Disusun oleh
Fakhria Rizqina 11194761920191
Umi Kalsum 11194761920229
Pebrianto 11194761920320
Maria Dwi Ayu Listiawati 11194761920305
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) APOTEK
DI
APOTEK KIMIA FARMA 433
JALAN A. YANI KM 7,6 KERTAK HANYAR
(Tanggal 1 s.d 13 Maret 2021)
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian
Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada prodi Sarjana Farmasi
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Banjarmasin
Disusun oleh
Fakhria Rizqina 11194761920191
Umi Kalsum 11194761920229
Pebrianto 11194761920320
Maria Dwi Ayu Listiawati 11194761920305
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
TINJAUAN APOTEK
1.1 Sejarah Apotek Kimia Farma 433
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama
perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp &
Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di
masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia
melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan
Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus
1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas,
sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah
statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam
penulisan berikutnya disebut Perseroan.Bersamaan dengan perubahan
tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek
Indonesia).Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah
berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di
Indonesia.Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan
pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat
Indonesia (Kimia Farma, 2012).
Berdasarkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-
0017895.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 28 Februari 2020 dan Surat Nomor
AHU-AH.01.03-0115053 tanggal 28 Februari serta tertuang dalam Akta
isalah RUPSLB Nomor 18 tanggal 18 September 2019, terjadi perubahan
nama perusahaan yang semula PT Kimia Farma (Persero) Tbk menjadi PT
Kimia Farma Tbk, efektif per tanggal 28 Februari 2020.
2) Digitalisasi
Untuk menjadi perusahaan health care terkemuka, Kimia
Farma menerapkan digitalisasi secara end to end, yaitu
implementasi teknologi informasi dari hulu ke hilir. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, membuat proses bisnis
semakin cepat dan meningkatkan sales.
3) Strategi aliansi
Guna meningkatkan posisi dan daya saing Kimia Farma ke
depannya, makadiperlukan strategi aliansi atau strategic
alliance.Hal ini merupakan salah satucara dalam menjalankan
aktivitas fungsi bisnisyang berorientasi pada tujuankerjasama
jangka panjang antara dua perusahaan dalam mengelola peluang
dan risikountukpeningkatanmanfaat.
Menjelang memasuki usia setengah abad pada tahun 2021, Kimia
Farma berkomitmen untuk semakin memberikan pelayanan kesehatan
terbaik bagi masyarakat di seluruh pelosok nusantara. Di samping itu,
Kimia Farma juga bertekad untuk mencatat kinerja positif dari waktu ke
waktu demi meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan
(stakeholder).
1.1.2 Makna Lambang Kimia Farma
1. Simbol : Matahari.
a) Paradigma Baru : Matahari terbit adalah babak baru kehidupan
yang lebih baik.
b) Optimis : Matahari memiliki cahaya, sebagai sumber energi
cahaya tersebut adalah menggambarkan optimism Kimia Farma
dalam menjalankan bisnisnya.
c) Komitmen : Matahari selalu terbit dariarah timur dan tenggelam
dari Arah barat secara teratur dan terus menerus memiliki makna
adanya komitmen dan konsistensi dalam menjalankan segala
tugas yang diemban oleh Kimia Farma dalam bidang farmasi dan
kesehatan.
d) Sumber Energi : Matahari merupakan sumber energi bagi
kehidupan dan Kimia Farma baru memposisikan dirinya sebagai
energi bagi kesehatan masyarakat.
e) Semangat yang Abadi : Warna orange berarti semangat, warna
biru adalah keabadian, harmonisasi antara kedua warna tersebut
menjadi satu makna yaitu semangat yang abadi.
2. Jenis Huruf
Dirancang khusus untuk kebutuhan Kimia Farma, disesuaikan
dengan nilai dan image yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma,
karena prinsip sebuah identitas harus berbeda dengan identitas yang
telah ada.
3. Sifat Huruf
a) Kokoh: Memperlihatkan Kimia Farma sebagai perusahaan
terbesar dalam bidang farmasi yang memiliki bisnis hulu-hilir dan
merupakan perusahaan farmasi pertama yang dimiliki Indonesia.
b) Dinamis: Dengan jenis huruf italic, memperlihatkan kedinamisan
dan optimisme Kimia Farma dalam menjalankan bisnis kesehatan.
c) Bersahabat: Dengan jenis huruf kecil dan lengkung,
memperlihatkan keramahan Kimia Farma dalam melayani
konsumennya
BAB II
SOP DAN MANAJEMEN APOTEK
3. Analisis VEN
Analisis VEN Menggolongkan obat ke dalam tiga
kategori.Kategori V atau vital yaitu obat yang harus ada yang
diperlukan untuk menyelamatkankehidupan.Kategori E atau essensial
yaitu obat yang terbukti efektif untuk menyembuhkan penyakit atau
mengurangi pasien. Kategori N atau non essensial yaitu meliputi
berbagai macam obat yang digunakan untuk penyakit yang dapat
sembuh sendiri, obat yang diragukan manfaatnya dibanding obat lain
yang sejenis. Kelompok V adalah kelompok obat yang vital antara
lain :obat penyelamat, obat untuk pelayanaan kesehatan pokok, obat
untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian
terbesar.Kelompok E adalah kelompok obat yang bekerja kausal yaitu
obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit.Kelompok N
adalah kelompok obat penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan
biasa dipergunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk
mengatasi keluhan ringan.
Langkah-langkah menentukan VEN Menyediakan data pola
penyakit, dan merujuk pada pedoman pengobatan. Pemantauan status
pasiean dilakukan berdasarkan system VEN dengan memperhatikan
nama obat, satuan kemasan, jumlah obat diadakan, obat yang sudah
dan belum diterima.
BM (Bussines Manager)
Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Banjarmasin
Apoteker Pengelola Apotek
Apt. Hastuti, S.Farm
BAB III
ANALISIS RESEP
3.1 Membaca dan Menulis ulang Resep
3.1.1 Resep 1 Pasien Tn. Drs. Sayif Nisyuf, MPB
Dokter : dr. Effendy
1 Maret 2021
R/Gliquidone 30 mg No.LX
S 1-1-0
R/Ramipril 10 mg No.XXX
S 1 dd 1 tab
R/Amlodipine 10 mg No.XXX
S 1 dd 1 tab
R/Amlodipine 5 mg No XXX
S 1 dd 1
R/Clopidogrel 75 mg No XXX
S 1 dd 1
R/Amlodipine 10 mg No.XXX
S 1 dd 1
R/Candesartan 8 mg No.XXX
S 1 dd 1
R/Spironolacton 25 mg No.XXX
S 1 dd 1
R/Allupurinol no.LX
S 1-0-1
R/Glimepiride 3 mg no. LX
S 1-0-1
Resep pertama pada aspek administratif tidak tertulis alamat tempat dokter
praktek dan SIP dokter, umur pasien, dan alamat pasien.Hal ini dapat diatasi
dengan menghubungi kembali dokter untuk menanyakan SIP dan
menanyakan langsung ke pasien terkait identitas pasien yang belum
lengkap.Pada aspek farmasetik tidak terdapat permasalahan karena obat yang
diberikan bentuk, kekuatan dan stabilitas sudah sesuai serta kompaktibilitas
pada sediaan tidak terjadi.
COPY RESEP
Salinan resep no : - Tanggal : 1 Maret 2021
Dari dr : dr. Effendy
Dibuat tanggal : 2 Maret 2021
Untuk : drs. Sayif Nisyuf, MPB
R/Gliquidone 30 mg No.LX
S 1-1-0
R/Ramipril 10 mg No.XXX
S 1 dd 1 tab
R/Amlodipine 10 mg No.XXX
S 1 dd 1 tab
P.C.C
1 x Sehari 1 Tablet
Malam
Sesudah Makan
(Jauhkanlah obat dari jangkauan anak-anak)
Nama/Jumlah Obat : Amlodipine/10 mg
Tanggal kadaluwarsa :
(Hubungi Apoteker / Asisten Apoteker kami jika
Memerlukan Informasi Obat)
Resep kedua pada aspek administratif tidak terdapat nama dokter, alamat
tempat dokter praktek, SIP dokter, paraf dokter, umur pasien, dan alamat
pasien. Hal ini dapat diatasi dengan menghubungi kembali dokter untuk
menanyakan SIP dan menayakan langsung ke pasien terkait identitas pasien
yang belum lengkap.Pada aspek farmasetik tidak terdapat permasalahan
karena obat yang diberikan bentuk, kekuatan, dan stabilitas sudah sesuai serta
kompaktibilitas pada sediaan tidak terjadi.
COPY RESEP
Salinan resep no : - Tanggal : 1 Maret 2021
Dari dr : -
Dibuat tanggal : 2 Maret 2021
Untuk : M. Soemartono
R/Amlodipine 5 mg No XXX
S 1 dd 1
R/Clopidogrel 75 mg No XXX
S 1 dd 1
P.C.C
Resep ketiga pada aspek adiministratif tidak terdapat alamat tempat dokter
praktek, umur pasien, alamat pasien.Hal ini dapat diatasi dengan
menghubungi kembali dokter untuk menanyakan SIP dan menayakan
langsung ke pasien terkait identitas pasien yang belum lengkap.Pada aspek
farmasetik tidak terdapat permasalahan karena obat yang diberikan bentuk,
kekuatan, dan stabilitas sudah sesuai serta kompaktibilitas pada sediaan tidak
terjadi.
COPY RESEP
Salinan resep no : - Tanggal : 1 Maret 2021
Dari dr : dr. Muhammad Arif Zainuddin Noor
Dibuat tanggal : 2 Maret 2021
Untuk : Ny. Halimah
R/Clopidogrel 25 mg No.XXX
S 1 dd 1
R/Amlodipine 10 mg No.XXX
S 1 dd 1
P.C.C
COPY RESEP
Salinan resep no : - Tanggal : 2 Maret 2021
Dari dr : dr. Makkiyah
Dibuat tanggal : 2 Maret 2021
Untuk : An. Selvia
R/Candesartan 8 mg No.XXX
S 1 dd 1
R/Concor 2,5 mg No.XXX
S 1 dd 1
R/Spironolacton 25 mg No.XXX
S 1 dd 1
P.C.C
Selvia Selvia
No: 1 Tgl : 2-3-2021 No: 1 Tgl : 2-3-2021
Selvia
No: 1 Tgl : 2-3-2021
1 x Sehari 1 Tablet
Pagi
Sesudah Makan
(Jauhkanlah obat dari jangkauan anak-anak)
Nama/Jumlah Obat : Spironolacton/25 mg
Tanggal kadaluwarsa
(Hubungi Apoteker / Asisten Apoteker kami jika
Memerlukan Informasi Obat)
3.2.5 Resep 5 Tn. Firmansyah
Resep kelima pada aspek administratif tidak terdapat alamat tempat dokter
praktek, umur pasien, alamat pasien. Hal ini dapat diatasi dengan
menghubungi kembali dokter untuk menanyakan SIP dan menayakan
langsung ke pasien terkait identitas pasien yang belum lengkap.Pada aspek
farmasetik kekuatan obat tidak dituliskan pada resep, stabilitas sudah sesuai
serta kompaktibilitas pada sediaan tidak terjadi.
COPY RESEP
Salinan resep no : - Tanggal : 1 Maret 2021
Dari dr : dr. Muhammad Arif Zainudin Noor
Dibuat tanggal : 1 Maret 2021
Untuk : Tn. Firmansyah
R/Metformin 850 mg No.LX
S 2 dd 1
R/Alluporinol No.LX
S 1-0-1
R/Glimepiride 3 mg No. LX
S 1-0-1
P.C.C
Tn. Firmansyah
No: 1 Tgl : 1-3-2021
Asam Urat
2 x Sehari 1 Tablet
Pagi & Malam
Sesudah Makan
(Jauhkanlah obat dari jangkauan anak-anak)
Nama/Jumlah Obat : Allupurinol/100 mg
Tanggal kadaluwarsa :
(Hubungi Apoteker / Asisten Apoteker kami jika
Memerlukan Informasi Obat)
Konfirmasi ke pasien apakah sepakat dengan harga obat yang akan dibeli
Penyiapan/peracikan obat
Gambar 3.3.1 Alur pelayanan resep umum di Apotek Kimia Farma 433
1. Penerimaan resep
a. Pemeriksaan keabsahan resep dan kelengkapan resep,
terdiri dari : nama, alamat, nomor SIP, nomor SIK, nomor
telepon, dan tanda tangan/paraf dokter penulis resep, nama
pasien, obat, umur pasien, berat badan pasien, alamat
pasien, dan nomor telepon pasien.
b. Pemberian nomor resep
c. Penetapan harga
2. Perjanjian dan pembayaran
a. Pengambilan obat sebagian atau semua
b. Ada atau tidaknya penggantian obat atas persetujuan
dokter atau pasien.
c. Pembayaran tunai atau kredit
d. Pembuatan kwitansi dan salinan resep
3. Peracikan
a. Penyiapan resep atau penandaan obat dan kemasan
b. Proses peracikan (perhitungan dosis, pengambilan bahan,
penimbangan, pencampuran bahan, dan pengemasan)
c. Penyajian hasil akhir racikan dan pemberian etiket
4. Pemeriksaan Akhir
a. Nomor resep
b. Nama obat, bentuk, jenis sediaan, dosis, jumlah, dan
aturan pakai
c. nama pasien, umur, alamat, dan nomor telepon
5. Penyerahan Obat dan Pemberian Informasi
a. Nama obat, bentuk, jenis sediaan, dosis, dan jumlah
b. Cara penyimpanan obat
c. Efek samping obat yang mungkin timbul dan cara
mengatasinya
3.3.2 Alur Pelayanan Resep Kredit di Apotek Kimia Farma 433
Gambar 3.3.2 Alur Pelayanan Resep Kredit di Apotek Kimia Farma 433
Penyiapan/peracikan obat
Gambar 3.3.3 Alur Pelayanan Resep BPJS di Apotek Kimia Farma 433
Penyerahan
Penyerahan
obat (jenisobat
dan jumlah),
kepada pasien
diberi disertai
wadah/plastik
informasi aturan pakai dan ha
Alur pelayanan non resep yaitu ketika pasien datang ke Apotek, pasien
menyatakan keluhan yang dirasakan, kemudian petugas Apotek melakukan
analisis penggalian penyakit menggunakan WWHAM. Setelah informasi
lengkap diterima petugas, pemeriksaan stok obat dilakukan. Kemudian
petugas melakukan konfirmasi terkait harga obat kepada pasien. Jika pasien
sepakat dengan harga yang ditentukan, maka dilakukan pembayaran. Lalu
penyerahan obat kepada pasien disertai informasi mengenai aturan pakai obat
dan hal lain yang perlu diperhatikan.
Alur pelayanan non resep saat PKL ditemukan pada penggalian masalah
menggunakan analisis WWHAM kurang lengkap, dan informasi yang
disampaikan kepada pasien kurang lengkap terkait efek samping,
kontraindikasi, interaksi obat, cara penyimpanan obat, dan cara pembuangan
obat yang benar.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan pelayanan, Apotek Kimia Farma perlu
mempertahankan serta meningkatkan pelayananan agar lebih baik lagi.
Praktek dokter di Apotek Kimia Farma 433 kiranya harus dibuka sesuai
dengan jam praktek kerja dokter. Perlu dilakukan pengisian stok obat secara
rutin. Perlu diperhatikan lagi sistem pengajuan permintaan obat mendesak.