(RKJM)
SMK BPM PARUNGPANJANG
JL. BINA PUTRA MANDIRI KEC PARUNGPANJANG KAB. BOGOR
Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SMK BPM Parungpanjang, Kabupaten
Bogor untuk jangka menengah atau RKJM.
Penyusunan RKJM ini merupakan keharusan sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 53 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap
satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi
masa 4 (empat) tahun”. Kemudian diperkuat oleh Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 yang mengamanatkan bahwa “Sekolah/madrasah membuat: (1) rencana jangka
menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat
tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen
yang mendukung peningkatan mutu lulusan, (2) rencana kerja tahunan yang
dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah (RKA-SM)
dilaksankan berdasarkan rencana kerja jangka menengah”
Disadari bahwa RKJM SMK BPM Parungpanjang ini masih belum sempurna,
untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang berkompeten dan berkepentingan
terhadap kemajuan pendidikan, khususnya di SMK BPM untuk perbaikan penyusunan
RKS di masa yang akan datang.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan RKJM ini.
Akhirnya kami berharap semoga RKS jangka menengah ini dapat menjadi
pedoman penyelenggaraan pendidikan di SMK BPM Parungpanjang untuk Tahun
Pelajaran 2020/2021 dan juga untuk kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan, sehingga
Visi dan Misi SMK BPM Parungpanjang dapat dicapai/diwujudkan dengan baik.
Amin.
A. Latar Belakan
Standar Isi;
Standar Proses;
Standar Kompetensi Lulusan;
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Standar Sarana dan Prasarana;
Standar Pengelolaan;
Standar Pembiayaan;
Standar Penilaian Pendidikan.
Atas dasar standar pendidikan nasional tersebut maka pemerintah (Depdiknas)
menetapkan arah kebijakan pendidikan nasional dan berbagai isu-isu starategis yang
berkembang dalam implementasi pembangunan pendidikan nasional, yang dituangkan
dalam Road Map Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan ditetapkan
program-program pembangunan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
secara bertahap dan berkesinambungan, dengan prioritas pembinaan dan
pengembangan diarahkan pada : (i) Perluasan dan Pemerataan Akses SMK dengan
membangun sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, rehab bangunan, dan
meningkatkan daya tampung yang sudah ada melalui pendekatan pengelolaan yang
lebih efektif dan efisien; (ii) Meningkatkan Mutu, Relevansi, dan daya saing SMK
dengan mengembangkan sejumlah SMK SBI, SMK SSN, revitalisasi peralatan, dan
pengadaan sarana prasarana pembelajaran lainnya; dan (iii) Meningkatkan Manajemen
SMK dengan menerapkan Prinsip Good Governance yang mengacu ISO 9001:2000.
Secara umum, Rencana Kegiatan Jangka Menenengah Sekolah ini disusun dan
sebagai usulan proposal dengan tujuan sebagai pedoman dan acuan bagi seluruh
komponen pengelola sekolah dalam melaksanakan kegiatan dan terarah sehingga
tujuan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah dapat tercapai dalam memenuhi 8
aspek standar pendidikan. Untuk memenuhi 8 aspek standar pendidikan diperlukan
tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh komponen pengelola sekolah
yaitu; meningkatkan ranking sekolah, meningkatkan prestasi akademik dan non
akademik, mengembangkan kurikulum, bahan ajar, inovasi pembelajaran,
pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan kompetensi guru, pengembangan
model-model penilaian, penggalangan partisifasi masyarakat, dan menciptakan
usaha-usaha di sekolah.
Tujuan khusus dari penyusunan Rencana Kerja Tahunan ini adalah untuk:
a. Menjamin agar penyelenggaraan sekolah dapat dilksanakan secara bertahap
untuk mencapai standar nasional pendidikan
b. Menjamin terciptanya integrasi dan sinkronisasi dan sinergi, baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas pendidikan Kabupaten dan Provinsi, serta antar
waktu
c. Menjamin keterkaitan antar waktu antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pelaporan, dan pengawasan
d. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat secara bertahap
guna mendukung penyelenggaraan sekolah
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan
C. Landasan Hukum
BAB II
KONDISI UMUM
A. KONDISI MASA LALU
Tabel di bawah ini menggambarkan kondisi setahun yang lalu, bukan pada empat
tahun yang lalu. Karena sebelumnya SMK BPM Parungpanjang tidak belum memiliki
RKJM.
B. Kondisi Sekarang
Pendidikan saat ini, secara umum belum semuanya terwujud dalam upaya
peningkatan mutu, di segala bidang, karena terhambat pada akses pemerataan
pendidikan yang disebabkan oleh pemerataan pembangunan wilyah, pemerataan
bidang ekonomi (besarnya tingkat kemiskinan), dan kemiskinan budaya. Adanya
kesenjangan kota dan desa juga merupakan masalah tersendiri dalam dunia pindidikan,
karena berimplikasi pada ketersedian SDM handal di wilayah pedesaan. Untuk itu
perkembangan pola kompetitif yang menjadi isu dewasa ini sama sekali telah berubah
paradigmanya, sehingga persaingan antar lulusan sekolah dalam memasuki dunia kerja
atau dunia industri menjadi tidak adil. Akan tetapi hal itu tidak mungkin untuk dielakan
dan diingkari, sehingga diperlukan suatu kesadaran sublimatif, terutama oleh para
penyelenggara sekolah sebagai pendidik yang memang tugasnya muliannya adalah
membebaskan kaum tertindas oleh keterbelakangan secara deterministik dan massif.
Karena itu, sekolah mengharuskan mampu mengeksplorasi pendekatan, metode,
strategi, dan teknik pembelajaran yang disertai sumber-sumber dan media belajar yang
terintegrasi, terstruktur, dan dinamis.
1. Visi Sekolah
Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan
dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus
diharapkan oleh Sekolah. Visi Sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidikan
Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, Tujuan
sasaran untuk pengembangan sekolah di masa depan yang diidealisasikan dan terus
terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.
Adapun visi SMK BPM Parungpanjang adalah Mengantarkan lulusan
yang berkualitas, memiliki daya nalar tinggi, produktif, kreatif, produktif dan
inovatif, yang mampu beradaptasi dengan segala perkembangan keilmuan di era
revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang didasarkan kepada nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Misi Sekolah
Mengantarkan peserta didik:
1. Menuju kemandirian pribadi yang mampu mengenal dirinya secara utuh;
2. Memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan;
3. Memiliki aktifitas yang kreatif, aktif, produktif dan inovatif dalam mencari,
memperoleh, mengolah dan menerapkan ilmu pengetahuan secara bijak;
4. Memiliki rasa tanggungjawab, baik untuk pribadinya, keluarga, masyarakat,
terlebih lagi kepada penciptanya.
5. Melaksanakan pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan secara efektif sehingga
peserta didik dapat berkembang secara optimal
6. Menumbuhkan semangat inovatif dan kompetitif secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
7. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal
8. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang
dianutnya sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
9. Menerapkan manajemen basis sekolah secara optimal dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dan penentu kebijkan sekolah.
3. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Umum
Menyelenggarakan sekolah kejuruan (SMK BPM Parungpanjang) yang
berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan ber-Wawasan
Wiyata Mandala, yaitu sebagai sikap menghargai dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan
yang meliputi (1) Sekolah merupakan lingkungan pendidikan; (2) Kepala
sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah; (3) Antara guru dan
orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk
mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi); (4) Warga sekolah di
dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra
guru; dan (5) Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan
mendukung antar warga.
b. Tujuan khusus
1) Menyelenggarakan sekolah SMK yang berkualitas seusai dengan
Standar Nasional Pendikan di Parungpanjang
2) Menyelenggarakan sekolah kejuruan yang sejalan dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja
3) Menyediakan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat
Parungpanjang dan sekitarnya
4. Sasaran Sekolah
a. Umum
Penyelenggraan sekolah SMK BPM Parungpanjang diharapkan mampu
mencapai sasaran, yang meliptu:
1) Kelembagaan yang terakreditasi dan standarisasi semua program sesuai dengan
SNP
2) Mandiri serta dipercaya dan berkualitas serta unggul
3) Memiliki kekuatan SDM/Pengelola yang handal
4) Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang dapat menghasilkan lulusan
terampil dan berkemampuan atau berkualitas dan berdayasaing.
5) Memiliki sumber-sumber biaya yang dapat menunjang kegiatan
b. Khusus
1) Tersedianya sekolah yang berkualitas, terjangkau, dan dapat menampung
lulusan SMP/MTs di wilayah Parungpanjang
2) Terserapnya angkatan wajib belajar 12 tahun di wilayah Parungpanjang dan
sekitarnya
3) Terselenggaranya sekolah kejuruan dengan kompetensi keahlian yang sesuai
dengan kebutuan DU/DI
B. Tantangan Nyata
1. Sekolah belum sepenuhnya memiliki standar kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
2. Perangkat pembelajaran belum lengkap yang meliputi kalender pendidikan,
program tahunan, program semester, silabus, dan lain lain, untuk semua tingkat
kelas
3. Metode pembelajaran belum mencerminkan pelaksanaan dengan interaktif,
inspiratif, efektif, dan menyenangkan dan dirasakan oleh warga Belajar
4. Strategi penilaian belum sepenuhnya dikembangkan
Sekolah belum sepenuhnya memiliki standar pengembangan bahan dan sumber
pembelajaran
Sekolah belum memiliki model pembelajaran bagi siswa berprestasi dan siswa
yang menghadapi kesulitan belajar
5. Sekolah belum dapat meningkatkan profesionalisme kinerja sebagai tenaga
edukatif
6. Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional belum memenuhi standar kelulusan
Sekolah belum sepenuhnya mampu meningkatkan kedisiplinan siswa.
7. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengembangkan prestasi non akademik
siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
8. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengembangkan kompetensi kepala
sekolah, guru dan karyawan sekolah, sesuai dengan tugas dan keahliannya
9. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengembangkan system monitoring dan
evaluasi kinerja
10. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengoptimalkan penggalangan dana dari
masyarakat dan orangtua/ wali siswa,
11. Sekolah belum mampu memberdayakan fasilitas dan potensi sekolah secara
optimal
12. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengadakan dan memelihara ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, sarana UKS, dapur dan lapangan olah raga .
13. Sekolah belum sepenuhnya mengadakan dan menginventarisir sarana
pendidikan
14. Sekolah belum mampu memenuhi/melengkapi kebutuhan media pembelajaran
15. Sekolah sepenuhnya mampu menciptakan/mengembangkan kondisi
lingkungan sekolah yang aman nyaman dan menyenangkan
16. Sekolah belum memiliki pengembangan administrasi sekolah dengan baik
17. Sekolah baru mencapai SPM (Standar Pelayanan Minimal)
5. Ketenagaan
a. 70% guru S1 dan mempunyai kelayakan mengajar
b. 70% guru mengajar sesuai bidangnya, yang tidak sesuai mengikuti pelatihan
agar memiliki kemampuan sesuai bidang studi yang diajarkan
c. Tenaga penunjang belum memadai
d. Sekolah memberikan penghargaan kinerja karyawan dengan memberikan
kesempatan dan kepercayaan untuk berkembang namun belum optimal
e. Manajemen ketenagaan dilakukan dengan peranserta guru, kepala sekolah,
komite dan Dindik
f. Sekolah memberikan kesempatan mengembangkan karir bagi tenaga non
guru
g. Kemampuan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas diperlukan
model dan sistem pembinaan
6. Pembiayaan dan Pendanaan
a. Pembiayaan diperoleh dari pemerintah, partisipasi masyarakat (khusunya
orang tua siswa), perusahaan yang dikelola oleh BPM, dan kerjasama
dengan lembaga/perusahaan swasta dalam kegiatan insidental
b. Alokasi dana untuk peningakatan mutu masih kurang
c. Sekolah belum optimal dalam pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi
dan keluarga miskin
d. RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dalam dua tahun
terakhir terealisasi dengan baik
e. Alokasi RKAS sudah direalisasi mencapai 90%
f. Manajemen pengelolaan keuangan baik dan terbuka
g. Sekolah melaksanakan program dan SPJ dengan baik
7. Peserta Didik
a. Sekolah menampung lulusan SMP dan MTs di sekitar sekolah dan daerah
lainnya
b. Sekolah memberikan bantuan berupa subsidi silang dan pembebasan biaya
sekolah
c. Sekolah melakukan pembimbingan bagi siswa yang bermasalah dalam
belajar
d. Sekolah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
bakat dan minatnya melalui pengembangan diri
e. Manajemen peserta didik dilaksanakan disekolah dengan baik
f. Proses PSB dilaksanakan dengan baik
g. Penerimaan siswa sesuai rombel yang ada
h. Prosentase kehadiran siswa sekitar 90%
i. Angka drop out 1%
j. Siswa mengulang 0%
k. 90% lulusan telah bekerja
l. Siswa SMK BPM Parungpanjang baru berprestasi di tingkat kecamatan
dan kabupaten.
m. Program pengembangan minat, bakat, dan kreativitas belum optimal
n. Belum maksimalnya pelaksnaan program kewirausahaan siswa yang
dikelola oleh LPK Printis
o. Sekolah sudah membuat program layanan bimbingan konseling
p. Rata-rata nilai siswa sesuai standar KKM yang telah ditentukan
q. Rata-rata nilai UN dan ujian sekolah di atas rata-rata standar minimal
kelulusan
r. Prosentase kelulusan 100%
D. Analisis SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai. Analisis SWOT ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan untuk merumuskan
suatu perencanaan.
Analisis SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa dalam kategori hukum keilmuan yang
mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi
oleh organisasi. Analisis SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman, dan
membangun peluang.
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar, yaitu: Strength, adalah situasi
atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini. Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di
masa depan. Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan
sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan
faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT
PELUANG TANTANGAN
1. Memberdayakan SDM
2. Mengembangkan Unit Produksi
3. Memanfaatkan tkelembagaan usaha ke arah industri kreatif
4. Mengupayakan dukungan dari pemerintah dan masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan
5. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas gedung dan fasilitas lainnya
6. Meningkatkan kompetensi SDM
7. Meningkatkan pelayanan prima pada siswa, baik akadimis maupun non
akademis
8. Meningkatkan kualitas pendidik (input, proses, dan output
9. Melatih guru dalam implementasi pembelajaran dengan pendekatan
kompetensi
10. Meningkatkan kualitas SDM
11. Outsoursing untuk memenuhi kebutuhan SDM
12. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas
13. Meningkatkan wawasan bidang teknologi dan informasi
14. Meningkatkan hubungan kerjasama
15. Mengalokasikan dana berdasarkan skala prioritas
1. Standar Isi
2. Standar Kompetensi Kelulusan
3. Standar Proses
4. Standar Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
1. Aspek struktural
Penyelenggaraan pendidikan sekolah harus terstruktur dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan nasional,
pemerintah provinsi melalui dinas pendidikan propinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota melaui dinas pendidikan kabupaten/kota. Untuk itu pengelola
sekolah harus tanggap dan pro-aktif untuk memahami barbagai kebijakan guna
tindak lanjut atau implentasi ke dalam program aksi
4. Organisasi sekolah
Adanya struktur organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
Adanya uraian tugas dan mekanisme kerja yang jelas
5. Manajemen sekolah
Sekolah dapat mewujudkan sistem manajemen mutu setara iso 9001:2000
Sekolah dapat membangun iklim kerja yang kondusif
6. Administrasi sekolah
Administrasi sekolah, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan
sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal
Administrasi sekolah bersifat praktis dan fleksibel, dapat dilaksanakan sesuai
dengan kondisi dan situasi nyata di sekolah. Adminitrsi sekolah antara lain
meliputi:
Administrasi kesiswaan
Administrasi sarana dan prasaana
Admintrasi personal
Admintrasi keuangan
Admintrasi kurikulum
Admintrasi kehumasan (hubungan indutri)
8. Tenaga kependidikan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kependidikan secara relevan
Semua tenaga kependidikan memahami tugas dan fungsinya dengan baik
Semua tenga kependidikan dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik
Peningkatan motivasi, etos kerja dan disiplin pegawai
9. Guru
Terpenuhinya kebutuhan guru linier
Semua guru memahami tugas dan fungsinya dengan baik
Semua guru dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik
Peningkatan motivasi, etos kerja dan disiplin pegawai
10. Siswa
Semua siswa dapat mengikuti peroses belajar mengajar di sekolah dengan baik
Setiap siswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya
Semua siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya
Semua siswa dapat lulus dengan skl
11. Sarana dan prasarana
Tersedinya sarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar
Sarana yang tersedia dapat didayagunaan secara optimal
5. Ketenagaan
5.1. 80 % guru S1
5.2. 5 % guru S2
5.3. 2 % guru S3
5.4. 80% Guru mengajar sesuai bidang studi dan kelayakaannya
5.5. Pelatihan Kurikulum (KTSP), PBM, Metode Mengajar dan Pengembangan
5.6. Sistem Penilaian selalu meningkat
5.7. Tenaga pendukung ada di atas batas minimal
5.8. Selalu dilakukan pembinaan guru
5.9. Selalu ada pemberian penghargaan.
5.10. Dilaksanakannya pemgembangan karir bagi non guru
5.11. Di atas 50 % Guru mampu menulis karya ilmiah
7. Peserta Didik
7.1. Sekolah dapat menampung lulusan SMP / MTs proses dan prosedur
penjaringan berdasarkan kemampuan, bakat, dan minat
7.2. Sekolah tetap membantu siswa yang kurang mampu
7.3. Adanya pembimbingan kepada siswa yang bermasalah (bidang diklat)
7.4. Adanya pengembangan diri bagi siswa untuk mengembangkan bakat,
minat, dan kemampuan
7.5. Adanya manajemen pengelolaan peserta didik dengan baik
7.6. Penerimaan siswa tetap sesuai rombel
7.7. Prosentase kehadiran siswa di atas 95%
7.8. Angka drop out 0%
7.9. Angka mengulang 0%
7.10. 95% siswa terserap lapangan pekerjaan yang sesuai keahliannya
7.11. 20% siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dalam
tahunkelulusan dan 60% untuk tahun-tahun berikutnya
7.12. Peningkatan prestasi dan sampai ke tingkat propinsi
7.13. Program pengembangan siswa berjalan secara optimal
7.14. Siswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya secara optimal dalam
kegiatan ekstrakurikuler
7.15. Optimalisasi pelayanan BK
7.16. Adanya peningkatkan nilai KKM
7.17. Nilai UN dan US meningkat minimal di atas rata-rata standar kelulusan
Prosentase kelulusan 100%
8. Peranserta Masyarakat
8.1.Adanya keterlibatan secara optimal dari orang tua dalam penyusunan
program sekolah
8.2.Komite sekolah lebih memahami perannya
8.3.Komposisi komite ideal
8.4.Adanya penjadwalan pertemuan dengan komite
8.5.Fungsi dan peran sebagi pemberi pertimbangan berjalan
8.6.Komite sekolah optimal dalam melakukan pengontrolan
8.7.Komite sekolah optimal dalam melakukan penghubung
8.8.Komite sekolah optimal dalam melakukan fasilitator
8.9.Dukungan masyarakat selalu meningkat
8.10. Adanya peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah
8.11. Hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan baik
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program adalah ukuran yang digunakan untuk menilai
apakah program yang dirumuskan berhasil atau tidak. Apabila indikator keberhasilan
telah dapat dicapai, maka program dapat dikatakan berhasil; sebaliknya apabila
indikator keberhasilan belum dapat dicapai, maka program dapat dikatakan belum
berhasil. Indikator harus ditentukan agar program yang ditetapkan dapat diukur
keberhasilannya. Indikator keberhasilan setiap program bisa berkaitan dengan proses
dan dapat juga berkaitan langsung dengan hasil akhir. Indikator keberhasilan dapat
bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara
spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Berikut ini kami uraikan indikator keberhasilan program sekolah per-kategori:
1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Adanya kalender pendidikan
b. Adanya program kerja tahunan
c. Adanya evaluasi pelaksanan program
d. Seluruh guru memahami KTSP
e. Tersedianya dokumen KTSP secara lengkap
f. Guru mampu membuat dokumen KTSP, terutama silabus dan RPP
g. Tersedianya literatur tambahan
h. Tersedianya buku-buku yang relevan
Adanya guru yang berprestasi
i. Guru mampu melaksanakan PTK
j. 50% guru dapat membuat karya tulis artikel popular dan ilmiah
k. Jam mengajar guru maksimal 24 jam
l. Anya penyelenggaraan perpustakaan yang dapat menarik minat baca
warga sekolah
m. Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan meningkat
n. Guru memahami kecakapan hidup
2. Administrasi dan Manajemen Sekolah
a. Semua guru memiliki administrasi yang baik
Adminitrasi ketatausahaan berjalan baik
Sistem kearsipan dapat dipahami oleh guru dan TU
b. Adanya sistem informasi sekolah
5. Ketenagaan
a. Kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya meningkat
b. Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendukung
c. Guru mampu menguasai dan mengoprasikan media dan sumber belajar
d. Guru mengikuti pelatihan terkait dan relevan yang diselenggerakan oleh
pemerintah dan lembaga profesi
e. Kesejahteraan tenaga kependidikan meningkat
7. Peserta Didik
a. Terjaringnya siswa baru yang berkualitas
b. Prestasi siswa dan sekolah meningkat
c. Banyak siswa baru yang memiliki prestasi
d. Berjalannya pembinaan UKS
e. Adanya program OSIS dan berjalanan program tersebut
f. Minat dan bakat siswa tersalurkan melalui kegiatan UKS
g. Siswa dan orang tua merasa puas dengan pembimbingan sekolah
h. Siswa dapat melaksanakan kegiatan kewirausahaan melalui LPK Printis
i. Terlaksananya kegiatan outbond
8. Peranserta Masyarakat
a. Terbuatnya program kehumasan
b. Terjalinnya hubungan yang harmonis antara sekolah dengan orang tua/wali
siswa
c. Adanya panduan praktek kerja industri
d. Terjalinnya hubungan sinergis komite dan sekolah
e. Adanya pertemuan rutin dengan komite
f. Lembaga masyarakat terlibat kerjasama dengan sekolah
g. Terbangunnya hubungan kerjasama dengan berbagai lembaga yang
dirumuskan ke dalam MOU dengan pihak terkait kerjasama
I. Jadwal Kegiatan
Jadwal adalah alokasi waktu suatu program dan kegiatan tertentu yang akan
dilaksanakan. Tujuan penyusunan jadwal program dan kegiatan ini adalah untuk
mempermudah pelaksana dalam menentukan urutan kegiatan dan mengatur
penggunaan sumberdaya dan dana yang dimiliki sekolah/madrasah. Dengan demikian
alur kegiatan dan keuangan sekolah/madrasah dapat dikontrol dengan lebih efektif.
Berikut ini kami tampilkan kegiatan sekolah:
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran