INDEKS BARTHEL
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 3
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2020/2021
I
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya. Yang telah melimpahkan rahmat hidayah
serta inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah tentang INDEKS
BARTHEL
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat mempelancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca. Karna kebenaran hanya milik Allah SWT dan yang salah, dosa,
khilaf hanya milik kami.
Penulis
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
alam kamus psikologi kemandirian berasal dari kata “independen” yang diartikan
sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak tergantung pada orang lain dalam
menentukan keputusan dan adanya sikap percaya diri (Husain, 2013). Kemandirian
merupakan sikap individu yang diperoleh secara komulatif dalam perkembangan dimana
individu akanterus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di
lingkungan, sehingga individu mampu berfikir dan bertindak sendiri. Dengan
kemandirian seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk berkembang ke yang lebih
mantap (Husain, 2013).Kemandirian lansia dalam ADL didefinisikan sebagai
kemandirian seseorang dalam melakukan aktivitas dan fungsi -fungsi kehidupan
sehari -hari yang dilakukan oleh manusia secara rutin dan universal (Ediawati,
III
2013). Untuk menilai ADL digunakan berbagai skala seperti Katz Index,Barthelyang
dimodifikasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
C. TUJUAN
Makalah ini Disusun Untuk:
1. Mengetahui Pengertian dari Indeks Barthel
2. Mengetahui Indikasi penggunaan Indeks Barthel
3. Mengetahui format Pengkajian dari Indeks Barthel
IV
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Indeks Barthel adalah suatu indeks untuk mengukur kualitas hidup seseorang dilihat dari
kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity of Daily Living, ADL)
secara mandiri (Shafi'i, Sukiandra, & Mukhyarjon, 2016).
Indeks Barthel umum digunakan karena sifat pengerjaannya yang sederhana dan tidak
memerlukan keahlian khusus karena hanya mengamati kemampuan pasien melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari (Shafi'i, Sukiandra, & Mukhyarjon, 2016).
Indeks Barthel berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan
mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan fungsional
bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan keseimbangan. Tingkat kemandirian
diklasifikasikan menjadi 10 indikator (Hermansyah, Lina, & Aminoto, 2015). 10 indikator
yaitu makan, mandi, Perawatan diri (Grooming), berpakaian, buang air besar, buang air kecil,
penggunaan toilet, Transfer (Berpindah), Mobilisasi (Bergerak), dan naik turun tangga ini
diperoleh dari pengkajian dengan Indeks Barthel (Idris & Estherine, 2016)
B. INDIKASI
Indikasi pasien untuk dikaji menggunakan tabel pengkajian indeks barthel sebagai
berikut:
1. Ketika usia lanjut jatuh sakit, gejala awal dari penyakit yang baru atau eksaserbasi akut
dari penyakit kronisnya sering kali tidak berupa satu keluhan yang spesifik pada
sistimorgan yang terkena. Sebaliknya usia lanjut yang mengalami sakit akan
memperlihatkan keluhan yang nonspesifik, bahkan tidak jarang merupakan manifestasi
dari kemunduran fungsi. Beberapa gangguan fungsi yang dapat diamati berupa:
a. Berhenti makan atau minum
b. Jatuh
c. Inkontinensia urin
d. Pusing
e. Kebingungan tiba-tiba
f. Demensia
g. Kehilangan berat badan
h. Kegagalan berkembang
i. Psikis
2. Immobilitas, gangguan kognitif, inkontinesia, serta nutrisi yang jelek sering kali
merupakan manifestasi awal dari penyakit. Lansia dengan penyakit yang mengakibatkan
V
kemunduran fungsi pada usia lanjut biasanya dapat dirawat bahkan diperbaiki tapi deteksi
dini melalui evaluasi klinis merupakan langkah penting yang harus diambil dahulu
dengan menggunakan indeks barthel.
3. Banyak cara untuk mengukur outcome pada pasien stroke baik dari segi motorik maupun
kualitas hidup, salah satunya dengan Indeks Barthel. Indeks Barthel adalah suatu indeks
untuk mengukur kualitas hidup seseorang dilihat dari kemampuan melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari (Activity of Daily Living, ADL) secara mandiri (Shafi'i, Sukiandra,
& Mukhyarjon, 2016).
4. Observasi menggunakan lembar observasi dan kuesioner kepada pasien kusta di Rumah Sakit
Kusta Kediri. Peneliti mengobservasi menggunakan lembar untuk mengetahui tingkat
kecacatan pasien kusta, sedangkan untuk mengetahui ADL pada penderita cacat kusta peneliti
memberikan kuesioner dengan melakukan wawancara terstruktur yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti dan untuk dijawab oleh responden. Hasil dari
lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian dimasukkan ke dalam tabel data
dan diolah dengan software komputer. Lembar kuisioner tersebut menggunakan tabel
pengkajian indeks barthel (Idris & Estherine, 2016).
Nama Klien :
Usia :
Jenis Kelamin :
VI
6. Berpindah tempat dari kursi ke 0 Tidak mampu
tempat tidur 1 Butuh pertolongan orang lain
2 Bantuan minimal 2 orang
3 Mandiri
7. Mobilisasi atau berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan orang lain
3 Mandiri (kadang dibantu)
8. Berpakaian (Dressing) 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10. Mandi 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Mandiri
Total Nilai
Keterangan:
Keterangan :
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/Sangat tergantung
62-90 : Ketergantungan sedang
91-99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
VII
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indeks Barthel adalah suatu indeks untuk mengukur kualitas hidup seseorang dilihat dari
kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity of Daily Living, ADL)
secara mandiri. Indeks Barthel berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal
perawatan diri dan mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai
kemampuan fungsional bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan keseimbangan.
Lansia dengan penyakit yang mengakibatkan kemunduran fungsi pada usia lanjut
biasanya dapat dirawat bahkan diperbaiki tapi deteksi dini melalui evaluasi klinis merupakan
langkah penting yang harus diambil dahulu dengan menggunakan indeks barthel. Banyak
cara untuk mengukur outcome pada pasien stroke baik dari segi motorik maupun kualitas
hidup, salah satunya dengan Indeks Barthel.
B. Saran
Setelah mempelajari dan mengetahui bagaimana konsep pengkajian kepada lansia
dengan menggunakan indeks maka sebagai seorang perawat nantinya kita harus tepat dalam
melakukan pengkajian yang menyeluruh sehingga dapat melakukan penanganan yang tepat
pada pasien lanjut usia
VIII
DAFTAR PUSTAKA
IX