2. Apakah akuntansi syariah ini hanya diterapkan di perbankan syariah ataukah ada di
perusahaan-perusahaan selain perbankan?
Jawab :
Saat ini akuntansi syariah tidak hanya diterapkan di perbankan syariah. Karena trend
syariah saat ini berkembang dengan pesat, sehingga berkembang juga perusahaan-perusahaan
seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, leasing syariah, lembaga penghimpun zakat infaq
shadaqah, dsb yang tentunya menggunakan sistem akuntansi syariah dalam menyusun laporan
keuangannya.
6. Bagaimana pandangan syariah tentang pengukuran historical cost value dan current
cash value?
Jawab :
• Historical Cost Value
Didalam syariah beberapa paakar pada akuntansi syariah sangat menentang penilaian
pengukuran pada metode ini, sebab prinsip ini tidak mungkin dipakai untuk menentukan
besarnya zakat, karna penentuan zakat menggunakan nilai sekarang, sebagaimana yang firman
Allah pada Qs.Al-an’am:141. Dalam fiqih islam, masalah ini masih diperdebatkan ulama. Pada
kitab Hasyiyah Al bajuri ala ibn Qosim menyatakan boleh. Pada Al-Qurdlowi juga menukil
perkataan dari ibn Rusyd dalam bidayah Al-mujtahid, ibn Ruyd yang menyatakan bahwa cukup
mengeluarkan harta diwaktu membeli barang (historical cost), bukan dari nilai barang tersebut
(current cost). Statement dari ibn Rusyd tersebut langsung dikritisi oleh Al-Qurdlowi dengan
melontarkan opini bahwa pendapat itu tidak jelas, sebab perkataan tersebut tidak melontarkan
fuqoha yang menyebabkan pendapat itu serta dalil yang mendasarinya.
• Current Cash Value
Pada metode ini beberapa pakar akuntansi dan yuridis islam, baik salaf maupun
kontemporer mengusung konsep pada metode ini sebagai banch mark valuation method pada
akuntansi syariah. Pendapat yang masyhur menyatakan penilaian ending inventory
menggunakan current cash value di mana barang itu laku dipasaran saat perhitungan zakat.
Kemudian diriwayatkan dari jabir dari zaid dari tabi’in dalam masalah inventory menggunakan
current cash value pada akhir periode (haul) kemudian dikeluarkannya zakat. Ini adalah
pendapat mayoritas ahli fiqih.
7. Upaya apa yang dilakukan Negara Indonesia dalam menyebarluaskan bank syariah agar
dikenal oleh masyarakan luas?
Jawab :
1. Pemerintah emlakukan penetrasi pasar
2. Memberikan literasi secara intens mengenai perbankan syariah kepada masyarakat
3. Memaksimalkan pembangunan keuangan syarian nasional
4. Menarik investor asing untuk menanam modal
5. Menonjolkan ciri khas utama perbankan syariah
10. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari revenue sharing,gross profit sharing dan profit
sharing dalam mudharabah! Buatlah contoh perhitungannya !
Jawab :
• Kelebihan dan kekurangan Revenue sharing
a. Semua pihak akan mendapatkan bagi hasil ketika perusahaan mendapatkan
pendapatan/earning.
b. Pemilik dana akan mendapatkan keuntungan secara terus menerus ketika
perusahaan mendapatkan pendapatan
c. Kemungkinan dilakukan bagi hasil lebih besar daripada konsep profit sharing dan
gross profit sharing karna bagi hasil dilakukan sesuai dengan pendapatan.
d. Mudharib harus menanggung biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan
• Kelebihan dan kekurangan gross profit sharing
a. Kemungkinan dilakukan bagi hasil lebih besar daripada konsep profit sharing,
karna bagi hasil dilakukan berdasarkan laba kotor
b. Biaya administrasi ditanggung oleh mudharib.
• Kelebihan dan kekurangan profit sharing
a. Semua pihaak akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan laba yang diperoleh
b. Ketika perusahaan mendapatkan rugi maka bagi hasil akan ditangguhkan
c. Terwujudnya prinsip keadilan dalam permodalan
d. Ketika perusahaan mendapatkan rugi maka pengelola dana akan mendapatkan
kerugian besar.
e. Menghindarkan adanya bunga/margin perusahaan.
Perhitungan Pendapatan
Laba kotor = pendapatan – HPP
Laba usaha = laba kotor – beban usaha
Laba bersih = laba usaha + pendapatan non usaha – beban non usaha – pajak.