Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Yesica Agustiana


NIM : 1199230189
Jur/Semt/Kelas : MKS/6/E
Matakuliah : Akuntansi Keuangan dan Perbankan Syariah
Dosen Pengampu : Ela Siti Nurpajriah, SE., Sy., ME., MOS., MCE

1. Perbedaan akuntansi syariah dengan ekonomi syariah?


Jawab :
Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Ekonomi Syariah yaitu akuntansi syariah memiliki
ruang lingkup tersendiri, membahas tentang aktivitas atau encatatan keuangan perusahaan
seperti arus kas,penjualan dan pembelian, utang piutang,dsb yang berlandaskan syariat islam.
Sedangkan ekonomi syariah ruang lingkupnya sangatlah luas, membahas segala peristiwa
ekonomi yang terjadi di masyarakat, yang juga dilandasi dengan syariat islam. Jadi, akuntansi
syariah merupakan bagian dari ekonomi syariah, karena akuntansi alat untuk mencatat semua
peristiwa ekonomi yang terjadi dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

2. Apakah akuntansi syariah ini hanya diterapkan di perbankan syariah ataukah ada di
perusahaan-perusahaan selain perbankan?
Jawab :
Saat ini akuntansi syariah tidak hanya diterapkan di perbankan syariah. Karena trend
syariah saat ini berkembang dengan pesat, sehingga berkembang juga perusahaan-perusahaan
seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, leasing syariah, lembaga penghimpun zakat infaq
shadaqah, dsb yang tentunya menggunakan sistem akuntansi syariah dalam menyusun laporan
keuangannya.

3. Bagaimana sistem pengawasan pada bank syariah?


Jawab :
Pada dasarnya pengaturan dan pengawasan bank syariah dimaksudkan untuk
meningkatkan keyakinan dari setiap orang yang mempunyai kepentingan dengan bank,
bahwa bank-bank dari segi finansial tergolong sehat, dan sesuai dengan ajaran Islam
serta di dalam bank tidak terkandung segi-segi yang merupakan ancaman terhadap
kepentingan masyarakat yang menyimpan dananya di bank. Pengawasan bank syariah
dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Bank Indonesia. Bank syariah akan
membentuk dewan pengawas syariah dalam rangka perubahan kegiatan usaha atau membuka
kantor cabang syariah untuk pertama kalinya dapat menyampaikan permohonan penempatan
anggota DPS kepada DSN. Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem pengawasan dewan
pengawas syariah, setidaktidaknya setiap enam bulan sekali dewan pengawas syariah
menganalisa operasional Bank Syariah dan menilai kegiatan maupun produk bank tersebut
yang pada akhirnya dewan pengawas syariah dapat memastikan bahwa kegiatan operasioanl
Bank Syariah telah sesuai fatwa yang dikeluarkan oleh dewan syariah nasional kemudian
menyampaikan hasil pengawasan tersebut kepada direksi, komisaris, dewan syariah nasional
dan Bank Indonesia.

4. Apa yang menjadi hambatan perkembangan perkembangan perbankan syariah di


Indonesia?
Jawab :
1. Minimnya informasi perbankan syariah di lingkungan masyarakat
2. Sumber daya yang masih terbatas
3. Jaringan dan kantor cabang yang terbatas
4. Penerapan standar tingkat kesehatan perbankan yang terbatas

5. Bagaimanakah dengan adanya investasi syariah? Jelaskan.


Jawab :
1. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai investasi syariah
2. Belum adanya regulasi atau undang-undang yang dibuat pemerintah mengenai investasi
syariah
3. Masih kurangnya dukungan dan sosialisasi di masyarakatnya
4. Adanya spekulasi di dalam transaksi

6. Bagaimana pandangan syariah tentang pengukuran historical cost value dan current
cash value?
Jawab :
• Historical Cost Value
Didalam syariah beberapa paakar pada akuntansi syariah sangat menentang penilaian
pengukuran pada metode ini, sebab prinsip ini tidak mungkin dipakai untuk menentukan
besarnya zakat, karna penentuan zakat menggunakan nilai sekarang, sebagaimana yang firman
Allah pada Qs.Al-an’am:141. Dalam fiqih islam, masalah ini masih diperdebatkan ulama. Pada
kitab Hasyiyah Al bajuri ala ibn Qosim menyatakan boleh. Pada Al-Qurdlowi juga menukil
perkataan dari ibn Rusyd dalam bidayah Al-mujtahid, ibn Ruyd yang menyatakan bahwa cukup
mengeluarkan harta diwaktu membeli barang (historical cost), bukan dari nilai barang tersebut
(current cost). Statement dari ibn Rusyd tersebut langsung dikritisi oleh Al-Qurdlowi dengan
melontarkan opini bahwa pendapat itu tidak jelas, sebab perkataan tersebut tidak melontarkan
fuqoha yang menyebabkan pendapat itu serta dalil yang mendasarinya.
• Current Cash Value
Pada metode ini beberapa pakar akuntansi dan yuridis islam, baik salaf maupun
kontemporer mengusung konsep pada metode ini sebagai banch mark valuation method pada
akuntansi syariah. Pendapat yang masyhur menyatakan penilaian ending inventory
menggunakan current cash value di mana barang itu laku dipasaran saat perhitungan zakat.
Kemudian diriwayatkan dari jabir dari zaid dari tabi’in dalam masalah inventory menggunakan
current cash value pada akhir periode (haul) kemudian dikeluarkannya zakat. Ini adalah
pendapat mayoritas ahli fiqih.

7. Upaya apa yang dilakukan Negara Indonesia dalam menyebarluaskan bank syariah agar
dikenal oleh masyarakan luas?
Jawab :
1. Pemerintah emlakukan penetrasi pasar
2. Memberikan literasi secara intens mengenai perbankan syariah kepada masyarakat
3. Memaksimalkan pembangunan keuangan syarian nasional
4. Menarik investor asing untuk menanam modal
5. Menonjolkan ciri khas utama perbankan syariah

8. Jelaskan kontribusi islam dalam akuntansi modern! jelaskan menurut anda.


Jawab :
Jauh sebelum pendeta Kristen pada tahun 1494 M yang bernama Lucas Pacioli dalam
jangka perbedaan waktu Selama 131 tahun, tahun 1363 M al-Mazindâranî telah merentas
pembukuan dua belas kolom atau kolom tunggal, dan disempurnakan olehnya untuk
selanjutnya dapat diaplikasikan dalam sistem akuntansi yang tengah popular saat itu tahun 765
H/1363 M: (1) akuntansi bangunan, (2) akuntasi pertanian, (3) akuntansi pergudangan, (4)
akuntansi pemuatan uang, (5) akuntasi pemeliharaan binatang.
Sumber yang lebih valid menyatakan bahwa seorang tokoh Muslim bernama ‘Abd Allâh
al-Mazindâranî telah mendahului Luca Pacioli dalam bidang Akuntansi. Melalui bukunya,
Risâlah al-Falaqiyyah Kitab al-Siqayah, pada tahun 1363 al-Mazindâranî telah membuat
rumusan mengenai akuntansi. Dan Pacioli hanyalah seorang penukil dari informasi akuntansi
yang sudah beredar saat itu8 . Atau dia hanyalah mendeskripsikan secara sederhana metode
yang digunakan oleh para pedagang di Venesia selama jaman Renaisance Italia.
Proses penumbuhan akuntansi di dunia Islam telah digunakan sekitar 745 tahun sebelum
kemunculan buku Pacioly yang berjudul, Summa De Arithmetica, Geometry, proportion.
Kemudian barulah akuntansi Islam menemukan puncak kegemilangannnya di tahun 765
H/1363 M dengan sebuah manuskrip yang disusun oleh ‘Abd Allâh ibn Muhammad ibn Kayah
al-Mazindâranî, bertajuk Risâlah Falaqiyyah Kitâb al-Siyâqah. Walaupun sebelum al-
Mazindâranî menyusun manuskripnya tersebut. Penulis Muslim lainnya yang juga telah
menyusun sebuah karya tentang perkembangan akuntansi dan penggunaaanya dalam
masyarakat Islam juga telah dimulai oleh al-Nuwairî (734H/1336M) dan Ibn Khaldûn
(167H/784M).
9. Pak Amin melakukan mudharabah dengan Pak Beni sebagai mudharib, modal yang
diberikan Rp 1 juta. Ada 3 periode, bagi hasil dilakukan per periode dengan nisbah
80:20, pada periode I labanya Rp 20 ribu, periode II rugi Rp 150 ribu dan periode III
rugi 100 ribu. Berikan pendapat anda atas kasus tersebut dan bandingkan hasilnya jika
bagi hasil dilakukan pada periode akhir! Jelaskan teorinya!
Jawab :
Diketahui :
Pak Amin = Shahibul maal = modal 1 juta
Periode 1 = 80:20, laba 20 ribu
Periode 3 = rugi 100 ribu
Bagi hasil perperiode :
• Periode 1
Bagian pak Amin=20% x Rp. 20.000 = Rp. 4.000
Bagian pak Beni=80% x Rp. 20.000 = Rp. 16.000
• Periode 2
Karna pada periode 2 ini usaha mengalami kerugian, maka berdasarkan prinsip akad
mudharabah, kerugian tersebut ditanggung oleh pak Amin sebagai Shahibul maal.
• Periode 3
Karna pada periode 2 usaha mengalami kerugian, maka berdasarkan prinsip akad mudharabah
kerugian ditanggung oleh pak Amin sebagai shahibul maal.
Bagi hasil pada akhir periode = + Rp. 20.000-Rp.150.000- Rp. 100.000 = -230.000(rugi)
Pada akad mudharabah kerugian ditanggungvoleh shahibul maal kecuali mudharib
melakukan hal-hal diluar kesepakatan perjanjian yang dapat mengakibatkan kerugian,
sedangkan keuntungaan dibagi antara mudharib dan shahibul maal berdasarkan nisbah yang
telah disepakati. Hal ini adil karna shahibul maal berkontribusi uang dalam kerjasamanyaa
sedangkan mudharib berkontribusi tenaga dan pikiran. Sehinga pada kasus tersebut kerugian
sebesar Rp. 230.000 ditanggung oleh pak Amin sebagai shahibul maal.

10. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari revenue sharing,gross profit sharing dan profit
sharing dalam mudharabah! Buatlah contoh perhitungannya !
Jawab :
• Kelebihan dan kekurangan Revenue sharing
a. Semua pihak akan mendapatkan bagi hasil ketika perusahaan mendapatkan
pendapatan/earning.
b. Pemilik dana akan mendapatkan keuntungan secara terus menerus ketika
perusahaan mendapatkan pendapatan
c. Kemungkinan dilakukan bagi hasil lebih besar daripada konsep profit sharing dan
gross profit sharing karna bagi hasil dilakukan sesuai dengan pendapatan.
d. Mudharib harus menanggung biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan
• Kelebihan dan kekurangan gross profit sharing
a. Kemungkinan dilakukan bagi hasil lebih besar daripada konsep profit sharing,
karna bagi hasil dilakukan berdasarkan laba kotor
b. Biaya administrasi ditanggung oleh mudharib.
• Kelebihan dan kekurangan profit sharing
a. Semua pihaak akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan laba yang diperoleh
b. Ketika perusahaan mendapatkan rugi maka bagi hasil akan ditangguhkan
c. Terwujudnya prinsip keadilan dalam permodalan
d. Ketika perusahaan mendapatkan rugi maka pengelola dana akan mendapatkan
kerugian besar.
e. Menghindarkan adanya bunga/margin perusahaan.
Perhitungan Pendapatan
Laba kotor = pendapatan – HPP
Laba usaha = laba kotor – beban usaha
Laba bersih = laba usaha + pendapatan non usaha – beban non usaha – pajak.

Anda mungkin juga menyukai