Anda di halaman 1dari 11

LABA (INCOME)

KELOMPOK 5

Salsabilla Ronardi 210301104


Queen Shakira Azzahra 210301110
Fitrah Maharani 210301122

DOSEN PENGAMPU : Mentari Dwi Aristi, SE., M.Acc


Tujuan Pelaporan Laba
Apapun pengertian dan cara pengukurannya, laba akuntansi dengan berbagai interpretasinya
diharapkan dapat digunakan antara lain sebagai:
a. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam
tingkat kembalian atas investasi (rate of return on invested capital).
b. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.
c. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
d. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara.
e. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik.
f. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang.
g. Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
h. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
i. Dasar pembagian dividen.
Konsep Laba Konvensional

Teori tentang laba masih harus dikembangkan dan


dimantapkan agar dicapai interpretasi yang tepat secara
intuitif maupun ekonomik sehingga angka laba akuntansi
mempunyai manfaat yang tinggi khususnya bagi investor dan
kreditor. Hendriksen dan van Breda (1992) mengemukakan
bahwa laba akuntansi yang sekarang berjalan (konvensional)
masih problematik secara teoretis.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik

Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus dilekatkan oleh
perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat (useful) dan bermakna
(meaningful) sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha untuk menjawab pertanyaan apakah yang
harus direpresentasi oleh laba. Seperti teori tentang aset, realitas atau kegiatan entitas apa yang harus
direpresentasi oleh angka laba. Makna yang dikandung dalam laba akhirnya harus diinterpretasi oleh
pemakai. Pemaknaan laba secara semantik akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik
yaitu pengukuran dan penyajiannya. Pemaknaan laba secara semantik akhirnya akan menentukan
pemaknaan laba secara sintaktik yaitu:
1. Pengukur Kinerja Perusahaan
2. Konfirmasi Harapan Investor
3. Estimator Laba Ekonomik
Makna Laba
Laba secara konseptual mempunyai karakteristik umum sebagai berikut:
a. Kenaikan kemakmuran (wealth atau well-offness) yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas.
Entitas dapat berupa perorangan/individual, kelompok individual, institusi, badan, lembaga, atau
perusahaan.
b. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (perioda) sehingga harus diidentifikasi kemakmuran
awal dan kemakmuran akhir.
c. Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran
asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik
Makna semantik laba yang dikembangkan di atas akhirnya harus dapat dijabarkan dalam
tataran sintaktik. Ini berarti konsep laba harus dioperasionalkan dalam bentuk standar dan prosedur
akuntansi yang mantap dan objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam statemen
keuangan.
Salah satu bentuk penjabaran makna laba secara sintaktik adalah mendefinisi laba sebagai
selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Definisi merupakan masalah pada
tataran semantik. Pengukuran dalam arti luas yang meliputi pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur
pengakuan ditambah cara mengungkapkan (disclosures) merupakan masalah pada tataran sintaktik. Bila
laba didefinisi sebagai pendapatan dikurangi biaya, masalahnya adalah kapan laba timbul sehingga harus
diukur dan diakui? Paralel dengan masalah pengukuran pendapatan, terdapat dua kriteria atau
pendekatan dalam pengukuran laba yaitu pendekatan transaksi (transactions approach) dan pendekatan
kegiatan (activities approach).
Pengukuran atau Penilaian Kapital

Pembahasan dalam seksi ini masih merupakan bagian dari pembahasan laba
pada tataran sintaktik. Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan
masalah konseptual karena dengan berjalannya waktu beberapa hal yang
bersifat ekonomik berubah dan harus dipertimbangkan yaitu unit atau skala
pengukur dan dasar pengukuran. Hal lain yang menentukan cara menilai
kapital adalah jenis kapital (fisis atau finansial) dan dasar penilaian.
Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik

Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk


menentukan apakah pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi
perilaku sebagaiman diarah. Teori akuntansi pragmatik memusatkan
perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai
informasi akuntansi. Informasi diharapkan mempunyai pengaruh kalau
informasi tersebut benar-benar digunakan oleh para pemakai karena menurut
persepsi pemakai (atau model pengambilan keputusannya) informasi tersebut
mempunyai manfaat, kualitas, atau nilai informasi.
Laba dan Teori Entitas
Konsep kesatuan (entitas) mempunyai implikasi terhadap pengertian pendapatan, biaya, dan
laba. Teori entitas atau ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akuntansi adalah:
1. Entitas usaha bersama (enterprise theory)
2. Entitas usaha atau bisnis (business entity theory)
3. Entitas investor (investor theory)
4. Entitas pemilik (proprietary/stockholder theory)
5. Entitas pemilik residual (residual proprietary/stockholder theory)
6. Entitas pengendali (commander theory)
7. Entitas dana (fund theory)
Thank yo u!

Do you have any


questions?

Anda mungkin juga menyukai