Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN WEBINAR SATU DATA KESEHATAN KEMENTERIAN

KESEHATAN
RABU, 15 JULI 2020
Muhammad Rohman Al Hasan-190612642856

Pembicara 1: Drs. Oktorialdi, MA, Ph.D


Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Kementerian PPN /
Bappenas; Koordinator Sekretariat Satu Data
1. Pendahuluan: Perpres No.39/2019
Bertujuan mengatur penyelenggaraan tata Kelola data untuk mendukung
perencanaan, pelaksaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.
2. Prinsip Satu Data Indonesia
Prinsip SDI:
 Standar data (standar yang mengatur metodologi yang meliputi konsep, definisi,
cakupan, klasifikasi, ukuran, dan satuan),
 meta data (informasi terstruktur yang berfungsi untuk menjelaskan isi dan dan
sumber data sehingga dapat mudah untuk ditemukan, digunakan, atau dikelola
kembali),
 interoperabilitas(kemampuan data untuk dipertukarkan atau dibagipaksakan antar
system yang saling berinteraksi),
 kode referensi(data yang dihasilkan harus menggunakan kode referensi dan data yang
tersedia di potal satu data)
3. Penyelenggara Satu Data Indonesia Pembentukan Kelembagaan: Dewan
pengarah(pusat), secretariat SDI (pusat, provinsi, kab./kota), Pembina data,
walidata(pusat, provinsi, kab./kota), walidata pendukung(provinsi, kab./kota),
produsen data(pusat, provinsi, kab./kota)
4. Forum Satu Data Indonesia
5. Mekanisme Penyelenggaraan Satu Data Indonesia: Perencanaan->Pengumpulan-
>Pemeriksaan->Penyebarluasan

Pembicara 2: Didi Budijanto S.K.M M.Kes


Grand design interoperabilitas internal dan eksternal Kemenkes RI

 Antar Satker Internal


 Antar Kemenkes dan jajaran dibawahnya

Kebijakan Satu Data Kesehatan:


 Standardisasi pada semua simpul proses pengelolaan data mencakup
standardisasi dataset, metadata, dan system pada simpul pengumpulan,
pengolahan, dan analisis, serta penyajian dan penyebarluasan data dan informasi
 Berbagi pakai data melalui interoperabilitas mencakup berbagi pakai data pada
system informasi layanan kesehatan dan berbagi pakai data pada system
informasi pelaporan dan monev
 Pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan berdasar bukti (akuntabilitas)
mencakup proses kliring data untuk memperoleh satu data dan penyediaan akses
data melalui portal untuk berbagai pihak sesuai dengan kewenangannya.

Pembicara 3: Yudi Efriyanto S.KM M.Kes (Staf Penyusunan Program dan Anggaran
Pengelola SIK Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur)
Best Practice Satu Data Kesehatan: Center View Jawa Timur
Konsep Center View: Integrasi berbagai macam aplikasi yang berbeda platform, Bahasa
pemrogaman dan database yang akan digabungkan dalam satu wadah Data Warehouse
(Big Data), yang berisi data mentah yang siap diolah menjadi segala informasi yang
berisi data-data yang dibutuhkan oleh pembuat kebijakan di Lingkungan Dinkes Jawa
Timur
Tujuan umum: diperoleh data kesehatan yang valid, tepat wakti, dan lengkap dalam
bentuk dashboard
Tujuan khusus: kesamaan data antara unit data dan program, update aplikasi
pengelolaan data program kesehatan secara periodic, integrasi aplikasi di unit utama
Kemenkes dalam DHIS2, integrasi aplikasi SUMPUS dan SIMRS di Jatim, Penyajian
data kesehatan secara periodic, terpilah gender dan kelompok
Metode integrasi: Top-down (Aplikasi Kemenkes dan LS) dan bottom-up (Sumber data
dari SIMPUS dan SIMRS) interoperability
Alur: Puskesmas->Kabupaten/kota->Provinsi->Pusat

Anda mungkin juga menyukai