OLEH:
RIFA RIVIANI
I4B015030
: Penyakit Hipertensi
Penyuluh
Hari/tanggal
Waktu
: 25 menit
Tempat
: Di Rumah Ny.I RW 3
Sasaran
: Ny.N
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Pasien dapat memahami tentang Hipertensi
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Klien mengetahui pengertian Hipertensi
b. Klien mengetahui Kategori Hipertensi
c. Klien mengetahui faktor penyebab dari Hipertensi
d. Klien mengetahui beberapa gejala Hipertensi
e. Klien memahami penatalksanaan Hipertensi
B. Pokok materi
a. Pengertian Hipertensi
b. Kategori Hipertensi
c. faktor penyebab dari Hipertensi
d. Tanda dan gejala dari Hipertensi
e. Penatalaksanaan Hipertensi
C. Media
Booklet, lembar balik
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Setting Tempat
Keterangan
= Penyaji
= Klien
F. Pelaksanaan
N
Kegiatan Penyuluh
Waktu
o
1
Pembukaan
5 menit
a.
b.
c.
d.
2
Kegiatan Peserta
a. Mengucapkan salam
b. Memperatikan
c. Memperhatikan
Memberi salam
Menjelaskan pokok bahasan
Menjelaskan tujuan
Memberi
pertanyaan
d. Menjawab pertanyaan
apersepsi
Kegiatan Inti
15
a. Memberikan penjelasan
menit
a. Memperhatikan
mengenai pengertian
hipertensi, penyebab, tanda
b. Bertanya
gejala, komplikasi,
c. Memperhatikan
peserta
Penutup
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama
peserta.
b. Memberikan evaluasi
5 menit
a. Memperhatikan
b. Memperhatikan
c. Menjawab salam
secara lisan
c. Memberikan salam
penutup.
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
a. Kesiapan SAP
b. Kesiapan media
c. Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Ny.I di Rt RW 3
Desa Dawuhan Wetan
2. Evaluasi proses:
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
Pengertian Hipertensi
Faktor penyebab dari Hipertensi
Tanda dan gejala dari Hipertensi
Penatalaksanaan Hipertensi
Lampiran
HIPERTENSI
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan
tekanan darah yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor resiko
(Wijaya & Putri, 2013). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan
darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Baradero et al., 2008).
2. Macam-macam
Klasifikasi
Tekanan
Tekanan Darah
Sistol
(mmHg)
Normal Hipertensi < 120
120-139
ringan Hipertensi
140-159
sedang Hipertensi 160
berat
(JNC VII dalam NIH, 2003)
3. Faktor penyebab
Tekanan
Diastol
Dan
Atau
Atau
Atau
(mmHg)
< 80
80-89
90-99
100
Darah
Faktor resiko hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu faktor resiko yang
tidak
dapat dikontrol dan faktor resiko yang dapat dikontrol. Beberapa faktor
resiko
yang tidak dapat dikontrol yaitu:
d. Uumur Risiko terkena hipertensi lebih besar dengan bertambahnya
umur seseorang. Tekanan darah meningkat dengan bertambahnya umur
karena adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh darah, dan
hormon. Pembuluh darah arteri kehilangan elastisitasnya atau
kelenturannya
seiring
dengan
bertambahnya
umur
sehingga
Obesitas
Stres
Merokok
Konsumsi garam berlebih
Konsumsi lemak jenuh
Konsumsi minuman beralkohol,
Dan kurang latihan (aktivitas fisik).
atau manifestasi klinis hipertensi timbul setelah bertahun-tahun.
intrakranium
penglihatan kabur
gelisah
kelelahan
nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
serta edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler (Corwin,
2007).
normal
(Wexler
&
Aukerman,2006).
Prinsip Diet Bagi Penderita Hipertensi
a.
b.
c.
d.
Dianjurkan
Beras, kentang, singkong,
Tidak Dianjurkan
Makanan yang diolah dari
penambahangaram dapur,
kering.
Daging, ayam dan ikan, telur Otak, ginjal, lidah, sarden,
maksimal 1 butir sehari, dagingberlemak,
ikan
asin,
susu
semua
kacangkacanganyang dimasak
Sayuran
garam dapur.
dengangaram
atau
natrium berlebih.
Sayuran
yang
bahan
diawetkan
dan acar.
Buah-buahan yang diawetkan
dengangaram
sumber
Lemak
Minuman
Minuman
Buah-buahan
Bumbu-bumbu
air putih.
Semua
dapur
natriumlain,
ringan
dan
seperti
(soda),
kering
bumbu
garam
natrium lain
terasi,
yangmengandung
dapur
seperti,kecap,
kaldu
balok,
DAFTAR PUSTAKA
Aslani, Marilyn. (2003). Teknik Pijat untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.
Asosiasi Dietsien Indonesia. (2006). Penuntun diet. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Baradero, M., Dayrit, M., & Siswadi, Y. (2008). Klien gangguan kardiovaskuler: Seri
asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Barlassina, C., Lanzani, C., Manunta, P., & Bianchi, G. (2002). Genetics of essential
hypertension: from families to genes. Journal of the American Society of
Nephrology, 13, 155-164.
Bell, K., Twiggs, J., & Olin, B. R. (2015). Hypertension: The silent killer, updated
JNC-8 guideline recommendations. Alabama Pharmacy Association.
Corwin, E. J. (2007). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Ikafah. (2016). Perbedaan penurunan tekanan darah lansia dengan obat anti
hipertensi dan terapi rendam air hangat di wilayah kerja puskesmas antara
tamalanrea makassar. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, makasar.
Kharisna, D., Wan N. D., dan Widia Lestari. (2012). Efektifitas konsumsi jus
mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru, Riau. Jurnal Ners
Indonesia, 2 (2).
Kouremenos, N., Zacharopoulou, I. V., Triantafyllidi, H., Zacharopoulos, G. V.,
Mornos, C., Filippatos, G., Lekakis, J., Kremastinos, D., Manolis, A. I., &
Gavras, H. (2014). Genes and genetic variations involved in the development
of hypertension: focusing on a greek patient cohort. Hellenic Journal of
Cardiology, 55, 9-16.
National Institute of Health (NIH). (2003). The seventh report of joint national
committee (jnc vii) on prevention, detection, evaluation and treatment of high
blood pressure. USA: Author
Sari, E. W. (2011). Pengaruh konsumsi belimbing manias dan madu terhadap
tekanan darah sistolik dan diatolik pada lansia penderita hipertensi di dusun
ngrenak kidul 10 godean sleman yogyakarta. (Skripsi). Program studi ilmu
keperawatan Sekolah tinggi ilmu kesehatam Aisyiyah, Yogyakarta.
Setyawati, T. (2015). Pengaruh pemijatan tungkai dan kaki dengan Aromaterapi
lavender terhadap penurunan Tekanan darah pada penderita hipertensi
Primer. Program Studi S1 Fisioterapi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Wexler, R. & Aukerman, G. (2006). Nonpharmacologic strategies for managing
hypertension. American Family Physicians, 73 (11), 1953-1956.
Wijaya, A. S. & Putri, Y. M. (2013). Keperawatan medikal bedah (keperawatan
dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika.