Anda di halaman 1dari 10

EKSTRAKSI

SECARA
SOXHLETASI
NAMA KELOMPOK 1 :

1. ANDINI AYU LESTARI

2. SRI ATMI WIJAYANI

3. NOPRI
PENDAHULUAN
 Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskann sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul molekul
air.
 Pelarut yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik senyawa yang diinginkan.
 Prinsip Soxhletasi adalah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat
sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Pelarut organik dapat menarik senyawa
organik dalam bahan alam secara berulang-ulang.
KEUNTUNGAN SOXHLETASI
 Digunakan untuk sampel yang memiliki tekstur lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan
 Membutuhkan pelarut dalam jumlah yang sedikit
 Pemanasannya dapat diatur
KERUGIAN SOXHLETASI
Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada bagian bawah wadah dapat
mengalami reaksi penguraian
Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya Sehingga dapat
mengendap pada dasar wadah.
 Tidak cocok menggunakan pelarut Yang memiliki TD terlalu tinggi
 Hanya dapat menggunakan pelarut murni atau campuran Azeotropik
PRINSIP ALAT
 Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam
klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan Dalam
labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola-bola Menjadi
molekul-molekul.
 Cairan penyari yang jatuh dalam klonsong Menyertai zat aktif di dalam simplisia dan jika
cairan penyari telah mencapai permukaan pipa sifon.
 Seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi
sirkulasi.
 Ekstraksi sempurna ditandai bila caira di pipaa sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di
KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali.
 Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
GAMBAR ALAT SOXHLETASI
KETERANGAN :
 Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses pengembunan.
Aliran air pada kondensor bergerak dari bawah ke atas, hal ini dilakukan karena jika aliran air
menglir dari atas ke bawah, maka akan terdapat ruang kosong pada kondensor sehingga proses
kondensasi gas tidak akan maksimal.
 Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
 Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.
 Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh
ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus. Posisi sifon harus lebih tinggi dari pada
sampelnya (agar sampel yang berada diposisi atas tidak terendam oleh pelarut).
LANJUTAN..
 Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya.
 Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan.
 Kertas saring : berfungsi sebagai tempat sampel, dimana tinggi kertas saring tidak boleh
melebihi tinggi pipa F, hal ini dikarenakan jika tinggi kertas saring melebihi tinggi pipa F
maka uap yang terbentuk akan terhalang oleh kertas saring atau bahkan uap yang terbentuk
masuk ke dalamnya dan proses kondensasi akan berlangsung tidak maksimal. Adapun syarat
dari tempat sampel yaitu mudah ditembus pelarut dan tidak dapat larut oleh pelarut.
 Selang masuk : berfungsi sebagai saluran masuknya air kedalam kondensor.
 Selang keluar : berfungsi sebagai saluran keluarnya air dari kondensor
CARA PENGGUNAAN ALAT
SOXHLETASI
 Bahan baku yang mengandung senyawa yang akan diekstraksi dimasukkan ke dalam timbel.
 Timbel dipasang ke dalam bejana utama ekstraktor Soxhlet.
 Pelarut ekstraksi yang digunakan dimasukkan ke dalam labu distilasi.
 Labu diletakkan di atas pemanas.
 Ekstraktor Soxhlet dipasang di atas labu
 Suhu dapat diatur sesuai dengan keinginan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai