Anda di halaman 1dari 30

KONSEP PEMBERIAN

MEDIKASI
1. Afifah Jihan Ramadhan
2. Arkianti Putri
3. Afifah Arum Meylany
4. Ganis Eka Madani
Prinsip Pemberian Obat
The Joint Commission (TJC, 2008) dalam Potter & Perry
(2009)
Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan
umum pasien, kecepatan
respon yang diinginkan,
sifat kimiawi dan fisik obat,
serta tempat kerja yang
diinginkan, sifat kimiawi
dan fisik obat, serta tempat
kerja yang diinginkan.
Tanggung Jawab Legal

Tanggung jawab perawat adalah keadaan yang dapat dipercaya dan


terpercaya. Sebutan ini menunjukkan bahwa perawat professional menampilkan
kinerja secara hati – hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur
(Koziers 1983:25).
Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang
(KBBI). Sehingga tanggung jawab legal hukum atau undang-undang
menunjukkan bahwa perawat profesional menampilkan kinerja yang hati-hati,
teliti, dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur terutama dalam pemberian
medikasi.
Sehingga perawat perlu :
 Mengetahui bagaimana undang-undang praktik perawat di area mereka
menentukan dan membatasi fungsi mereka
 Mampu mengenali keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mereka.
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
(MEDICATION ERROR)

Kesalahan pemberian obat (medication error) adalah suatu


kejadian yang dapat membuat klien menerima obat yang salah atau
tidak mendapat terapi yang tepat. Kesalahan pengobatan dapat
dilakukan oleh setiap individu yang terlibat dalam pembuatan
resep, transkripsi, persiapan, penyaluran dan pemberian obat (Edgar,
Lee, Cousins, 1994 dalam Potter dan Perry, 2005).
ENAM PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT
IDENTIFIKASI
• Validasi pasien
• Untuk melakukan double check perawat dapat meminta klien untuk
menyebutkan nama & tgl lahir.

INFORMASIKAN

• Menjelaskan kerja yang diharapkan dari obat, efek samping, dan efek
yang mungkin terjadi.

BERIKAN OBAT
• Baca program obat klien dan catat dengan cermat, periksa kembali pada
amplop obat atau laci tempat penyimpanan obat.
• Kemudian berikan obat dalam dosis yang telah diresepkan, melalui rute
pemberian obat. Dengan prinsip 6 B.
BERIKAN INTERVENSI
TAMBAHAN

• Klien mungkin memerlukan bantuan ketika menerima obat. Misalnya


Mengatur injeksi untuk IM, memerlukan bimbingan untuk tindakan-
tindakan yang dapat meningkatkan efektivitas obat & mencegah
komplikasi.

CATAT OBAT

• Informasi yang didokumentasikan pada catatan klien : nama obat, dosis,


metode pemberian, data yg spesifik yang relevan seperti frekuensi nadi
• Pencatatan waktu pemberian dan tanda tangan perawat yang
memberikan.
EVALUASI RESPONS KLIEN
TERHADAP OBAT

•Jenis perilaku yang merefleksikan bekerja atau tidaknya obat dan efek
yang tidak menguntungkan adalah beragam sesuai tujuan obat.
•Efek transquiliser yg menunjukkan tingkat stress yang rendah (misalnya :
Bicara lebih lambat ).
•Efektifitas obat sedatif dapat diukur dengan melihat seberapa pulas
tidur.
•Efektifitas antispasmodik dengan mengukur seberapa hebat nyeri yang
dirasakan.
Perawat perlu mewaspadai obat yang dikonsumsi klien dan mencatat
efektivitas obat dan melaporkan respon klien secara langsung kepada
manajer keperawatan atau dokter.
Bentuk Padat Karakteristik
Kaplet Berbentuk kapsul dan dilapisi agar mudah ditelan.
Kapsul Obat yang dimasukkan dalam bentuk gelatin
Obat bubuk yang dipadatkan menjadi bentuk cakram atau tabung;
sebagai tambahan obat primer, pengikat agar bubuk saling
Tablet
menempel, zat pemisah (memudahkan penghancuran obat), lubrikan
(mudah dibentuk), dan zat pengisi (mencapai ukuran tablet)
Tablet salut yang tidak akan dicerna di lambung; pembungkus akan
Tablet salut selaput
dicerna di usus kecil;, dimana obat akan diserap
Mengandung satu jenis obat atau lebih; dibentuk dalam butiran kecil,
Pil bentuk oval atau persegi panjang; jarang digunakan karena telah
digantikan oleh obat tablet.
Bentuk Cairan Karakteristik
Cairan bening mengandung air atau alcohol; sering diberi
Eliksir
pemanis
Sirup atau bubuk obat yang aktif secara farmakologis, dibuat
Eksrak
dengan cara evaporasi larutan
Larutan Zat yang larut dalam air dan sirup

Suspensi Partikel obat yang terpisah sempurna dalam media air

Sirup Obat yang larut dalam cairan konsentrat gula

Tingtur Ekstrak alcohol dari tanaman atau sayuran


Bentuk Sediaan
Karakteristik
Obat Lain
Tablet bulat, pipih yang alrut dalam mulut untuk
Troche (lozenge)
melepas obat; tidak ditelan.
Obat cair yang disemprotkan dan diserap mulut
Aerosol
dan saluran napas atas; tidak untuk ditelan
Tablet atau kapsul yang mengandung partikel obat
Lepas lambat kecil dan dilapisi selaput dengan material yang
memerlukan waktu tertentu untuk dicerna.
Bentuk Karakteristik
Ointment Semi-padat, sediaan luar, mengandung satu jenis obat atau
(salep atau krim) lebih
Umumnya mengandung alcohol, minyak, emolien yang
Liniment
dipakai di kulit
Suspensi cair yang melindungi, mendinginkan, dan
Losion
membersihkan kulit
Salep tebal; diserap lebih lambat dibandingkan ointment;
Pasta
sering digunakan sebagai pelindung kulit
Cakram
Obat berbentuk cakram atau pacth diserap melalui kulit
transdermal atau
secara pelahan dalam waktu tertentu.
pacth
1. MENGHITUNG DOSIS OBAT
KAPLET ATAU TABLET ATAU

RUMUS DASAR PIL


2. CARA MENGHITUNG DOSIS
PERHITUNGAN OBAT SIRUP

OBAT
3. MENGHITUNG DOSIS OBAT
SERBUK
4. MENGHITUNG DOSIS
BERDASARKAN AREA
PERMUKAAN TUBUH
Menghitung Dosis Obat Kaplet atau Tablet
atau Pil

Obat tablet, pil dan kaplet ialah obat bubuk yang dipadatkan yang terdiri dari
satu atau lebih jenis obat dalam bentuk lonjong, bulat atau lempengan yang diberikan
hanya melalui oral (mulut) dan sublingual (bawah lidah).
Rumus yang sering digunakan dalam menghitung dosis obat kaplet atau pil atau tablet
cukup mudah yaitu

Contoh soal
Dokter menginstruksikan untuk memberikan paracetamol (PCT) tablet 250 mg,
sedangkan satu tablet PCT memiliki sediaan/dosis 500 mg
Jawab :
250/500 = ½ tablet yang diberikan
LATIHAN
(MENGHITUNG OBAT TABLET
/ PIL)

1.Dokter memrogramkan digoxin 0,125 mg PO (per o


ral). Obat tersedia dalam tablet yang mengandung 0,2
5 mg.
Cara Menghitung Dosis Obat
Sirup
Obat sirup ialah satu atau kumpulan-kumpulan macam-macam
obat yang dilarutkan dalam air serta biasanya ditambahkan pemanis
atau elixir yang diberikan melalui oral.

Contoh soal
Soal 1
Dokter membuat resep yaitu sanmol sirup 100 mg . Sediaan obat
sanmol sirup ialah 300 mg tiap 5 ml. Berapakah dosis yang akan
diberikan ?
Diketahui : Order dokter 100 mg
: Sediaan obat 300 mg
: Pelarut 5 ml

Ditanya : Berapa ml yang akan diberikan ?


Jawab :
100 / 300 x 5 = 1,6 ml ~ 2 ml
Jadi dosis yang diberikan ialah 2 ml yang mengandung 100 mg sanmol
forte
“LATIHAN” MENGHITUNG OBAT SIRUP

1.Instruksi obat adalah “suspense eritromisin


250 mg PO”. Farmasi memberikan botol
berukuran 100 ml dan pada label tertera, “5ml
mengandung 125 mg eritromisin”.
Menghitung Dosis Obat Serbuk
Obat serbuk ialah satu atau kumpulan berbagai macam obat yang diproses dalam bentuk
bubuk/serbuk yang hanya diberikan melalui intravena dan harus dilarutkan dengan air. Untuk menghitung
dosis obat serbuk diperlukan kreatifitas dalam menentukan pelarutnya, walaupun pada umumnya obat
serbuk ini dilarutkan dengan 10 cc aquabides.
Contoh soal
Dokter meresepkan Cefotaxim injeksi 3 dd X 330 mg intravena dengan sediaan obat 1000 mg cefotaxim.
Berapakah yang harus diberikan ?
Diketahui : Order dokter 330 mg
: Sediaan obat 1000 mg
: Pelarut 10 cc
Jawab :
330/1000 x 10 = 3,3 cc
Dalam jumlah 3,3 cc akan sulit kita berikan untuk pasien maka jumlah perlaru kita ubah menjadi 9 cc agar
mempermudah pemberian obat, yaitu
330/1000 x 9 = 3 cc
Menghitung dosis berdasarkan area permukaan
tubuh

Anda mungkin juga menyukai