0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang eliminasi urine, meliputi definisi eliminasi urine sebagai proses pembuangan sisa metabolisme tubuh melalui urine, anatomi dan fisiologi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra, masalah yang berkaitan dengan eliminasi urine seperti retensi urine dan inkontinensia urine, serta faktor dan pola perubahan eliminasi urine.
Dokumen tersebut merangkum tentang eliminasi urine, meliputi definisi eliminasi urine sebagai proses pembuangan sisa metabolisme tubuh melalui urine, anatomi dan fisiologi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra, masalah yang berkaitan dengan eliminasi urine seperti retensi urine dan inkontinensia urine, serta faktor dan pola perubahan eliminasi urine.
Dokumen tersebut merangkum tentang eliminasi urine, meliputi definisi eliminasi urine sebagai proses pembuangan sisa metabolisme tubuh melalui urine, anatomi dan fisiologi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra, masalah yang berkaitan dengan eliminasi urine seperti retensi urine dan inkontinensia urine, serta faktor dan pola perubahan eliminasi urine.
2. ANISA YULIANTI 3 . FA D I AT U L R A H M A 4. FAHRI RIVALDI 5 . F E B R I AY U N A Z I L A 6. MUTIA FAJARRA 7. NABILA RAHMADANI 8. NADILA 9. NANDO SETIAWAN 1 0 . N ATA S H A M E L A N I A R D I A N 11. PUTRI AMALIA SARI 12. REGY APRILIANTY SUTRISNA 13. RISSA MAHFUZA 14. SALSA NABILA PUTRI 1 5 . S I N TA O K TAV I A DEFINISI ELIMINASI URINE Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan dapat melalui urine ataupun bawel. Eliminasi urine normalnya adalah pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi-fungsi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder dan uretra. Ginjal memindahkan air air dari darah dalam bentuk urine. Ureter mengalirkan urine ke bladder. Bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu yang kemudian dikeluarkan melalui uretra (Tarwoto dan Hartonah, 2006). ANATOMI DAN FISIOLOGIORGAN ELIMINASI URINE GINJAL Ginjal adalah organ yang bentuknya seperti kacang dengan warna merah tua. Panjang : ± 12,5 cm Tebal : ± 2,5 cm Berat : ± 125-175 gr (Laki-laki) dan ± 115-155 gr (Wanita) Letak ginjal adalah pada bagian belakang rongga abdomen bagian atas setinggi thorakal 11 dan 12, dan letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan. Ginjal dilindungi oleh : Otot abdomen, jaringan lemak, kapsul adipose.
Ginjal pun terdiri dari tiga lapisan :
• Bagian luar disebut kulit ginjal/korteks renalis • Bagian tengah medula renalis • Bagian dalam terdapat rongga ginjal/pelvis renalis yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Fungsi utama ginjal •Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion dan obat-obatan •Mengatur jumlah dan zat-zat kimia dalam tubuh •Mempertahankan keseimbangan antara air dan garam-garam serta asam dan basa, menghasilkan renin, enzim untuk membantu pengaturan tekanan darah •Menghasilkan hormone eritropoitin yang menstimulasi pembentukan sel-sel darah merah di sum-sum tulang dan membantu dalam pembentukan vitamin D
Tahapan dihasilkannya urine
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Augmentasi URETER Setelah urine terbentuk kemudian akan di alirkan ke pelvis ginjal lalu ke bladder melalui ureter. Panjang ureter pada orang dewasa antara 26 sampai 30 cm dengan diameter 4 sampai 6 mm. Setelah meninggalkan ginjal, ureter berjalan ke bawah dibelakang peritoneum ke dinding bagian belakang kandung kemih. Lapisan tengah ureter terdiri atas otot- otot yang di stimulasi oleh transmisi impuls elektrik berasal dari saraf otonom. Akibat gerakan peristaltik ureter maka urine di dorong ke kandung kemih. KANDUNG KEMIH Kandung kemih merupakan tempat penampungan urine, terletak di dasar panggul pada daerah retroperitoneladan terdiri atas otot-otot yang dapat mengecil. Kandung kemih terdiri atas dua bagian fundus atau body yang merupakan otot lingkar, tersusun dari otot detrusor danbagian leher yang berhubungan langsung dengan uretra. Pada leher kandung kemih terdapat spinter interna. Spinter ini di kontrol oleh sistem saraf otonom. Kandung kemih dapat menampug 300 sampai 400 ml urine. URETRA Merupakan saluran pembuangan urine yang langsung keluar dari tubuh. Kontrol pengeluaran urine terjadi karena adanya spinter kedua yaitu spinter eksterna yang dapat di kontrol oleh kesadaran kita. Panjang uretra wanita lebih pendek yaitu 3,7 cm sedangkan pria 20 cm. Sehingga pada wanita lebih sering beresiko terjadinya infeksi saluran kemih. MASALAH ATAU PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN ELIMANIASI URINE a. Retensi Urine, Merupakan penumpukan urine dalamm bladder dan ketidak mampuan bladder untuk mengosongkan kandung kemih. Penyebab distensi bladder adalah urin yang terdapat dalam bladder melebihi 400 ml. Normalnya adalah 250-450 ml. b. Inkontinensia urine, Adalah ketidakmampuan otot spinter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. c. Enuresis, Merupakan ketidaksanggupan menahan kemih yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak atau pada orang jompo. FAKTOR DAN POLA ELIMINASI URINE FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI URINE 1. Diet dan asupan 2. Respon keinginan awal untuk berkemih 3. Gaya hidup 4. Stres psikologis 5. Tingkat aktivitas 6. Tingkat perkembangan 7. Kondisi penyakit 8. Sosiokultural 9. Kebiasaan seseorang 10. Tonus otot 11. pengobatan PERUBAHAN POLA ELIMINASI URINE Pola eliminasi urine sangat tergantung pada individu, biasanya miksi setelah bekerja, makan atau bangun tidur. Normalnya miksi dalam satu hari sekitar 5 kali. Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine, disebabkan oleh multiple (obstruksi anatomis), kerusakan motorik sensorik dan infeksi saluran kemih. Hal itu lah yang mempengaruhi perubahan pola eliminasi (Hidayat, 2006). Menurut Hidayat (2006), pola eliminasi terdiri dari: 1. Frekuensi 2. Urgensi 3. Disuria 4. Poliuria 5. Urinaria Supresi THANK YOU