AKUNTANSI CSR
(KEBIJAKAN AKUNTANSI TERINCI YANG BERLAKU BAGI
PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN)
KELOMPOK 4 :
1. Belinda (13100760)
2. Elina Novyanti (13100765)
3. Rizki Arvita (13100797)
Prodi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
AL_Anwar Mojokerto
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar. Makalah ini kami susun dengan judul “kebijakan akuntansi terinci yang berlaku
bagi program kemitraan dan program bina lingkungan”. Makalah ini kami ajukan sebagai
tugas dari mata kuliah CSR.
Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Drs.Ak. Kasman Wibisono, M.Si., C.A.
selaku dosen mata kulaih CSR yang telah membimbing dan memberi kuliah demi lancarnya
tugas ini. Juga rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk
makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun semoga bermanfaat dapat memenuhi tugas
Seminar Akuntansi. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangn.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan kebijakan akuntansi aktiva adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi aktiva.
Perlakuan akuntansi aktiva mencakup antara lain pengertian, pengakuan, pengukuran
dan pencatatan, penyajjian, dan pengungkapan.
a. Pengertian
Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ atau dimiliki oleh Unit
PKBL sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dimana manfaat ekonomi/sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh Unit PKBL serta dapat diukur dalam
satuan uang.
b. Klasifikasi
Aktiva diklasifikasikan menjadi aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain.
Aktiva lancar
a) Aktiva Lancar
a. Pengertian
Aktiva lancar adalah aktiva yang diperkirakan akan direalisasikan atau
dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal unit
PKBL, atau dimiliki untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan direalisasi
dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal laporan posisi keuangan atau berupa
kas atau setara kas yang tidak dibatasi penggunaanya .
b. Klasifikasi
Aktiva lancar diklasifikasi menjadi kas dan setara kas, persediaan, piutang,
investasi, beban dibayar dimuka, pembiayaan bagi hasil, dan pajak dibayar
dimuka.
Kas dan setara kas
a. Pengertian
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan unit PKBL. Yang termasuk
sebagai kas adalah saldo kas ditangan (cash on hand).
Bank adalah saldo rekening bank unit PKBL yang dapat dipergunakan
secara bebas untuk membiayai kegiatan unit PKBL. Yang termasuk
sebagai saldo bank adalah seluruh saldo rekening unit PKBL yang
terdapat di Bank.
Deposito adalah investasi sementara atas dana yang menganggur (idle
cash) milik unit PKBL. Deposito yang termasuk dalam kas dan bank
adalah deposito yang jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari 3
(tiga) bulan.
b. Pengakuan
Kas dan setara kas diakui pada saat kas dan setara kas tersebut diterima
oleh unit PKBL, yaitu :
Kas telah diterima dan dicatat dalam rekening unit PKBL, apabila
diterima melalui transfer bank, atau
Kas telah diterima dan dicatat dalam kas unit PKBL, demikian pula
halnya atas setara kas, termasuk deposito on-call.
c. Pengukuran dan pencatatan
Besarnya saldo kas ditetapkan menurut nilai nominalnya. Saldo bank
ditetapkan menurut nilai nominal saldo rekening unit PKBL di bank.
Sebagai dasar penetapan saldo tersebuat adalah hasil dari rekonsiliasi
bank.
d. Penyajian
Kas dan setara kas merupakan pos pada Laporan Posisi Keuangan yang
paling likuid sehingga disajikan pada urutan pertama aktiva lancar.
e. Pengungkapan
Kas dan setara kas disajikan sesuai dengan komponenyayaitu, kas,
bank, dan deposito. Rincian dan komponen kas dan setara kas
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang meliputi
program, jenis, lokasi penyimpanan, jatuh tempo, dan penjelasan
bahwa kas dan setara kas tersebut tidak dijaminkan.
Persediaan
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci khusus untuk program kemitraan.
Piutang
o Piutang penyisihan laba kepada BUMN pembina
Pengertian
Piutang penyisihan laba kepada BUMN pembina adalah piutang unit
PKBL kepada BUMN pembina atas alokasi laba untuk program
kemitraan dan program bina lingkungan BUMN pembina yang
bersangkutan yang telah ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham
(RUPS) atau rapat pembahasan bersama (RPB) tetapi belum
dibayarkan kepada unit PKBL.
Pengakuan
Piutang penyisian laba kepada BUMN pembina diakui pada saat
RUPS/RPB telah menetapkan besarnya prosentasi alokasi laba BUMN
pembina untuk program kemitraan dan program bina lingkungan.
Pengukuran dan pencatatan
Piutang penyisihan laba kepada BUMN pembina untuk periode
tertentu diukur dan dicatat sebesar prosentasi tertentu dari laba setelah
pajak BUMN pembina sesuai dengan keputusan RUPS/RPB, setelah
dikurangi dengan jumlah yang telah dibayarkan kepada unit PKBL.
Penyajian
Piutang penyisihan laba disajikan dalam laporan posisi keuangan pada
kelompok aktiva lancar.
Pengungkapan
Informasi yang perlu diungkapan dalam catatan laporan keuangan
diantaranya adalah besarnya presentasi alokasi laba yang telah
disetujui oleh RUPS/RPB untuk masing-masing program, jumlah
nominal alokasi laba, tahun buku laba yang disajiakan alokasi laba
yang telah dipenuhi oleh BUMN pembina, dan alokasi lainya yang
relevan.
o Piutang kepada BUMN pembina lain/lembaga penyalur.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Piutang sewa-beli syariah.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Alokasi penyisihan piutang sewa-beli syariah.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Piutang pendapatan bagi hasil.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Piutang pinjaman khusus.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Alokasi penyisihan piutang pinjaman khusus.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Piutang pinjaman mitra binaan.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Alokasi penyisihan piutang pinjaman mitra binaan.
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
o Piutang lain-lain
Pengertian
Piutang lain-lain adalah klaim atau tagihan unit PKBL yang tidak
terkait langsung dengan penyaluran program kemitraan dan program
bina lingkungan yang diharapkan dapat dicairkan/realisasikan menjadi
kas dalam satu periode akuntansi. Yang termasuk dalam piutang lain-
lain adalah piutang bunga. Piutang bunga merupakan pendapatan
bunga yang diperoleh PKBL dari hasil penggunaan aktiva PKBL oleh
pihak-pihak lain, seperti bunga deposito dan lain-lain.
Pengakuan
Piutang lain-lain diakui pada saat timbulnya tagihan.
Pengukuran dan pencatatan
Piutang lain-lain diukur dan dicatat sebesar jumlah bersih yang dapat
ditagih dari pihak lain, berdasarkan bukti tagihan yang bersangkutan.
Penyajian
Piutang lain-lain disajikan dalam laporan posisi keuangan pada
kelompok aktiva lancar.
Pengungkapan
Informasi yang perlu diungkapan dalam catatan atas laporan
diantaranya adalah rincian jenis piutang, jumlah masing-masing
piutang, dan informasi lainya yang relevan.
Investasi
a. Pengertian
Investasi adalah penempatan sementara dana program kemitraan dan bina
lingkungan dalam bentuk deposito berjangka waktu lebih dari 3 (tiga)
bulan.
b. Pengakuan
Investasi diakui pada saat terjadinya penyerahan/penggunaan kas yang
diharapkan dapat memperoleh hasil/manfaat ekonomis.
Mutasi atas investasi diakui pada saat terjadi transaksi berupa penermaan
dan pencairan deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan atau
pada saat reklasifikasi deposito yang jatuh temponya menjadi 3 (tiga)
bulan atau kurang dari 3 (tiga) bulan.
c. Pengukuran dan pencatatan
Investasi dalam bentuk deposito diukur dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
d. Penyajian
Investasi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada kelompok aktiva
lancar.
e. Pengungkapan
Investasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan unit PKBL
sebesar nilai nominal, diserti keterangan jenis investasi dan informasi lain
yang relevan.
Beban dibayar dimuka
a. Pengertian
Beban dibayar dimuka adalah beban yang merupakan kontra prestasi
atas jasa-jasa pihak lain kepada unit PKBL yang sebenarnya belum
menjadi kewajiban untuk membayar atau belum menjadi beban tahun
berjalan, tetapi telah dibayar.
b. Pengakuan
Beban dibayar dimuka diakui pada saat penyesuaian akhir periode
(menggunakan pendekatan beban)
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban dibayar dimuka diukur dan dicatat sebesar jumlah yang belum
menjadi beban tahun berjalan. Pada awal periode berikutnya, dilakukan
jurnal pembalik, jika digunakan pendekatan beban.
d. Penyajian
Beban dibayar dimuka disajikan dalam laporan posisi keuangan pada
kelompok aktiva lancar.
e. Pengungkapan
Catatan atas laporan keuangan unit PKBL mengungkapkan rincian
beban dibayar dimuka berdasarkan jenis dan nilai nominalnya.
Pembiayaan bagi hasil
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
Pajak dibayar dimuka
a. Pengertian
Pajak dibayar dimuka adalah pembayaran angsuran masa pajak kini
yang belum menjadi beban unit PKBL. Pajak ini dapat berupa setoran
masa PPh pasal 25 dapat juga berupa pajak-pajak lain yang dipotong
atau dipungut pihak ketiga yang dapat dikreditkan dalam menentukan
besarnya pajak terutang.
b. Pengakuan
Pajak dibayar dimuka diakui pada saat terjadinya pembayaran setoran
masa pajak atau saat terjadinya pungutan/potongan pajak oleh pihak
ketiga.
c. Pengukuran dan pencatatan
Pajak dibayar dimuka diakui pada sebesar jumlah nominal pembayarn
atau sebesar jumlah pungutan/pemotongan oleh pihak ketiga.
d. Penyajian
Pajak dibayar dimuka disajikan dalam laporan posisi keuangan pada
kelompok aktiva lancar.
e. Pengungkapan
Catatan atas laporan keuangan sekurang-kurangnya mengungkapkan
rincian jenis-jenis pajak dibayar dimuka beserta jumlah nominalnya,
besrta informasi lainya yang relevan.
Aktiva Tetap
1. Aktiva Tetap
a. Pengertian
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang memenuhi semua kriteria berikut
ini :
Diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu;
Digunakan dalam operasi unit PKBL;
Tidak dimasudkan untuk diperjual belikan;
Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun;
Harga perolehan cukup material;
b. Klasifikasi
Aktiva tetap diklasifikasikan menjadi :
Inventaris dan peralatan ;
Kendaraan
Bangunan
Tanah
c. Pengakuan
Aktiva tetap diakui pada saat diterima/diperoleh hak kepemilikanya dan atau
pada saat penguasaanya berpindah.
d. Pengukuran dan pencatatan
Aktiva tetap diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehanya. Aktiva tetap
yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, nilai perolehanya berdasarkan atas
harga beli ditambah semua biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap yang
bersangkutan siap untuk digunakan, aktiva tetap tersebut dicatat pada saat
diterima oleh unit PKBL.
Aktiva tetap yang dibangun sendiri, nilai perolehanya didasarkan atas seluruh
biaya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aktiva yang bersangkutan.
Aktiva tetap yang diperoleh melalui transaksi sewa beli, nilai perolehanya
dicatat berdasarkan seluruh nilai tunai biaya yang dibebankan dalam kontrak
sewa beli.
Aktiva tetap yang diperoleh melalui hibah atau transaksi pertukaran non
moneter lainya dicatat berdasrkan nilai wajar dari aktiva yang diperoleh atau
aktiva yang diserahkan, mana yang lebih banyak berdasarkan bukti yang
tersedia pada saat serah terima.
Pengeluaran-pengeluaran untuk perbaikan aktiva tetap yang menambah masa
manfaat, kapasitas, dan mutu pelayanan aktiva tetap yang bersangkutan untuk
beberapa tahun pada prinsipnya harus dikapasitasi baik dengan menambahkan
pengeluaran-pengeluaran tersebut kedalam nilai aktiva yang bersangkutan
atau mengurangkanya dari akumulasi depresiasi untuk aktiva yang
bersangkutan.
Jenis-jenis pengeluaran yang dapat dikapasitasi adalah pengeluaran yang
sesuai dengan pedoman kapasitas biaya dan harus ditetapkan oleh
direksi/pengurus. Sedangkan pengeluaran untuk memelihara rutin yang
memberikan manfaat dalam tahun berjalan diakui langsung sebagai beban
pemeliharaan atau beban operasional lainya pada tahun berjalan.
Aktiva tetap yang tidak dipergunakan lagi dalam operasional dikeluarkan
secara administratif dari pos aktiva tetap dan dikelompokkan dalam aktiva
lain-lain.
Penilaian kembali aktiva tetap dimungkinkan hanya bila sudah diperoleh
mendasar yang otoratif. Dalam hal dilakukan penilaian kembali atas aktiva
tetap, maka nilai aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai setelah diadakan
revaluasi.
e. Penyajian
Penyajian aktiva tetap dalam laporan posisi keuangan dinyatakan sebesar nilai
buku, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Setiap jenis
aktiva tetap misalnya tanah, bangunan, hak atas tanah dan/atau bangunan, dan
sebagainya harus dinyatakan dalam laporan posisi keuangan secara terpisah
atau terinci pada catatan atas laporan keuangan.
f. Pengungkapan
Hal – hal berikut ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
Metode penyusutan yang digunakan.
Masa manfaat, golongan, dan tarif penyusutan yang digunakan.
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode.
Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan sebagai suatu
perubahan kebijakan akuntansi dan harus dijelaskan alasan
perubahanya.
Aktiva lain-lain
Aktiva lain-lain
a. Pengertian
Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat secara layak digolongkan
ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap tertentu dalam laporan posisi
keuangan.
b. Klasifikasi
Aktiva lain-lain diklasifikasikan menjadi kas/bank yang dibatasi
penggunaanya, aktiva tetap tidak berfungsi, dana penjaminan KUM-LTA,
piutang bermasalah, dan alokasi penyisihan piutang bermasalah.
Kas/bank yang dibatasi penggunanya
penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci khusus untuk program bina lingkungan.
Aktiva tetap tidak berfungsi
Pengertian
Aktiva tetap tidak berfungsi adalah aktiva tetap yang sudah tidak
digunakan atau tidak dioperasikan karena rusak atau sebab lain.
Pengakuan
Aktiva tetap tidak berfungsi diakui pada saat aktiva tetap
direklasifikasi menjadi aktiva lain-lain.
Pengukuran dan pencatatan
Aktiva tetap yang direklasifikasi menjadi aktiva tetap tidak
berfungsi disusutkan sampai dengan nilai sisa satu rupiah.
Penyajian
Aktiva tetap tidak berfungsi disajikan dalam laporan posisi
keuangan pada kelompok aktiva lain-lain.
Pengungkapan
Catatan atas laporan keuangan unit PKBL mengungkapkan rincian
kelompok aktiva tetap tidak berfungsi.
Dana pinjaman KUM-LTA
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
Piutang bermasalah
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
Alokasi penyisihan piutang bermasalah
Penjelasan secara rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan akuntansi
terinci untuk program kemitraan.
a. Pengertian
Aktiva bersih adalah aktiva dikurangi dengan kewajiban.
b. Penyajian
Aktiva bersih disajikan dalam laporan posisi keuangan setelah kewajiban.
c. Pengungkapan
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan informasi tentang saldo
awal aktiva bersih, dan surplus atau defisist tahun bberjalan. Catatan atas
laporan keuangan juga mengungkapkan informasi mengenai pembatasan
penggunaan aktiva bersih terikat.
d. Kualifikasi
Aktiva bersih dikualifikasikan menjadi aktiva bersih tidak terikat dan
aktiva bersih terikat.
Aktiva bersih tidak terikat
Aktiva bersih tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu.
Aktiva bersih terikat
Aktiva bersih terikat adalah sumber daya yang penggunaanya dibatasi
untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan
operasional.
a. Pengertian
aktiva bersih terikat (ABT) adalah sumber daya yang penggunanya
dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan
operasional.
ABT – penyisihan BUMN peduli
Penjelasan rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan
akuntansi terinci khusus untuk program bina lingkungan.
ABT – terbatas
Penjelasan rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan
akuntansi terinci khusus untuk program bina lingkungan.
5.1 Kebijakan Akuntansi Penerimaan Dan Pendapatan
a. pengertian
penerimaan dan pendapatan adalah arus masuk bruto sumber daya yang
merupakan hasil kegiatan utama unit PKBL selama suatu periode yang
mengakibatkan kenaikan atau penurunan aktiva bersih.
Penerimaan
Alokasi bagian laba dari BUMN pembina
a. Pengertian
Alokasi bagian laba dari BUMN pembina adalah alokasi dari
BUMN pembina atas penyisihan laba setelah pajak BUMN
pembina yang dotetapkan oleh RUPS/RPB untuk unit PKBL.
b. Pengakuan
Alokasi bagian laba dari BUMN pembina diakui pada saat RUPS
/RPB telah disetujui laporan keuangan BUMN pembina dan
menetapkan besarmya alokasi laba pada unit PKBL.
c. Pengukuran dan pencatatan
Alokasi bagian laba dari BUMN pembina untuk periode tertentu
diukur dan dicatat atas dasar jumlah dana yang dialokasikan
untuk program kemitraan dan program bina lingkungan sesuai
dengan keputusan RUPS/RPB.
d. Penyajian
Posisi bagian laba dari BUMN pembina disajikan dalam laporan
aktivitas pada urutan kelompok penerimaan.
e. Pengungkapan
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan rincian alokasi
bagian laba dari unit pembina, diantaranya adalah besarnya
presentase alokasi laba yang telah diakui oleh RUPS/RPB untuk
masing-masing program, jumlah nominal, tahun buku yang
dialokasikan, dan informasi lainya yang relevan.
Penerimaan pelimpahan dana dari PKBL lain.
a. Pengertian
Penerimaan pelimpahan dana dari PKBL lain adalah jumlah
dana yang diterima unit PKBL BUMN lain tanpa kewajiban
mengembalikan untuk disalurkan kepada pembinaan.
b. Pengakuan
Penerimaan pelimpahan dana dari PKBL lain diakui pada
saat diterimanya dana unit PKBL lain.
a. Pengertian
Penyaluran, beban, dan pengeluaran adalah pengeluaran yang diizinkan
untuk digunakan oleh pengelolaan unit PKBL dalam rangka pengelolaan
unit PKBL.
Penyaluran
Pembinaan kemitraan
Penjelasan rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan
akuntansi terinci khusus untuk program kemitraan.
Penyaluran bina lingkungan
Penjelasan rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan
akuntansi terinci khusus untuk program bina lingkungan.
Pelimpahan dana ke unit PKBL lain
a. Pengertian
Pelimpahan dan ke unit PKBL lian adalah penyaluran dana
kepada unit PKBL lain, tanpa kewajiban untuk
mengembalikanya, untuk disalurkan kepada mitra binaan.
b. Pengakuan
Pelimpahan dana ke unit PKBL lain diakui pada saat terjadi
penyerahan dana ke unit PKBL lain.
c. Pengukuran dan pencatatan
Pelimpahan dana ke unit PKBL lain diukur dan dicatat sesuai
jumlah dana yang diserahkan ke unit PKBL lain.
d. Penyajian
Pelimpahan dana ke unit PKBL lain disajikan dalam laporan
aktivitas kepada kelompok penyaluran.
e. Pengungkapan
Informasi yang perlu diungkapkan di antaranya adalah rincian
pelimpahan dana PKBL kepada masing-masing BUMN, dan
informasi lainya yang relevan.
Beban dan pengeluaran
Beban pembinaan
a. Pengertian
Beban pembinaan adalah beban yang dikeluarkan unit PKBL
berkaitkan dengan penyaluran pinjaman kepada mitra binaan
yang terdiri atas :
1. Beban survei
Beban survei adalah beban yang dikeluarkan oleh
unit PKBL untuk melakukan penelitian dan uji
kelayakan calon mitra binaan yang telah
mengajukan proposal pengajuan pinjaman.
2. Beban monitoring
Beban monitoring adalah beban yang dikeluarkan
oleh unit PKBL untuk melakukan pengawasan
terhadap saldo pinjaman mitra binaan.
3. Beban penagihan pinjaman
Beban penagihan pinjaman adalah beban yang
dikeluarkan oleh unit PKBL untuk melakukan
penagihan piutang kepada mitra binaan.
b. Pengakuan
Beban pembinaan diakui pada saat beban tersebut telah
menjadi kewajiban akibat transaksi keuangan yang dilakukan
oleh unit PKBL.
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban pembinaan diukur dan dicatat sebesar beban yang telah
menjadi kewajiban akibat transaksi keuangan yang dilakukan
oleh unit PKBL.
d. Penyajian
Beban pembinaan disajikan pada kelompok beban dan
pengeluaran dalam suatu aktivitas.
Beban upah tenaga harian / honorer
a. Pengertian
Beban upah tenaga kerja harian / honorer adalah beban yang
dikeluarakn unit PKBL untuk membayar upah tenaga harian /
honorer yang bekerja di unit PKBL.
b. Pengakuan
Beban upah tenaga harian / honorer diakui pada saat beban
tersebut telah menjadi kewajiban sebgai akibat transaksi
keuangan yang dilakukan oleh unit PKBL.
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban upah tenga harian / honorer diukur dan dicatat sebesar
beban yang telah menjadi kewajiban sebagai akibat transaksi
keuangan yang dilakukan oleh unit PKBL.
d. Penyajian
Beban upah tenaga harian / honorer disajikan pada kelompok
beban dan pengeluaran dalam laporan aktivitas.
Beban administrasi dan umum
a. Pengertian
Beban administrasi dan umum adalah beban – beban yang
dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas klerikal unit PKBL.
Contoh beban ini adalah pembelian alat-alat kantor, beban
listrik, beban telfon, dan lain-lain.
b. Pengakuan
Beban administrasi dan umum diakui pada saat beban tersebut
telah menjadi kewajiban sebagai akibat transaksi keuangan
yang dilakukan oleh unit PKBL.
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban administrasi dan umum diukur dan dicatat sebesar
beban yang telah menjadi kewajiban sebagai akibat transaksi
keuangan yang dilakukan oleh unit PKBL.
d. Penyajian
Beban administrasi dan umum disajikan pada kelompok beban
dan pengeluaran dalam laporan aktivitas.
Beban pemeliharaan
a. Pengertian
Beban pemeliharaan adalah beban untuk perbaikan / perawatan
aktiva tetap untuk menjaga manfaat ekonomi masa yang yang
akan datang dan untuk mempertahankan standar kerja semula
atas suatu aktiva, yang dibebankan pada tahun berjalan. Beban
pemeliharaan meliputi beban pemeliharaan inventaris dan
peralatan, beban pemeliharaan kendaraan, dan beban
pemeliharaan bangunan/kantor.
b. Pengakuan
Beban pemeliharaan diakui pada saat beban tersebut telah
menjadi kewajiban sebagai akibat transaksi keuangan yang
dilakukan oleh unit PKBL.
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban pemeliharaan diukur daan dicatat sebesar jumlah beban
yang telah menjadi kewajiaba.
d. Penyajian
Beban pemeliharaan disajiakn pada kelompok beban dan
pengeluaran dalam laporan akktivitas.
e. Pengungkapan
Catatan atas laoran keuangan menyajikan rincian besarnya
beban pemeliharaan untuk masing-masing jenis beban
pemeliharaan.
Beban sewa
a. Pengertian
Beban sewa adalah beban untuk penyewaan barang/aktiva
tertentu yang dibebankan pada tahun berjalan.
b. Pengakuan
Beban sewa diakui pada saat beban tersebut telah menjadi
kewajiban sebagai akibat transaksi keuangan yang dilakukan
oleh unit PKBL.
c. Pengukuran dan pencatatn
Beban sewa diukur dan dicatat sebesar jumlah beban yang
telah menjadi pengeluaran.
d. Penyajian
Beban sewa disajikan pada kelompok beban dan pengeluaran
dalam laporan posisi keuangan.
Beban penyusutan aktiva tetap
a. Pengertian
Beban penyusutan merupakan alokasi jumlah suatu aktiva yang
dapat disusutkan sepanjang massa manfaat yang dapat
diestimasi. Yang dapat disusutkan adalah aktiva yang ;(a)
diharapkan untuk digunakan terutama lebih dari satu periode
akuntansi;(b) memiliki suatu manafaat yang terbatas; yang
dikuasai oleh unit PKBL untuk digunakan dalam pemberian
jasa, untuk disewakan, atau tujuan operasional. Dengan
manfaat adalah periode suatu aktiva diharapkan digunakan
oleh unit PKBL dengan jumlah jasa atau unit serupa yang
diharapkan diperoleh dari aktiva unit PKBL. Jumlah yang
dapat disusutkan adalah biaya perolehan suatu aktiva dikurangi
nilai sisanya. Beban penyusutan aktiva tetap terdiri dari beban
penyusutan inventaris dan beban penyusutan kendaraan, dan
beban penyusutan bangunan.
b. Pengakuan
Beban penyusutan diakui pada akhir periode akuntansi.
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban penyusutan diukur dan dicatat sebesar jumlah beban
penyusutan dari masing-masing aktiva yang dimiliki
berdasarkan metode penyussutan yang digunakan. Metode
yang digunakan adalah metode garis lurus dengan rincian tarif
sebagai berikut :
d. Penyajian
Beban penyusutan disajikan pada kelompok beban dan
pengeluaran dalam suatu aktivitas.
e. Pengungkapan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan rincian besarnya
beban penyusutan untuk masing-masing jenis aktiva.
Beban penyisihan piutang pinjaman
Penjelasan rinci terdapat pada uraian mengenai kebijakan
akuntansi terinci khusus untuk program kemitraan.
Beban pajak
a. pengertian
beban pajak merupakan jumlah pajak yang ditanggung oleh
unit PKBL. Pajak – pajak dimaksut dapat berupa pasal 25/29,
PBB, dan atau pajak lainya, sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku.
b. pengakuan
beban pajak diakui pada saat transaksi terjadi, berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku.
c. Pengukuran
Beban pajak diukur dan dicatat sebesar jumlah pajak terhutan,
berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku.
d. Penyajian
Beban pajak disajikan pada kelompok beban dan pengeluaran
dalam laporan aktivitas.
e. Pengungkapan
Beban pajak diungkapkan dalam bentuk rincian yang memuat
jenis pajak dan jumlah beban pajak, sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
Beban dan pengeluaran lainya
a. Pengertian
Beban dan pengeluaran lainya adalah pengeluaran –
pengeluaran yang dibayarkan oleh unit PKBL dalam rangka
aktivitas unit PKBLyang tidak dapat dikategorikan pada
pos lainya. Termasuk dalam kelompok beban dan
pengeluaran lainya adalah beban bunga.
b. Pengakuan
Beban dan pengeluarn lainya diakui pada saat telah menjadi
kewajiban.
c. Pengukuran dan pencatatan
Beban dan pengeluaran lainya diukur dan dicatat sebesar
beban atau pengeluaran yang telah menjadi kewajiban.
d. Penyajian
Beban dan pengeluaran lainya disajikan pada kelompok
beban dan pengeluaran dalam laporan aktivitas.
e. Pengungkapan
Beban dan pengeluaran lainya diungkapkan dalam bentuk
kelompok beban atau pengeluaran yang terjadi beserta nilai
dan informasi lainya yang relevan.
Pos – pos luar biasa adalah kejadian-kejadian yang meemnuhi kriteria-kriteria berikut:
1. Bersifat tidak normal, yaitu suatu peristiwa atau transaksi yang memiliki tingkat
abnormalitas yang tinggi dan secara nyata tidak ada hubunganya dengan kegiatan
– kegiatan rutin unit PKBL.
2. Tidak sering terjadi, yaitu suatu peristiea atau transaksi yang dianggap jarang
terjadi dan diharapkan tidak akan terulang dimasa mendatang.
Keuntungan (kerugian) penjualan/penghapusan aktiva tetap
a. Pengertian
Keuntunga (kerugian) penjualan / penghapusan aktiva tetap adalah
beban / pendapatan yang timbul antara lain karena adanya penjualan /
penghapusan aktiva tetap baik karena habis masa manfaatnya, rusak,
pencurian, maupun bencana alam.
b. Pengakuan
Keuntungan (kerugian) penjualan / penghapusan aktiva tetap diakui
pada saat terjadinya keuntungan (kerugian) akibat penjualan /
penghapusan aktiva tetap.
c. Pengukuran dan pencatatan
Keuntungan (kerugian) penjualan aktiva tetap diukur dan dicatat
sebesar selisih antara nilai buku aktiva yang dijual dengan harga jual
aktiva tersebut. Keuntungan (kerugian) penghapusan aktiva tetap
diukur dan dicatat sebesar nilai buku.
d. penyajian
keuntungan (kerugian) penjualan / penghapusan aktiva tetap disajikan
setelah kelompok penyaluran, beban, dan pengeluaran dalam laporan
aktivitas.
e. Pengungkapan
Keuntungan (kerugian) penjualan/penghapusan aktiva tetap
diungkapkan dalam bentuk rincian aktiva yang dijual/dihapuskan
beserta nilai keuntungan atau kerugian dan informasi lain yang
relevan.
Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara, Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) BUMN, Pedoman Akuntansi; hal 29-58