PENGERTIAN
• SISTEM
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur berkumpul
bersama-sama dan saling berhubungan untuk suatu tujuan tertentu
• INFORMASI
Informasi adalah hasil pengolahan data yang memiliki manfaat. Data adalah
fakta-fakta, perkiraan, atau pendapat yang tidak atau belum memiliki arti
guna
SISTEM INFORMASI
• sistem tak tentu sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti (sistem
pelayanan catin)
• Sistem tertutup tidak bertukar materi (reaksi kimia dalam tabung yang
terisolasi)
• sistem terbuka sistem yang terpengaruh oleh lingkungannya. ( Sistem Safari
KB)
SIKLUS SISTEM INFORMASI
Data diolah
Informasi
Penerima Informasi
Evaluasi
• Kejelasan
• Fleksibel
• Dapat dibuktikan
• Tidak ada keraguan atas kesalahan informasi
• Dapat diukur (dapat dilacak Kembali kesumber data)
KUALITAS INFORMASI
1. Tepat Orang
2. Tepat Waktu
3. Tepat Nilai (Akurat dan dapat dipercaya)
PEMAKAIAN/ FUNGSI SISTEM INFORMASI
Distance Learning
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jarak jauh, khususnya untuk
petugas-petugas kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas
Pembantu, Puskesmas, RS, dan lain-lain).
Telemedicine
Pengembangan rujukan dan diagnosis serta terapi jarak jauh, dan aplikasi-
aplikasi lain di bidang kedokteran.
• Pelayanan pendaftaran utama pelayanan pasien setiap rumah sakit akan berbeda-beda
akan tetapi secara umum memiliki pelayanan yang terintegrasi yang sama yaitu proses
pendaftaran, proses rawat (rawat inap atau rawat jalan) dan proses pulang.
• proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan
tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah, dll
KEGIATAN ADMINISTRATIF (BACK OFFICE)
Komunikasi internal
• Antar anggota tim
• Antar sub sistem
Komunikasi eksternal
• Pasien
• Pihak lain
SIK RUMAH SAKIT
SIM-RS (Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit)
• Adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rumah sakit
se- Indonesia, yang mencakup semua rumah sakit umum maupun khusus, baik
yang dikelola secara publik maupun privat (UU RI no. 44 th 2009).
• Adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan ( Permenkes RI No. 82 tahun 2013)
• Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Rumah sakit harus memberikan kemudahan dalam operasional serta harus
dapat mengatasi kendala pelayanan pasien yang ada di rumah sakit
• SIM-RS bertujuan untuk
1. Mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan
mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan.
2. Value added bagi pelanggan terutama dalam kemudahan mendapatkan
akses informasi dan layanan yang disediakan
3. Meningkatkan kinerja dan daya saing , efektif serta efisien
RUMAH SAKIT DIKELOLA KONVENSIONAL BERAKIBAT:
Sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam hal
pelayanan medis. Seperti Sistem informasi di ICU
• Sistem Informasi Administrasi:
Sistem informasi yang membantu pelaksanaan administrasi di rumah sakit.
Seperti Sistem Informasi Pendaftaran, Sistem Infromasi Billing system
(tagihan), Sistem Informasi Farmasi, Sistem Informasi Penggajian.
• Sistem Informasi Manajemen:
Sistem informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam
pengambilan keputusan.
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK
KEBERHASILAN SIMRS
• Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik
mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan
adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama,
serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem
Informasi
• Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan,
akan membuat sistem berjalan dengan efisien
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK
KEBERHASILAN SIMRS
• Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan
berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun
sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik
Informatika, Teknik Komputer. Tim ini perlu juga melibatkan para dokter, perawat, staf
administrasi, manajer, dan jika ada tentu saja orang-orang yang mengerti tentang sistem
informasi manajeman khususnya rumah sakit.
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK
KEBERHASILAN SIMRS
• Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam
pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti
Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
• Perubahan budaya kerja dari manual ke otomasi. Perubahan budaya ini tidak mudah
dilakukan, Kadang-kadang diperlukan keberanian, ketegasan dan kesepakatan bersama
antara pimpinan dan karyawan.
Pengguna sistem informasi manajemen di rumah sakit dapat diidentifikasi menjadi internal
dan eksternal.
• Pengguna internal adalah dokter, perawat, teknisi laboratorium, Apoteker, dan lainnya di
dalam fasilitas kesehatan yang berinteraksi dengan proses esensial.
• Pengguna eksternal adalah pasien, keluarga pasien, penyedia asuransi, peneliti layanan
kesehatan.
CONTOH
KEBIDANAN
• Rasio persalinan normal
• Rasio persalinan dengan komplikasi
• Rasio sectio caesaria
• Rasio abortus
• Rasio perdarahan sebelum persalinan
• Rasio perdarahan sesudah persalinan
• Rasio preeklamsia
• Rasio eklamsia
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya
BAB VIII SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
• Pasal 43
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara eletronik atau non elektronik.
(3) Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mencakup: a. pencatatan dan pelaporan
kegiatan Puskesmas dan jaringannya; b. survei lapangan; c. laporan lintas sektor
terkait; dan d. laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
KEGIATAN PUSKESMAS
• Kesehatan lingkungan
• Kesehatan jiwa
• Pendidikan Kesehatan
• Perawatan kesehatan masyarakat
• Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
KEGIATAN PUSKESMAS
• Kesehatan olahraga
• Kesehatan lanjut usia
• Kesehatan mata
• Kesehatan kerja,
• Laboratorium kesehatan masyarakat
• Pencatatan dan pelaporan
BAB VIII SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Pasal 44
(1) Sistem Informasi Puskesmas merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan
kabupaten/kota.
(2) Dalam menyelenggarakan sistem informasi Puskesmas, Puskesmas wajib menyampaikan
laporan kegiatan Puskesmas secara berkala kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
(3) Laporan kegiatan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan sumber data
dari pelaporan data kesehatan prioritas yang diselenggarakan melalui komunikasi data.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
(Proses revisi SP2TP yang dimulai sejak tahun 2014)
SIP Mengakomodir family folder yang merupakan berkas keluarga dimana data setiap
anggota keluarga dicatat.
KOMPONEN DATA SIP
1. Data dasar
a. Identitas Puskesmas.
b. Wilayah kerja Puskesmas.
c. Sumber daya Puskesmas meliputi.
• Manajemen Puskesmas.
• Gedung dan sarana Puskesmas.
• Jejaring Puskesmas, lintas sektor serta potensi sumber daya lainnya.
• Sumber daya manusia kesehatan.
• Ketersediaan dan kondisi peralatan Puskesmas.
• Sasaran program.
• 2. Data Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (UKME) a. Promosi Kesehatan. b.
Kesehatan Lingkungan. c. Pelayanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Keluarga
Berencana (KB). d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM). e.
Keperawatan Kesehatan Masyarakat. f. Surveilans dan Sentinel Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respon (SKDR). g. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
3. Data Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan (UKMP)
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
b. Kesehatan Jiwa.
c. Kesehatan Gigi Masyarakat.
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer.
e. Kesehatan Olahraga.
f. Kesehatan Kerja.
g. Kesehatan Indera.
h. Kesehatan Lanjut Usia.
4. Data Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
a. Kunjungan Puskesmas.
b. Pelayanan umum.
c. Kesehatan gigi dan mulut.
d. Rawat Inap.
e. Unit Gawat Darurat (UGD).
f. Kefarmasian. g. Kematian.
g. Laboratorium, dll
EDARAN MENTERI PPN/ BAPPENAS NO.
B.899/M.PPN/SES/PP.03.02/12/2019
TANGGAL 20 DESEMBER 2019
Visi Kemenkes:
Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri dan
Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan
Gotong Royong
EDARAN MENTERI PPN/ BAPPENAS NO.
B.899/M.PPN/SES/PP.03.02/12/2019
TANGGAL 20 DESEMBER 2019
Misi Kemenkes:
1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh
penduduk Indonesia
2. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan
kesehatan
3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya
Kesehatan
4. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR
TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Pasal 1
(1) Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
wajib menerapkan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
(2) Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal
PASAL 2
(1) SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas:
a.Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
b.Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
provinsi
(3) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
terdiri atas:
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
d. Pelayanan kesehatan balita
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis
l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus)
yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif
(4) Pelayanan yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif sebagaimana
dimaksud pada ayatm(3) mencakup:
a. peningkatan kesehatan;
b. b. perlindungan spesifik;
c. c. diagnosis dini dan pengobatan tepat;
d. d. pencegahan kecacatan; dan
e. e. rehabilitasi.
(5) Pelayanan dasar pada SPM Kesehatan dilaksanakan pada fasilitas
pelayanan kesehatan baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
maupun swasta.
(6) Pelayanan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan.
(7) Selain oleh tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) untuk
jenis pelayanan dasar tertentu dapat dilakukan oleh kader kesehatan terlatih
di luar fasilitas pelayanan kesehatan di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
PASAL 3
(1) Pemerintah Daerah wajib memenuhi mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada
SPM bidang Kesehatan.
(2) Mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam standar teknis yang terdiri atas:
a.standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
b.standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia Kesehatan
c.petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
PASAL 3
(3) Standar teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini
Pasal 4
Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan
setiap jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus
persen).
Pasal 5
Perhitungan pembiayaan pelayanan dasar pada SPM Kesehatan
memperhatikan berbagai sumber pembiayaan agar tidak terjadi duplikasi
anggaran
Pasal 6
Pelaksanaan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5)
dicatat dan dilaporkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota,
pemerintah daerah provinsi, dan Menteri Kesehatan secara berjenjang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 7
Menteri Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melakukan monitoring dan evaluasi serta pembinaan dan
pengawasan secara berjenjang sesuai dengan kewenangan masing-masing
Pasal 8
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1473),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 9
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan
mempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Januari 2019
STRENGTH ( KEKUATAN )
belum ada jabatan fungsional dan pengembangan karir tidak jelas Tenaga
Pengelola SIK
Terbatasnya anggaran untuk teknologi informasi dan komunikasi
khususnya untuk pemeliharaan.
WEAKNESSES ( KELEMAHAN )
Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama,
dalam bentuk sedemikian rupa, dan tanpa redundansi (pengulangan) untuk dapat
dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan .
TUJUAN BASIS DATA
• Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengodean dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain data, keunikan data,
sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.
• Ketersediaan (Availability)
Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari
sistem basis data yang aktif baik dengan cara penghapusan atau memindahkan ke media
penyimpanan off line. Di sisi lain karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat
memiliki data yang tersebar di banyak lokasi, dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer data
yang tersedia di suatu tempat juga dapat diakses bagi unit lain yang berbeda lokasi.
TUJUAN BASIS DATA
• Kelengkapan (Completeness)
Mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang maka dapat dengan cara
menambah record-record data atau dengan melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik
dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu
tabel.
• Keamanan (Security)
Untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan dapat diterapkan secara ketat. Dengan begitu
dapat ditentukan siapa-siapa pemakai yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di
dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
TUJUAN BASIS DATA
Model data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data,
semantik (makna) data dan batasan data. terdiri
1. Object-based logical models
• Entity-relationship (E-R) model Entity-relationship models
didasarkan atas persepsi dari sekumpulan objek disebut entitas dan hubungan antar objek itu yang
disebut dengan relasi.
• Object oriented model Model orientasi objek
adalah model yang berbasiskan kumpulan objek. Berisi Nilai ,Metode, Objek-objek yang memiliki tipe
nilai dan metode yang dikelompokkan dalam satu kelas.,Sending a message
MODEL DATA
• Pemakai
Programer dan user (umum/ khusus)
• Aplikasi atau Perangkat lunak lain
Aplikasi ini bersifat optional, artinya ada atau tidaknya tergantung pada kebutuhan kita.
SIKLUS BASIS DATA
Produksi
SIMBOL SIMBOL FLOWCHART