Anda di halaman 1dari 4

Nama : Faudia Nur Bahtiar

NIM : 2001036164
Kelas : Teori Akuntansi Ak A

BAB 10
LABA
A. Definisi Laba dan Tujuan Pelaporannya
Didalam Perpajakan = Income disebut dengan Penghasilan
Sedangkan Akuntansi = Income disebut dengan Laba

Menurut (PSAK 46, 2018) yaitu laba akuntansi adalah laba bersih selama satu periode
sebelum dikurangi beban pajak. Secara pengukuran laba merupakan selisih dari
pendapatan yang di kurangi dengan biaya.

Laba = Pendapatan - Biaya

Adapun tujuan pelaporan laba adalah sebgai berikut :


- Sebagai pengukur efisiensi
- Sebagai pengukur kinerja badan usaha dan manajemen
- Dasar penentuan besarnya pajak penggunaan
- Sarana untuk mengontrol alokasi sumber daya ekonomi
- Dasar penetapan dan penilaian kelayakan tarif pada perusahaan public
- Sarana untuk mengontrol atas debitor dalam kontrak utang
- Dasar kompensasi dan pembagian bonus
- Sarana motivasi manajemen
- Dasar pembagian deviden
Ada 2 pendekatan yang bisa digunakan pada akuntansi laba :
- Satu laba untuk berbagai tujuan (merumuskan dengan konsep laba tunggal dan
dalam penyajiannya memenuhi berbagai tujuan umum)
- Beda tujuan, beda laba (merumuskan dengan berbagai konsep laba dan dalam
penyajiannya juga berdasarkan berbabagi konsep laba atau khusus)

B. Konsep Laba Konvensional


Laba merupakan selisih dari pendapatan dan biaya yang kemudian pengukuran dan
penyajiannya berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum (PABU). Terdapat
beberapa kelemahan laba konvensional yakni :
- Laba akuntansi belum didefinisikan secara sematik
- Penyajian dan pengukuran laba masih berfokus pada pemegang saham biasa
- PABU masih memberi peluang perbedaan antara perusahaan
- Berbasis cost historis
- Investor dan Kreditor terbatas hanya sebagai pemberi saran
C. Konsep Laba dalam Tataran Sematik
Konsep laba dalam tataran sematik harus dapat mengaitkan makna dalam perekayasa
laporan pada elemen laba sehingga bisa bermanfaat sebagai informasi.

- Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dapat dilihat dari pelaporan keuangan, didalam pelaporan
keuangan ini disediakan informasi ukuran pendapatan dan kompenennya. Yang
dapat memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen telah melaksanakan
tanggungjawabnya kepada pemilik saham. Pengukuran kinerja juga meliputi daya
melaba, akuntabilitas, dan efisiensi.

- Konfirmasi Harapan Investor


Laba sebagai sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan para investor, dan
akan berpengaruh pada reaksi investor pada saat pengumuman laba.

- Estimator Laba Ekonomik


Perekayasaan akuntansi mengharapkan laba akuntansi dapat memberikan
informasi secara objektif dan terandalkan. Perubahan laba akuntansi juga
diharapkan dapat merefleksi perubahan laba ekonomik perusahaan.

Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Ekonomik


Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba Ekonomik
Sudut pandang Perekeyasaan akuntansi, Pemegang saham
pemaknaan penyusunan
standar/steatmen
keuangan
Dasar pengukuran Kos historis Kos kesempatan, nilai
pasar, nilai likuidasi
Pengertian ekonmik Kelayakan ekonomik Penilaian ekonomi
jangka panjang jangka pendek
Makna depresiasi Alokasi kos Penurunan nilai
ekonomik
Unit pengukur Rupiah nominal Daya beli
Sasaran Laba uang/nominal Laba real
pengukuran/sifat laba
Konsep dasar yang Kontinultas usaha, asas Likuidasi, nilai tunai
melandasi akrual
Fungsi aset Sisa potensi jasa Simpanan/sediaan nilai

D. Makna Laba
Makna laba disini adalah peningkatan aset selama periode waktu tertentu karena
kegiatan produktif yang dapat didistribusikan kepada kreditur, pemerintah, pemegang
saham (dalam bentuk bunga, pajak dan dividen) tanpa mempengaruhi integritas
ekuitas asli. Adapun karakteristik umum laba adalah :
- Peningkatan kemakmuran yang dimiliki atau dikendalikan oleh suatu entitas.
- Perubahan terjadi selama periode di mana kondisi kemakmuran awal dan akhir
harus ditentukan.
- 3) Entitas yang menguasai kekayaan dapat menikmati, mendistribusikan, atau
mencabut kembalian tersebut selama kemakmuran yang semula tetap
dipertahankan.
Kemakmuran secara umum disebut dengan kapital. Berikut pengertian kapiital dalam
konteks laba akuntansi dari berbagai sudut pandang :
Pengertian
Kapital bagi badan usaha atau manajemen yang menguasai sumber
Aset
ekonomik (fisis/financial)
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai klaim
Utang
(ditandai dengan sertifikat utang, misalnya obligasi)
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai klaim
Kewajiban
(ditandai dengan sertifikat saham)

E. Laba dan Kapital


Kapital dapat di pandang sebagai sediaan kemakmuran pada saat tertentu (contohnya :
kandungan suatu zat didalam level tertentu) dan laba dapat dikaitkan dengan aliran
kemakmuran. Oleh karena itu, laba dapat di artikan sebagai aliran potensi jasa yang
dapat dinikmati disaat waktu-waktu tertentu dengan tetap mempertahankan tingkat
potensi jasa di awal.

F. Konsep Pertahanan Kapital


Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa entitas dikembalikan/dihadiahi /return dan
menikmatinya setelah kapital disimpan atau ditarik seperti sebelumnya.

Laba dapat didefinisikan sebagai tambahan kapasitas ekonomi yang baisanya dengan
bertambahnya kapital selama jangka waktu tertentu dari kegiatan produktif, yang
dalam arti luas dapat dikonsumsi atau diperoleh kembali oleh pengelola/pemilik
modal, tidak mengurangi kelayakan ekonomis dari modal awal. (pada saat awal
periode).

G. Konsep Laba dalam Tataran Sintatik


Bentuk penjabaran makna laba secara sintatik yakni mendefinisikan laba sebagai
selisih pengukuran dan penandingan antara biaya. Jadi, kapan laba timbul sehingga
harus di ukur dan diakui. Terdapat dua pendekatan yang bisa digunakan dalam
pengukuran laba yakni :
- Pendekatan Transaksi (laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi
utamanya transaksi yang terjadi diluar, yang kemudian terakumulasi sampai pada
akhir kurun waktu tertentu)
- Pendekatan Kegiatan (laba muncul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan.
Bukan sebagai hasil suatu transaksi pada kurun waktu tertentu)
Pengukuran/penilaian kapital :
1. Jenis Kapital
-Kapital Finansial (tagihan yang dilihat dari jumlah rupiah/nilai yang melekat
tanpa memperhatikan bentuk fisis dari tagihan, tetapi jika modalnya dalam bentuk
fisis maka itu adalah instrumen atau aset keuangan)
-Kapital Fisis (sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh subjek dianggap sebagai
kapasitas produksi material, yaitu kapasitas untuk menghasilkan barang dan jasa)

2. Skala Pengukuran
-Skala Nominal (satuan rupiah tanpa perubahan daya beli)
-Skala Daya Beli (skala rupian dengan perubahan daya beli)

3. Dasar/Atribut Pengukuran
-Kos Historis (jumlah rupiah atau nilai tukar yang disepakati yang telah diakui
dalam sistem akuntansi)
-Kos Sekarang (harga kesepakatan yang diperlukan oleh badan usaha untuk
memperoleh aset dengan jenis dan kondisi yang sama atau produk pengganti yang
setara)

H. Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik


Bentuk penjabaran makna laba secara pragmatik yakni membahas apakah informasi
laba bermanfaat atau apakah informasi laba yang diterima secara realititas sudah
diterapkan

I. Laba dan Harga Saham


Laba menentukan harga saham, Laba merupakan prediktor aliran kas ke investor.
Untuk menentukan aliran kas dimasa yang akan datang biasamya digunakan nilai
intrinsik (nilai intrinsik adalah nilai yang ada di dalam sesuatu yang dapat berdiri
sendiri)

J. Laba dan Teori Entitas


Laba adalah peningkatan kekayaan suatu entitas yang dapat dikonsumsi tanpa
mempengaruhi modal awal. Teori entitas selalu dikaitkan dengan aktor yang terlibat
dalam kegiatan ekonomi, yaitu manajer, karyawan, investor, kreditur, pemerintah, dan
subjek terkait lainnya. Teori entitas yang sering dibahas adalah sebagai berikut :
- Entitas Usaha Bersama (melibatkan dua atau lebih pihak pelaku kegiatan
ekonomi)
- Entitas Usaha/Bisnis (badan yang berdiri sendiri)
- Entitas Investor (pihak dianggap sebagai mitra manajemen)
- Entitas Pemilik (pihak pemegang saham dianggap sebagai pemilik)
- Entitas Pemilik Residual (Pihak pemegang saham biasa sebagai pusat)
- Entitas Pengendali (pihak yang bertanggungjawab sebagai pengendalian sumber
daya)
- Entitas Dana (dana sebagai kesatuan akuntansi)

K. Penyajian Laba
Disajikan dengan pemisahan anatara pos-pos transaksi operasi (steatmen laba rugi)
dengan pos-pos transaksi pemilik (steatmen laba ditahan/perubahan ekuitas).

Anda mungkin juga menyukai