KELOMPOK 5
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus dilekatkan oleh
perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat (useful) dan bermakna
(meaningful) sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha untuk menjawab pertanyaan apakah yang
harus direpresentasi oleh laba. Seperti teori tentang aset, realitas atau kegiatan entitas apa yang harus
direpresentasi oleh angka laba. Makna yang dikandung dalam laba akhirnya harus diinterpretasi oleh
pemakai. Pemaknaan laba secara semantik akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik
yaitu pengukuran dan penyajiannya. Pemaknaan laba secara semantik akhirnya akan menentukan
pemaknaan laba secara sintaktik yaitu:
1. Pengukur Kinerja Perusahaan
2. Konfirmasi Harapan Investor
3. Estimator Laba Ekonomik
Makna Laba
Laba secara konseptual mempunyai karakteristik umum sebagai berikut:
a. Kenaikan kemakmuran (wealth atau well-offness) yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas.
Entitas dapat berupa perorangan/individual, kelompok individual, institusi, badan, lembaga, atau
perusahaan.
b. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (perioda) sehingga harus diidentifikasi kemakmuran
awal dan kemakmuran akhir.
c. Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran
asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik
Makna semantik laba yang dikembangkan di atas akhirnya harus dapat dijabarkan dalam
tataran sintaktik. Ini berarti konsep laba harus dioperasionalkan dalam bentuk standar dan prosedur
akuntansi yang mantap dan objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam statemen
keuangan.
Salah satu bentuk penjabaran makna laba secara sintaktik adalah mendefinisi laba sebagai
selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Definisi merupakan masalah pada
tataran semantik. Pengukuran dalam arti luas yang meliputi pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur
pengakuan ditambah cara mengungkapkan (disclosures) merupakan masalah pada tataran sintaktik. Bila
laba didefinisi sebagai pendapatan dikurangi biaya, masalahnya adalah kapan laba timbul sehingga harus
diukur dan diakui? Paralel dengan masalah pengukuran pendapatan, terdapat dua kriteria atau
pendekatan dalam pengukuran laba yaitu pendekatan transaksi (transactions approach) dan pendekatan
kegiatan (activities approach).
Pengukuran atau Penilaian Kapital
Pembahasan dalam seksi ini masih merupakan bagian dari pembahasan laba
pada tataran sintaktik. Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan
masalah konseptual karena dengan berjalannya waktu beberapa hal yang
bersifat ekonomik berubah dan harus dipertimbangkan yaitu unit atau skala
pengukur dan dasar pengukuran. Hal lain yang menentukan cara menilai
kapital adalah jenis kapital (fisis atau finansial) dan dasar penilaian.
Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik