Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERTEMUAN

WORKSHOP MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI SATU PINTU/


APLIKASI SATU DATA KESEHATAN (ASDK)
Hotel Claro Kendari, Tanggal 04 s.d 06 September 2019

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem informasi kesehatan adalah sistem pengolahan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Data dan informasi kesehatan diperoleh melalui penyelenggaraan


sistem informasi kesehatan, baik dari fasilitas pelayanan kesehatan, unit-unit
kesehatan lainnya, sektor terkait, maupun dari hasil berbagai survei. Sistem
Informasi Kesehatan diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi
kesehatan yang lengkap, akurat, dan terkini sehingga dapat dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan/kebijakan bidang kesehatan di
kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
Desentralisasi di bidang kesehatan membawa implikasi terhadap
meningkatnya kebutuhan akan data dan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan di daerah. Wewenang dan peran pemerintah daerah
baik di provinsi maupun kabupaten kota menjadi lebih besar termasuk dalam
pengelolaan data dan informasi. Namun di sisi lain pengumpulan data
kesehatan dari kabupaten/kota untuk menyusun data provinsi dan
selanjutnya dikompilasi menjadi data nasional menjadi lebih sulit. Buku Profil
Kesehatan sebagai salah satu publikasi data dan informasi diharapkan dapat
menyediakan data yang mendukung pengambilan keputusan baik di daerah
maupun di pusat.
Sesuai amanat PP No. 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan, data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat
strategis bagi pemimpin dan organisasi dalam penyelenggaraan manjemen
yaitu sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan mulai dari
tahap penyusunan rencana, penggerakan, pelaksanaan, monitoring sampai
dengan Evaluasi. Di bidang kesehatan, data/informasi diperoleh melalui
penyelenggaraan sistim informasi kesehatan, baik dari fasilitas pelayanan
kesehatan, unit-unit kesehatan lainnya, sektor terkait maupun dari hasil
berbagai survey.
1
Sistem Informasi Kesehatan diharapkan dapat menghasilkan data dan
informasi kesehatan yang berkualitas (lengkap, akurat, up to date, konsisten
dan dapat dipertanggungjawabkan), sehingga dapat dimanfaatkan dalam
pengambilan keputusan/kebijakan bidang kesehatan di kabupaten/kota,
provinsi dan pusat. Desentralisasi di bidang kesehatan membawa implikasi
terhadap meningkatnya kebutuhan akan data dan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan di daerah.
Manajemen data dan informasi kesehatan satu pintu adalah
pengelolaan data dan informasi kesehatan yang terintergrasi pada satu
pusat / pengelola data. Manajemen data dan informasi kesehatan satu pintu
adalah pengelolaan data dan informasi kesehatan mulai dari input (sumber
data), pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan publikasi data &
informasi baik ditingkat Puskesmas dan jaringannya, tingkat kabupaten dan
jaringannya, serta tingkat provinsi dan jaringannya yang terintergrasi pada
satu pusat / pengelola data.
Pusat / pengelola data adalah unit yang diberi kewenangan oleh
pejabat yang berwenang di suatu wilayah, untuk mengelola dan
mempublikasikan data & informasi secara resmi atas nama instansi yang
bersangkutan. Jaringan yang terintegrasi adalah penyatuan semua sistem-
sistem informasi berupa pengembangan, pembagian tugas, otoritas dan
mekanisme saling hubung dengan maksud untuk lebih meningkatkan
efisiensi, keterpaduan dan daya sinergi. Perlu tim validasi dan analisis data
di tingkat puskesmas dan kabupaten yang terdiri dari lintas program dan
lintas sektor terkait. Di tingkat Kabupaten melibatkan pengelola data
puskesmas.
Tujuan Pengembangan Manajemen Data dan Informasi Kesehatan Satu
Pintu :
1. Terwujudnya pengelolaan data dan informasi kesehatan mulai dari input
(sumber data), pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan
publikasi data & informasi yang berdayaguna dan berhasil guna
2. Terwujudnya pengelolaan data dan informasi kesehatan di tingkat
Puskesmas dan jaringannya, tingkat kabupaten dan jaringannya, serta
tingkat provinsi dan jaringannya, yang terintergrasi pada satu pusat/
pengelola data yang berdayaguna dan berhasil guna
3. Informasi yang dikelola dapat menjadi tulang punggung pengambilan
keputusan yang besifat evidence based

2
Satu data kesehatan adalah kebijakan menuju data yang akurat,
mutakhir, terpadu, dan dapat diakses oleh pemerintah dan masyarakat
sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, serta
pengendalian pembangunan kesehatan.
Satu data kesehatan bertujuan untuk :
- mewujudkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, terintegrasi, dan dapat
diakses oleh pengguna data sehingga dapat dijadikan dasar perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan kesehatan melalui
perbaikan tata kelola data kesehatan
- mewujudkan data kesehatan yang terstandar dan dilengkapi dengan meta
data standar yang disebarluasankan melalui satu portal data kesehatan;
- menjamin pemenuhan standar data, meta data, dan terjadinya
interoperabilitas;
- memudahkan dan mempercepat akses data di pusat dan daerah
- mempercepat proses pengambilan kebijakan berbasis data dan informasi
yang berintegritas tinggi di pusat dan daerah
- meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik melalui
pengambilan keputusan dan kebijakan yang lebih tepat.

Sejak tahun 2016 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara telah


mengimplementasikan data satu pintu, dengan harapan kabupaten/kota bisa
menerapkan data satu pintu untuk memperoleh kesamaan informasi yang
akurat dan reabilitas. selain itu kebijakan pengolah data dan informasi satu
pintu adalah mengintegrasikan seluruh sistem yang ada terkait dengan
pengelolaan data dan informasi, menjamin ketersediaan dan kualitas data,
menjamin legalitas data, menjamin kepastian data, menjamin kepastian
dalam pengambilan keputusan, menjamin konsistensi pemanfaatan data,
menghindari perbedaan data, baik sasaran program maupun capaian
program.

B. Dasar Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan DPA Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2019 dan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tentang Penunjukkan Panitia
Penyelenggara, Narasumber dan moderator pada Pertemuan Workshop
Manajemen Data dan Informasi Satu Pintu Nomor 125 Tahun 2019 dengan
susunan sebagai berikut :
Ketua : Asnur Aim, S.Sos.,M.Si

3
Anggota : 1. Wa Ode Dewi Fitriani, SKM
2. Fitriani Safaa, ST
Narasumber : 1. Kepala Bidang Program dan SDK
2. Kepala Seksi Data dan Informasi
3. Narasumber Pusat (Pusdatin Kemkes RI)
4. Narasumber Pusat (Pusdatin Kemekes RI)
Moderator : 1. Hefri Mustamin Iga, SKM
2. Erwin, S.KM

Pelaksanaan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk untuk memperoleh


kesamaan data antara tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi

C. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Pelaksanaan kegiatan
Pertemuan workshop manajemen data dan informasi satu pintu / aplikasi
satu data kesehatan dimaksudkan agar sistem pencatatan dan pelaporan
mulai dari tingkat fasilitas kesehatan dasar (puskesmas), Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sampai ke tingkat Provinsi melalui sistem satu data
kesehatan atau ”One Gate policy”
b. Tujuan
1. mewujudkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, terintegrasi, dan
dapat diakses oleh pengguna data sehingga dapat dijadikan dasar
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan
kesehatan melalui perbaikan tata kelola data kesehatan
2. mewujudkan data kesehatan yang terstandar dan dilengkapi dengan
meta data standar yang disebarluasankan melalui satu portal data
kesehatan
3. menjamin pemenuhan standar data, meta data, dan terjadinya
interoperabilitas
4. memudahkan dan mempercepat akses data di pusat dan daerah
5. mempercepat proses pengambilan kebijakan berbasis data dan
informasi yang berintegritas tinggi di pusat dan daerah
6. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik melalui
pengambilan keputusan dan kebijakan yang lebih tepat.

D. Materi
1. Arahan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Penyajian para narasumber provinsi terdiri dari :

4
a. Kebijakan Pengelolaan Data dan Informasi Satu Pintu;
b. Data Visualizer;
c. General Overview DHIS2;
d. Dashboard;
e. Konsep Dasar Aplikasi Satu Data Kesehatan;
f. Satu Data Kesehatan.

E. Metode
1. Penyajian/presentase dari narasumber provinsi
2. Tanya Jawab/diskusi
3. Desk

F. Peserta
Peserta yang hadir pada pertemuan sejumlah 36 orang yang terdiri dari
Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Peserta Provinsi serta Programer Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan pertemuan Workshop Manajemen Data dan Informasi Satu


pintu/ Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) dilaksanakan pada tanggal 04 s.d
06 September 2019 di Hotel Claro Kendari.

H. Pembiayaan
Pelaksanaan pertemuan ini dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2019.

II. HASIL PERTEMUAN


Hasil pertemuan Workshop Manajemen Data dan Informasi Satu Pintu/
Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) diharapkan agar Kabupaten/Kota bisa
menerapkan data satu pintu untuk memperoleh kesamaan informasi yang akurat
dan reabilitas dan sistem pencatatan dan pelaporan mulai dari kabupaten/Kota
sampai tingkat provinsi melalui sistem satu data kesehatan atau ”One Gate Policy”.

III. PERMASALAHAN
Masalah-masalah yang didapat dalam pertemuan Pemutakhiran Data Profil
Kesehatan antara lain :

5
a. Ketersediaan jaringan di seluruh kabupaten/kota belum merata
mengakitbatkan kertelambatan dan ketidakseragaman dalam penginputan
data-data kesehatan.
b. Belum tersedianya fasilitas sarana dan prasaranan dibeberapa kabupaten kota
dalam mendukung Sistem pencatatan dan pelaporan.
c. Belum meratanya SDM terlatih yang mampu mengeporerasikan, mengelolah
dan mengembangkan komunikasi dan bank data sebagai pengelolah data
program kesehatan.
d. Tenaga pengelola data program kesehatan di kabupaten/kota yang kerap
berganti/pindah program

Anda mungkin juga menyukai