantauan kita.
Kita mungkin perkiraan inflasi Januari ini bisa di tingkat 0,6-0,7 persen di bulan Januari,"
kata dia di Mahkamah Agung Jakarta, Jumat (6/1/2017).

Dia mengatakan, pengendalian inflasi saat ini relatif baik. Hal tersebut terlihat dari realisasi
inflasi pada Desember tahun lalu.

"Tapi kalau yang di Desember (2016) kita melihat inflasi terkendali dengan baik karena di
sistem kita diperkirakan 0,31 persen ternyata inflasinya 0,42 persen. Tetapi dibanding
dengan 5 tahun terakhir termasuk rendah di Desember. Jadi Januari belum melihat hasil
pemantauan kita," jelas dia.

Namun begitu, dia menuturkan hal yang perlu diwaspadai pada tahun ini ialah efek dari
pencabutan subsidi listrik 900 VA. Menurut dia, pencabutan subsidi ini akan memberikan
tekanan pada inflasi.

"Jadi 2017 harus waspada adalah terutama subsidi listrik akan dikurangi, harga elpiji,
kemudian BBM satu harga yang berdampak inflasi," ujar dia.
BI Yakin Ekonomi RI Tumbuh Sesuai Target Sebesar
5 Persen

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
2016 sesuai dengan target sebesar 5 persen. Realisasi anggaran pemerintah yang positif
mendukung capaian pertumbuhan ekonomi nasional.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyambut baik kinerja pemerintah
sebagaimana realisasi anggaran yang telah diumumkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri
Mulyani.

"Kita kemarin sudah menyimak bahwa Bu Menteri Keuangan menyampaikan tentang fiskal
dan penerimaan negara 86 persen, pengeluaran 89 persen. Kita menyambut baik fiskal
defisit hanya 2,46 persen. Kita semua memperkirakan 2,7 persen," kata dia di Mahkamah
Agung Jalan Merdeka Utara Jakarta, Jumat (6/1/2017).

Dia mengatakan, kondisi ekonomi kuartal IV 2016 relatif membaik. Terlebih, harga komoditas
sebagai penyokong ekspor nasional mulai membaik.

"Kita sambut baik akhir 2016 harga komoditas andalan untuk ekspor harganya, volume
penjualan juga baik kita harapkan menjadi awal 2017 yang baik. Sehingga 2016
pertumbuhan diperkirakan 5 persen, tapi 2017 antara 5-5,4 persen," jelas dia.

Namun, dia menuturkan BI tengah melakukan klarifikasi. Dia yakin pertumbuhan ekonomi di
2016 sekitar 5 persen.

"Kondisi itu menunjukan fiskal terjaga tapi kita mau mempelajari dampak fiskal terbatas di
pertumbuhan ekonomi di kuartal 4. Kita masih dalam proses melakukan klarifikasi dan up
date tapi kita melihat pertumbuhan ekonomi tetap di kisaran 5 persen," tukas dia.

Anda mungkin juga menyukai