Disusun oleh :
Reiyasa Deci (180710036)
Wirdaturrahmah (180710037)
Gadih Raftaini Sambo (180710038)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat waktu dengan judul “Memahami shalat dan Tata Caranya”.
Guna dapat di perjelaskan kepada rekan Mahasiswa/Mahasiswi serta Bapak/Ibu
Dosen sekalian.
Kami telah melakukan berbagai kegiatan untuk mencari informasi dan
pengumpulan data dalam penyusunan makalah ini, agar isi dari makalah ini dapat
disesuaikan dengan aplikasi serta informasi yang sebenarnya.
Disisi lain kami juga menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
terkhususnya dosen maupun rekan-rekan civitas akademika, untuk menambah
penyempurnaan dalam isi makalah ini. Terimakasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga menjadi amal dan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin
Penyusun,kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian sholat?
2. Untuk mengetahui dalil-dalil yang mewajibkan shalat?
3. Untuk mengetahui syarat-syarat shalat?
4. Untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan shalat?
5. Untuk mengetahui macam-macamnya shalat?
6. Untuk mengetahui tata cara sholat fardhu dan sholat sunnah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sekali dijelaskan mengenai kewajiban untuk mengerjakan solat. Diantara dalil Al-
Qur’an yang menjelaskan mengenai kewaiban salat adalah:
Firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian Itulah agama yang lurus.”
Firman-Nya yang lain dalam surah An-Nisa ayat 103:
Artinya:“Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana
biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.”
َّ ر ُك9ْ 9َ ِر ت9 ِل َو بَيْنَ ْال ُك ْف9 َبيْنَ ال َّر ُج: ْو ُل هللاِ ص9س
ارى و99ة اال البخ99 الجماع.الَ ِة9الص ُ قَا َل َر:عَنْ َجابِ ٍر قَا َل
340 :1 فى نيل االوطار،النسائى
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “(Yang membedakan)
antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah,
kecuali Bukhari dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]
4
meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul
Authar juz 1, hal. 343]
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW
pada malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima
kali, kemudian Nabi dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti
(diubah) ketetapan itu di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan
lima puluh kali”. [HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi
menshahihkannya, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 334]
5
4. Suci dari hadats
5. Suci seluruh anggota badan pakaian dan tempat
6. Menutup aurat
7. Masuk waktu yang telah ditentukan
8. Menghadap kiblat
9. Mengetahui mana rukun wajib dan sunah.
6
arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya. (QS. 2:150)
Niat. Golongan hanafiyah dan Hanabilah memandang niat sebagai syarat
sah shalat, demikian juga pendapat yang lebih kuat dari kalangan Malikiyah.
7
Shalat lima waktu, yaitu:
Dzuhur ( )الظُ ْه ُر: waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai
panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
'Ashar ( ُرMMص
ْ )ال َع: waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari
panjang benda aslinya sampai tenggelamnya matahari.
Magrib ( ُ )ال َم ْغ ِرب: waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya
mendung merah dilangit.
'Isya' (ءMُ )ال ِعشَا: waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai
munculnya fajar shodiq.
Shubuh ( )الصُّ ْب ُح: waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya
matahari.
Shalat Jum’at
Shalat jum’at adalah shalat yang dikerjakan pada hari jum’at sebanyak 2
rakaat secara berjamaah. Shalat ini dikerjakan setelah penyampaian khutbah yang
dilakukan oleh khotib. Hukum shalat jum’at adalah fardhu ain bagi setiap
muslim / mukallah laki-laki yang sehat.
b) Fardhu Kifayah
Ini merupakan suatu kewajiban bagi umat muslim /mukallaf yang telah
dianggap cukup atau sah meskipun dikerjakan oleh sebagin orang saja, dan
apabila tidak ada satu orangpun yang mengerkjakannya, maka akan menimbulkan
dosa. Yang termasuk dalam shalat fardhu kifayah adalah: Shalat Jenazah.
2. Sholat sunah
a. Sholat Sunah Tahajud
Sholat sunah tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tengah
malam di antara sholat isya’ dan Sholat shubuh setelah bangun tidur. Jumlah
rokaat sholat tahajud minimal dua rokaat hingga tidak terbatas. Saat hendak
kembali tidur sebaiknya membaca ayat kursi, surat al-ikhlas, surat al-falaq dan
surat an-nas.
b. Sholat Sunah Dhuha
8
Sholat Dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan pada pagi hari antara
pukul 07.00 hingga jam 10.00 waktu setempat. Jumlah roka'at sholat dhuha
minimal dua rokaat dan maksimal dua belas roka'at dengan satu salam setiap dua
roka'at. Manfaat dari sholat dhuha adalah supaya dilapangkan dada dalam segala
hal, terutama rejeki. Saat melakukan sholat dhuha sebaiknya membaca ayat-ayat
surat al-waqi'ah, adh-dhuha, al-quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas.
c. Sholat Sunah Istikharah
Sholat istikharah adalah sholat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan
petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari
dua hal/perkara maupun lebih dari dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan
menghilangkan kebimbangan dan kekecewaan di kemudian hari. Setiap kegagalan
akan memberikan pelajaran dan pengalaman yang kelak akan berguna di masa
yang akan datang. Dalam melakukan shalat istikharah sebaiknya juga
melakukan, puasa sunah, shodaqoh, zikir, dan amalan baik lainnya.
d. Sholat Sunah Tasbih
Sholat tasbih adalah solat yang bertujuan untuk memperbanyak
memahasucikan Allah SWT. Waktu pengerjaan sholat bebas. Setiap rokaat
dibarengi dengan 75 kali bacaan tasbih. Jika sholat dilakukan siang hari, jumlah
rokaatnya adalah empat rokaat salam, sedangkan jika malam hari dengan dua
salam.
e. Sholat Sunah Taubat
Sholat taubat adalah sholat dua roka'at yang dikerjakan bagi orang yang
ingin bertaubat, insyaf atau menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya
dengan bersumpah tidak akan melakukan serta mengulangi perbuatan dosanya
tersebut. Sebaiknya shalat sunah taubat dibarengi dengan puasa, shodaqoh
dan sholat.
f. Sholat Sunah Hajat
Sholat Hajat adalah sholat agar hajat atau cita-citanya dikabulkan oleh Allah
SWT. Sholat hajat dikerjakan bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk
mencapai hajat atau cita-cita. Sholat sunah hajat dilakukan minimal dua rokaat
dan maksimal dua belas bisa kapan saja dengan satu salam setiap dua roka'at,
namun lebih baik dilakukan pada sepertiga terakhir waktu malam.
9
g. Sholat Sunah Safar
Sholat safar adalah sholat yang dilakukan oleh orang yang sebelum
bepergian atau melakukan perjalanan selama tidak bertujuan untuk maksiat seperti
pergi haji, mencari ilmu, mencari kerja, berdagang, dan sebagainya. Tujuan
utamanya adalah supaya mendapat keridhoan, keselamatan dan perlindungan dari
Allah SWT.
h. Sholat Sunah Rawatib
Sholat sunah rawatib dilakukan sebelum dan setelah sholat fardhu. Yang
sebelum Sholat Fardhu disebut sholat qobliyah, dan yang setelah shalat fardhu di
sebut sholat Ba'diyah. Keutamaannya adalah sebagai pelengkap dan
penambal sholat fardhu yang mungkin kurang khusus atau tidak tumaninah.
i. Sholat Sunah Istisqho’
Sholat sunah ini di lakukan untuk memohon turunnya hujan. dilakukan
secara berjamaah saat musim kemarau.
j. Sholat Sunah Witir.
Sholat sunah witir dilakukan setelah sampai sebelum fajar. bagi yang yakin
akan bangun malam diutamakan dilakukan saat sepertiga malam
setelah sholat Tahajud. Sholat witir disebut juga sholat penutup. biasa dilakukan
sebanyak tiga rakaat dalam dua kali salam, dua rakaat pertama salam dan
dilanjutkan satu rakaat lagi.
k. Sholat Tahiyatul Masjid.
Sholat tahiyatul masjid ialah sholat untuk menghormati masjid.
Disunnahkan sholat tahiyatul masjid bagi orang yang masuk ke masjid, sebelum ia
duduk. Sholat tahiyatul masjid itu dua raka’at.
l. Sholat Tarawih.
Sholat Tarawih yaitu sholat malam pada bulan ramadhan hukumnya sunnah
muakad atau penting bagi laki-laki atau perempuan, boleh dikerjakan sendiri-
sendiri dan boleh pula berjama’ah.
m. Sholat Hari Raya (Idul Adha dan Idul Fitri).
Sebagaimana telah diterangkan bahwa waktu sholat hari raya idul fitri
adalah tanggal 1 syawal mulai dari terbit matahari sampai tergeincirnya. Akan
10
tetapi, jika diketahui sesudah tergelincirnya matahari bahwa hari itu tanggal 1
syawal jadi waktu sholat telah habis, maka hendaklah sholat di hari kedua atau
tanggal 2 saja. Sedangkan untuk sholat hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.
n. Sholat Dua Gerhana.
Kusuf adalah gerhana matahari dan khusuf adalah gerhana bulan. Sholat
kusuf dan khusuf hukumnya sunnah muakaddah berdasarkan sabda Nabi saw.
Yang artinya :
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena
kematian seseorang maupun kehidupannya. Maka apabila kalian menyaksikan
itu, hendaklah kalian shalat dan berdoa kepada Allah Ta’ala.” (H.R. Syaikhain)
2.6
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas kiranya dapat di simpulkan bahwa Teori Belajar
behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Tokoh penting dalam
teori belajar behaviorisme secara teoritik antara lain adalah : Pavlov, Thorndike,
Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.
Adapun Aplikasi teori behaviorisme dalam pembelajaran yaitu
meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangu perilaku perilaku yang
tidak diinginkan. Metode behavioristik ini sesuai untuk perolehan kemampaun
yang membuthkan praktek dan pembiasaan juga sesuai diterapkan untuk melatih
anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa.
3.2 Saran
Dari makalah ini pemakalah memberi saran kepada pembaca, sebagai calon
guru hendaknya kita untuk menginstroveksi diri terhadap tingkah laku orang lain
ataun peserta didik agar menjadi pembelajaran bagi kita untuk menjadi lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13