“Akuntansi Pemerintahan”
Tentang
“Laporan Pelaksanaan Anggaran (Laporan Realisasi
Anggran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Arus Kas)”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Juwita Astina C 301 18 002
2. Nurul Oktavia C 301 18 013
3. Nadia Adiba Boften C 301 18 015
4. Joshua Gabriel Galamba C 301 18 023
5. Marisa Pratiwi C 301 18 021
6. Wiranti C 301 18 038
7. Vindy Annisa C 301 18 054
8. Natalin Vira C 301 18 141
9. Rizkina Maharani C 301 18 172
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keterkaitan Komponen Laporan Pelaksanaan Anggaran
Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu agenda dalam memenuhi
suatu kewajiban dalam rangka pemenuhan kebutuhan bersama sebagaimana yang
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyajian
laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah, harus memuat komponen-
komponen laporan keuangan yang harus dipenuhi. Salah satu komponen laporan
keuangan yang harus dipenuhi tersebut adalah laporan realisasi anggaran.
Laporan realisasi anggaran yang disusun oleh suatu entitas akan menyajikan
laporan realisasi anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan. Dalam peraturan tersebut telah ditetapkan standar yang
mengatur tentang bagaimana penyajian laporan realiasasi anggaran yang
semestinya. Tujuan dari penetapan standar laporan realisasi anggaran adalah
penetapan dasar-dasar penyajian laporan realisasi anggaran untuk pemerintah
dalam rangka untuk sebagai perwujudan pemenuhan tujuan akuntabilitas publik.
d. Aktivitas Nonanggaran
Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan,
belanja dan pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas
nonanggaran antara lain Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman
uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang
dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk
pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang
menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.
Arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran meliputi penerimaan
PFK dan kiriman uang masuk. Sedangkan, arus keluar kas dari aktivitas
nonanggaran meliputi pengeluaran PFK dan kiriman uang keluar.
3.2 Saran