Anda di halaman 1dari 20

HIPERTENSI YANKES IX

Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Hipertensi adalah sesuatu peningkatan
tekanan darah di dalam arteri dan menyebabkan
meningkatnya risiko tekanan stroke, gagal jantung,dan
kerusakan ginjal.
Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan


darah dalam pembuluh darat arteri secara terus- menerus lebih
dari suatu periode. Hipertensi menambah beban kerja jantung
dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan
jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan


pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah,terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkannya (Sudoyo, 2015).

Jadi hipertensi adalah sesuatu peningkatan tekanan dara di


dalam arteri dan menyebabkan meningkatnya risiko tekanan
stroke, gagal jantung,dan kerusakan ginjal.
Penyebab Hipertensi
Menururt Udjianti (2010)
a. Hipertensi primer atau essensial

Genetik Jenis Kelamin dan Usia Diet/ Makanan

b. Hipertensi Sekunder
• Penggunaan pil kontrasepsi
• penyakit ginjal akut
• Stress
• radang ginjal
Penyebab Hipertensi
Menururt Udjianti (2010) penyebab terjadinya hipertensi yaitu:
a. Hipertensi primer atau essensial
Hipertensi ini 90% masih belum diketahui
penyebabnya,beberapa faktor yang berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi essensial seperti berikut ini :
• Genetik = >Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan
hipertensi, berisiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
• Jenis Kelamin dan Usia => Laki-laki berusia 35-50 tahun dan
wanita pasca menopause berisiko tinggi untuk mengalami
hipertensi.
• Diet => Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung
berhubungan dengan berkembangnya hipertensi.
b. Hipertensi Sekunder
Penggunaan pil kontrasepsi, penyakit ginjal akut, stress, radang
ginjal, glomerulonefritis akut, sindroma nefrotik, dan hipertensi
renovaskuler (Ismudiati dkk, 2014).
Penggolongan Hipertensi
• Hipertensi primer
• Hipertensi sekunder

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah


Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal <120 <80


Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi 140-159 90-99

Derajat I
Hipertensi 160 atau >160 100 atau > 100
Dearajat II
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) dalam
Depkes RI (2013),
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan,
yaitu:
• Hipertensi primer merupakan hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya, Hipertensi ini disebabkan oleh banyak faktor seperti
genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis,
sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na
dan Ca intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko,
seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.

• Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebab


spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit
ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan
sindrom Cushing, feokromositoma, koartasio aorta, hipertensi
yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain.(Andria, 2013)

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah Diastolik


Darah Sistolik (mmHg) (mmHg)

Normal <120 <80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi Derajat I 140-159 90-99

Hipertensi Dearajat II 160 atau >160 100 atau > 100

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) dalam Depkes RI (2013),
Tanda Gejala Hipertensi
Menurut Kemenkes RI 2014

Sakit kepala Rasa berat di tengkuk Mudah marah Penglihatan kabur

Mumet (vertigo) Jantung Telinga berdengung Mudah lelah


berdebar-debar (tinnitus)

Mimisan
Tanda Gejala Hipertensi
Menurut Kemenkes RI 2014

Sakit kepala Rasa berat di tengkuk Mudah marah Penglihatan kabur

Mumet (vertigo) Jantung Telinga berdengung Mudah lelah


berdebar-debar (tinnitus)

Mimisan
Komplikasi Hipertensi
komplikasi yang dapat timbul dari Hipertensi, yaitu:

Stroke Gagal Jantung

Gagal Ginjal Kerusakan pada mata


Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat timbul dari Hipertensi, yaitu:
• Kerusakan pada otak akibat pecahnya pembuluh darah otak
(stroke). Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah otak. Akibatnya darah tercecer di bagian
tertentu dari otak, sementara pada bagian lain dari otak tidak teraliri
darah secara mencukupi sehingga sebagian otak rusak.

• Kerusakan pada jantung akibat pembesaran otot jantung kiri sehingga


mengalami gagal jantung. Pembesaran otot jantung kiri karena kerja
keras jantung untuk memompa darah.

• Kerusakan pada ginjal akibat rusaknya pembuluh darah ginjal sehingga


fungsi ginjal menurun sampai dengan gagal ginjal. Rusaknya
pembuluh darah ginjal karena tekanan darah yang tinggi menekan
dinding pembuluh darah.

• Kerusakan pada mata. Kerusakan pada mata karena tekanan darah


yang tinggi menekan pembuluh darah dan syaraf sehingga penglihatan
terganggu. (Iskandar, 2017)
Pencegahan Hipertensi
Menurut WHO
Menjaga berat badan

Menjaga Makanan

Rajin Berolahraga
Kurangi Stres

Stop Konsumsi Alkohol, Kafein, Rokok


• Menjaga Makanan
Konsumsilah makanan rendah lemak dan kaya serat seperti roti, biji
bijian, beras merah, buah dan sayur. Kurangi konsumsi garam dalam
makanan setidaknya 1 sendok teh perhari.
• Menjaga Berat Badan
Obesitas atau kelebihan berat badan di kategorikan penyakit oleh
WHO karena obesitas dapat memicu berbagi penyakit lainnya adalah
satunya darah tinggi. Sehingga penting untuk menjaga berat badan.
• Rutin Olahraga
Olahraga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan badan yang
sehat dan fit, Dengan olahraga dapat mencegah gangguan jantung,
pembuluh darah serta darah tinggi.
• Kurangi Stress
Stress bisa picu penyakit tekanan darah tinggi, stress karena
pekerjaan atau kehidupan dapat memicu tekanan darah naik.
Lakukan lah relaksasi seperti liburan, yoga, ibadah atau meditas yang
dapat menurunkan tingkat stress yang anda alami.
• Stop Konsumsi Alkohol, Kafein, Roko
WHO merekomendasikan untuk tidak mengkonsumsi Alkohol,
Kafein, Roko jika anda ingin mencegah penyakit darah tinggi.
Pencegahan hipertensi berulang

• Kontrol rutin tekanan darah di pusat kesehatan


terdekat
• Meminum obat secara teratur
Pencegahan hipertensi berulang
• Kontrol rutin tekanan darah di pusat kesehatan terdekat
Pemeriksaan tekanan darah secara berkala sangat penting bagi
penderita hipertensi. Setidaknya, harus kontrol ke pelayanan
keehatan terdekat untuk memeriksakan tekanan darah, sekaligus
melakukan konsultasi.
• Meminum obat secara teratur
Kebanyakan penderita hipertensi hanya mengonsumsi obat ketika
tekanan darah sedang meningkat, seharusnya penderita hipertensi
mengonsumsi obat hipertensi secara teratur setiap hari, secara rutin
dan teratur. Bukan hanya saat serangan terjadi.
Penatalaksanaan Hipertensi
Secara umum, penatalaksanaan Hipertensi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu
• Terapi Farmakologi
Terapi yang menggunakan obat-obatan penurun
hipertensi.

• Terapi Non Farmakologi


Secara umum, penatalaksanaan Hipertensi dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu secara farmakologi dan Non farmakologi
• Farmakologi
Terapi farmakologi meruapakan terapi yang digunakan
menggunakan obat-obatan penurun hipertensi. Tujuan
utama pengobatan hipertensi adalah untuk mencapai dan
mempertahankan target TD.

• Non farmakologi
Terapi non farmakologis untuk penderita hipertensi yang
dianjurkan Depkes RI, (2013) adalah modifikasi gaya hidup.
Terapi Non Farmakologi

Modifikasi gaya hidup Depkes RI, (2013)

Aktivitas fisik atau olahraga Diet rendah garam Istirahat cukup 6-8 jam
per hari

Perencanan menu makanan Penggunaan jus Mengendalikan stress


yang baik
Modifikasi gaya hidup tersebut meliputi;
• Aktivitas fisik atau olahraga. Olahraga yang dianjurkan bagi penderita
hipertensi, dberupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan
frekuensi 3-5 x per minggu.
• Mengendalikan stress
• Istirahat cukup 6-8 jam per hari
• Diet rendah garam
Panduan dari kanada (CHEP 2011) menganjurkan asupan Natrium dalam
makanan untuk usia dewasa < 50 tahun: 1500 mg, usia 51-70 tahun: 1300
mg dan usia > 70 tahun: 1200 mg.
• Perencanan menu makanan yang baik
Menu diet menurut The Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)
menganjurkan diet yang mengandung biji-bijian, ikan, daging unggas, dan
kacang – kacangan karena kaya akan kalium, magnesium, kalsium, protein
dan serat, serta menghindari konsumsi daging merah, makanan yang
manis dan yang mengandung gula tambahan, dan minuman yang
mengandung gula.
• Penggunaan jus
Jus yang digunakan untuk obat antihipertensi dapat dimanfaatkan melalui
TOGA. Toga adalah singkatan daritanaman obat keluarga. TOGA yang
dapat digunakan keluarga untuk mengatasi Hipertensi yaitu:
Mentimun, Belimbing Wuluh, Seledri, Alpukat, Labu Siam, Pisang Ambon,
Mengkudu (Wijayakusuma, 2013)
HIPERTENSI YANKES IX
Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai