Anda di halaman 1dari 59

PERTEMUAN 5

PETUNJUK BELAJAR
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat : menjelaskan tentang konsep dasar pemberian
obat

B. POKOK-POKOK MATERI
1. Konsep dasar pemberian obat
2. Persiapan pemberian obat C. URAIAN
3. Perhitungan dosis obat MATERI
4. Penggunaan unit dosis obat KONSEP DASAR
OBAT
5. Pencegahan efek samping dan kecelakaan karena
Obat adalah
pengobatan senyawa atau
campuran senyawa
untuk mengurangi
gejala atau menyembuhkan penyakit.
2.2 DEFINISI PEMBERIAN OBAT
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang di maksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis,mencegah,mengurangi,menghilangkan,menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit,luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia (joenoes,2001)
2.3 BENTUK OBAT

Kaplet : bentuk dosis padat untuk pemberian oral; bentuk seperti kapsul bersalut, sehingga mudah
ditelan
Kapsul : bentuk dosis padat untuk pemberian oral; obat dalam bentuk bubuk, cairan, atau minyak
dan dibungkus oleh selongsong gelatin, kapsul diwarnai untuk membantu identifikasi produk
Eliksir : cairan jernih berisi air dan alkohol; dirancing untuk penggunaan oral; biasanya di
tambah pemanis
Tablet enterik bersalut : tablet untuk pemberian oral,yang dilapisi bahan yang tidak larut dalam
lambung; lapisan larut di dalam usus, tempat obat diabsorbsi.
Ekstrak : bentuk obat pekat yang dibuat dengan memindahkan bagian aktif obat dari komponen
lain obat tersebut ( misalnya, ekstrak cairan adalah obat yang dibuat menjadi larutan dari sumber
sayur-sayuran )
Gliserit : larutan obat yang di kombinasi dengan gliserin untuk penggunaan luar, berisi sekurang-
kurangnya 50% gliserin
Cakram intraokular ( intraocular disk) : bentuk oval, fleksibel berukuran kecil terdiri dari dua
lapisan luar yang lunak dan sebuah lapisan tengah berisi obat. Saat dilembabkan oleh cairan
okuler (mata), cakram melepas obat sampai satu minggu
Obat gosok (liniment) : preparat biasanya mengandung alkohol, minyak atau pelembut sabun
yang dioles pada kulit
Losion : obat dalam cairan, suspense yang di oles pada kulit untik melindunginya
Salep : semisolid (agak padat), preparat yang di oles pada kulit, biasanya mengandung satu atau
lebih obat
Pasta : preparat semisolid, lebih kental dan lebih kaku dari pada salep; diabsorbsi melalui kulit
lebih lambat dari pada salep
Pil : bentuk dosis padat berisi satu atau lebih obat, dibentuk kedalam bentuk tetesan, lonjong, atau
bujur; pil yang sesungguhnya jarang digunakan karena telah digantikan oleh tablet
Larutan : preparat cairan yang dapat digunakan per oral, parenteral, atau secara eksternal; dapat
juga dimasukkan ke dalam organ atau rongga tubuh (mis. Irigasi kantong kemih); berisi air dan
mengandung satu atau lebih senyawa terlarut; harus steril untuk penggunaan parenteral
Supositoria : bentuk dosis padat yang di campur dengan gelatin dan dibentuk dalam bentuk
peluru untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh (rektum atau vagina); meleleh saat mencapai
suhu tubuh, melepas obat untuk diabsorbsi
Suspense : partikel obat yang dibelah sampai halus dan larut dalam media cair, saat dibiarkan,
partikel berkumpul di bagian bawah wadah; umumnya merupakan obat oral dan tidakdiberikan
perintravena
Sirup : obat yang larut dalam larutan gula pekat, mengandung perasa yang membuat obat terasa
lebih enak
Tablet : bentuk dosis bubuk yang dikomperesi ke dalam cakram atau slinder yang keras; selain
obat utama, mengandung zat pengikat (perakat untuk membuat bubuk menyatu), zat pemisah
( untuk meningkatkan pelarutan tablet), lubrika (supaya mudah dibuat di pabrik), dan zat pengisi
(supaya ukuran tablet cocok)
Cakram atau lempeng transdermal : obat beradadalam cakram (disks) atau patch membrane
semipermeable yang membuat obat dapat diabsorbsi perlahan-lahan melalui kulit dalam periode
waktu yang lama
Tingtura : alkohol atau larutan obat air-alkohol
Tablet isap (troche, lozenge) : bentuk dosis datar, bundar mengandung obat, citarasa, gula, dan
bahan perekat cair; larut dalam mulut untuk melepas obat

2.4 PRINSIP DASAR PEMBERIAN OBAT


Sebelum memberikan obat pada pasien,ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan
untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat,diantaranya :
1. Tepat obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus memerhatikan kebenaran obat
sebanyak 3x, yakni : ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat di
programkan, dan mengembalikan obat ketempat penyimpanan.
2. Tepat dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat,maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes,gelas
ukur,spuit atau sendok khusus : alat untuk membelah tablet; dan lain-lain. Dengan
demikian,perhitungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.
3. Tepat pasien
Obat yang diberikan hendaknya benar pada pasien yang di programkan. Hal ini dilakukan
dengan mengidentifikasi identitas kebenaran obat,yaitu mencocokan nama,nomor
register,alamat,dan program pengobatan pada pasien.
4. Tepat Jalur Pemberian
Kesalahan rute pemberian dapat menimbulkan efek sistematik yang fatal pada pasien.
Untuk itu,cara pemberiannya adalah dengan cara melihat cara pemberian atau jalur obat pada
label yang ada sebelum memberikannya ke pasien.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogamkan,karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat (A.Aziz Alimul
Hidayat,2009).
6. Tepat pendokumentasi
Dokumentasi snagat penting,jadi setelah memberikan obat kita harus segera memberikan
obat ke format dokumentasi dengan benar. Fungsi dokumentasi adalah sebagai catatan
perkembangan pasien dan sebagai alat untuk bukti melakukan tindakan.
2.4 PERHITUNGAN DOSIS OBAT
Penghitungan dengan rumus ketika menentukan dosis tidak semuanya tepat dalam menentukan
kerja dan efek dari obat tersebut. Cara yang lebih tepat adalah dengan menentukan berdasarkan
ukuran fisik atau waktu paruh dari jenis obat yang diberikan.
Kalkulasi Dosis Berdasarkan Berat Badan
Kadang-kadang dosis diucapkan sebagai : beri 1 mg?kg berat badan. Jadi berat badan pasien
harus diketahui dulu,misalnya 60 kg,maka dosisnya adalah 60 mg. bila permintaannya adalah :
berikan 1 mg/kg berat badan /hari,maka dosis tadi harus dibagi dalam beberapa kali
dosis,misalnya dibagi 3,maka menjadi 3 kali minum 20 mg.
Dosis pediatrik
Dosis tepat penting untuk pasien pediatrik. Anda dapat mengonvensi dosis dewasa menjadi
dosis pediatrik dengan sejumlah formula : dua diantaranya adalah sebagai berikut.
Rumus Clarke
Rumus young untuk umur 1-8 tahun :
Rumus dilling untuk umur > 8 tahun :
(A.Aziz Alimul Hidayat,2009)
Perhitungan Dosis Tablet,Suntikan dan Obat Cair
Contoh Cara Perhitungan Dosis Tablet :
Berapa tablet digoxin diperlukan untuk mendapat dosis 0,125 mg² 1 tablet mengandung 62,5 mcg
digoxin.
Jawab :
0,125 mg = (0,125 × 1000) mcg = 125 mcg
Jika 1 tablet mengandung 62,5 mcg dan diperlukan X tablet untuk mencapai dosis 125
mcg,maka :
X.62,5 = 125
=2
Jadi diperlukan 2 tablet.
Jawab : pakai rumus berikut ini.
0,125 mg = (0,125 × 1000) mcg = 125 mcg
Isi rumus di atas :
Contoh cara perhitungan suntikan :
Pasien diinstrusikan untuk diberi 75 mg pethidin. Tersedia ampul berisikan 100 mg
dalam 2 ml. Berapa ml yang perlu disuntikan.
Jawab :
Jika 2 ml larutan mengandung 100 mg pethidin,dan X ml larutan mengandung 75 mg
pethidin,maka
Atau memakai rumus
Contoh soal perhitungan dosis betadine :
Diperlukan larutan betadine 1 : 2.000 dan tersedia larutan 20 %. Berapa banyak larutan
betadine 20 % ini diperlukan untuk membuat 2 L betadine 1 : 2.000?
Karena konsentrasi dinyatakan sebagai rasio dan yang lain sebagai presentase,salah
satunya harus dikonversikan. 20 % = 20 bagian per seratus = 20 : 100 = 1 : 5.
Jawab : memakai rumus

(Jan Tambayong,2001)
Perhitungan Kecepatan Infus
Perhitungan obat dengan kecepatan intravena dihitung berdasarkan jumlah tetes permililoiter
larutan. Karena intruksi diberikan berupa volume yang harus diberikan dalam waktu tertentu
(misalnya,500 ml dalam 4 jam),maka diperlukan kemampuan untuk menghitung konversi dari
tetes per menit ke milliliter permenit, dan sebaliknya.
Contoh soal cara perhitungan infus :
Berapa kecepatan aliran diperlukan untuk memasukan 500 ml dekstrosa 5% dalam air
selama 8 jam? Larutan itu memberi 15 tetes/ml.
Jawab :
Langkah 1
Konversi jam ke menit
8 jam = 8 × 60 menit = 480 menit
Langkah 2
Menghitung kecepatan yang dibutuhkan dalam ml per menit. Jika 500 ml harus diberikan dalam
480 menit,dan X ml akan diberikan dalam 1 menit,maka
D. Langkah 3
Konversi ketetes per menit. Kecepatan pemberian adalah 1 ml/menit (kurang lebih). Larutan itu
mengandung 15 tetes/ml,maka jumlah tetes per menit menjadi 1 × 15 tetes/menit. (Jan
Tambayong,2001)
2.6 PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT
Harus diperhatikan tiga faktor utama yaitu suhu,letak dan kadaluarsa.
1.      Suhu
Suhu adalah satu faktor terpenting,karena kebanyakan obat itu bersifat termo-labil (rusak atau
diubah oleh panas). Untuk itu penyimpanan obat:
di tempat sejuk : <15°C (misalnya,insulin [tidak boleh beku])
dalam lemari es
suhu antara 2-10° C (misalnya,vaksid tifoid)
beku (misalnya,vaksin cacar air harus ≤5° C)
2.      Letak
Obat itu bersifat toksik,karena itu tempat penyimpanan harus terang,letak setinggi mata,bukan
tempat umum. Lemari obat harus terkunci.
3.      Kadaluwarsa
Kurangi kemungkinan kekadaluwarsaan obat dengan cara rotasib stok,artinya obat baru
(pengganti) diletakan dibelakang. Obat yang kadaluwarsa akan berkurang khasiatnya. Yang perlu
diperhatikan adalah perubahan warna (dari belakang jadi keruh) dan tablet menjadi basah.
Cara penyimpanan obat :
a.      Ikuti petunjuk penyimpanan pada label/kemasan
b.      Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
c.       Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung
d.      Jangan menyimpan obat pada tempat panas atau lembab
e.      Jangan menyimpan obat bentuk cair pada lemaripendingin agar tidak beku,kecuali jika
tertulis pada etiket obat
f.        Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak
g.      Jangan meninggalkan obat di dalam mobil untuk jangka waktu yang lama
h.      Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
Beberapa sistem dalam penyimpanan obat
a.      Alfabetis berdasarkan nama generik
Obat disimpan berdasarkan urutan alafabet nama generiknya.
Saat menggunakan sistem ini,pelabelan harus diubah ketika daftar obat esensial direvisi atau
diperbaharui.
b.      Kategori terapetik atau farmakologi
Obat disimpan berdasarkan indikasi terapetik dan kelas farmakologinya
c.       Bentuk sediaan
obat mempunyai bentuk sediaan yang berbeda-beda,seperti sirup,tablet,injeksi,salep atau krim.
Dalam sistem ini,obat disimpan berdasarkan bentuk sediaannya. Selanjutnya metode-metode
pengelompokan lain dapat digunakan untuk mengatur obat secara inci.
d.      Frekuensi penggunaan
Untuk obat yang digunakan (fast moving) seharusnya disimpan pada ruangan yang dekat dengan
tempat penyiapan obat.
Kondisi penyimpanan khusus beberapa obat perlu disimpan pada tempat khusus untuk
memudahkan pengawasan,yaitu :
1.      Obat golongan narkotika dan psikotropika masing-masing disimpan dalam lemari tertutup
dan terkunci.
2.      Obat-obat seperti vaksin dan supositoria harus disimpan dalam lemari pendingin untuk
menjamin stabilitas sediaan.
3.      Beberapa cairan mudah terbakar seperti aseton,eter dan alkohol disimpan dalam lemari yang
berventilasi baik,jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan elektronik. Cairan ini
disimpan terpisah dari obat-obatan. ( A.Aziz Alimul Hidayat,2009)
2.7 PEMBERIAN OBAT
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan,pengobatan,atau bahkan pencegah terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam
tubuh. Dalam pelaksanaannya tenaga medis memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan
pemberian secara langsung ke pasien. Hal ini semata-mata untukmemenuhi kebutuhan pasien.
2.7.1 STANDAR OBAT
Obat yang di gunakan sebaiknya memenuhi standar persyaratan obat,diantaranya kemurnian,yaitu
suatu keadaan yang dimiliki oleh obat karena unsur keasliannya,tidak ada percampuran,dan
standar potensi yang baik. Selain kemurnian obat juga harusmemiliki bioavailabilitas berupa
keseimbangan obat,keamanan,dan efektivitas. Standar-standar tersebut harus dimiliki obat agar
menghasilkan efek yang baik akan obat itu sendiri
2.7.2 REAKSI OBAT
Sebuah bahan atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh,obat akan bekerja sesuai dengan
proses kimiawi melalui suatu reaksi obat, reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu
paruh,yakni suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi,sehingga
terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat dalam tubuh.
2.7.3 FAKTOR YANG MEMENGARUHI REAKSI OBAT
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorpsi obat,distribusi
obat dalam trubuh,metabolisme (biotransformasi) obat,dan eksresi.
1. Absorpsi obat
Absorpsi obat merupakan proses pergerakan obat dari sumber ke dalam tubuh melalui aliran
darah kecuali dari jenis topical. Hal ini dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat,jenis
obat,keadaan tempat,makanan dan keadaan pasien.
2. Distribusi obat ke dalam tubuh
Setelah obat diabsorpsi,kemudian obat di distribusikan ke dalam darah melalui vascular dan
sistem limfatis menuju sel dan masuk ke dalam jaringan tertentu. Proses ini dapat dipengaruhi
oleh keseimbangan cairan,elektrolit,dan keadaan patologis.
3. metabolism obat
Setelah melalui sirkulasi,obat akan mengalami proses metabolism. Obat akan ikut sirkulasi ke
dalam jaringan,kemudian berinteraksi dengan sel dan melakukan sebuah perubahan zat kimia
hingga menjadi lebih aktif. Obat yang tidak bereaksi akan diekresikan.
4. eksresi sisa
Setelah obat mengalami metabolism atau pemecahan,akan terdapat sisa zat yang tidak dapat
dipakai. Sisa zat ini tidak bereaksi kemudian keluar melalui ginjal dalam bentuk urin,dari
intestinaldalam bentuk veses,dan dari paru-paru dalam bentuk udara.
Obat memiliki dua efek yaitu efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik obat memiliki
kesesuaian terhadap efek yang di harapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif (berefek
untuk mengurangi gejala),kuaratif (memiliki efek pengobatan),suportif (berefek untuk menaikkan
fungsi atau nrespons tubuh),dubtitutif (berefek sebagai pengganti),efek kemoterapi (berefek untuk
mematikan atau menghambat),dan restorative (berefek untuk memulihkan fungsi tubuh yang
sehat). Efek samping merupakan efek yang tidak diharapkan,tidak bisa diramal,dan bahkan
kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi,toksisitas (keracunan),penyakit
iatrogenik,kegagalan dalam pengobatan,dan lain-lain. (A.Aziz Alimul Hidayat,2009)

E. EVALUASI TEORI
1. Apa yang dimaksud dengan konsep pemberian obat ?
2. Sebutkan prinsip dasar pemberian obat ?
3. Sebutkan tepat obat !
4. Sebutkan prosedur penyimpanan obat!

PERTEMUAN 6, 7, & 8

PETUNJUK BELAJAR
JENIS DAN TEKNIK PEMBERIAN OBAT
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat : menjelaskan tentang jenis dan teknik
pemberian obat

B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian, manfaat, kegunaan, dll dalam Menyiapkan dan memberikan obat :
 Peroral
 Per parental
 Inhalasi
 Sublingual
 Pervaginam
 Peranal
 Kulit
 Tetes mata
 Salep mata
 Obat telinga
 Epidural
2. Pengertian, manfaat, dan Iain2 Menyiapkan dan
memberikan suntikan :
 Intracutan
 Subcutan
 Intravena
 Intramuscular
C. URAIAN MATERI
PEMBERIAN OBAT PER ORAL
1.      Definisi
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut.
2.      Tujuan pemberian
a.       Untuk memudahkan dalam pemberian
b.      Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut dapat
segera diatasi.
c.       Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri.
d.      Menghindari pemberian obat yang dapatmenyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
3.      Persiapan alat
a.       Baki berisi obat
b.      Kartu atau buku berisi catatan pengobatan
c.       Pemotong obat (bila di perlukan)
d.      Gelas dan air minum
e.       Sendok
f.       Pipet
g.      Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak2
4.      Prosedur kerja
a.       Siapkan peralatan dan cuci tangan
b.      Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah,adanya
program tahan makan atau minum, akan dilakukan penghisapan lambung dll)
c.       Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian) periksa tangal kadaluarsa obat.
d.      Ambil obat sesuai yang diperlukan.
e.       Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis
yang diperlukan tanpa mangkontaminasi obat (gunakan teknik aseptic untuk menjaga kebersihan
obat)
1.      Tablet atau kapsul
a.       Tuangkan tablet atau tablet ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat
b.      Gunakan alat pemotong tablet bila di perlukan untuk membagi obat sesuai dengan dosis
yang diperlukan.
c.       Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan menggunakan
lumping penggerus. Kemudian campurkan dengan menggunakan air.

2.      Obat dalam bentuk cair


a.       Kocok/ putar obat agar bercampur dengan rata sebellum dituangkan, bunag oat yang telah
berubah warna atau berubah lebih keruh.
b.      Buka penutup botol dan letakkan menghadap ke atas. Untuk menghindari kontaminasi pada
tutup botol bagian dalam.
c.       Pegang botol sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat ke arah
menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan, sehingga label tidak bisa
dibaca dengan tepat.
d.      Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
e.       Sebelum menutup botol, tutup botol dengan mrnggunakan kertas tissue. Mencegah tutup
botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mongering pada tutup botol.
f.       Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari b5 ml maka gunakan spuit steril
untuk mengambilnya dari botol.
g.      Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.
1)      Identifikasi klien dengan tepat
2)      Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa yang mudah dimengerti
klien.
3)      Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral.
4)      Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klien meletakkan
obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum. Posisi ini membantu untuk menelan
dan mencegah aspirasi.
5)      Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda
tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas alasannya.
6)      Kembalikan peralatan yang dipakai kemudian cuci tangan.
7)      Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.

B.  PEMBERIAN OBAT SUB LINGUAL


1.      Definisi
Pemberian obat sub lingual adalah memberikan obat dengan cara meletakkan obat dibawah lidah
sampai habis diabsorbsi ke dalam pembuluh darah.
2.      Tujuan
a.       Mengeek efek local dan sistemik
b.      Untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan oral
c.       Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar

3.      Prosedur kerja


Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat secara oral. Yang
perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk meletakkan obat di bawah lidah,
obat tidak boleh ditelan, dan dibiarkan berada di bawah lidah sampai habis di absorbsi
seluruhnya.

C.  PEMBERIAN OBAT SECARA BUCAL


1.      Pengertian
Pemberian obat secara bukal adalah memberikan obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi
dengan membrane mukosa diantara pipi
2.      Tujuan
a.       Mencegah efek local dan sistemik
b.      Untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral
c.       Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar
3.      Prosedur kerja
Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat secara oral. Yang
perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk meletakkan obat di antara gusi
dan selaput mukosa pipi sampai habis di absorbsi seluruhnya.

D.  PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA MELALUI RECTAL


1.      Pengertian
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat memalui
anus atau rectum dalam bentuk suppositoria.
2.      Tujuan
a.       Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
b.      Untuk melunakkan feces sehingga mudah untuk di keluarkan
3.      Persiapan alat
a.       Kartu obat
b.      Supositoria rectal
c.       Jeli pelumas
d.      Sarung tangan
e.       Tissue
4.      Prosedur kerja
Lihat checklist

E.  PEMBERIAN OBAT SECARA TOPICAL


1.      Pengertian
Pemberian obat secara topical adalah memberikan obat secara lokal pada kulit atau pada
membran pada arean mata, hidung, lubang telinga, vagina, dan rectum.
2.      Tujuan
Tujuan dari pemberian obat topical secara umum adalah untuk memperoleh reaksi lokal dari obat
tersebut.
3.      Prosedur kerja
A.    PEMBERIAN OBAT TOPIKAL PADA KULIT
1.      Pengertian
Pemberian obat secara topical adalah memberikan obat secara lokal pada kulit.
2.      Tujuan
Tujuan dari pemberian obat secara topical pada kulit adalah untuk memperoleh reaksi lokal dari
obat tersebut
3.      Persiapan alat
a.       Obat topical sesuai yang dipesankan (krim, lotion, aerosol, bubuk, spray)
b.      Buku obat
c.       Kassa kecil steril (bila dibutuhkan)
d.      Sarung tangan
e.       Lidi kapas atau toung spatel
f.       Baskom berisi air hangat, waslap, handuk dan sabun basah
g.      Kassa balutan, penutup plastic dan plester (sesuai kebutuhan)
4.      Prosedur kerja
a.       Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja, dan tempat pemberian
b.      Cucu tangan
c.       Atur peralatan di samping tempat tidur klien
d.      Tutup gorden atau pintu ruangan
e.       Identifikasi klien secara tepat
f.       Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberi
obat
g.      Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kerakpada kulit
h.      Keringkan atau biarkan area kering oleh udara
i.        Gunakan sarung tangan (bila ada indikasi)
j.        Oleskan obat topical
      Krim, salep dan lotion yang nengandung minyak
a.       Letakkan satu sampai dengan dua sendok the obat di telapak tangan kemudian lunakkan
dengan menggosok lembut diantara kedua tangan.
b.      Usapkan merata di atas diatas permukaan kulit, lakukkan gerakan memanjang searah
pertumbuhan bulu.
c.       Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa minyak setelah pemberian
      Lotion yang mengandung suspense
a.       Kocok wadah dengan kuat
b.      Oleskan jumlah sejumlah kecil lotion pada kassa balutan.
c.       Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan kering
      Bubuk
a.       Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh
b.      Rengangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantar ibu jari atau bagian bawah
lengan.
c.       Bubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutan
      Spray aerosol
a.       Kocok wadah dengan keras
b.      Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauhi area (biasanya 15-
30 cm)
c.       Bila leher atau bagian atas dada harus di semprot, minta klien untuk memalingkan wajah
dari arah sprey
d.      Semprotkan obat dengan cara merata pada bagian yang sakit
k.      Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang sudah tidak
digunakakan pada tempat yang sesuai
l.        Cuci tangan
B.     PEMBERIAN OBAT MATA
1.      Pengertian
Pemberian obat melalui mata adalah memberikan obat ke dalam mata berupa cairan dan salep.
2.      Tujuan
a.       Untuk mengobati gangguan pada mata
b.      Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata
c.       Untuk melemahkann otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata
d.      Untuk mencegah kekeringan mata
3.      Persiapan obat
a.       Botol obat dengan penetes steril atau salep dalam tube (tergantung jenis sediaan obat)
b.      Buku obat
c.       Bola kapas kering steril (tupres)
d.      Bola kapas basah steril
e.       Baskom cuci dengan air hangat
f.       Penutup mata (bila perlu)
g.      Sarung tangan
4.      Prosedur kerja
a.       Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberian
b.      Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
c.       Identifikasi klien secara tepat
d.      Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat
e.       Atur klien dengan posisi terlentang atau duduk dengan hiperretraksi leher
f.       Pakai sarung tangan
g.      Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata dari dalam keluar.
h.      Minta klien untuk melihat langit-langit
i.        Teteskan obat tetes mata:
1)   Dengan tangan dominan anda di dahi klien, pegnag penetes mata yang terisi obat kurang lebih
1-2 cm (0,5 – 0,75 inchi) di atas sacus konjungtiva. Sementara jari tangan non domminan
menarik kelopak mata kebawah.
2)   Teteskan sejumlah obat yang diresepkan ke dalam sacus konjungtiva. Sacus konjungtiva
normal menahan 1-2 tetes. Meneteskan obat tetes ke dalam sacus memberikan penyebaran obat
yang merata di seluruh mata.
3)   Bila klien berkedip atau menutup mata atau bila tetesan jatuh ke pinggir luarkelopak mata,
ulangi prosedur
4)   Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup mata dengan perlahan
5)   Berikan tekanan yang lembut pada duktus nasolakrimal klien selama 30-60 detik
j.        Memasukkan salep mata:
1)      Pegang aplikator salep di atas pinggir kelopak mata, pencet tube sehingga memberikan
aliran tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah pada konjunggtiva.
2)      Minta klien untuk melihat ke bawah
3)      Membuka kelopak mata atas
4)      Berikan aliran tipis sepanjang kelopak mata atas pada konjungtiva bagian dalam
5)      Biarkan klien memejamkan mata dan menggosok kelopak mata secara perlahan dengan
gerakan sirkuler menggunakan bola kapas
k.      Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, dengan perlahan usap dari bagiandalam ke
luar.
l.        Bila klien mempunyai penutup mata, pasang penutup mata yang bersih di atas pada mata
yang sakit sehingga seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman tanpa memberikan penekanan
pada mata.
m.    Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan buang peralatan yang sudah dipakai.
n.      Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian dan mata (kiri, kanan atau kedua
duanya) yang menerima obat.
C.    PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA
1.      Pengertian
Memberikan obat pada telinga melalui kanal eksternal, dalam bentuk cair.
2.      Tujuan
a.       Untuk memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan, membunuh organisme
penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)
b.      Menghilangkan nyeri
c.       Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil
3.      Persiapan alat
a.       Botol obat dengan penetes steril
b.      Buku obat
c.       Cotton bud
d.      Normal salin
e.       Sarung tangan
4.      Prosedur kerja
a.       Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian manaobat
harus diberikan
b.      Siapkan klien:
1)   Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
2)   Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi dan anak kecil
3)   Atur posisi klien miring kesamping (side lying) dengan telinga yang akan diobati pada bagian
atas
c.       Bersihkan daun telinga dan lubang telinga
1)      Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi
2)      Dengan menggunkan cotton bud yang di basahi cairan, bersihkan daun telinga
d.      Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air hangat dalam waktu
singkat
e.       Tarik daun telinga ke atas dan ke belakang (untuk dewasa dan anak-anak di atas 3tahun),
tarik daun telinga kebawah dan kebelakang
f.       Memasukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal telinga
g.      Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada tragus telinga
h.      Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit
i.        Kaji respon klien
Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lainnya. Lakukan
segera setelah obat di masukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja
j.        Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai
k.      Dokumentasikan semua tindakan
D.    PEMBERIAN OBAT TETES HIDUNG
1.      Pengertian
Memberikan obat tetes melalui hidung
2.      Tujuan
a.       Untuk mengencerkan sekresi dan menfasilitasi drainase dari hidung
b.      Mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinus
3.      Persiapan alat
a.       Botol obat dengan penetes steril
b.      Buku obat
c.       Sarung tangan
4.      Prosedur kerja
a.       Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian manaobat
harus diberikan
b.      Siapkan klien:
a)         Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
b)        Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi dan anak kecil
c)         Atur posisi
c.       Bersihkan daun telinga
d.      Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi
e.       Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian tengah konka superior tulang
etmoidalis
f.       Kaji respon klien
Kaji pada karakter jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainaya. Lakukan
segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja.
g.      Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak tepakai
h.      Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak terpakai
i.        Dokumentasikan semua tindakan

E.     PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA


1.      Pengertian
Memberikan sejumlah obat ke dalam vagina
2.      Tujuan
a.       Untuk mengobati infeksi pada vagina
b.      Untuk menghilangkan nyeri, rasa terbakar dan ketidaknyamanan pada vagina
c.       Untuk mengurangi peradangan
3.      Persiapan alat
a.       Obat sesuai yang di perlukan (cream, jelly, foam, atau supositoria)
b.      Aplikator untuk krim vagina
c.       Pelumas untuk suppositoria
d.      Sarung tangan
e.       Pembalut
f.       Handuk bersih
g.      Gorden/pembatas/sketsel
4.      Prosedur kerja
a.       Cek kembali order pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu, jumlah dan dosis.
b.      Siapkan klien
1)      Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
2)      Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
3)      Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
4)      Tutup dengan selimut mandi dan buka pada daerah area perineal saja.
c.       Pakai sarung tangan
d.      Inspeksi vagina, catat adanya pengeluaran, bayu atau rasa yang tidak nyaman
e.       Lakukan tindakan perawatan perinium
f.       Suppositoria
1)      Buka bungkus aluminium foil suppositoria dan oleskan sejumlah pelumas yang pelumas
yang larut dalam air pada ujung supositoria yang bulat dan halus. Oleskan jari tangan telunjuk
yang telah dipasang sarung tangan dominan.
2)      Dengan tangan non dominan yang sudah terpasang sarung tangan, rengangkan lipatan labia
3)      Masukkan suppositoria sekitar 8-10 cm sepanjang dinding vagina posterior
4)      Tarik jari tangan dan bersihkan pelumas yang tersisa sekitar orifisium dan labia
5)      Mintalah klien untuk tetap berada pada
g.      Kream, vagina, jelly atau foam
1)      Isi aplikator, ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan
2)      Rengangkan lipatan labia secara perlahan dengan tangan non dominan yang memakai
sarung tangan
3)      Dengan tangan dominan yang telah memakai sarung tangan, masukkan aplikator ke dalam
vagina sekitar 5 cm. dorong penarik untuk aplikator untuk menluarkan obat hingga aplikator
kosong
4)      Tarik aplikator dan letakkan di atas handuk. Bersihkan sisa kream pada labia dan orifisium
vaggina.
5)      Buang aplikator atau bersihkan kembali sesuai dengan petunjuk pengggunaan pabriknya
6)      Instrusikan klien untuk tetap berada pada posisi semula selama 5-10 menit
7)      Lepaskan sarung tangan, buang di tempat semestinya
8)      Cuci tangan
9)      Kaji respon klien
10)  Dokumentasikan semua tindakan

D. EVALUASI TEORI

1. Sebutkan jenis teknik pemberian obat


2. Jelaskan prosedur pemberian obat peroral
3. Jelaskan prosedur pemberian obat pervaginam
4. Jelaskan prosedur pemberian obat melalui hidung
5. Jelaskan prosedur pemberian obat injeksi

E. EVALUASI PRAKTEK
Demonstrasilan secara mandiri teknik pemberian obat !
DAFTAR TILIK
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
NILAI
NO LANGKAH
1 2 3
1 Memeriksa dan meyakinkan bahwa order pengobatan telah ada
2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
3
handuk bersih
4 Mengambil ampul, atur posisi ampul tegak lurus sejajar dengan
Menyentil kepala ampul atau putar ampul beberapa kali yang
5
terletak di bagian kepala
6 Mengambil kassa steril, letakkan mengelilingi leher ampul
Mematahkan leher ampul dengan ibu jari dan jari – jari (gunakan
7
gergaji ampul apabila ampul susah di patahkan)
Memegang ampul secara menjorok atau tegak lurus dalam posisi
8
terbalik
Memasukkan jarum spuit kedalam lubang ampul. Jangan biarkan
9
ujung jarum atau batang spuit menyentuk pinggir ampul
Memasukkan cairan obat ke dalam spuit dengan menarik
10
penghisap. Patahkan jarum di bawah permukaan cairan.
Mengangkat jarum dari ampul, tutup jarum dengan metode
11
penutupan satu tangan
Memegang spuit tegak lurus mengarah ke atas, tarik bagian
12 pengisap sedikit, dorong kembali ke atas pelan-pelan untuk
mengeluarkan udara. Jangan sampai cairan keluar berlebih
13 Meletakkan spuit dalam bak instrument
14 Membereskan alat
15 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih.
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
15
Dosen

( .......................................... )

Menyiapkan Obat Suntikan dari Vial


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
Setelah megikuti, Mahasiswa dapat menyiapkan obat suntikan dari Vial dengan
benar sesuai job sheet.

DASAR TEORI
Vial mempunyai ukuran yang bervariasi. Bagian penutupnya biasanya terbuat dari karet yang
dilindungi dari logam. Vial dibuka dengan cara membuka logam tipis penyegel bagian atas
vial sehingga bagian karet akan kalihatan. Cairan obat diambil dengan cara memusnahkan
jarum spuit pada karet penutup vial.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta keselamatan
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperbaiki prinsip aseptic dan antiseptik.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Bak instrument kecil
2. Obat dalam Vial
3. Kassa/ kapas al kohol
4. Spuit
5. Air steril atau normal salin bila diperlukan
6. Kartu obat atau catatan rencana pengobatan
7. Bengkok

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa dan yakinkan bahwa order pengobatan telah akurat
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
4. Ambil vial, campur larutan dalam vial dalam genggaman (jangan mengocok karena akan
menimbulkan banyak gelembung udara/busa)
5. Buka logam penyegel vial yang menutupi karet
6. Hapus karet yang ada dibagian atas dengan kapas alkohol. Biarkan kering
7. Bila obat dalam vial berbentuk serbuk lakukan pengoplosan dengan air steril (wafer for
injection) sesuai kebutuhan dosis
8. Buka spuit dari kemasan, kencangkan jarum dengan tabung spuit, dorong pendorong untuk
mengeluarkan udara yang ada di tabung spuit
9. Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah (dengan ibu jari dan jari – jari tangan yang tidak
dominan), sejajar dengan mata kita
10. Dengan tangan yang dominan, tusukkan jarum suntik ke karet vial dan hisap cairan obat (ibu
jari dan jari telunjuk memegang ujung barel dan plinger)
11. Tahan bagian ujung jarum di bawah ketinggian cairan
12. Sentil bagian ujung barel dengan hati-hati unntuk melepaskan gelembung udara. Keluarkan
semua udara yang terdapat di bagian atas spuit ke dalam vial (untuk mengeluarkan udara
biarkan jarum tetap dalam vial)
13. Tarik barel dari spuit bila dosis telah terpenuhi
14. Tutup spuit dengan teknik satu tangan
15. Letakkan spuit ke dalam bak instrument
16. Bereskan alat
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih.

DAFTAR TILIK
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
NILAI
NO LANGKAH
1 2 3
1 Memeriksa dan meyakinkan bahwa order pengobatan telah ada
2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
3
handuk bersih
Mengambil vial, campur larutan dalam vial dalam genggaman
4 (jangan mengocok karena akan menimbulkan banyak gelembung
udara/busa)
5 Membuka logam penyegel vial yang menutupi karet
Menghapus karet yang ada dibagian atas dengan kapas alkohol.
6
Biarkan kering
Bila obat dalam vial berbentuk serbuk lakukan pengoplosan dengan
7
air steril (wafer for injection) sesuai kebutuhan dosis
Membuka spuit dari kemasan, kencangkan jarum dengan tabung
8 spuit, dorong pendorong untuk mengeluarkan udara yang ada di
tabung spuit
Membalikkan vial dengan mulut vial ke bawah (dengan ibu jari dan
9
jari – jari tangan yang tidak dominan), sejajar dengan mata kita
10 Menahan bagian ujung jarum di bawah ketinggian cairan
Mengangkat jarum dari ampul, tutp jarum dengan metode
11
pennutupan satu tangan
Menyentil bagian ujung barel dengan hati-hati unntuk melepaskan
gelembung udara. Keluarkan semua udara yang terdapat di bagian
12
atas spuit ke dalam vial (untuk mengeluarkan udara biarkan jarum
tetap dalam vial)
13 Menarik barel dari spuit bila dosis telah terpenuhi
14 Menutup spuit dengan teknik satu tangan
15 Meletakkan spuit dalam bak instrument
16 Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
17
handuk bersih.
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
17
Dosen

( .......................................... )

Memberikan Suntikan Intra Cutan


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk cuci tangan sesuai
dengan pedoman.
2. Mahasiswa dapat memberikan suntikan secara intra cutan sesuai dengan prosedur yang ada
pada job sheet

DASAR TEORI
Pemberian obat secara intra kutan atau intra dermal merupakan suntikan pada lapisan dermis
atau di bawah epidermis/permukaan kulit. injeksi ini di lakukan secara terbatas, karena hanya
sejumlah kecil obat yang dapat dimasukkan. cara ini biasannya digunakkan untuk tes
tuberkulin atau tes alergi terhadap obat tertentu dan untuk pemberian vaksinasi. area yang
lazim digunakan adalah lengan bawah bagian dalam,dada bagian atas dan punggung area
skapula.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job speetT
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Perhatikan keadaanumum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan
3. Pastikan 5 benar pada prosedur pengobatan (benar ordernya, benar obatnya, benar cara
pemberiannya, benar passiennya, benar waktu pemberiannya)
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk mennilai kelayakan penggunaannya
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
6. Penyuntikan pada pemberian imunisasi BCG disinfeksi tidak menggunkan kapas alkohol
tetapi menggunakan kapas air matang (DTT)
7. Dekontaminasi spuit dengan diisi larutan chlorin 0,5% setelah dipakai untuk menghindari
Kontaminasi petugas

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Sarung tangan satu pasang
2. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
3. Bak instrument
4. Kom
5. Perlak dan alasnya
6. Bengkok
7. Wastafel / tempat cuci tangan
8. Handuk/ lap tangan
9. Kapas alcohol
10. Obat injeksi dalam vial atau ampul
11. Daftar pemberian obat
12. Waskom berisi larutan clorin 0,5%
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beri penjelasan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Siapkan peralatan kedekat pasien
3. Pasang sampiran atau penutup tirai
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas dan infeksi)
7. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
9. Hapushamakan daerah penyuntikan secara sirkulair menggunakan kapas alkohol 70%,
tunggu sampai kering, untuk imunisasi gunakan kapas DTT
10. Tegangkan kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA CUTAN
11. Tusukkan jarum kedalam kulit dengan lubang jarum menghadap keatas dan jarum dengan
permukaan kulit membentuk sudut 15-20°, kemudian kulit agak diangkat keatas.
12. Masukkan obat perlahan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit
13. Tarik jarum keluar setelah obat masuk, dan jangan melakukan masase, beri tanda pena
dengan diameter ± 2 cm untuk test alergi
14. Rapikan klien dan bereskan alat, isi spuit dengan larutan clorin 0,5% sebelum dibuang
15. Lepas sarung tangan (sebelumnya tangan yang menggunakan sarung tangan dicuci dalam
larutan clorin 0,5%), rendam dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
16. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
17. Lakukan dokumentasi/ pencatatan tindakan yang dilakukan.

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN INJEKSI INTRA CUTAN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3 Memasang sampiran
4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengn
handuk bersih
6 Memakai sarung tangan
7 Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8 Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
9 Menghapushamakan/ mendisinfeksi dengan kapas alkohol, secara
sirkular dengan diameter ± 5 cm
10 Menegangkan kulit dengan yang tidak dominan
11 Menusukkan jarum kedalam kulit dengan tangan yang dominan
(jarum dan kulit membentuk sudut 15-20°)
12 Memasukkan obat perlahan-lahan hingga timbul gelembung
berwarna putih
13 Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, tidak melakukan
massase pada bekas suntikan
14 Memberi tanda dengan pena secara melingkar pada sekeliling
suntikan dengan diameter ± 2 cm (pada test alergi)
15 Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial / ampul obat
dengan benar
16 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan clorin 0,5% selama
10 menit
17 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
18 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
18

Dosen
( .......................................... )

Memberikan suntikan Sub Cutan

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk cuci tangan sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan suntikan secara sub cutan sesuai dengan prosedur yang ada
pada job sheet

DASAR TEORI
Injeksi sub cutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu pada jaringan konektif
atau lemak dibawah dermis. daerah yang lazim untuk injeksi sub cutan adalah lengan atas
bagian luar, paha bagian depan, perut, area skapula,ventrogluteal, dan dorso gluteal. jangan
memberikan injeksi pada daerah yang nyeri,merah,pruritis,atau edema. pada pemberian
injeksi sub cutan jangka lama,perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area
yang berbeda. jenis obat yang lazim diberikan secara sub cutan adalah yaksin, obat-obatan
preoperasi,narkotik,insulin, dan heparin.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alt-alat yang dibutuhlan dan susun sevara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan.
3. Pastikan 5 benar dalam prosedur pengobatan (benar ordernya, benat obatnya, benr cara
pemberiannya, benar pasiennya, benar waktu pemberiannya.
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaannya.
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
6. Penyuntikan ada pemberian imunisasi desinfeksi tidak menggunakan kapas alkohol tetapi
menggunakan kapas air matang ( DTT).
7. Dekontaminasi spuit dengan diiisi larutan chlorin 0,5%, setelh dipakai untuk menghindari
kontaminasi petugas.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi.
2. Bak instrument
3. Kom
4. Perlak dan alasnya
5. Bengkok
6. Wastafel/tempat cuci tangan
7. Handuk/ lap tangan
8. Kapas alcohol
9. Obat injeksi dalam vial atau ampul
10. Daftar pemberian obat
11. Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beri penjelasan pada pasient tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Siapkan peralatan ke dekat pasien
3. Pasang sampiran atau penutup tirai
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas dan infeksi)
7. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan disuntik
9. Hapushamakan daerah penyuntikan secara sirkulair dengan diameter ± 5 cm menggunakan
kapas alkohol 70% tunggu sampai kering
10. Angkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominan)
11. Tusukkan jarum ke bawah kulit dengan posisi jarum dan kulit membentuk sudut ± 45o
12. Tarik sedikit pengisap untuk aspirasi apakah jarum masuk pembuluh darah atau tidak
13. Masukkan obat perlahan-lahan kedalam otot (apabila dalam aspirasi tidak terdapat darah, bila
ada darah cabut segera spuit dan ganti dengan yang baru)
14. Tekan tempat tusukan jarum dengan menggunakan kapas kering dan cabut jarum dari kulit
15. Bereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial/ampul obat dengan benar
16. Lepas sarung tangan, rendam dalam larutan chlorin 0,5%selama 10 menit
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
18. Lakukan dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN SUNTIKAN SUB CUTAN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3 Memasang sampiran
4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengn
handuk bersih
6 Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
7 Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
8 Menghapushamakan/ mendisinfeksi dengan kapas alkohol, secara
sirkular dengan diameter ± 5 cm
9 Mengangkat kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak
dominan
10 Menusukkan jarum kedalam kulit dengan tangan yang dominan
(jarum dan kulit membentuk sudut ± 45°)
11 Menarik sedikit pengisap untuk aspirasi apakah jarum masuk
pembuluh darah atau tidak
12 Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam otot (apabila dalam
aspirasi tidak terdapat darah, bila ada darah cabut segera spuit dan
ganti dengan yang baru
13 Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan
kapas alkohol di atas jarum kemudian tarik jarum keluar
14 Tekan tempat tusukan jarum dengan menggunakan kapas kering dan
cabut jarum dari kulit
15 Memebereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial/ampul obat
dengan benar
16 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan clorin 0,5% selama
10 menit
17 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
18 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
18

Dosen

( .......................................... )

Memeberikan Suntikan Intra Muskular


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk cuci tangan sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan suntikan secara intra muskular sesuai dengan prosedur yang ada
pada job sheet

DASAR TEORI
Pemberian obat secara intra muscular ditunjukkan untuk memberikan obat dalam jumlah
yang besar dibandingkan obat yang diberikan secara sub cutan. Absorbsi juga lebih cepat
dibanding sub cutan karena lebih banyak suplai darah diotot tubuh. Beberapa lokasi yang
lazim digunakan untuk injeksi intra muscular adalah deltoid,dorso gluteal,vastus lateralis,dan
rektus femoralis. Area-area tersebut digunakan karena massa otot yang besar,vaskularisasi
baik dan jauh dari saraf. untuk menghindari obat salah masuk pada jaringan sub cutan maka
jarum diatur dalam posisi tegak lurus 90o.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alt-alat yang dibutuhlan dan susun sevara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan.
3. Pastikan 5 benar dalam prosedur pengobatan (benar ordernya, benat obatnya, benr cara
pemberiannya, benar pasiennya, benar waktu pemberiannya.
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaannya.
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
6. Penyuntikan ada pemberian imunisasi desinfeksi tidak menggunakan kapas alkohol tetapi
menggunakan kapas air matang ( DTT).
7. Dekontaminasi spuit dengan diiisi larutan chlorin 0,5%, setelh dipakai untuk menghindari
kontaminasi petugas.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi.
2. Bak instrument
3. Kom
4. Perlak dan alasnya
5. Bengkok
6. Wastafel/tempat cuci tangan
7. Handuk/ lap tangan
8. Kapas alcohol
9. Obat injeksi dalam vial atau ampul
10. Daftar pemberian obat
11. Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beri penjelasan pada pasient tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Siapkan peralatan ke dekat pasien
3. Pasang sampiran atau penutup tirai
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas dan infeksi)
7. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan disuntik
9. Hapushamakan daerah penyuntikan secara sirkulair dengan diameter ± 5 cm menggunakan
kapas alkohol 70% tunggu sampai kering
10. Angkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominan)
11. Tusukkan jarum ke bawah kulit dengan posisi jarum dan kulit membentuk sudut ± 90o
12. Tarik sedikit pengisap untuk aspirasi apakah jarum masuk kedalam pembuluh darah yang
ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum
mengenai pembuluh darah, maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang
baru)
13. Masukkan obat perlahan-lahan
14. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan
dengan kapas alkohol agar darah tidak keluar). Daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan
massase, karena akan mempercepat reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat
15. Rapihkan klien dan bereskan alat (spuit di isi dengan larutan chlorin 0,5 % sebelum di buang)
16. Lepas sarung tangan, rendam dalam larutan chlorin 0,5%selama 10 menit
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
18. Lakukan dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR TILIK
MEMEBERIKAN SUNTIKAN INTRA MUSKULAR

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3 Memasang sampiran
4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengn
handuk bersih
6 Memakai sarung tangan
7 Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8 Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
9 Menghapushamakan/ mendisinfeksi dengan kapas alkohol, secara
sirkular dengan diameter ± 5 cm
10 Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan
yang tidak dominan
11 Menusukkan jarum kedalam kulit dengan tangan yang dominan
(jarum dan kulit membentuk sudut ± 90°)
12 Menarik sedikit pengisap untuk aspirasi apakah jarum masuk
pembuluh darah atau tidak
13 Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam otot (apabila dalam
aspirasi tidak terdapat darah, bila ada darah cabut segera spuit dan
ganti dengan yang baru
14 Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan (dengan meletakkan
kapas alkohol diatas bekas suntikan jarum kemudian tarik jarum
keluar). Daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan massase, karena
akan mempercepat reaksi obat, sehingga mennurunkan efektifitas
obat
15 Memebereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial/ampul obat
dengan benar
16 Melepaskan sarung tangan
17 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
18 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
18

Dosen

( .......................................... )

Memberikan Suntikan Intravena


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk cuci tangan sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat memberikan suntikan intravena sesuai dengan prosedur yang ada pada job
sheet
DASAR TEORI
Pemberian obat secara intra vena ditujukan untuk mempercepat reaksi obat, sehingga obat
langsung masuk ke sistem sirkulasi darah. pemberian obat ini dapat dilakukan langsung pada
vena atau pada pasien yang dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol infus atau
melalui karet pada selang infuse.
Tempat penyuntikan yaitu pada vena yang dangkal dan dekat dengan tulang, misalnya :
a. Pada lengan(vena mediana cubiti/vena cephalica)
b. Pada tungkai(vena saphenosus)
c. Pada leher(vena jugularis) khusus pada anak
d. Pada kepala (vena frontalis,atau vena temporalis) khusus pada anak

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alt-alat yang dibutuhlan dan susun sevara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan.
3. Pastikan 5 benar dalam prosedur pengobatan (benar ordernya, benat obatnya, benr cara
pemberiannya, benar pasiennya, benar waktu pemberiannya.
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaannya.
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
6. Penyuntikan ada pemberian imunisasi desinfeksi tidak menggunakan kapas alkohol tetapi
menggunakan kapas air matang ( DTT).
7. Dekontaminasi spuit dengan diiisi larutan chlorin 0,5%, setelh dipakai untuk menghindari
kontaminasi petugas.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Sarung tangan satu pasang
2. Spuit steril 3 ml atau 5 ml
3. Bak instrument
4. Kom
5. Karet pembendung vena/turnquet
6. Perlak dan alasnya
7. Bengkok
8. Wastafel/tempat cuci tangan
9. Handuk/ lap tangan
10. Kapas alcohol
11. Obat injeksi dalam vial atau ampul
12. Daftar pemberian obat

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beri penjelasan pada pasient tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Siapkan peralatan ke dekat pasien
3. Pasang sampiran atau penutup tirai
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
6. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi petugas dan infeksi)
7. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
8. Cari daerah yang terlihat jelas venanya
9. Ikat bagain diatas daerah yang akan di suntik dengan karet pembendung agar vena mudah
dilihat, untuk bagian lengan anjurkan pasien mengepalkan tangan dengan ibu jari di dalam
genggaman
10. Hapushamakan daerah penyuntikan secara sirkulair dengan diameter ± 5 cm menggunakan
kapas alkohol 70% tunggu sampai kering
11. Tegangkan kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tdiak dominan)
12. Tusukkan jarum ke dalam vena dengan lubang jarum menghadap ke atas, jarum dan kulit
membentuk sudut ± 90o
13. Tarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam vena yang
ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum
telah masuk ke dalam vena, jika tidak ada darah masukkan sedikit lagi jarum sampai terasa
masuk vena)
14. Buka karet pembendung dan anjurkan pasien membuka kepalan tangannya, masukkan obat
secara perlahan jangan terlalu cepat
15. Masukkan obat perlahan-lahan
16. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan
dengan kapas alkohol agar darah tidak keluar).
17. Rapihkan klien dan bereskan alat (spuit di isi dengan larutan chlorin 0,5 % sebelum di buang)
18. Lepas sarung tangan (sebelumnya cuci tangan yang menggunakan sarung tangan dalam
larutan chlorin 0,5%), rendam dalam larutan chlorin 0,5%selama 10 menit
19. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
20. Lakukan dokumentasikan/pencatatan tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA VENA

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, mendekat ke pasien
3 Memasangkan sampiran
4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
6 Memasang sarung tangan
7 Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian
8 Mencari daerah yang jelas venanya
9 Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
10 Meningikat bagian diatas daerah yang akan disuntikkan dengan karet
pembendung/ turnquet menganjurkan pasien mengepalkan tangan
dengan ibu jari di dalam genggaman
11 Menghapushamakan/ mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol
secara sirkular dengan diameter ± 5 cm
12 Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan
13 Menusukkan jarum ke dalam vena, dengan tangan dominan (jarum
dan kulit membentuk sudut   20o)
14 Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk
vena
15 Membuka karet pembendung, menganjurkan pasien membuka
tangannya dan memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam vena
16 Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan dengan meletakkan
kapas alcohol diatas jarum dan tarik jarum keluar
17 Membereskan alat dan membuang alat suntik dan bekas tempat obat
dengan benar
18 Melepaskan sarung tangan, merendam sarung tangan dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
19 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk kering
20 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
20

Dosen

( .......................................... )
Memberikan Obat Melalui Mata
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk Perawatan Luka
Operasi/ Mengganti Balutansesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan ganti balutan pada luka operasi dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheetdan daftar tilik

DASAR TEORI
Obat mata biasanya berbentuk cairan (obat tetea mata) dan ointment/ obat salep mata yang
dikemas dalam tabung kecil. Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata yang lunak dan
responsif terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu dengan kekuatan yang rendah
misalnya 2%.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Pusatkan perhatiaan pada pekerjaan serta keselamatan klien
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Obat mata (tetes atau salep)
2. Kapas kering steril / tissue
3. Kapas basah (normal saline) steril
4. Kapas/ penutup mata dan plester
5. Sarung tangan kecil
6. Bengkok
7. Waskom berisi larutan clorin 0,5%

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa dan yakinkan tentang adanya order pengobatan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
4. Atur posisi pasien kepala tengadah, miringkan kepala kearah mata yang sakit
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
6. Pakai sarung tangan steril
7. Kaji mata pasien (amati gangguan pada mata)
8. Bersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas yang dibasahi cairan steril dengan arah
dari kantus dalammenuju kantus luar
9. Ulangi hingga bersih
10. Anjurkan pasien untuk melihat keatas
11. Buka mata dengan cara menarik kelopak mata bawah dengan jempol atau jari-jari yang tidak
memegangobat
12. Pegang obat tetes atau salep dengan bagian kelopak mata
13. Dekatkan ke mata sampai jarak 1-2 cm lalu teteskan obat sesuai kebutuhan pada konjungtiva
bawah 1/3 dari luar
14. Bila obat berupa salep, pegang pipa salep diatas kantung konjungtiva atas dan oleskan sekitar
3 cm salep dari kantus ke luar
15. Anjurkan pasien menutup mata tanpa mengusap obat keluar. Untuk obat cair anjurkan
menutup mata selama 30 detik dengan menekan hati-hati daktus nasolakrimalis agar obat
tidak masuk ke duktus tersebut
16. Bersihkan mata dengan kapas kering dari arah dalam ke luar
17. Tutup mata dengan kassa steril dan plester, bila diperlukan
18. Kaji respon pasien
19. Bereskan alat dan rapikan pasien
20. Buka sarung tangan, sebelumnya cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung
tangandalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
21. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
22. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
PROSEDUR
O 1 2 3
1 Periksa dan yakinkan tentang adanya order pengobatan
2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
3 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
4 Mengatur posisi pasien (tengadah, memiringkan kepala kearah mata
yang sakit
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
6 Memakai sarung tangan steril
7 Mengkaji mata pasien (amati gangguan pada mata)
8 Membersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas yang
dibasahi cairan steril dengan arah dari kantus dalammenuju kantus
luar
9 Mengulangi hingga bersih
10 Menganjurkan pasien untuk melihat keatas
11 Membuka mata dengan cara menarik kelopak mata bawah dengan
jempol atau jari-jari yang tidak memegangobat
12 Memegang obat tetes atau salep dengan bagian kelopak mata
13 Mendekatkan ke mata sampai jarak 1-2 cm lalu teteskan obat sesuai
kebutuhan pada konjungtiva bawah 1/3 dari luar
14 Bila obat berupa salep, pegang pipa salep diatas kantung konjungtiva
atas dan oleskan sekitar 3 cm salep dari kantus ke luar
15 Menganjurkan pasien menutup mata tanpa mengusap obat keluar.
Untuk obat cair anjurkan menutup mata selama 30 detik dengan
menekan hati-hati daktus nasolakrimalis agar obat tidak masuk ke
duktus tersebut
16 Membersihkan mata dengan kapas kering dari arah dalam ke luar
17 Menutup mata dengan kassa steril dan plester, bila diperlukan
18 Mengkaji respon pasien
19 Merapikan pasien danmengatur dalam posisi nyaman
20 Membereskan peralatan
21 Melepaskan sarung tangan, merendam sarung tangandalam larutan
chlorin 0,5% selama 10 menit
22 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
23 Melakukan dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
23

Dosen

( .......................................... )

Memebrikan Obat Melalui Hidung


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk Pemberian obat
melalui hidung sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan Pemberian obat melalui hidung dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheetdan daftar tilik

DASAR TEORI
Obat yang diberikan melalui tetesan hidung (instilasi hidung) diberikan biasanya dengan
maksud menimbulkan astringent efek  yang merupakan efek obat dalam mengkerutkan
selaput lendir yang bengkak. Obat tetes hidung diberikan pula dengan tujuan untuk
menyembuhkan infeksi pada rongga atau sinus-sinus hidung.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Pusatkan perhatiaan pada pekerjaan serta keselamatan klien
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Obat tets hidung
2. Kapas kering steril / tissue
3. Kapas basah (normal saline) steril
4. Kapas/ penutup mata dan plester
5. Pinset hidung
6. Bengkok
7. Waskom berisi larutan clorin 0,5%

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa dan yakinkan tentang adanya order pengobatan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
4. Atur posisi pasien (duduk dikursi dengan kepala menengadah atau berbaring di tempat tidur
dengan bahu di ganjal dengan bantal agar kepala menengadahg)
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
6. Pakai sarung tangan
7. Bersihkan lubang hidung yang akan diobati dengan menggunakan kapas dan pinset hidung
8. Buang kapas bekas ke bengkok
9. Elevasikan lubang hidung dengan cara menekan ujung hidung dengan jempol
10. Beritahu pasien untuk bernafas melalui mulut pada saat obat di teteskan
11. Pegang obat tetes hidung di atas lubang hidung dan teteskan obat pada bagian tengah konka
siperior tulang emoidalis
12. Anjurkan pasien dalam posisi ini selama 1 menit sehingga obat dapat sampai pada semua
dinding hidung
13. Bersihkan sekitar lubang hidung bila basah dengan kapas kering atau tissue
14. Atur posisi pasien yang nyaman dan beritahu untuk bernafas melalui hidung kembali
15. Bereskan peralatan
16. Lepas sarung tangan, sebelumnya cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung
tangandalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
18. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN OBAT MELALUI HIDUNG

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memeriksa dan meyakinkan tentang adanya order pengobatan
2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis, membawa ke dekat
pasien
3 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
4 Mengatur posisi pasien (duduk dikursi dengan kepala menengadah
atau berbaring di tempat tidur dengan bahu di ganjal dengan bantal
agar kepala menengadahg)
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
6 Memakai sarung tangan
7 Membersihkan lubang hidung yang akan diobati dengan
menggunakan kapas dan pinset hidung
8 Membuang kapas bekas ke bengkok
9 Mengelevasikan lubang hidung dengan cara menekan ujung hidung
dengan jempol
10 Memberitahu pasien untuk bernafas melalui mulut pada saat obat di
teteskan
11 Memegang obat tetes hidung di atas lubang hidung dan teteskan obat
pada bagian tengah konka siperior tulang emoidalis
12 Menganjurkan pasien dalam posisi ini selama 1 menit sehingga obat
dapat sampai pada semua dinding hidung
13 Membersihkan sekitar lubang hidung bila basah dengan kapas kering
atau tissue
14 Merapikan pasien dan mengatur dalm posisi yang nyaman
15 Membereskan peralatan
16 Melepas sarung tangan, merendam sarung tangandalam larutan
chlorin 0,5% selama 10 menit
17 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
18 Melakukan Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
18

Dosen

( .......................................... )

Memberikan Obat Melalui Telinga


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk Pemberian obat
melalui telingasesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan Pemberian obat melalui telinga dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet

DASAR TEORI
Pemberian obat melalui telinga dengan menggunakan salep atau tetes telinga, tujuannya
adalah sebagai pengobatan, membasmi mikroorganisme, mengurangi rasa sakit,kotoran telinga
menjadi lunak, serangga yang masuk ke lubang telinga menjadi mati dan sebagai anatesi lokal.
Biasanya dilakukan pada pasien otitis medis media perforata (OMP), telinga yang tersumbat oleh
serumen, telinga yang kemasukan serangga, pasien yang di lakukan operasi telinga.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Pusatkan perhatiaan pada pekerjaan serta keselamatan klien
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Bak instrumen kecil berisi : kapas lidi, kain kassa spekulum telinga bila perlu, pinset telinga.
2. Obat telinga di dalam tube atau botol
3. Pipet bila perlu
4. Lampu dahi atau senter
5. Kapas basah steril
6. Sarungg tangan
7. Bengkok
8. Waskom berisi larutan clorin 0,5%

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa dan yakinkan tentang adanya order pengobatan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
4. Atur posisi pasien berbaring dengan posisi telinga yang sakit di atas
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
6. Pakai sarung tangan
7. Kaji keadaan daun telinga dan saluran telinga bagianluar (kemerahan, lecet, kotoran, benda
asing)
8. Bersihkan daun telinga dengan kapas basah
9. Siapkan obat tetes yang diperlukan
10. Hangatkan obat dengan tangan atau masukkan botol dalam cairan hangat beberapa detik
11. Buka dan luruskan daun telinga
12. Teteskan obat pada sisi telinga
13. Tekan tragus beberapa kali untuk membantu obat masuk
14. Anjurkan pasien tetap berbaring miring lebih kurang 5 menit
15. Pasang kapas kering pada lubang telinga (tidak ditekan) selama 15-20 menit
16. Rapikan pasien
17. Bereskan peralatan
18. Lepas sarung tangan, sebelumdi cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung
tangandalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
19. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
20. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan reaksi pasien terhadap obat
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN OBAT MELALUI TELINGA

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memeriksa dan meyakinkan tentang adanya order pengobatan
2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis, membawa ke dekat
pasien
3 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
4 Mengatur posisi pasien (duduk dikursi dengan kepala menengadah
atau berbaring di tempat tidur dengan bahu di ganjal dengan bantal
agar kepala menengadahg)
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
6 Memakai sarung tangan
7 Mengkaji keadaan daun telinga dan saluran telinga bagianluar
(kemerahan, lecet, kotoran, benda asing)
8 Membersihkan daun telinga dengan kapas basah
9 Menyiapkan obat tetes yang diperlukan
10 Menghangatkan obat dengan tangan atau masukkan botol dalam
cairan hangat beberapa detik
11 Membuka dan luruskan daun telinga
12 Meneteskan obat pada sisi telinga
13 Menekan tragus beberapa kali untuk membantu obat masuk
14 Menganjurkan pasien tetap berbaring miring lebih kurang 5 menit
15 Memasang kapas kering pada lubang telinga (tidak ditekan) selama
15-20 menit
16 Mengkaji respon pasien terhadap nyeri
17 Merapikan pasien dan mengatur dalm posisi yang nyaman
18 Membereskan peralatan
19 Melepas sarung tangan, merendam sarung tangandalam larutan
chlorin 0,5% selama 10 menit
20 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
21 Melakukan Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
21

Dosen

( .......................................... )

Memberikan Obat Melalui Vagina


OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk Pemberian obat
melalui Vagina sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan Pemberian obat melalui Vagina dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet

DASAR TEORI
Instalasi vagina dilakukan berbagai tujuan, anatara lain untuk mengobati infeksi atau
menghilangkan rasa nyeri, maupun gatal pada vagina. Obat yang dimasukan melalui vagina
dikemas dalam bentuk yang bervariasi antara lain : Cream, Jelly, Foam atau Supositoria.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Pusatkan perhatiaan pada pekerjaan serta keselamatan klien
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic

MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA


PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Obat yang berbentuk suppositoria atau kriteria
2. Sarung tangan diposibel
3. Pelumas untuk obat supossitoria
4. Aplikator untuk krim vagina
5. Kertas tissue/handuk
6. Kapas air DTT
7. Bengkok
8. Waskom berisi larutan clorin 0,5%
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa dan yakinkan tentang adanya order pengobatan
2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan dan jelaskan rasa tidak nyaman yang mungkin
terjadi
3. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
4. Pasang sampiran atau penutup tirai
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
6. Buka atau anjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah (tetap jaga Privacy pasien)
7. Pasang perlak dan pengalasnya di bawah bokong
8. Atur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsasl recumbent)
9. Buka pembungkus obat suppositoria dan letakkan diatas pembungkusnya yang terbuka. Bila
menggunakan aplikator, isi aplikator dengan krim, jelly atau foam sesuai kebutuhan
10. Pakai sarung tangan steril
11. Lakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT
Untnuk Obat Suppositaria
12. Lumasi ujung suppositaria dan ujung jari dengan jelly
13. Jepit suppositaria dengan jari telunjuk dan jari tengah (dengan tangan yang dominan) bila
tidak ada alat khusus untuk keperluan tersebut
14. Buka labia minora (dengan jari non dominan) sehingga lubang vagina dapat di lihat
15. Masukkan suppositaria perlahan-lahan ke dalam vagina sejauh mungkin sampai menyentuh
forniks posterior (8-10 cm) sambil pasien di suruh menarik napas panjang
16. Keluarkan jari dari dalam vagina, dan anjurkan pasien tetap dalam posisi supinasi selama 5-
10 menit

Untuk Penggunaan Aplikator


17. Pelan-pela masukkan aplikator ke dalam lubang vagina, dorong pengokang secara hati-hati
samapi obat habis
18. Keluarkan aplikator
19. Keringkan area pereneal dengan kertas tissue
20. Rapikan pasien dan atur dalam posisi yang nyaman
21. Bereskan peralatan
22. Lepas sarung tangan, sebelum di cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung
tangandalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
23. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
24. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan reaksi pasien terhadap obat

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memeriksa dan meyakinkan tentang adanya order pengobatan
2 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
4 Memasang sampiran atau penutup tirai
5 Membuka atau menganjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah
(tetap jaga Privacy pasien)
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
7 Memasang perlak dan pengalasnya di bawah bokong
8 Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsasl recumbent)
9 Membuka pembungkus obat suppositoria dan letakkan diatas
pembungkusnya yang terbuka. Bila menggunakan aplikator, isi
aplikator dengan krim, jelly atau foam sesuai kebutuhan
10 Memakai sarung tangan steril
11 membersihkan vulva dan introitus vagina dengan kapas air DTT
12 Untuk obat suppositaria
 Melumasi ujung suppositaria dan ujung jari dengan jelly
 Menjepit suppositaria dengan jari telunjuk dan jari tengah (dengan
tangan yang dominan) bila tidak ada alat khusus untuk keperluan
tersebut
 Membuka labia minora (dengan jari non dominan) sehingga
lubang vagina dapat di lihat
 Memasukkan suppositaria perlahan-lahan ke dalam vagina sejauh
mungkin sampai menyentuh forniks posterior (8-10 cm) sambil
pasien di suruh menarik napas panjang
 Mengeluarkan jari dari dalam vagina dan menganjurkan pasien
tetap dalam posisi supinasi selama 5-10 menit
13 Untuk penggunaan aplikator
 Memasukkan aplikator ke dalam lubang vagina dengan pelan-
pelan, mendorong pengokang secara hati-hati samapi obat habis
 Mengeluarkan aplikator
14 Membereskan peralatan
15 Merapihkan pasien dan mengatur dalam posisi yang nyaman
16 Melepas sarung tangan, merendam sarung tangandalam larutan
chlorin 0,5% selama 10 menit
17 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
18 Melakukan Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
18

Dosen

( .......................................... )
Memberikan Obat Melalui Rektum
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk Pemberian obat
melalui Rektum sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan Pemberian obat melalui Rektum dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet

DASAR TEORI
Obat dapat diberikan melalui rektum. Obat dalam bentuk cairan yang banyak diberikan
melalui rektal yang sering di sebut enema. Obat tertentu dalam bentuk kapsul yang besar
panjang (supositaria) juga dikemas untuk diberikan melalui anus/rektum. Adapun
keuntungan supositaria adalah tidak menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bagian
atas, obat tertentu dapat di absorsi dengan baik melalui dinding permukaan rektal,
mempunyai tingkat aliran pembuluh darah yang besar, karena pembuluh darah vebna pada
rektum tidak ditransportasikan melalui liver (hann, Oestrelch, Barkin, 1986)

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Pusatkan perhatiaan pada pekerjaan serta keselamatan
5. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptic

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Baki berisi : Obat suppositoria dalam bungkusnya, sarung tangan, kain kassa, pelican, kertas
tissue
2. Sampiran (bila perlu)
3. Pot bila perlu
4. Pengalas
5. Bengkok
6. Waskom berisi larutan clorin 0,5%

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa dan yakinkan tentang adanya order pengobatan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan, menganjurkan pasien menanggalkan pakaian
bawah (tetap menjaga privacy)
4. Atur posisi pasien dalam posisi sim
5. Pasang pengalas di bawah bokong
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
7. Pakai sarung tangan steril
8. Buka pembungkus suppositaria dengan merobek pada bagian yang telah diberi tanda
9. Ambil obat suppositaria dengan kassa
10. Oleskan ujung suppositaria dan ujung telunjuk kanan (tangan dominan) dengan pelicin
11. Buka bokong sekitar anus agar lubang terlihat jelas (dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan
non dominan)
12. Masukkan suppositaria sejauh mungkin kedalam rektum ± /-8 cm sampai melewati spingter
ani interna (sambil pasien dianjurkan bernapas melalui mulut, agar spingter rileks)
13. Tarik jari telunjuk keluar
14. Jepit kedua bokong pasien untuk sementara dengan ibu jari dan jari telunjuk salah satu
tangan, agar obat tidak keluar
15. Anjurkan pasien tetap berbaring selama ± 20 menit dan tidak mengedan untuk menahan obat
16. Bersihkan daerah anus dengan tissue
17. Rapikan pasien
18. Bereskan alat
19. Lepas sarung tangan, sebelum di cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung
tangandalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
20. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
21. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan reaksi pasien terhadap obat

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN OBAT MELALUI REKTUM

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :
Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 (dua)   : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (tiga)   : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O 1 2 3
1 Memeriksa dan meyakinkan tentang adanya order pengobatan
2 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
3 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan, menganjurkan
pasien menanggalkan pakaian bawah
4 Mengatur posisi pasien (tidur miring dalam posisi sim)
5 Memasang pengalas di bawah bokong
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
7 Memakai sarung tangan, membuka suppositaria
8 Mengambil obat suppositaria dengan kassa
9 Mengleskan ujung suppositaria dan ujung telunjuk kanan (tangan
dominan) dengan pelicin
10 Membuka bokong sekitar anus agar lubang terlihat jelas (dengan ibu
jari dan jari telunjuk tangan non dominan)
11 Memasukkan suppositaria sejauh mungkin kedalam rektum ± /-8 cm
sampai melewati spingter ani interna (sambil pasien dianjurkan
bernapas melalui mulut, agar spingter rileks)
12 Menarik jari telunjuk keluar
13 Menjepit kedua bokong pasien untuk sementara dengan ibu jari dan
jari telunjuk salah satu tangan, agar obat tidak keluar
14 Menganjurkan pasien tetap berbaring selama ± 20 menit dan tidak
mengedan untuk menahan obat
15 Membersihkan daerah anus dengan tissue
16 Merapihkan pasien dan mengatur dalam posisi yang nyaman
17 Membereskan peralatan
18 Melepas sarung tangan, merendam sarung tangandalam larutan
chlorin 0,5% selama 10 menit
19 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih
20 Melakukan Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
20

Dosen

( .......................................... )

Anda mungkin juga menyukai