Dosen Pengampu :
M. Ridwan, SKM., MPH
Oleh :
Kelompok 1
Ketua : Hari Purna Nugraha (G1D114046)
Anggota : Septa Decelita W (G1D114006)
Sondang Silvianta (G1D114009)
Reza Devia Marta (G1D114014)
Ramadhani Eka Putri (G1D114018)
Febi Rizka Eliza (G1D114026)
Indri Yuliawati (G1D114028)
Erick Octa Cantona (G1D114029)
Efa Nurin Diansari (G1D114034)
Elfrida Simanjuntak (G1D114040)
Noviana Butar-Butar (G1D114042)
Dwi Rahmayanti (G1D114045)
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 18
4.2 Saran ............................................................................................................... 18
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan
yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal
apabila proses kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota
kelompok dan kader serta tersediannya pendanaan. Sebagai wujud peduli
pemerintah terhadap posyandu lansia pemerintah telah merumuskan berbagai
kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia untuk mencapai masa tua bahagia dan
berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
1
tersebut sebagai pembelajaran nyata mahasiswa dalam mata kuliah
pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat.
2
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi posyandu lansia
Hasil penelitian ini merupakan masukan bagi petugas pelayanan kesehatan
dalam memberikan penyuluhan pada keluarga tentang pentingnya peran keluarga
dalam pemanfaatan posyandu lansia.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Lansia
2.1.1. Pengertian Lanjut Usia
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses
perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Usia lanjut
merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu
yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari
(Notoatmodjo, 2007). Lansia merupakan dua kesatuan fakta sosial dan biologi.
Sebagai suatu fakta sosial, lansia merupakan suatu proses penarikan diri seseorang
dari berbagai status dalam suatu struktur masyarakat. Secara fisik pertambahan
usia dapat berarti semakin melemahnya menusia secara fisik dan kesehatan
(Prayitno, 2000). Menurut Undang Undang RI No 23 tahun 1992 tentang
kesehatan pasal 19 ayat 1 bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang
karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial.
Perubahan ini akan memberikan pengaruh pad seluruh aspek kehidupan
(Khoiriyah, 2011).
4
c. Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
5
serta memalukan. Hidupnya menjadi hambar (kehilangan dinamika
dan romantika hidup).
6
Lansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali dengan
anakanaknya yang telah dewasa
g. Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup
Lansia harus belajar menerima akivitas dan minat baru untuk
mempertahankan kualitas hidupnya. Seseorang yang sebelumnya aktif
secara sosial sepanjang hidupnya mungkin merasa relatif mudah untuk
bertemu orang baru dan mendapat minat baru. Akan tetapi, seseorang yang
introvert dengan sosialisasi terbatas, mungkin menemui kesulitan bertemu
orang baru selama pensiun.
Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yang
dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usila yang menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
7
(Notoatmodjo, 2007). Posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih
teknologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang
mempunyai nilai strategis untuk pembangunan sumber daya manusia khususnya
lanjut usia (Depkes, 2000).
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Lansia
atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas.
10
kesehatan dan gizi Lansia, serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari
daerah tersebut. Dapat juga dilaksanakan kegiatan olah raga antara lain senam
Lansia, gerak jalan santai, dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran.
Kelompok dapat melakukan kegiatan non kesehatan di bawah bimbingan sector
lain, contohnya kegiatan kerohanian, arisan, kegiatan ekonomi produktif, forum
diskusi, penyaluran hobi dan lain-lain.
Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih dalam
bidang tertentu yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dan merasa
berkewajiban untuk melaksanakan meningkatkan dan membina kesejahteraan
masyarakat dengan rasa ikhlas tanpa pamrih dan didasarkan panggilan jiwa untuk
melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Jumlah kader Posyandu Lansia di setiap
kelompok tergantung pada jumlah anggota kelompok, volume dan jenis kegiatan
yaitu sedikitnya 3 orang. Kader sebaiknya berasal dari anggota kelompok sendiri
atau bilamana sulit mencari kader dari anggota kelompok dapat saja diambil dari
anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi kader.
11
Persyaratan untuk menjadi kader, antara lain:
1. Dipilih dari masyarakat dengan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi
setempat
2. Mau dan mampu bekerja secara sukarela
3. Bisa membaca dan menulis huruf latin
4. Sabar dan memahami usia lanjut
12
3. Menyelenggarakan paket pembinaan bagi lansia dengan risiko tinggi yang
meliputi KIE dan pelayanan kesehatan agar dapat mempertahankan
kemandiriannya.
4. Menyelenggarakan paket pembinaan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta pembinaan edukatif pada
keluarga, masyarakat termasuk organisasi kemasyarakatan yang ada
mengenai usia lanjut.
13
Pelayanan medis:
1. Skrining kesehatan pada 40 % pria lansia
2. Skrining kesehatan pada 70 % lansia
3. Skrining kesehatan pada 1000 % di panti Werdha
4. 30 % puskesmas melaksanakan konseling lansia
14
Planning Of Action ( POA )
Dan Rekomendasi Program Pemberdayaan Pengorganisasian Masyarakat
Posyandu Usia Lanjut (POKSILA)
MELATI II RT 07 Desa Simpang Sungai Duren
N
GERAKAN SASARAN TUJUAN BENTUK KEGIATAN TIMELINE INDIKATOR PENANGGUNG
O PENCAPAIAN JAWAB
1. Advokasi melakukan - Puskesmas - Pihak - Melakukan diskusi dengan Disesuaikan 75% tercapai Tim kegiatan
kegiatan Puskesmas pihak puskesmas terkait untuk melakukan pemberdayaan dan
pemberdayaan - Tokoh Masyarakat membantu dalam kegiatan pemberdayaan yang advokasi puskesmas
pengorganisasian pemberdayaan
akan dilakukan bersama tokoh
masyarakat untuk poksila
poksila masyarakat dengan
- Tokoh menemukan informasi tentang
masyarakat dapat budaya dari masyarakat serta
membantu dan mengikut sertakan tokoh
mendukung masyarakat dalam kegiatan
kegiatan tersebut
pemberdayaan
agar memudahkan
dalam - Melakukan pengumpulan dan
berkomunikasi perekapan contac / no HP
dan menemukan usila atau keluarga yang
informasi bersangkutan agar mudah
mengenai budaya untuk komunikasi dan
masyarakat memberikan informasi baik
setempat
informasi tentang upaya
15
kesehatan poksila maupun
informasimengingatkan
jadwal kegiatan poksila
2. Pendekatan ke - kelompok ibu Mengajak -pemberian informasi jadwal Disesuaikan 70% tercapai Tim kegiatan
kelompok kegiatan ibu PKK kelompok tersebut pelaksanaan posyandu usila untuk kerjasama pemberdayaan dan
masyarakat, untuk berperan melalui pertemuan ibu ibu dan mengajak puskesmas
kelompok remaja - kelompok remaja aktif dalam PKK, kelompok yasinan/ kelompok
mesjid/remaja RT 07 mesjid mendukung pengajian masyarakat. berperan aktif
desa simpang sungai pelaksanaan dalam
duren -kelompok yasinan/ posyandu usila - membujuk dan pelaksanaan
pengajian mensosialisasikan ke remaja posyandu usila
masyarakat tentang pentingya posyandu
usila serta dampak peranan
remaja jika turun lansung atau
berperan aktif mendukung
pelaksanaan posyandu usila
- Sosialisasi pentingnya
mengikuti posyandu usila
langsung kerumah rumah
masyarakat yang termasuk ke
usila serta meminta contac
yang bisa di hubungi untuk
pemberian informasi jadwal
posyandu usila
16
pelaksanaan posyandu usila
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Posyandu lansia merupakan wadah terpadu untuk para lansia dimasa
tuanya karena pada usia lanjut seperti ini, kondisi para lansia umumnya
mempunyai fisik yang relatif lemah dan kesepian, perlu berkumpul dan saling
mengawasi sehingga tidak merasa kesepian dan terabaikan. Manfaat yang
dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan hanya dirasakan oleh lansia
tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan dimana lansia tersebut tinggal. Posyandu
lansia dapat membantu lansia untuk menyesuaikan diri dalam perubahan fase
kehidupannya sehingga menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan
keberadaannya. Banyak kendala yang ditemui dalam menggerakkan posyandu
lansia tetapi kendala tersebut akan dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak,
yaitu pemerintah pusat, daerah, pihak swasta dan seluruh elemen masyarakat.
4.2. Saran
Berdasarkan situasi yang ada, maka saran kami puskesmas harus lebih
memperhatikan usila, seperti yang telah ditercantum dalam UU No.13 tahun 1998
tentang kesejahteraan Usila: pasal 14 ayat 1,2 dan 3: Pelayanan Kesehatan Usila
dan Pembiayaan, lalu UU No. 39 tahun 1999 pasal 41 ayat 2 usila berhak
memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus serta UU No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 19 Kesehatan Usila, lalu Perpres No.7 tahun 2005
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Beberapa solusi
yang telah kami tawarkan dapat menjadi bahan referensi yang dapat diaplikasikan
oleh pihak puskesmas khususnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Wahyunita Vina , 2010. Memahami Kesehatan pada Lansia .Jakarta : TIM
Wijayanti. 2008. Hubungan Kondisi Fisik RTT Lansia Terhadap Kondisi Sosial
Lansia di RW 03 RT 05 Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Candi
Sari. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman. Enclosure. Vol 7
Maret 2008.
iv
DOKUMENTASI KEGIATAN
POKSILA MELATI II SIMPANG SUNGAI DUREN
DATA PENDUDUK LANJUT USIA (LANSIA )
DESA SIMPANG SUNGAI DUREN KECAMATAN JAMBI LUAR
KOTA,KABUPATEN MUARO JAMBI
Nama Jenis Kelamin Usia RT No
Handphone
Yakimah Perempuan 77 tahun 06 -
Juling Laki-Laki 82 tahun 06 -
Suwito Laki-Laki 55 tahun 06 085369224953
Leginar Perempuan 51 tahun 06 085369224953
Maria Perempuan 60 tahun 06 085366664433
Siti Perempuan 61 tahun 06 082372837982
Rukiyah Perempuan 73 tahun 06 082357909216