ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh :
JULIANA SUSANTI DILLAK
NIM SN201152
A. Masalah Utama
Isolasi Sosial : Menarik Diri
C. Pohon Masalah
(Nita F, 2010)
E. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial: menarik diri (D0121)
2. Gangguan persepsi sensori (D.0085)
F. Rencana Keperawatan
1. Isolasi sosial
Tujuan umum:
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
1 Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik dengan cara :
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama
panggilan yang disukai
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien
apa adanya
7) Berikan perhatian kepada klien dan
perhatian kebutuhan dasar klien
2 Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Tindakan:
a Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya.
b Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
c Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
serta penyebab yang muncul
d Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
3 Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.Tindakan :
a Identifikasi bersama klien cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
b Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan
keuntungan berhubungan dengan orang lain
1) Beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan
dengan prang lain
2) Diskusikan bersama klien tentang manfaat
berhubungan dengan orang lain
3) Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
c Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
1) beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan dengan orang lain
2) diskusikan bersama klien tentang kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
3) beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
4 Klien dapat melaksanakan hubungan sosial :
a Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan
orang lain
b Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan
orang lain melalui tahap :
1) K–P
2) K – P – P lain
3) K – P – P lain – K lain
4) K – Kel/Klp/Masy
c Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan
yang telah dicapai.
d Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama
klien dalam mengisi waktu
e Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
f Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam
kegiatan ruangan
2. Gangguan persepsi sensori
Tujuan dan kriteria hasil :
Persepsi sensori (L.09083)
Verbalisasi mendengar bisikan dari skala 1 meningkat menjadi skala
3 sedang
Verbalisasi melihat bayangan dari skala 1 meningkat menjadi skala 3
sedang
Verbalisasi merasakan sesuatu melalu indra perabaan dari skala 1
meningkat menjadi skala 3 sedang
Verbalisasi merasakan sesuatu melalui indra pengecap dari skala 1
meningkat menjadi skala 3 sedang
Intervensi
1. SP I : mengenal halusinasi.
1) Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan pasien pada saat
terjadi.
2) Perawat meminta pasien untuk menceritakan tentang
halusinasinya, mulai dari pasien yang ada di sebelah kanan
perawat secara berurutan berlawanan jarum jam sampai
semua pasien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di
whiteboard.
3) Beri pujian pada pasien yang melakukan dengan baik.
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan
pasien dari suara yang biasa didengar.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W. (2011). Buku Saku Keperawataan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1 Fase Orientasi
“Selamat pagi”
“Saya X, saya senang dipanggil X. Saya mahasiswa STIKes KUSUMA
HUSADA SURAKRTA yang akan merawat ibu”.
“Siapa nama ibu?Senang dipanggil siapa?”
“Apa keluhan ibu hari ini?Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
keluarga dan teman-teman ibu?Mau dimana?Bagaimana kalau diruang
tamu? Mau Berapa lam? Bagaimana kalo 15 menit?”
2 fase kerja
(jika pasien baru)
“siapa saja yang tinggal serumah? Siapa saja yang paling dekat dengan
ibu?Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan ibu?Apa yang membuat
ibu jarang bercakap-cakap dengannya?”
(jika pasien sudah lama dirawat)
“apa yang ibu rasakan selama ibu dirawat disini? O… ibu merasa
sendirian? Siapa saja yang ibu kenal diruangan ini?”
“apa saja kegiatan yang ibu biasa lakukan dengan teman yang ibu
kenal?”
“apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien lain?”
“menurut ibu apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman? Wah
benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ?(sampai pasien jiwa dapat
menyebutkan beberapa). Nah kalau kerugian tidak mempunyai teman apa
ya bu? Ya, apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)”
“jadi banyak juga ruginya tidak mempunyai teman ya. Kalau begitu
inginka ya bu? Belajar bergaul dengan orang lain? Bagus, bagaimana
kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?”
“begini lo bu, untuk berkenalan dengan orang lain kita suka, asal kita dan
hobi. Contoh : nama saya T, senang berkenalan. Contoh : nama bapak
siapa? Senang dipanggil apa? Asal dari mana?Hobinya apa?”
“Ayo ibu dicoba!Misalnya saya belum kenal dengan ibu, coba
berkenalan dengan saya!”
“ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”
“setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang cuaca,
hobi, keluarga, pekerjaan dan sebagainya”
3 fase terminasi
“bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?”
“Ibu tadi sudah memperaktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.”
“selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama
saya tidak ada, sehingga ibu lebih siap berkenalan dengan orang lain. Ibu
mau praktekkan kepasien lain? Mau jam berapa mencobanya? Mari kita
masukkan pada jadwal hariannya”
“Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak ibu
berkenalan dengan teman saya perawat N. bagaimana ibu mau kan?
Baiklah.Sampai jumpa.”