Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

APLIKASI TRANSTHEORITICAL MODEL FOR OBESITY (OBESITAS)

KELOMPOK 5 : KELAS A2 2020

Aulya Meisa 2011311014


Nailan Yafsah Adira 2011311038
Suci Ramadani 2011312003
Salsa Nabila Putri 2011312024
Elga Jihan 2011312045
Dewanda Maldhiya Rahmanisa 2011312066
Febri ayu nazila 2011313006
Luthfia Wulandari 2011313030

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2020/2021
APLIKASI TRANSTHEORITICAL MODEL FOR OBESITY (OBESITAS)

Pre
Contemplation
Contemplation Preparation Action
Nyaman Termination
dengan pola Sadar bahwa Mempersiapka Menjalankan
pola hidup n rencana Penderita
hidup yang rencananya
yang untuk pola obesitas
dijalaninya saat yaitu dengan
dijalaninya hidup baru konsisten
ini, tidak ada mengubah pola
salah, namun untuk 100% dengan
dorongan makan, diet gizi
belum ada menurunkan pola hidup
khusus untuk seimbang dan
komitmen BB yang baik
meninggalkan aktivitas fisik
kebiasaan
lamanya

 Consciousness  Contingency
raising  Self liberation management
   Stimulus
Dramatic relief Self re-  Counterconditi
control
 Environmenta evslustion oning
  Helping
Reevaluation Self efficacy  Social
relationships
 Decisional liberation
balance
1. Pre Contemplation

Tahapan ini merupakan fase dimana seseorang tidak mempunyai keinginan untuk
berubah, atau tidak menyadari perilakunya perlu berubah,dan mungkin tidak berniat berubah.
Fase ini individu merasa bahwa perubahan belum diperlukan. Individu masih menikmati
kebiasaan lama dan merasa belum butuh untuk berubah.

Penderita obesitas nyaman dengan pola hidup yang dijalaninya selama ini. Perilaku
makan yang salah serta perilaku tidak sehat sudah menjadi kebiasaan dan hal yang wajar bagi
penderita. Dalam dirinya tidak ada dorongan khusus untuk meninggalkan kebiasaan yang
selama ini dilakukannya.

Proses perubahan pada tahap ini meliputi :

- Consciousness raising, yaitu kondisi individu yang menemukan dan mempelajari


fakta baru, ide, dan tips yang mendukung perubahan menuju perilaku sehat.
: Penderita obesitas mulai tahu dan timbul kesadaran atas perubahan signifikan
pada dirinya dan menyadari pola hidupnya yang salah.
- Dramatic relief, yaitu merasakan perasaan negative, seperti ketakutan atau
kecemasan terhadap resiko pelaksanaan perilaku yang tidak sehat.
: Penderita obesitas diajak berpikir jauh mengenai dampak yang akan timbul
kedepannya akibat dari pola hidup dan kebiasaan salah yang selama ini di
jalaninya. Akan ditemuinya dampak-dampak buruk akan dirinya baik dari segi
kesehatan maupun hubungan sosial nantinya.
- Environmental reevaluation, yaitu menyadari pengaruh negative dari perilaku
yang tidak sehat atau pengaruh positif dari perilaku sehat pada lingkungan sekitar
individu.
: Adanya kesadaran pada penderita obesitas bahwasanya dirinya dapat menjadi
teladan bagi lingkungan di sekitarnya. Baik itu memberikan teladan yang baik
maupun sebaliknya memberikan teladan yang buruk.
- Self reevaluation, yaitu menyadari bahwa perubahan perilaku penting sebagai
bagian dari identitas diri.
: Pada diri penderita obesitas telah tumbuh kesadaran yang mangharuskannya
melakukan perubahan perilaku.

2. Contemplation

Tahapan ini dimana indiviu telah memiliki kesadaran akan problem yang di
hadapinya dan mulai berpikir untuk merubah kebiasaan itu. Individu tersebut tidak siap untuk
mengambil tindakan saat ini, tetapi berniat untuk melakukannya dalam 6 bulan ke depan.
Dimana sesorang penderita obesitas setidaknya memiliki prilaku berolahraga, misalnya laki
laki lebih cendrung berolahraga dari pada di bandingkan perempuan.
3. Preparation

Pada tahap ini, individu mulai berniat untuk merubah perilakunya. Rencana dibuat
untuk mengurangi perilaku individu yang menjadi masalah. Pada tahap ini, individu dapat
memilih beberapa solusi yang potensial. Individu dapat lanjut pada tahap selanjutnya ketika
individu telah menetapkan rencananya dan yakin bahwa dia dapat mengikutinya.

Pada fase preparation ini, penderita obesitas mengatur atau mempersiapkan


rencananya untuk menurunkan berat badannya dengan cara membiasakan pola hidup sehat
dengan berolahraga secara teratur dan mengurangi makan makanan yang cepat saji atau yang
mengandung lemak atau gula.

Proses perubahan pada tahap ini meliputi :

1. Self liberation , merupakan keyakinan individu bahwa dia mampu berkomitmen dan
bertindak merubah kebiasaan buruknya.
2. Counterconditioning, merupakan kebutuhan individu untuk mempelajari perilaku
sehat yang bertujuan untuk mengganti perilaku tidak sehat.
3. Social liberation, merupakan proses pengalaman yang menghasilkan peningkatan
kesempatan sosial atau alternatif.

4. Action

Merupakan tahap di mana individu membuat modifikasi spesifik dalam perilakunya


untuk menghadapi masalahnya dalam kata lain untuk mencapai target behavior. Tindakan
memerlukan komitmen waktu dan energy untuk dapat benar-benar mengubah perilakunya.
Termasuk dlm menghentikan perilaku lama dan memodifikasi gaya hidup serta lingkungan
yg bisa membuatnya kembali ke perilaku baru.

Pada stage Action, seseorang mulai menjalankan rencananya untuk mengubah pola
makan dan melakukan aktivitas fisik untuk mencapai perilaku baru dengan menjalankan diet
gizi seimbang, melakukan olahraga atau aktivitas fisik sebagai Langkah untuk mencapai
target behavior.

5. Maintenance

Tahap di mana individu telah membuat perubahan yg terlihat/besar dim gaya hidup
mereka dan juga berusaha untuk mencegah perilaku lamanya kembali, tetapi mereka tidak
mengaplikasikan proses sebanyak ketika tahapan action. Di tahapan ini, individu akan kurang
tergoda utk kembali ke perilaku lamanya dan kepercayaan diri mereka akan bertambah untuk
meneruskan perubahan mereka.
Seperti dalam kasus Obesitas pada tahap ini seseorang yang menderita obesitas sudah
mengalami perubahan yang besar seperti berat badan yang menurun menuju normal dan gaya
hidup mereka yang teratur seperti rajin berolahraga, makan makanan yang sehat, meminum
air putih, tidur yang cukup dan banyak lainnya. dan juga pada tahap ini seseorang akan
berusaha untuk menjauh bahkan tidak pernah untuk melakukan kebiasaan buruk yang lama
dan mempunyai semangat untuk untuk terus melanjutkan perubahan-perubahan baik yang
sudah terjadi.

6. Termination

Pada fase ini, Individu yang telah berada pada tahap ini memiliki kepercayaan diri
100% dan terhindar dari godaan. Sekalipun mereka depresi, cemas, bosan, kesepian, marah,
atau stress, individual pada tahapan ini yakin bahwa mereka tidak akan kembali ke gaya
hidup tidak sehat sbg salah satu cara coping. Seolah-olah, perilaku baru mereka telah menjadi
suatu kebiasaan.

Pada tahap ini, penderita obesitas sudah 100% konsisten menerapkan pola hidup yang
baik, mulai dari menjaga pola makan, memakan makanan bergizi baik dan seimbang,
olahraga teratur. Hal ini telah mereka jadikan kebiasaan meski banyak godaan dan hambatan.
DAFTAR PUSTAKA

Saputra Adhitya M, Noni Mardeka S. Konseling Model Transteoritik Dalam Perubahan


Perilaku Merokok Pada Remaja. Diakses pada 6 April 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/39540-ID-konseling-model-
transteoritik-dalam-perubahan-perilaku-merokok-pada-remaja.pdf

Syaftriani. Afina Muharani. 2019. “Pengaruh edukasi berdasarkan Transtheoretical Model


(TTM) terhadap aktivitas fisik pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)” .
diakses pada 6 April 2021.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/22368/177046009.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai