Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN DIABETES MILITUS PADA WARGA

KELURAHAN KECAMATAN

SULAWESI TENGGARA

Disusun Oleh Kelompok II :

Muhamad Ilham Ismail : 4201020010 Ruwiyani : 164201021052


Isya Mayuni Sompi : 4201020007 Haslina Ruslan : 164201021029
Ebin Febrian : 4201021001 Israwaty : 164201021026
Maduri Ayu : 4201021013 Rosniati Alihusni : 164201021034
Hasnawati : 4201021012 Indrayani : 164201021003
Ertianti Mukdir : La ode isran rajib : 164201022006
164201021022 Amirudin : 164201021013
Kurniawati Ningsi : Maryam Pratiwi
164201021033 Gusarmin sofyan
La Firman :
164201021020
Yulianti : 164201022010

PROGRAM STUDI S-I ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES IST BUTON


2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : (DM) Diabetes Militus

Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan dan Perawatan Diabetes Mellitus

Sasaran : Warga RT 005 RW Kelurahan, Kecamatan , Kota Baubau

Hari / Tanggal :

Waktu : 45 Menit

Tempat :

Penyuluh : Kelompok II

Penanggung Jawab : Musmuliadi, ST.Kep., M.Tr.Kep

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan warga
dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit Diabetes
Melitus.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang Diabetes Militus pada warga
diharapkan warga mampu :
1. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dengan benar
2. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes mellitus
3. Meyebutkan penyebab diabetes mellitus
4. Meyebutkan komplikasi dari diabetes mellitus
5. Menjelaskan kenapa pentingnya pengobatan bagi penderita diabetes
mellitus
6. Meyebutkan cara penanganan luka pada Diabetes Mellitus
III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diabetes mellitus
2. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
3. Penyebab Diabetes Mellitus
4. Komplikasi dari Diabetes Mellitus
5. Pentingnya pengobatan bagi penderita Diabetes Mellitus
6. Cara penanganan luka pada Diabetes Mellitus
IV. Metode
A. Ceramah
B. Pemeriksaan Pemeriksaan Gula Darah
C. Konseling
V. Media
A. Leaflet
B. Powerpoint Materi ( PPT )
C. Spanduk
VI. Struktur Organisasi
A. Pembimbing : Musmuliadi, ST.Kep., M.Tr.Kep
B. Moderator :
C. Penyaji :
D. Observer :
E. Vasilitator :
F. Dokumentasi :
VII. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode Media Waktu


Audiece
Pembuka :
1. Salam pembukaan Menjawab salam Ceramah - 5 menit
2. Apersepsi Menyimak
3. Tujuan Mendengarkan
4. Kontrak waktu
Isi : Menyimak Ceramah
1. Apa itu penyakit Menyimak Ceramah Leaflet 10 menit
diabetes mellitus & Ppt
2. Tanda dan gejala
diabetes mellitus Menyimak Cerahma
h
3. Penyebab diabetes
mellitus Menyimak
Ceramah
4. Komplikasi diabetes
mellitus Menyimak
Ceramah
5. Pentingnya
pengobatan bagi Menyimak
penderita diabetes Ceramah
mellitus

6. Cara perawatan luka


Menyimak
pada diabetes mellitus
Ceramah

Evaluasi Warga dapat Diskusi 20 menit


menjawab semua
Memberikan kesempatan pertanyaan.
bertanya dan memberikan
pertanyaan tentang materi
yang telah dijelaskan
Penutup : Warga membalas Ceramah 10 menit
salam dan terima
1. Evaluasi kasih.
2. Menyimpulkan
3. Salam Penutup

VIII. Seting Tempat

Moderator Penyaji Pembimbing


Keterangan :

: Fasilitator

: Observasi

: Pesetrta

IX. Evaluasi
A. Prosedur : Tanya jawab
B. Waktu : 10 menit
C. Bentuk soal : Lisan
D. Jumlah Soal : 3 butir
Butir Soal :
a. Apakah Bapak/I dapat menjelaskan kembali tentang pengertian
diabetes militus
b. Apakah Bapak/I dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala diabetes
militus
MATERI DIABETES MILITUS

A. Pengertian DM
Pengertian diabetes mellitus secara umum adalah suatu keadaan dimana
tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh
tidak bisa memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga
terjadi kelonjakan kadar gula dalam darah melebihi normal. Diabetes mellitus
bisa juga terjadi karena hormon inulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat
bekerja dengan baik (Fitriana & Rahmawati, 2016).
B. Tanda dan gejala diabetes mellitus
Menurut Yunus (2015) tanda dan gejala diabetes mellitus yaitu :
1. Sering kencing (polyuria)
2. Rasa haus berlebihan (polidipsi)
3. Rasa lapar berlebihan (polifagia)
4. Pandangan kabur
5. Mudah Lelah
6. Kadar gula darah tinggi
7. Luka lambat sembuh
8. Berat badan turun drastic
C. Penyebab diabetes mellitus
Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes mellitus yaitu :
1. Pola makan yang berlebih
2. Obesitas
3. Faktor genetic
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
5. Penyakit dan infeksi pada prankeas
6. Jenis kelamin
7. Usia
D. Komplikasi
1. Komplikasi akut merupakan salah satu penyakit kombinasi antara
diabetes dengan penyakit lainnya. Beberapa tergolong kedalam
komplikasi akut yaitu : infeksi, hipoglikemia, hiperglikemia hyperosmolar
non ketosis (HHNK), dan diabetik ketoasidosis.
2. Komplikasi Kronik adalah komplikasi menahun yang biasanya muncul
setelah seseorang penderita diabetes mellitus selama 10-15 tahun.
Komplikasi ini menyerang beberapa organ tubuh anatara lain :
a. Mata : dapat menyebabkan mata menjadi rabun
b. Kulit : disebut juga diabetes dermapathy, ditandai dengan adanya
bercak merah kecoklatan pada kulit
c. Tulang : resiko terjadinya fraktur atau patah tulang
d. Kaki : dapat menyebabkan diamputasi kakinya karena telah
mencapai stadium yang sangat parah.
e. Jantung : mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung
f. Ginjal : Insulin tidak diproduksi, maka glukosa tidak akan diubah
menjadi glikogen sebagai energy. Gula dalam darah yang terlalu
banyak tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang
terus menerus dapat membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat
nanti.
E. Pentingnya pengobatan bagi penderita diabetes mellitus
Penanganan penderita diabetes tidak bisa disamakan antara satu penderita
dengan penderita lainnya. Penanganan harus dilakukan bergantung pada
kondisi penderita, gaya hidup sehari-hari, dan lainnya. “Oleh karena itu,
pengobatan diabetes sangat bersifat individual. Penting sekali seorang
penderita diabetes untuk selalu berdiskusi dengan dokternya supaya dapat
mengevaluasi pilihan pengobatan yang cocok untuk masing-masing individu,
agar tercapainya pengendalian gula darah yang baik,” ujar Prof. Dr. dr. Ketut
Suastika, SpPD-KEMD, selaku Ketua Umum PB PERKENI.
Dengan kata lain, penanganan diabetes tak hanya bergantung pada
pengobatan dari dokter itu sendiri. Perlu ada partisipasi aktif dari pasien.
Dalam hal ini, lingkungan turut menjadi penentu. Misalnya, dukungan
keluarga yang sangat berarti. Lalu, bagaimana juga aktivitas fisiknya selama
ini, apakah penderita diabetes olahraga atau tidak selama menjalani
pengobatan. “Peran lingkungan turut diperlukan sebagai upaya memberikan
pengaruh positif terhadap pasien. Pasalnya, keberhasilan pengelolaan diabetes
mandiri membutuhkan partisipasi aktif pasien, keluarga, tim kesehatan,
masyarakat, dan pemerintah,” kata Dr. dr. Em Yunir, Sp.PDKEMD, selaku
Sekretaris Jenderal PB Perkeni. “Selain itu, untuk mencapai keberhasilan
perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif serta
pengembangan keterampilan dan motivasi," sambungnya.
Sanofi Indonesia diketahui telah bekerja selama hampir satu abad untuk
mengembangkan solusi terapeutik untuk penderita diabetes dan bekerja
bersama berbagai mitra perawatan kesehatan untuk memberikan serangkaian
obat-obatan melalui pendekatan personal untuk fokus pada kebutuhan
individu. Tujuan utamanya adalah membantu orang yang hidup dengan
diabetes untuk mencegah dan mengelola diabetes agar dapat menjalani hidup
dengan lebih bermakna. Jadi jelas, penanganan diabetes tidak bisa bergantung
pada tenaga medis semata. Penderita diabetes juga perlu aktif dalam
pengobatan, serta dukungan orang terdekat juga masih indikator baiknya
sebuah penanganan diabetes.
F. Perawatan luka pada diabetes mellitus
1. Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka,
perdarahan
2. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu makan dengan air bersih dan
sabun mandi
3. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu
dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam
4. Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kuku agar tidak
terjadi luka, juga didalam rumah yang tidak sempit
5. Gunakan sepatu atau sendal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan
nyaman untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup dengan
jari-jari
6. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam
seperti jarum dan duri
7. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jarijari kaki
agar sirkulasi darah tetap baik
8. Bila ada luka kecil, obati dan tutup dengan pembalut bersih
9. Edukasi perawatan kaki pada pasien dan keluarga yang meliputi
kebersihan kaki, perawatan kuku, pemilihan alas kaki, pencegahan dan
pengelolaan cedera awal pada kaki.
DAFTAR PUSTAKA

1. Fitriana, R., & Rachmawati, S. 2016. Cara ampuh tumpas diabetes.


Yogyakarta :
2. Medika Yunus, B. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama
Penyembuhan Luka Pada Pasien Ulkus Etn Centre Makassar Bahri Yunus.
3. Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus
Terpadu.Jakarta.Mitra Wacana Media

Anda mungkin juga menyukai