Anda di halaman 1dari 14

FORMULASI SEDIAAN LIPTINT YANG

MENGANDUNG ANTIOKSIDAN DAN PEWARNA


ALAMI DARI SARI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus
polyrhizus)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
AFNI KAMILA
2048201001

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Tinjauan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)..........................................6
2.2 Komponen Utama Sediaan Lip Tint.....................................................................8
2.3 Zat Tambahan dalam Sediaan Lip Tint...............................................................8
2.4 Kosmetik Sediaan Lip Tint.....................................................................................9
2.5 Evaluasi Sediaan Lip Tint..............................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................11
3.1 Desain Penelitian..................................................................................................11
3.2 Sampel...................................................................................................................11
3.3 Tempat dan Waktu..............................................................................................11
3.4 Alat dan Bahan.....................................................................................................11
3.5 Prosedur kerja......................................................................................................11
3.6 Evaluasi Sediaan Lip Tint....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetik adalah suatu sediaan yang dirancang untuk pemakaian luar
tubuh manusia ( wajah, kulit, gigi, mulut, rambut dan organ genital bagian luar),
tujuan utamanya adalah untuk menyehatkan dan menjaga wajah tetap terlihat
sehat dan perawatan bibir sebagai pelembab dan pelindung bibir dari paparan luar.
Mayoritas penduduk wanita percaya bahwa penggunaan kosmetik dapat
merubah penampilan.salah satu produk kosmetik yang paling populer dikalangan
wanita adalah pewarna bibir. Pewarna bibir adalah salah satu sediaan yang
membantu meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Pewarna bibir juga
terdapat dalam berbagai sediaan seperti cairan, krayon, krim. Pada umumnya,
pewarna bibir yang berbentuk krayon dan krim dapat memberikan warna yang
tahan lama sehingga memberikan efek yang berat dan tebal pada bibir. Lain
halnya dengan sediaan pewarna bibir dalam bentuk cairan yang dapat memberikan
efek ringan pada bibir dan warnanya kelihatan lebih natural dan efek yang ringan
pada bibir ketika digunakan. Hal ini menjadi daya tariksebagian wanita untuk
menggunakan pewarna bibir yang berbentuk cairan daripada krayon dan krim.
Di zaman milenial menghadirkan inovasi baru yaitu pewarna bibir dalam
sediaan cairan, kini lebih dikenal dengan sebutan lip tint. Lip tint adalah jenis
pewarna bibir yang berbeda dari biasanya. Sediaan lip tint dikatakan baik apabila
kegunaannya tidak hanya untuk mewarnai bibir, tetapi juga menutrisi dan
melembabkan bibir. Salah satu kandungan utama didalam formulasi lip tint adalah
zat warna. Di balik warna lip tint banyak formulasi sediaan pewarna bibir yang
beredar di pasaran menggunakan pewarna sintetik yang dapat memberikan efek
yang berbahaya. Pada tahun 2016, data BPOM menunjukan bahwa telah
menemukan 43 jenis sediaan kosmetika yang memiliki kandungan zat yang
berbahaya dan tidak layak digunakan. Zat berbahaya tersebut antara lain
Rhodamin B, pewarna merah K3 dan merah K10, sedangkan penggunaan zat
berbahaya tersebut telah dilarang penggunaannya dalam kosmetika berdasarkan
peraturan Kepala BPOM RI No.18 Tahun 2015 tentang Teknis Bahan Kosmetika
(BPOM, 2015)
Rhodamin B merupakan zat warna sintetis yang berbentuk kristal
berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak memiliki bau dan dakam larutan
berwarna merah terang berfluorensi. Rhodamin B awalnya digunakan untuk
berabagai keperluan seperti pewarna kertas dan tekstil. Rhodamin B sering
disalahgunakan untuk warna makanan dan pewarna kosmetik, misalnya sirup,
lipstik, pemerah pipi dan lain lain. Pewarna ini terbuat dari bahan
dietillaminophenol dan phatallic anchidria dimana bahan baku ini bersifat tidak
baik bagi manusia.
Pewarna bibir adalah bentuk kosmetik dekoratif dimana dalam
penggunaannya hanya sebagai riasan yang melekat pada bagian tubuh yang dirias.
Kosmetik dekoratif dapat menimbulkan efek yang baik , yaitu menimbulkan rasa
percaya diri penggunanya. Umumnya penggunaan kosmetik dekoratif bertujuan
untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit atau ingin menimbulkan kesan
yang menarik.
Berdasarkan jurnal (Sulpy Anggraini Dkk) telah membuat formulasi
sediaan lipstik menggunakan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan
kunyit (Curcuma longa L.) sebagai zat pewarna alami yang diblender halus dan
diambil sari buahnya. Pada penelitian tersebut menggunakan 3 konsentrasi sari
buah naga 0%, 30% dan 40% dan kunyit 0%, 2% dan 2% dan dilakukan uji
homogenitas, uni pH, uji oles, uji iritasi dan uji kesukaan.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan inovasi baru
dengan menciptakan lip tint atau pewarna bibir yang berasal dari bahan alam
yaitu dengan menggunakan buah naga merah atau Hylocereus polyrhizus sebagai
pewarna alami.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah sari buah naga merah (hylocereus polyrhizus) dapat di
formulasikan menjadi sediaan lip tint ?
2. Bagaimana pengaruh perbedaan konsentrasi sari buah naga merah
terhadap uji sifat fisik dalam formulasi sediaan lip tint ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah membuat formulasi dan uji sifat fisik
sediaan Lip tint dengan menggunakan sari buah naga merah (hylocereus
polyrhizus) sebagai pewaarna alami.

1.4 Manfaat Penelitian


1.1.1 Manfaat Bagi Peneliti
1. Membuat pewarna alami dari bahan alam dengan memanfaatkan sari buah
naga (hylocereus polyrhizus) yang aman dan ramah lingkungan.
2. Menciptakan formulasi sediaan lip tint yang baik dan aman bagi
penggunanya.

1.1.2 Manfaat Bagi Pembaca


1. Menjadi referensi untuk pengembangan dalam penelitian selanjutnya
terkait dengan formulasi sediaan lip tint, lipstik, lip cream atau lip balm
yang menggunakan bahan alam sebagai pewarna alaminya.
2. Memberikan informasi tentang konsentrasi sari buah naga yang paling
baik dan berpengaruh pada hasil akhir warna sediaan lip tint.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)
2.1.1Klasifikasi Buah Naga Merah

Sumber : ( meramuda.com, 2018)

Buah naga merah adalah kelompok tanaman kaktus atau famili


cactaceae ( subfamili Hylocereanea). Buah ini termasuk dalam genus
Hylocereus yang terdiri atas beberapa spesies, diantaranya adalah buah naga
merah yang biasanya dibudidayakan dan memiliki harga jual yang tinggi.
Klasifikasi buah naga adalah sebagai berikut :
 Divisi : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Ordo : Cactales
 Famili : Cactaceae
 Subfamili : Hylocerenea
 Genus : Hylocereus
 Spesies : hylocereus polyrhizus.
2.1.2 Morfologi Buah Naga Merah
Tanaman buah naga merah terdiri dari akar, batang, duri, bunga dan
buah. Akar buah naga berupa akar serabut yang berkembang dalam tanah
pada batang punggung sebagai akar gantung. Batang berbentuk siku atau
segitiga dan mengandung air dalam bentuk lendir. Batang ini dilapisi oleh
lilin ketika sudah dewasa. Dari batang ini tumbuh cabang yang berbentuk dan
warna yang sama dengan batang sebelumnya. Di bagian duri, akan tumbuh
bunga yang bentuknya sama dengan bunga wijayakusuma. Bunga yang tidak
gugur akan berkembang menjadid buah. Buah naga berbentuk blat agak
lonjong, kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih
dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam dan berwarna
kuninh untuk buah naga kuning. Di sekeliling buahnya dipenuhi dengan sisik
yang tidak tajam. Oleh sebab itu, buah ini disebut dengan buah naga.
Bunga buah naga berbentuk corong memanjang berukuran sekitar
30cm akan mulai mekar di sore hari dan bunga buah naga akan mekar
sempurna pada malam hari. Bunga buah naga memiliki mahkota bungan
berwarna putih bersih dan terdapat benang sari yang berwarna kuning dan
harum. ( kristanto,2008). Tanaman ini mulai dikenal dan dibudidayakan di
Indonesia pada tahun 2000. Namun perkembangan budidaya tanaman ini
sangat lambat, padahal kondisi iklim Indonesia sangat mendukung untuk
perkembangan tanaman ini. Pada tahun 2006 ada beberapa daerah yang
membudidayakan tanaman ini seperti Malang, Kediri, Tawangmangu,
Semarang dan Kulon progo. Beberapa tahun terakhir diketahui tanaman buah
naga memiliki khasiat obat, usaha budidaya buah naga terus dilakukan karena
memberikan keuntungan yang sangat besar.

2.1.3 Jenis – jenis Buah Naga Merah (hylocereus polyrhizus)


Buah naga atau disebut juga dengan buah pitaya memiliki banyak
manfaat. Buah ini memiliki lima jenis varian salah satunya adalah buah naga
merah (hylocereus polyrhizus).
Ada pun jenis buah naga sebagai berikut :
1. Hylocereus undatus yang buahnya berwarna merah dengan daging buah
putih.
2. Hylocereus polyrhizus yang buahnya berwarna merag muda dengan
daging buah merah.
3. Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah
putih.
4. Hylocereus costaricensi buah naga dengan warna buah yang sangat merah.
Buah naga memiliki kandungan zat yang baik untuk tubuh, terutama
zat yang berperan untuk menurunkan kadar kolestrol total darah seperti
senyawa antioksidan ( fenol, flavonoid, vitamin C dan betasianin ), viamin B3
(niasin), serat, MUFA (munounsaturatedFatty Acid), PUFA ( Poly-
Unsaturated Fatty Acid.). Buah naga merah mengandung vitamin C, vitamin
B3 (niasin), serat dan betasianin.
2.1.4 Manfaat Buah Naga
manfaat dari buah naga adalah sebagai sebagai berikut :
1. Membantu proses pencernaan karena mengandung serat yang tinggi.
2. Membantu mengurangi lemak dalam tubuh karena kandungan asam
askorbat dapat menvegah ateri osklerosis dan menurunkan produksi lemak
jahat sehingga membuat tekanan darah dan kolestrol darah tetap normal
3. Meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit kanker
4. Memelihara kesehatan mata dikarenakan buah naga mengandung karoten
5. Dapat mencegah dan mengobati penyakit jantung, kanker dan menurunkan
tekanan darah karena buah naga mengandung lycopene
6. Membantu pembentukan jaringan karena buah nada mengandung vitamin
B, B12, B3, C, kalsium, protein dan fosfor.
2.2 Komponen Utama Sediaan Lip Tint
a.) Zat Pewarna
Zat pewarna adalah salah satu komponen utama sediaan lip tint yang
sangat diperlukan karena dapat menjadi penentu hasil warna dan
berpengaruh pada hasil uji. Dalam sediaan lip tint, penggunaan warna
sintetik contohnya seperti rhodamin dapat menyebabkan terjadinya
kanker dan gangguan fungsi hati.(Surina,2013). Oleh karena itu pada
penelitian ini menggunakan pewarna betasianin. Betasianin
merupakan pigmen yang ada didalam daging buah naga merah yang
dapat menjadi altenatif pewarna alami namun dengan tingkat pH yang
rendah.
b.) Pendispersi Warna
Syarat untuk pendispersi warna untuk kosmetika bibir yaitu
memberikan efek lembut, berkilau dan dapat mendispersi zat warna
yang digunakan dalam sediaan lip tint. Pendispersi yang digunankan
adalah minyak jarak yang berfungsi sebagai pelarut. Minyak jarak
memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki keuntungan dapat
mendispersi pigmen warna dengan baik dan merata
(Simatupang,2018).
c.) Humektan
Humektan adalah suatu formulasi yang memiliki sifat water soluble
dan tingkat absorpsi yang tinggi. Humektan dikatakan baik jika
mampu meningkatkan reabsorpsi air untuk menghidrasi. Contoh
humektan seperti gliserin, sorbitol dan propilen glikol. (Syakdiah,
2018).
2.3 Zat Tambahan dalam Sediaan Lip Tint
Beberapa zat tambahan yang dapat digunakan ddalam formulasi
sediaan lip tint adalah sebagai berikut
2.3.1 Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat memperlambat, menunda atau
mencegah proses oksidasi lipid. Antioksidan dapat mencegah ataupun
menunda terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas pada oksidasi lipid.
Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dengan mendonorkan elektron
tanpa mengganggu fungsi dari elektron tersebut. (Abdul Rohman, 2013)
Antioksidan sering disebut dengan elektron donor atau reduktor.
Senyawa antioksidan mampu meninaktivasi perkembangan reaksi oksidasi
dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Dapat didefinisikan bahwa
antioksidan sebagai senyawa yang apabila didalam konsentrasi rendah
bersama dengan subtract yang dapat teroksidasi, yang dapat menghambat
oksidasi senyawa. ( Adrison Sadeli, 2016).
Fungsi antioksidan adalah memperkecil terjadinya proses oksidasi
lemak dan minyak, memperkecil terjadinya kerusakan pada makanan,
memperpanjang wakrtu pemakaian dalam produksi makanan dan
meningkakan stabilitas lemak yang terkandung didalam makanan. Antioksidan
tidak hanya digunakan didalam industri farmasi tetapi juga banayak digunakan
dalam industri makanan, industri petrolum, industri karet dan lain sebagainya
(Hasyim Abbas A, 2017). Antioksidan terbagi menjadi 3 golongan yaitu
sebagai berikut :
1. Antioksidan yang sudah diproduksi di tubuh manusia dikenal juga
dengan antioksidan endogen atau enzim antioksidan (enzim
Superoksida Dismutase (SOD), Glutatiom Peroksidase (GPx) dan
katalase (CAT)
2. Antioksidan sintetis yang banyak digunakan pada produk pangan
contohnya : Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butih Hidroksi Toluen
(BHT), propil galat dan Tert-Butil Hidroksi Quinon (TBHQ).
3. Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari bagian tanaman
seperti, kulit kayu, kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk
sari contohnya vitamin A, C, E dan senyawa fenolik (flavonoid)
(Parwata,2016).
2.3.2 Pengawet
Bakteri dan jamur sangat kecil kemungkinannya untuk tumbuh
disediaan lip tint karena sediaan ini mengandung banyak air. Tetapi karena
pengaplikasian lip tint itu dibibir maka kemungkinan akan terjadinya
kontaminasi sangat besar oleh karena itu ditambahkan pengawet didalam
sediaan lip tint seperti metil paraben dan propil paraben.
2.3.3 Pewangi
Pewangi digunakan untuk memberikan kesan yang menyenangkan.
Pewangi terbagi menjadi dua yaitu dari bahan alami dan dari bahan kimia.
(Meidina, 2015). Pewangi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tutty
fruity yang berasal dari pewangi alami.
2.4 Kosmetik Sediaan Lip Tint
Lip Tint merupakan sediaan kosmetik yang digunakan pada bibir. Bentuk
sediaan lip tint lebih cair daripada sediaaan lipstik. Karena berbentuk cair
sehingga mempermudah pengaplikasiannya pada bibir. (Putri, 2018).
Umumnya, sediaan lip tint terdiri dari berbagai macam yaitu cair, cream dan
gel. Lip tint dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
a.) Water Base Lip Tint
Water Base Lip Tint adalag bentuk sediaan lip tint yang mirip air,
karena sangat caie dan memiliki warn yang baik. Lip tint jenis ini
memiliki hasil warna yang mencolok.
b.) Glossy Lip Tint
Manfaat Glossy Lip Tint baik apabila digunakan pada bibir karena
dapat menimbulkan efek tebal pada bibir. Tetapi warna pada glossy
lip tint tidak terlalu tampak daripada jenis lip tint lainnya.
c.) Oil Based Lip Tint
Lip tint ini dapat memberikan efek mengkilap karena mengandung
minyak. Tujuannya agar memberikan kelembaban pada bibir karena
kandungan minyak di dalam lip tint yang membuat bibir menjadi
lebih lembab. Oil based lip tint memberikan tampilan yang lebih
natural dibandingkan dengan water based lip tint.
2.5 Evaluasi Sediaan Lip Tint

2.5.1 Uji DPPH (Uji antioksidan)

DPPH adalah radikal bebas yang mempunyai massa polar relatif


394,33, bersifat stabil didalam suhu kamar dan panjang gelombangnya 515 –
517 nm. Metode DPPH mempunyaai prinsip melihat perubahan warna pada
larutan yang mulanya berwarna ungu menjadi kuning karena mengandung
antuoksidan. Pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH adalah
metode paling sederhana, cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen.

2.5.2 Uji Organoleptik

Uji organoleptikk dapat dilakukan dengan penglihatan pancaindera.


Pengujiannya seperti bau, warna, rasa dan konsistensi lip tint.

2.5.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dengan melakukan olesan di sebuah kaca yang transparan,


untuk dilihat apakah masih ada komponen yang belum homogen.

2.5.4 Uji Stabilitas

Uji stabilitas dilakukan dengan cara pengamatan terhadap sampel


seperti adanya perubahan bentuk, warna dan bau selama penyimpanan pada
suhu kamar pada hari 1, 5, 10 dan dilanjutkan hingga hari ke-30

2.5.5 Uji Oles/ Uji Daya Lekat

Uji oles dilakukan dengan melakukan pengolesannpada punggung


tangan sebanyak 5 kali pengolesan. Daya oles dapat dikatakan tidak baik jika
warna yang menempel sedikit dan tidak menghasilkan warna yang merata.

2.5.6 Uji pH

Uji pH dilakukan untuk mengetahui apakah pH pewarna bibir sudah


sesuai dengan pH kulit bibir atau belum. Nilai pH yang baik mempunyai nilai
keasaman mendekati 4,5 – 7 (Wasitaadmadja,1997)
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian yang berjenis
eksperimental laboratorium. Penelitian menggunakan metode pengambilan
sari dari buah naga merah (Hylocereous Polyrhizus) sebagai pewarna alami
dari pembuatan lip tint.
3.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah buah naga merah
(Hylocereus Polyrhizus). Kemudian dilakukan pengambilan sari buah di
Laboratorium Farmasetika Universitas Abdurrab.
3.3 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasetika Universitas
Abdurrab. Dilakukan mulai dari bulan februari – maret 2023
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah seperti Timbangan
analitik, Beaker glass, corong, sendok, waterbath, blender, batang pengaduk,
cawan porselen, alumunium foil, saringan.
3.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah seperti sari buah naga
merah (Hylocereus Polyrhizus), Aquades, minyak jarak, gliserin,
phenoxyethanol, asam askorbat dan tutty fruity essence.
3.5 Prosedur kerja
3.5.1 Pengambilan Sari Buah Naga Merah
Dilakukan dengan cara buah naga merah diblender lalu diberi air dan
setelah itu dilakukan penyaringan agar ampas dan biji dari buah naga merah
tidak tercampur didalam sari buah naga.
3.5.2 Formula Sediaan Lip Tint

Formula
Bahan Fungsi
F1 (%) F2 (%) F3(%)

Sari buah naga


10 20 30 Zat pewarna
merah

Pendispersi
Minyak Jarak 20 20 20
Warna
Gliserin 25 25 25 Humectant
Phenoxyethanol 1 1 1 Pengawet
Asam askorbat 0,1 0,1 0,1 Antioksidan
Tutty Fruity 0,1 0,1 0,1 Pewangi

3.5.3 Pembuatan Formulasi Sediaan Lip Tint


Langkah pertama yang akan dilakukan dalam membuat sediaan lip tint
buah naga merah adalah melarutkan sari buah naga merah kedalam fase
munyak dengan menuangkan minyak jarak kedalam lumpang dengan masing
masing konsentrasi yang berbeda. Setelah itu, larutkan asam askorbat dengan
menggunakan gliserin dan aduk hingga homogen. Lalu tambahkan
phenoxyethanol dan aduk hingga homogen. Selanjutnya tambahkan tutty
fruity essence dan langkah terakhir memasukan sediaan lip tint kedalam
wadah yang telah disediakan dan ditutup dengan rapat.

Tuangkan minyak jarak dan sari buah kedalam lumpang (L1)

Larutkan asam askorbat dengan menggunakan gliserin aduk homogen


(L2)

Tambahkan larutan 1 dan 2

Tambahkan phenoxyethanol dan tutty fruity essence secukupnya

Masukan lip tint kedalam wadah dan tutup rapat


3.6 Evaluasi Sediaan Lip Tint
a.) Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan cara mengamati sampel
menggunakan pancaindera manusia sebagai parameter mengidentifikasi
bentuk, warna dan aroma dari sediaan.

Menyiapkan sampel lip tint yang akan diuji

Mengamati bentuk, warna dan aroma sampel lip tint buah naga merah

b.)Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan agar melihat apakah pencampuran
bahan – bahan dalam pembuatan lip tint telah homogen. Dilakukan dengan
cara mengoleskan sampel keatas kaca yang transparan. Sediaan dikatakan
homogen ketika tidak terdapat bintik bintik pada olesan diatas kaca
transparan.

Menyiapkan sampel lip tint yang akan diuji

Mengoleskan dan mengamati sampel keatas kaca transparan

c.) Uji pH
Uji pH merupakan uji yang dilakuukan untuk melihat derajat
keasaman atau kebasaan suatu sediaan atau larutan. Dipenelitian ini, uji pH
dilakukan dengan menggunakan pH meter.

Menyiapkan larutan sampel lip tint yang akan diuji

Memasukan pH meter kedalam beaker glass dan mengamati pH yang


ditunjukan oleh pH meter. pH bibir manusia adalah di rentang 4-6.

d.)Uji Daya Oles


Uji daya oles dilakukan dengan cara mengoleskan sampel ke
punggung tangan. Parameter uji oles dapat dilihat dari banyaknya warna
yang menempel pada kulit.
Mengoleskan lip tint ke punggung tangan dan didiamkan selama 30
menit

Mengamati apakah sediaan lip tint menempel dengan baik ketika


dioleskan

e.) Uji Iritasi


Uji iritasi juga hampir sama dengan uji daya oles namun uji ini
dilakukan dengan menggunakan 3 orang penelis apakah dikulit mereka
terjadi reaksi kulit seperti kulit kemerahan, gatal – gatal atau bengkak
(Hidayah, 2018)

f.) Uji kesukaan


Uji kesukaan dilakukan dengan cara mengisi kuesioner
menggunakan Google Form kepada panelis berdasarkan aroma, warna dan
bentuk dari sediaan lip tint.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. 2019. Formulasi Lipstik Dari Ekstrak Buah Naga Merah


( Hylocereus polyrhizus) dan bunga Tasbih ( canna Hybrida L.)
Sebagai Zat Pewarna Alami. Medan. Fakultas Farmasi dan
Kesehatan. Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Debiyanti, Y. 2022. Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Lip Tint
Menggunakan Ekstrak Buah Bit ( Beta Vulgaris L.) Sebagai
Pewarna Alami. Jember. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas dr.
Soebandi Jember.
Haningsih, D.S. 2021. Formulasi Sediaan Lipstik Dari Ekstrak Paprika
Merah (Capisum annum var, grossum) Sebagai Pewarna dan
Antioksidan Alami. Madiun. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Anda mungkin juga menyukai