Anda di halaman 1dari 45

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH

(RKJM)
SMK BPM PARUNGPANJANG
JL. BINA PUTRA MANDIRI KEC PARUNGPANJANG KAB. BOGOR

YAYASAN BINA PUTRA MANDIRI


PARUNGPANJANG KAB. BOGOR
PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Rencana Kerja Sekolah (RKS) SMK BPM Parungpanjang, Kabupaten
Bogor untuk jangka menengah atau RKJM.
Penyusunan RKJM ini merupakan keharusan sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 53 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap
satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi
masa 4 (empat) tahun”. Kemudian diperkuat oleh Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 yang mengamanatkan bahwa “Sekolah/madrasah membuat: (1) rencana jangka
menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat
tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen
yang mendukung peningkatan mutu lulusan, (2) rencana kerja tahunan yang
dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah (RKA-SM)
dilaksankan berdasarkan rencana kerja jangka menengah”
Disadari bahwa RKJM SMK BPM Parungpanjang ini masih belum sempurna,
untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang berkompeten dan berkepentingan
terhadap kemajuan pendidikan, khususnya di SMK BPM untuk perbaikan penyusunan
RKS di masa yang akan datang.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan RKJM ini.
Akhirnya kami berharap semoga RKS jangka menengah ini dapat menjadi
pedoman penyelenggaraan pendidikan di SMK BPM Parungpanjang untuk Tahun
Pelajaran 2020/2021 dan juga untuk kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan, sehingga
Visi dan Misi SMK BPM Parungpanjang dapat dicapai/diwujudkan dengan baik.
Amin.

Bogor, Januari 2020


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................ i


Halaman Pengesahan ................................................................................................ ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................. iv

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Sekol.................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat RKS ................................................................................. 1
C. Landasan Hukum ................................................................................................ 2

BAB II : VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH ................................... 3


A. Visi Sekolah ...................................................................................................... 3
B. Misi Sekolah ...................................................................................................... 3
C. Tujuan Sekolah .................................................................................................. 3

BAB III : PROFIL SEKOLAH .................................................................. 5

BAB IV : HARAPAN ................................................................................... 8

BAB V : PROGRAM KERJA SEKOLAH .............................................. 11


A. Sasaran ............................................................................................................... 11
B. Program .............................................................................................................. 12
C. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 13
D. Kegiatan ............................................................................................................. 15
E. Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 17
F. Penanggung Jawab ............................................................................................ 19

BAB VI : RENCANA ANGGARAN SEKOLAH ....................................... 28

BAB VII : PENUTUP .................................................................................. 59


Kesimpulan .............................................................................................................. 59
Saran ......................................................................................................................... 59
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakan

1. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya SMK BPM Parungpanjang

SMK BPM Parungpanjang, Kab. Bogor didirikan pada tahun 2007,


berlokasi di Jl. Bina Putra Mandiri (Belakang SMP Negeri 1) Parungpanjang, Kec.
Parungpanjang, Kab. Bogor. Sekolah ini didirikan dalam upaya menyediakan
pendidikan masyarakat Parungpanjang dan sekitarnya dalam Bidang Teknologi
dan Informasi.
Tahun demi tahun SMK BPM Parungpanjang selalu mengalami
perkembangan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dan telah terakreditasi
dengan nilai A
Penyusunan perencanaan/program sekolah untuk jangka waktu yang akan
datang merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, untuk hal
tersebut, SMK BPM menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) untuk jangka
menengah, atau kemudian disebut RKJM dengan harapan kegiatan-kegiatan rutin
sekolah dan kegiatan-kegiatan pengembangan sekolah dapat lebih terprogram dan
jelas arah tujuannya .

2. Latar Belakang Pentingnya Rencana Kerja Sekolah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan dan kebutuhan zaman.
Standar pengelolaan pendidikan pada sekolah yang ditetapkan oleh
emerintah, salah satu bagiannya adalah perencanaan. Dalam perencanaan ini
meliputi Visi dan Misi Sekolah/Madrasah, Tujuan Sekolah/Madrasah, dan
Rencana Kerja Sekolah/Madrasah. Artinya setiap sekolah wajib merumuskan dan
menetapkan serta mengembangkan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja di
sekolahnya sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan tersebut.
Dalam hal rencana kerja, sekolah dituntut membuat: 1) rencana kerja jangka
menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; 2) rencana kerja
tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah.2 Melihat konteks ketentuan pemerintah yang berupa peraturan
menteri pendidikan nasional tentang perencanaan tersebut, maka pada hakekatnya
sekolah dituntut untuk merumuskan dan memiliki perencanaan strategis meliputi:
pertama, formulasi strategis memuat visi, misi, tujuan dan rumusan program
strategis empat tahunan dalam bentuk rencana kerja jangka menengah; kedua,
implementasi strategis memuat program strategis tahunan berupa rencana
kegiatan dan anggaran berdasarkan berdasarkan rencana jangka menengah.

Perencanaan di atas haruslah mengacu kepada standar pendidikan nasional,


sebagaimana dinyatakan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
pendidikan nasional bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan bertujuan
menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP
Nomor: 19/2005). Lingkup standar nasional ini meliputi:

Standar Isi;
Standar Proses;
Standar Kompetensi Lulusan;
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Standar Sarana dan Prasarana;
Standar Pengelolaan;
Standar Pembiayaan;
Standar Penilaian Pendidikan.
Atas dasar standar pendidikan nasional tersebut maka pemerintah (Depdiknas)
menetapkan arah kebijakan pendidikan nasional dan berbagai isu-isu starategis yang
berkembang dalam implementasi pembangunan pendidikan nasional, yang dituangkan
dalam Road Map Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan ditetapkan
program-program pembangunan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
secara bertahap dan berkesinambungan, dengan prioritas pembinaan dan
pengembangan diarahkan pada : (i) Perluasan dan Pemerataan Akses SMK dengan
membangun sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, rehab bangunan, dan
meningkatkan daya tampung yang sudah ada melalui pendekatan pengelolaan yang
lebih efektif dan efisien; (ii) Meningkatkan Mutu, Relevansi, dan daya saing SMK
dengan mengembangkan sejumlah SMK SBI, SMK SSN, revitalisasi peralatan, dan
pengadaan sarana prasarana pembelajaran lainnya; dan (iii) Meningkatkan Manajemen
SMK dengan menerapkan Prinsip Good Governance yang mengacu ISO 9001:2000.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka SMK Bina Putra Mandiri


Parungpanjang sebagai sub bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran
langsung dalam pelaksanannya dengan menyusun rencana kerja sekolah yang teknis,
implementatif, terukur, dan berkesinambungan dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan
dan Rencana Kerja Jangka Menengah.

B. Tujuan dan Manfaat RKS

1. Tujuan Penyusunan RKS M/

Secara umum, Rencana Kegiatan Jangka Menenengah Sekolah ini disusun dan
sebagai usulan proposal dengan tujuan sebagai pedoman dan acuan bagi seluruh
komponen pengelola sekolah dalam melaksanakan kegiatan dan terarah sehingga
tujuan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah dapat tercapai dalam memenuhi 8
aspek standar pendidikan. Untuk memenuhi 8 aspek standar pendidikan diperlukan
tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh komponen pengelola sekolah
yaitu; meningkatkan ranking sekolah, meningkatkan prestasi akademik dan non
akademik, mengembangkan kurikulum, bahan ajar, inovasi pembelajaran,
pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan kompetensi guru, pengembangan
model-model penilaian, penggalangan partisifasi masyarakat, dan menciptakan
usaha-usaha di sekolah.
Tujuan khusus dari penyusunan Rencana Kerja Tahunan ini adalah untuk:
a. Menjamin agar penyelenggaraan sekolah dapat dilksanakan secara bertahap
untuk mencapai standar nasional pendidikan
b. Menjamin terciptanya integrasi dan sinkronisasi dan sinergi, baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas pendidikan Kabupaten dan Provinsi, serta antar
waktu
c. Menjamin keterkaitan antar waktu antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pelaporan, dan pengawasan
d. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat secara bertahap
guna mendukung penyelenggaraan sekolah
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan

2. Manfaat Penyusunan RKS


Penyusunan RKS/RJKM sangat penting, karena RKS/M dapat digunakan
sebagai:
a. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;
b. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah; serta
c. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan
yang diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
d. Tercapainya optimasi pendayagunaan sumber pendukung pembelajaran.
e. Tersusunnya system penjaminan mutu untuk proses dan hasil pembelajaran

C. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,


2. Undang-Undang Nomor: 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah,
3. Undang-Undang Nomor: 25 Ahun 2000 Tentang Program Pembangunan
Nasional (Propenas),
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
5. Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
6. Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Otonomi
Daerah,
7. Peraturan Pemerintah Nomor: 74 Tahun 2008 Tentang Guru
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang
Pendanaan Pendidikan
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasa
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2006 Tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi
Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa
15. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Kurikulum
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
16. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompeensi Lulusan
Pendidikan Dasar Dan Menengah.22 Dan 23 Tahun 2006.
17. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Kepala
Sekolah
18. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi dan Standar
Kompetensi Guru
19. Permendiknas Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Sertifikasi Guru
20. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
Dasar Dan Menengah
21. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Evaluasi Pendidikan
Dasar Dan Menengah.
22. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana
23. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah
24. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah
25. Permendiknas Nomor 63 Tahun 20 Tahun 2011 Tentang Sistem Pendjaminan
Mutu Pendidikan

BAB II
KONDISI UMUM
A. KONDISI MASA LALU
Tabel di bawah ini menggambarkan kondisi setahun yang lalu, bukan pada empat
tahun yang lalu. Karena sebelumnya SMK BPM Parungpanjang tidak belum memiliki
RKJM.

No Komponan Kondisi Masa Lalu

Standar Isi 1. Kurikulum belum sesuai dan relevan dengan


1
Standar Nasional Pendidikan (70%)
2. Sekolah belum sepenuhnya dapat menyediakan
kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
secara memadai (70%)
Standar Kompetensi 1. Peserta didik belum dapat mencapai target
2
Kelulusan akademis yang diharapkan (70%)
2. Peserta didik bulam dapat mengembangkan potensi
penuh mereka sebagai anggota masyarakat (75%)
1. Silabus belum mencerminkan pengembangan
3
Standar Proses sesuai dengan SI, SKL dan panduan KTSP serta
telah mempertim-bangkan situasi dan kondisi
sekolah (70%)
2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi
penuh mereka sebagai anggota masyarakat (80%)
Sumber belajar belum dapat diperoleh dengan
mudah dan digunakan secara tepat (70%)
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
(75%)
Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
(75%)
1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga
4
kependidikan sudah memadai (80%)
Standar Tenaga 2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan
Kependidikan belum memadai (70%)
3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
belum memadai (75%)
Standar Sarana dan 1. Sarana sekolah belum memadai (75%)
5
Prasaran. 2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik (80%)
Standar Pengelolaan
6 1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja
tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi
yang jelas dan diketahui oleh semua pihak (75%)
2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan
yang jelas untuk program peningkatan dan
perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan
dengan baik. (75%)
3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja
Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil
belajar (85%)
4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal
dan valid (70%)
5. Pemberian dukungan dan kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan (75%)
6. Masyarakat mengambil bagian dalam
pengelolaan sekolah (85%)
Standar Pembiayaan
7 1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
(90%)
2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan
dukungan pembiayaan lainnya (90%)
3. Sekolah menjamin kesetaraan akses (80%)

B. Kondisi Sekarang

No Komponan Kondisi Masa Lalu

Standar Isi 7. Kurikulum belum sesuai dan relevan dengan S tandar


1
Nasional Pendidikan (75%)

8. Sekolah belum sepenuhnya dapat menyediakan


kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
secara memadai (73%)

Standar Kompetensi 3. Peserta didik belum dapat mencapai target akademis


2
Kelulusan yang diharapkan (72%)
4. Peserta didik bulam dapat mengembangkan potensi
penuh mereka sebagai anggota masyarakat (78%)

Standar Proses 1. Silabus belum mencerminkan pengembangan sesuai


3
dengan SI, SKL dan panduan KTSP serta telah
mempertim-bangkan situasi dan kondisi sekolah
(73%)
2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh
mereka sebagai anggota masyarakat (80%)
3. Sumber belajar belum dapat diperoleh dengan mudah
dan digunakan secara tepat (75%)
4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
(78%)
5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan (80%)
Standar Tenaga 1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga
4
Kependidikan kependidikan sudah memadai (82%)
2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan belum
memadai (73%)

3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan


belum memadai (78%)
Standar Sarana dan 3. Sarana sekolah belum memadai (77%)
5
Prasaran. 4. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik (82%)
1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim
dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang
6 Standar Pengelolaan jelas dan diketahui oleh semua pihak (78%)
2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang
jelas untuk program peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
(85%)
3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja
Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil
belajar (90%)
4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan
valid (75%)
5. Pemberian dukungan dan kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan (80%)
6. Masyarakat mengambil bagian dalam pengelolaan
sekolah (87%)
7 1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
(92%)
Standar Pembiayaan
2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan
dukungan pembiayaan lainnya (95%)
3. Sekolah menjamin kesetaraan akses (85%)

C. Tantangan yang dihadapi

Pendidikan saat ini, secara umum belum semuanya terwujud dalam upaya
peningkatan mutu, di segala bidang, karena terhambat pada akses pemerataan
pendidikan yang disebabkan oleh pemerataan pembangunan wilyah, pemerataan
bidang ekonomi (besarnya tingkat kemiskinan), dan kemiskinan budaya. Adanya
kesenjangan kota dan desa juga merupakan masalah tersendiri dalam dunia pindidikan,
karena berimplikasi pada ketersedian SDM handal di wilayah pedesaan. Untuk itu
perkembangan pola kompetitif yang menjadi isu dewasa ini sama sekali telah berubah
paradigmanya, sehingga persaingan antar lulusan sekolah dalam memasuki dunia kerja
atau dunia industri menjadi tidak adil. Akan tetapi hal itu tidak mungkin untuk dielakan
dan diingkari, sehingga diperlukan suatu kesadaran sublimatif, terutama oleh para
penyelenggara sekolah sebagai pendidik yang memang tugasnya muliannya adalah
membebaskan kaum tertindas oleh keterbelakangan secara deterministik dan massif.
Karena itu, sekolah mengharuskan mampu mengeksplorasi pendekatan, metode,
strategi, dan teknik pembelajaran yang disertai sumber-sumber dan media belajar yang
terintegrasi, terstruktur, dan dinamis.

Demikian pula halnya dengan SMK BPM Parungpanjang, meskipun pada


posisi dalam wilayah dekat dengan ibukota dan Tangerang, bahkan merupakan
penyangga Jakarta dan Tangerang, namun dalam realitasnya dapat dikatagorikan
sebagai wilayah tertinggal. Peralihan penduduk Jakarta dan Tangerang Selatan ke
wilayah Parungpanjang karena umumnya terkena relokasi pemukiman penduduk
menjadi perkantoran dan perluasan sentra-sentra perkantoran dan perdagangan telah
menjadikan wilayah Parungpanjang sebagai wilayah bermuaranya polarisasi beragam
kultur yang sangat kuat. Suatu contoh kecil adalah keberadaan komunitas Jakmania
(para remaja fans dari Persija) di wilayah ini yang demkian besar, berakibat pada
terjadinya ketegangan dengan para remaja komunitas bobotoh (pendukung Persib)
yang sebagian besar penduduk asli, ini dimungkinkan berpengeruh pada
perkembangan jiwa anak remaja, yang tentunya dimungkinkan pula akan berpengaruh
pada belajar anak. Juga peralihan penduduk tersebut tidak serta merta dengan mata
pencahariannya, mereka bekerja tetap bekerja pada posisi semula, sehingga dilakukan
secara ulang-alik; pergi pagi pulang malam kedua orang tuanya, yang sangat
dimungkinkan berpengaruh pula terhadap situasi belajar anak. Dengan situasi yang
demikian itu, sekolah merupakan kelembagaan pendidikan diharuskan untuk selalu
berupaya untuk mampu mengisi kekosongan yang semestinya diberikan oleh kedua
orang tua.

SMK BPM Parungpanjang berdiri dalam situasi ruhani pendidikan keterkinian,


besar pasak daripada tiang, baik sarana dan sumber belajar maupun SDM serta
dukungan pembiayaan yang terbatas sehingga upaya optimalisasi tidak bergerak sesuai
dengan asumsi-asumsi keilmuan, melainkan selalu meninggalkan diffarensi-diffarensi
yang membelum, sehingga menimbulkan tafsir baru yang terkadang keluar dari narasi
dan struktur besarnya, yaitu pendidikan itu sendiri, yang dewasa ini dimaknai sebagai
sebuah industri, suatu insitusi yang maknanya bahkan bukan lagi membelum
melainkan menyudah; membelum, masih menyimpan harapan untuk sampai, namun
menyudah, sudah tidak ada lagi harapan. Ini merupakan tantangan besar dunia
pendidikan dewasa ini, karena hal ini bukan lagi dalam situasi anomalis dan
paralogis, malainkan penyimpangan paradigmatis dan orientasi, yang bersifat primer,
azasi, dan prinsipil.

Kondisi internal SMK BPM Parungpanjang belum memiliki kekuatan fisik


secara prima. Banyak hal di antaranya, ruang kelas, laboratorium (TIK, dan Bahasa)
memadai, ruang praktik (Bengkel, Keterampilan, Penjaskes, Kesenian, dan mata
pelajaran lainnya), ruang perpustakaankurang refresentatif, ruang pertemuan dan
ruangan lain yang kurang memadai atau bahkan belum ada. Optimalisasi sarana
pembelajaran seperti media dan sumber pembelajaran, buku, alat-alat praktik mata
pelajaran/diklat belum optimal dan diberdayakan bahkan ada atau sumber daya yang
ada belum dimanfaatkan. Hal itu diperlukan jalan keluarnya, sehingga dapat
menunjang mutu layanan pendidikan di SMK BPM Parungpanjang.

Untuk mewujudkan akses pendidikan, relevansi dan mutu, diperlukan manajemen


sekolah yang sehat, efisien, transparan dan akuntabel harus mendapat dukungan oleh
semua warga sekolah dengan berperan aktif dan partisipatif dalam semua kegiatan
sekolah, sehingga terwujud sekolah yang kondusif dan bermutu tinggi yang berstandar
nasional. Masih rendahnya standar kompetensi siswa, terutama dalam penentuan
standar ketuntasan belajar setiap kompetensi dasar dari tiap mata pelajaran/diklat
merupakan hal yang problematik.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sasaran sentral yang harus dibenahi adalah
kualitas pendidikan guru. Hal ini dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuknya,
seperti mengikuti seminar, pelatihan, studi komparatif terutama yang bersifat linier.
Juga perlu direncanakan bantuan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Tugas utama guru adalah mengembangkan potensi siswa secara maksimal
lewat penyajian materi mata pelajaran/diklat yang jelas, memiliki nilai dan
karakteristik yang mendasarinya. Guru harus dilatih dengan berbagai metode dan
perilaku mengajar yang dianggap canggih dan inovatif, karena dengan perkembangan
ilmu pengetauan yang berkaitan dengan kemajuan teknologi proses mengajar menjadi
sesuatu kegiatan yang semakin bervariasi, kompleks, dan rumit. Dan hal terpenting
adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas guru serta memberikan kebebasan
kepada guru untuk berinovasi dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang
dengan sendirinya dapat menunjang pada kualitas siswa.
BAB III
RENCANA STRATEGIS

A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah

1. Visi Sekolah
Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan
dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus
diharapkan oleh Sekolah. Visi Sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidikan
Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, Tujuan
sasaran untuk pengembangan sekolah di masa depan yang diidealisasikan dan terus
terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.
Adapun visi SMK BPM Parungpanjang adalah Mengantarkan lulusan
yang berkualitas, memiliki daya nalar tinggi, produktif, kreatif, produktif dan
inovatif, yang mampu beradaptasi dengan segala perkembangan keilmuan di era
revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang didasarkan kepada nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Misi Sekolah
Mengantarkan peserta didik:
1. Menuju kemandirian pribadi yang mampu mengenal dirinya secara utuh;
2. Memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan;
3. Memiliki aktifitas yang kreatif, aktif, produktif dan inovatif dalam mencari,
memperoleh, mengolah dan menerapkan ilmu pengetahuan secara bijak;
4. Memiliki rasa tanggungjawab, baik untuk pribadinya, keluarga, masyarakat,
terlebih lagi kepada penciptanya.
5. Melaksanakan pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan secara efektif sehingga
peserta didik dapat berkembang secara optimal
6. Menumbuhkan semangat inovatif dan kompetitif secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
7. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal
8. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang
dianutnya sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
9. Menerapkan manajemen basis sekolah secara optimal dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dan penentu kebijkan sekolah.
3. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Umum
Menyelenggarakan sekolah kejuruan (SMK BPM Parungpanjang) yang
berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan ber-Wawasan
Wiyata Mandala, yaitu sebagai sikap menghargai dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan
yang meliputi (1) Sekolah merupakan lingkungan pendidikan; (2) Kepala
sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah; (3) Antara guru dan
orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk
mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi); (4) Warga sekolah di
dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra
guru; dan (5) Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan
mendukung antar warga.

b. Tujuan khusus
1) Menyelenggarakan sekolah SMK yang berkualitas seusai dengan
Standar Nasional Pendikan di Parungpanjang
2) Menyelenggarakan sekolah kejuruan yang sejalan dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja
3) Menyediakan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat
Parungpanjang dan sekitarnya

4) Menyiapkan sumberdaya manusia dalam upaya percepatan


pembangunan wilayah

5) Mendukung untuk kebijakan wajib belajar angkatan usia sekolah sampai


12 tahun di wilayah Parungpanjang dan sekitarnya

4. Sasaran Sekolah
a. Umum
Penyelenggraan sekolah SMK BPM Parungpanjang diharapkan mampu
mencapai sasaran, yang meliptu:
1) Kelembagaan yang terakreditasi dan standarisasi semua program sesuai dengan
SNP
2) Mandiri serta dipercaya dan berkualitas serta unggul
3) Memiliki kekuatan SDM/Pengelola yang handal
4) Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang dapat menghasilkan lulusan
terampil dan berkemampuan atau berkualitas dan berdayasaing.
5) Memiliki sumber-sumber biaya yang dapat menunjang kegiatan
b. Khusus
1) Tersedianya sekolah yang berkualitas, terjangkau, dan dapat menampung
lulusan SMP/MTs di wilayah Parungpanjang
2) Terserapnya angkatan wajib belajar 12 tahun di wilayah Parungpanjang dan
sekitarnya
3) Terselenggaranya sekolah kejuruan dengan kompetensi keahlian yang sesuai
dengan kebutuan DU/DI

4) Terselenggaranya sekolah kejuruan yang dapat mendukung pembangunan


wilayah

5) Terselenggaranya kegiatan sekolah yang terbuka dengan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi

B. Tantangan Nyata
1. Sekolah belum sepenuhnya memiliki standar kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
2. Perangkat pembelajaran belum lengkap yang meliputi kalender pendidikan,
program tahunan, program semester, silabus, dan lain lain, untuk semua tingkat
kelas
3. Metode pembelajaran belum mencerminkan pelaksanaan dengan interaktif,
inspiratif, efektif, dan menyenangkan dan dirasakan oleh warga Belajar
4. Strategi penilaian belum sepenuhnya dikembangkan
Sekolah belum sepenuhnya memiliki standar pengembangan bahan dan sumber
pembelajaran
Sekolah belum memiliki model pembelajaran bagi siswa berprestasi dan siswa
yang menghadapi kesulitan belajar
5. Sekolah belum dapat meningkatkan profesionalisme kinerja sebagai tenaga
edukatif
6. Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional belum memenuhi standar kelulusan
Sekolah belum sepenuhnya mampu meningkatkan kedisiplinan siswa.
7. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengembangkan prestasi non akademik
siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
8. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengembangkan kompetensi kepala
sekolah, guru dan karyawan sekolah, sesuai dengan tugas dan keahliannya
9. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengembangkan system monitoring dan
evaluasi kinerja
10. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengoptimalkan penggalangan dana dari
masyarakat dan orangtua/ wali siswa,
11. Sekolah belum mampu memberdayakan fasilitas dan potensi sekolah secara
optimal
12. Sekolah belum sepenuhnya mampu mengadakan dan memelihara ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, sarana UKS, dapur dan lapangan olah raga .
13. Sekolah belum sepenuhnya mengadakan dan menginventarisir sarana
pendidikan
14. Sekolah belum mampu memenuhi/melengkapi kebutuhan media pembelajaran
15. Sekolah sepenuhnya mampu menciptakan/mengembangkan kondisi
lingkungan sekolah yang aman nyaman dan menyenangkan
16. Sekolah belum memiliki pengembangan administrasi sekolah dengan baik
17. Sekolah baru mencapai SPM (Standar Pelayanan Minimal)

C. Identifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan Setiap Sasaran


1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Sekolah belum mempunyai Dokumen KTSP secara lengkap (baru 80%)
b. Setiap guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran, Silabus revisi
sekolah belum terbentuk
c. 60% mengajar sesuai dengan metode pembelajaran interaktif, inspiratif,
efektif dan dan menyenangkan
d. 60 % guru sudah melakukan proses penilaian secara integral komprehensif
e. Perlunya peningkatan peran atau keterlibatan komite
f. Kegiatan pembelajaran sudah berjalan tetapi administrasi belum lengkap
g. Literatur standar sekitar 75% sudah dimiliki sekolah sebagai pegangan guru
h. Pelaksanaan KBM sesuai ketentuan, muatan lokal sesuai dengan kondisi.
i. 60% guru menggunakan media, alat peraga dan atau alat bantu yang
disesuaikan dengan materi
j. Rasio jumlah buku belum sesuai dengan jumlah siswa
k. Guru menggunakan buku sesuai yang digunakan siswa
l. Guru belum melakukan PTK (dokumen belum ada)
m. Sekolah mempunyai jadwal pelajaran dan jadwal remedial sesuai mata
pelajaran
n. Sekolah belum memiliki perpustakaan yang representative sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran
o. Sekolah sudah melaksanakan PBM keagamaan dengan praktek langsung
p. Sekolah belum optimal dalam melaksanakan pendidikan kecakapan hidup
secara optimal
q. Sekolah kurang memiliki kesempatan untuk mengikutsertakan guru dalam
mengikuti pelatihan kecakapan hidup
r. Rata-rata kehadiran guru 90%
s. Guru melaksanakan evaluasi sebagai umpan balik guna perbaikan PBM

2. Administrasi dan Manajemen Sekolah


a. Sekolah mempunyai program tetapi belum lengkap
b. Sekolah memiliki peraturan untuk memberikan penghargaan dan sanksi
tetapi belum optimal
a. Laporan akhir tahun pelajaran yang lalu sebagian besar terdokumentasikan
c. Program kerja kepala sekolah lengkap meskipun belum sempurna
a. Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap program yang telah dibuat
d. Kepala sekolah melibatkan semua pihak dalam pengambilan keputusan
yang terkait dengan pengembangan sekolah
e. Sekolah memiliki program pembinaan guru
f. Sekolah memiiki catatan surat masuk dan keluar
g. Sekolah memiliki administrasi yang masih kurang lengkap

3. Organisasi dan Kelembagaan


a. Dokumen dan bagan sekolah lengkap
b. Sekolah memiliki peraturan khusus di luar peraturan pemerintah
c. Sekolah melakukan kerjasama dengan lembaga kependidikan dan non
kependidikan lainnya dalam peningkatan mutu pendidikan

4. Sarana dan Prasarana


a. Sekolah telah memiliki tanah dan bangunan meskipun belum sepenuhnya
memadai
b. Sekolah belum mempunyai ruang wakil kepala sekolah
c. Sekolah untuk semua program telah memiliki laboratorium, namun belum
memadai
d. Kondisi bangunan sekolah 80% baik
e. Fasilitas ruangan dan perabot yang ada, 80% dalam kondisi baik
f. Fasilitas ruang dan penunjang perpustakaan belum memadai
g. Kelengkapan alat laboratorium 60 % baik
h. Sekolah belum memiliki lab bahasa
i. Sekolah masih kekurangan ruang kelas sebanyak 4 lokal
j. Sekolah belum memiliki gedung serba guna
k. Sekolah belum memiliki mushola yang permanen
l. Sekolah memiliki instalasi listrik dan akses jalan yang masih perlu
diperbaiki
m. Sekolah memiliki sarana air bersih yang masih dalam batas minimal.
n. Ruangan di sekolah mempunyai sanitasi yang baik
o. Sarana tempat sampah masih kurang
p. WC guru dan siswa belum sesuai rasio
q. Kondisi WC baik
r. Sekolah memiliki sarana penunjang administrasi
s. Sekolah memiliki sarana olahraga, dan belum memiliki sarana kesenian
dan keagamaan
t. Semua komponen belum maksimal terlibat dalam membantu manajemen
sarana dan prasarana

5. Ketenagaan
a. 70% guru S1 dan mempunyai kelayakan mengajar
b. 70% guru mengajar sesuai bidangnya, yang tidak sesuai mengikuti pelatihan
agar memiliki kemampuan sesuai bidang studi yang diajarkan
c. Tenaga penunjang belum memadai
d. Sekolah memberikan penghargaan kinerja karyawan dengan memberikan
kesempatan dan kepercayaan untuk berkembang namun belum optimal
e. Manajemen ketenagaan dilakukan dengan peranserta guru, kepala sekolah,
komite dan Dindik
f. Sekolah memberikan kesempatan mengembangkan karir bagi tenaga non
guru
g. Kemampuan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas diperlukan
model dan sistem pembinaan
6. Pembiayaan dan Pendanaan
a. Pembiayaan diperoleh dari pemerintah, partisipasi masyarakat (khusunya
orang tua siswa), perusahaan yang dikelola oleh BPM, dan kerjasama
dengan lembaga/perusahaan swasta dalam kegiatan insidental
b. Alokasi dana untuk peningakatan mutu masih kurang
c. Sekolah belum optimal dalam pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi
dan keluarga miskin
d. RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dalam dua tahun
terakhir terealisasi dengan baik
e. Alokasi RKAS sudah direalisasi mencapai 90%
f. Manajemen pengelolaan keuangan baik dan terbuka
g. Sekolah melaksanakan program dan SPJ dengan baik

7. Peserta Didik
a. Sekolah menampung lulusan SMP dan MTs di sekitar sekolah dan daerah
lainnya
b. Sekolah memberikan bantuan berupa subsidi silang dan pembebasan biaya
sekolah
c. Sekolah melakukan pembimbingan bagi siswa yang bermasalah dalam
belajar
d. Sekolah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
bakat dan minatnya melalui pengembangan diri
e. Manajemen peserta didik dilaksanakan disekolah dengan baik
f. Proses PSB dilaksanakan dengan baik
g. Penerimaan siswa sesuai rombel yang ada
h. Prosentase kehadiran siswa sekitar 90%
i. Angka drop out 1%
j. Siswa mengulang 0%
k. 90% lulusan telah bekerja
l. Siswa SMK BPM Parungpanjang baru berprestasi di tingkat kecamatan
dan kabupaten.
m. Program pengembangan minat, bakat, dan kreativitas belum optimal
n. Belum maksimalnya pelaksnaan program kewirausahaan siswa yang
dikelola oleh LPK Printis
o. Sekolah sudah membuat program layanan bimbingan konseling
p. Rata-rata nilai siswa sesuai standar KKM yang telah ditentukan
q. Rata-rata nilai UN dan ujian sekolah di atas rata-rata standar minimal
kelulusan
r. Prosentase kelulusan 100%

8. Peran Serta Masyarakat


a. Sekolah belum optimal melibatkan orang tua dalam penyusunan program
sekolah
b. Pekerjaan orang tua sebagian besar buruh dan petani
c. Penghasilan mayoritas orang tua di bawah Rp.1.500.000,-
d. Mayoritas orang tua berada di kelompok ekonomi lemah dan menengah
dalam criteria rata masyarakat Parungpanjang.
e. Pemahaman komite sekolah cukup baik
f. Keorganisasian komite yang ada sudah cukup baik
g. Fungsi dan peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan sudah
berjalan baik
h. Dukungan komite cukup baik
i. Komite sekolah telah melaksanakan fungsi pengontrol
j. Komite sekolah telah melaksanakan fungsi penghubung
k. Komite sekolah telah melaksanakan fungsi fasilitator pengembangan
sekolah
l. Masyarakat telah memberikan dukungan untuk pengembangan sekolah
walaupun masih sangat kurang.
m. Hubungan masyarakat dengan sekolah berjalan baik

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah


a. Seluruh warga sekolah belum optimal menjaga lingkungan sekolah
b. Sekolah belum memiliki pagar dan taman sekolah yang berguna sebagai
peningkatan kenyamanan dan keamanan.
c. Sekolah belum memiliki sarana olah raga yang memadai
d. Belum optimal dalam budaya baca siswa
e. Belum melaksnakan sosialisasi secara berkala yang berkaitan dengan
bahayanarkoba, pergaulan bebas, dan kenakalan remaja
f. Belum terbangun sistem diskusi berkala siswa dengan out put konsistensi
pengelolaan mading sekolah
g. Sekolah perlu meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dan
stakeholder dalam mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan
budaya sekolah

D. Analisis SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai. Analisis SWOT ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan untuk merumuskan
suatu perencanaan.
Analisis SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa dalam kategori hukum keilmuan yang
mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi
oleh organisasi. Analisis SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman, dan
membangun peluang.
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar, yaitu: Strength, adalah situasi
atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini. Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di
masa depan. Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan
sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan
faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT

Analisis SWOT SMK BPM Parungpanjang

PELUANG TANTANGAN

Kondisi social politik relative Perubahan/perkembangan


LINGKUNGAN EKSTERNAL aman kebutuhan pasar
dan Adanya peluang kerjasama Kompetisi yang ketat
LINGKUNGAN INTERNAL dengan DU/DI dalam dan luar Dana terbatas
negeri Adanya tuntutan terhadap
Adanya Alokasi anggaran dari kualitas pendidikan
Pemda dan Pemerintah Pusat
Peluang pemberdayaan SDM

KEKUATAN STRATEGIS STRENGTHS-STREATS


OPPORTUNITIES (SO) (ST)
Manajemen solid
Kualitas SDM dapat Memberdayakan SDM Meningkatkan kompetensi
dikembangkan Mengembangkan Unit SDM
Memiliki gedung sendiri Produksi Meningkatkan pelayanan
Memiliki bisnis center sebagai Memanfaatkan tkelembagaan prima pada siswa, baik
unit produksi usaha ke arah industri kreatif akadimis maupun non
Kepercayaan masyarakat Mengupayakan dukungan akademis
masih kuat dari pemerintah dan Meningkatkan kualitas
masyarakat dalam pendidikan (input, proses dan
pembiayaan pendidikan output)
Optimalisasi pemanfaatan
fasilitas gedung dan fasilitas
lainnya

KELEMAHAN WEAKNESSESS WEAKNESSESS-THREART


OPPORTUNITIES (WO) S (WS)
Pembelajaran belum
sepenuhnya menerapkan Melatih guru dalam Kegiatan didasarkan pada
pendekatan kompetensi implementasi pembelajaran skala prioritas
Kualitas SDM masih perlu dengan pendekatan Optimalisasi pemanfaatan
ditingkatkan kompetensi fasilitas
Kelengkapan sarana dan Meningkatkan kualitas SDM
prasaran terbatas Outsoursing untuk memenuhi
Keterbatasan dana kebutuhan SDM
Jarak dengan kabupaten jauh Optimalisasi pemanfaatan
Tempat tinggal siswa dengan fasilitas
sekolah agak jauh dengan Meningkatkan wawasan
kondisi jalan yang kurang baik bidang teknologi dan
informasi
Meningkatkan hubungan
kerjasama
Mengalokasikan dana
berdasarkan skala prioritas
E. Alternatif Langkah Pemecahan Persoalan

1. Memberdayakan SDM
2. Mengembangkan Unit Produksi
3. Memanfaatkan tkelembagaan usaha ke arah industri kreatif
4. Mengupayakan dukungan dari pemerintah dan masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan
5. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas gedung dan fasilitas lainnya
6. Meningkatkan kompetensi SDM
7. Meningkatkan pelayanan prima pada siswa, baik akadimis maupun non
akademis
8. Meningkatkan kualitas pendidik (input, proses, dan output
9. Melatih guru dalam implementasi pembelajaran dengan pendekatan
kompetensi
10. Meningkatkan kualitas SDM
11. Outsoursing untuk memenuhi kebutuhan SDM
12. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas
13. Meningkatkan wawasan bidang teknologi dan informasi
14. Meningkatkan hubungan kerjasama
15. Mengalokasikan dana berdasarkan skala prioritas

16. Kegiatan didasarkan pada skala prioritas

F. PROGRAM PENINGKATAN MUTU

Program peningkatan mutu yang dilakukan secara bertahap hingga 4 tahun


mendatang adalah bagaimana sekolah memenuhi SNP dengan mengacu kepada 8
standar pokok yang meliputi:

1. Standar Isi
2. Standar Kompetensi Kelulusan
3. Standar Proses
4. Standar Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian

Adapun untuk meningkatkan mutu sekolah dikembangkan dalam narasi sebagai


berikut:

1. Aspek struktural
Penyelenggaraan pendidikan sekolah harus terstruktur dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan nasional,
pemerintah provinsi melalui dinas pendidikan propinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota melaui dinas pendidikan kabupaten/kota. Untuk itu pengelola
sekolah harus tanggap dan pro-aktif untuk memahami barbagai kebijakan guna
tindak lanjut atau implentasi ke dalam program aksi

2. Visi, misi dan tujuan sekolah


Visi, misi dan tujuan sekolah dirumuskan ke arah yang bersifat operasional.
Sebagai ukuranya adalah adanya indikator-indikator yang bersifat logis dan
rasional. Untuk itu sekolah perlu merumuskan indikator yang relevan

3. Renstra dan program kerja sekolah


Tersusunya rentra dan program kerja sekolah berdasarkan skala prioritas

4. Organisasi sekolah
Adanya struktur organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
Adanya uraian tugas dan mekanisme kerja yang jelas

5. Manajemen sekolah
Sekolah dapat mewujudkan sistem manajemen mutu setara iso 9001:2000
Sekolah dapat membangun iklim kerja yang kondusif
6. Administrasi sekolah
Administrasi sekolah, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan
sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal
Administrasi sekolah bersifat praktis dan fleksibel, dapat dilaksanakan sesuai
dengan kondisi dan situasi nyata di sekolah. Adminitrsi sekolah antara lain
meliputi:
Administrasi kesiswaan
Administrasi sarana dan prasaana
Admintrasi personal
Admintrasi keuangan
Admintrasi kurikulum
Admintrasi kehumasan (hubungan indutri)

7. Pembiayaan dan sumber pembiayaan

Sekolah merencanakan keuangan sesuai dengan perencanaan kegiatan dan yang


tidak direncanakan

Upaya sekolah untuk mendapatkan sumber-sumber pembiayaan yang


dapatmendukung semua kegiatan, baik yang sudah direncanakan maupun tidak
terencana

8. Tenaga kependidikan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kependidikan secara relevan
Semua tenaga kependidikan memahami tugas dan fungsinya dengan baik
Semua tenga kependidikan dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik
Peningkatan motivasi, etos kerja dan disiplin pegawai

9. Guru
Terpenuhinya kebutuhan guru linier
Semua guru memahami tugas dan fungsinya dengan baik
Semua guru dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik
Peningkatan motivasi, etos kerja dan disiplin pegawai

10. Siswa
Semua siswa dapat mengikuti peroses belajar mengajar di sekolah dengan baik
Setiap siswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya
Semua siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya
Semua siswa dapat lulus dengan skl
11. Sarana dan prasarana
Tersedinya sarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar
Sarana yang tersedia dapat didayagunaan secara optimal

12. Media dan sumber belajar


Sekolah dapat menyediaka media dan sumber belajar secara baik
Media pembelajaran dapat dioptimalikan penggunaannya sehingga fungsinya
dapat menyampaikan pesan pembelajaran dengan baik
Sumber belajar yang tersedia dapat berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil
belajar.

13. Proseses belajar mengajar


Terprogram dengan baik dengan output yang sesuai dengan tujuan intruksional
umum dan tujuan intruksional khusus
Pemanfaatan media dan sumber belajar yang relevan
Bahan ajar bersifat aktual, kontekstual, dan integratif

14. Meningkatkan cara belajar, termasuk belajar tuntas

15. Pendidikan sistem ganda (psg)


Penguatan pada belajar kewirausahaan
Penguatan pada bahan ajar administrasi perkantoran

16. Lingkungan dan budaya sekolah


Hubungan guru – siswa – tenaga kependidikan harmonis
Budaya belajar kondusif
Etika dan tata aturan berlangsung dengan penuh kesadaran
Lingkungan sehat, bersih, dan rapi
17. Pemanfatan teknolgi informasi

18. Peran serta masyarakat


Orang tua siswa terlibat dalam menunjang kegiatan belajar anak di sekolah
Dukungan dan kerjasama lembaga/personal dalam memajukan smk bpm
parungpanjang
G. Sasaran program mutu
Sasaran ini diharapkan dapat dipenuhi pada 4 tahun mendatang, dengan uaian
sebagai berikut.

1. Kurikulum dan Pembelajaran


1.1. Dokumen KTSP ada mencapai 95%
Seluruh komponen sekolah memahami KTSP
Dokumen silabus sekolah ada
1.2. Dokumen RPP ada dan dibuat oleh guru bersangkutan
85% guru mampu amengajar dengan metode belajar interaktif, inspiratif, efektif,
dan menyenangkan
1.3. Meningkatnya sistem evaluasi dari yang telah berjalan menacapai 95%
1.4. Meingkatnya peran guru dan kepala sekolah serata peran komite sekolah
1.5. Kegiatan ekstrakulikuler berjalan dengan dilengkapi administrasi yang baik
1.6. Literatur untuk guru bertambah sejalan dengan meningkatkan metode dan
pengetahuan guru.
Pelaksanaan PKBM tetap berjalan dengan baik sesuai ketentuan
Rasio buku dan siswa relatif sesuai dengan jumlah siswa
Kesesuaian buku guru dan siswa sehingga proses KBM berjalan baik
Jadwal pelajaran dan jadwal remedial tetap ada dan berlaku secara efektif
75% siswa dapat memanfaatkan perpustakaan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran
1.7. Kegiatan PBM kegamaan berjalan dengan baik dengan lebih
mengefektifkan pada praktek.
Pemberian materi kecakapan hidup di setiap pelajaran
Semua guru memahami kecakapan hidup bagi siswanya
1.8. Kehadiran guru dapat mencapai 95%
1.9. Guru memahami prinsip-prinsip penilai berbasis kelas
2. Administrasi dan Manajemen Sekolah
2.1. Program sekolah ada dan baik
Peraturan ada dan dilaksanakan dengan baik
Laporan akhir tahun selalu ada
Program kepala sekolah selalu ada
2.2. Evaluasi kerja tetap dilaksanakan
2.3. Kinerja kepala sekolah semakin baik
Keterlibatan semua pihak dalam pengembangan sekolah
2.4. Catatan surat masuk keluar terdekumentasikan dengan baik
Administrasi sekolah ada dan lengkap mencapai 90%
Sistem informasi sekolah mudah diakses

3. Organisasi dan Kelembagaan


3.1 Dokumen dan bagan sekolah selalu ada
3.2 Peraturan khusus selalu ada
3.3 Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain disertai dengan MOU

4. Sarana dan Prasarana


4.1. Tanah sesuai dengan kebutuhan
4.2. Adanya ruang wakil kepala sekolah
4.3. Diharapkan tersedia ruang media belajar
4.4. Kondisi sekolah tetap baik
4.5. 90% fasilitas ruangan ada, lengkap dan baik
4.6. Bangunan dalam kondisi baik
4.7. Fasilitas penunjang perpustakaan memadai
4.8. Laboratorium untuk setiap program memadai
4.9. Laboratorium Bahasa diharapkan ada
4.10. Adanya bengkel sekolah
4.11. Adanya Mushola yang permanenAdanya ruangan serbaguna
4.12. Sekolah memiliki instalasi listrik yang baik dan akses jalan yang baik
4.13. Sarana air bersih baik dan mencukupi.
4.14. Sanitasi yang baik dipertahankan
4.15. Tempat sampah memadai
4.16. WC guru dan murid ada dengan kondisi dan sesuai rasio
4.17. Ruang Tata Usaha dan Administrasi memadai
4.18. Sarana penunjang administrasi memadai
4.19. Sarana yang ada perlu diperluas dan ditambah
4.20. Keterlibatan komponen sekolah harus dijaga dan terus meningkat

5. Ketenagaan
5.1. 80 % guru S1
5.2. 5 % guru S2
5.3. 2 % guru S3
5.4. 80% Guru mengajar sesuai bidang studi dan kelayakaannya
5.5. Pelatihan Kurikulum (KTSP), PBM, Metode Mengajar dan Pengembangan
5.6. Sistem Penilaian selalu meningkat
5.7. Tenaga pendukung ada di atas batas minimal
5.8. Selalu dilakukan pembinaan guru
5.9. Selalu ada pemberian penghargaan.
5.10. Dilaksanakannya pemgembangan karir bagi non guru
5.11. Di atas 50 % Guru mampu menulis karya ilmiah

6. Pembiayaan dan Pendanaan


6.1. Pembiayaan sekolah ditingkatkan
6.2. Alokasi dana untuk peningkatan kualitas pendidikan memadai
6.3. Meningkatkan anggaran untuk program peningkatan mutu guru
Pemberian beasiswa lebih banyak
6.4. Meningkatnya bantuan untuk siswa berlatar ekonomi kurang mampu
RKAS selalu direalisasikan dengan baik
6.5. Adanya peningkatan RKAS
Manajemen keuangan ada dengan baik
6.6. Meningkatnya kesejahteraan tenaga kependidikan

7. Peserta Didik
7.1. Sekolah dapat menampung lulusan SMP / MTs proses dan prosedur
penjaringan berdasarkan kemampuan, bakat, dan minat
7.2. Sekolah tetap membantu siswa yang kurang mampu
7.3. Adanya pembimbingan kepada siswa yang bermasalah (bidang diklat)
7.4. Adanya pengembangan diri bagi siswa untuk mengembangkan bakat,
minat, dan kemampuan
7.5. Adanya manajemen pengelolaan peserta didik dengan baik
7.6. Penerimaan siswa tetap sesuai rombel
7.7. Prosentase kehadiran siswa di atas 95%
7.8. Angka drop out 0%
7.9. Angka mengulang 0%
7.10. 95% siswa terserap lapangan pekerjaan yang sesuai keahliannya
7.11. 20% siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dalam
tahunkelulusan dan 60% untuk tahun-tahun berikutnya
7.12. Peningkatan prestasi dan sampai ke tingkat propinsi
7.13. Program pengembangan siswa berjalan secara optimal
7.14. Siswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya secara optimal dalam
kegiatan ekstrakurikuler
7.15. Optimalisasi pelayanan BK
7.16. Adanya peningkatkan nilai KKM
7.17. Nilai UN dan US meningkat minimal di atas rata-rata standar kelulusan
Prosentase kelulusan 100%

8. Peranserta Masyarakat
8.1.Adanya keterlibatan secara optimal dari orang tua dalam penyusunan
program sekolah
8.2.Komite sekolah lebih memahami perannya
8.3.Komposisi komite ideal
8.4.Adanya penjadwalan pertemuan dengan komite
8.5.Fungsi dan peran sebagi pemberi pertimbangan berjalan
8.6.Komite sekolah optimal dalam melakukan pengontrolan
8.7.Komite sekolah optimal dalam melakukan penghubung
8.8.Komite sekolah optimal dalam melakukan fasilitator
8.9.Dukungan masyarakat selalu meningkat
8.10. Adanya peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah
8.11. Hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan baik

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah


9.1. Lingkungan sekolah semakin aman dan tindakan pencurian dapat
dihindari
9.2. Suasana kondusif untuk proses belajar mengajar
9.3. Meningkatnya budaya belajar
9.4. Lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman
9.5. Hubungan antara warga sekolah berjalan dengan baik
9.6. Terbangunnya kesadaran warga sekolah sebagaimana filososfi
Sunda, yaitu silih asah, silih asih, dan silih asuh
9.7. Warga sekolah berperan optimal menjaga lingkungan sekolah

H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program adalah ukuran yang digunakan untuk menilai
apakah program yang dirumuskan berhasil atau tidak. Apabila indikator keberhasilan
telah dapat dicapai, maka program dapat dikatakan berhasil; sebaliknya apabila
indikator keberhasilan belum dapat dicapai, maka program dapat dikatakan belum
berhasil. Indikator harus ditentukan agar program yang ditetapkan dapat diukur
keberhasilannya. Indikator keberhasilan setiap program bisa berkaitan dengan proses
dan dapat juga berkaitan langsung dengan hasil akhir. Indikator keberhasilan dapat
bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara
spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Berikut ini kami uraikan indikator keberhasilan program sekolah per-kategori:
1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Adanya kalender pendidikan
b. Adanya program kerja tahunan
c. Adanya evaluasi pelaksanan program
d. Seluruh guru memahami KTSP
e. Tersedianya dokumen KTSP secara lengkap
f. Guru mampu membuat dokumen KTSP, terutama silabus dan RPP
g. Tersedianya literatur tambahan
h. Tersedianya buku-buku yang relevan
Adanya guru yang berprestasi
i. Guru mampu melaksanakan PTK
j. 50% guru dapat membuat karya tulis artikel popular dan ilmiah
k. Jam mengajar guru maksimal 24 jam
l. Anya penyelenggaraan perpustakaan yang dapat menarik minat baca
warga sekolah
m. Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan meningkat
n. Guru memahami kecakapan hidup
2. Administrasi dan Manajemen Sekolah
a. Semua guru memiliki administrasi yang baik
Adminitrasi ketatausahaan berjalan baik
Sistem kearsipan dapat dipahami oleh guru dan TU
b. Adanya sistem informasi sekolah

3. Organisasi dan kelembagaan


a. Terselenggaranya sosialisasi pentingnya disiplin kerja
b. Peraturan sekolah dapat diterapkan dengan baik
c. Seluruh guru berperan dalam penegakan peraturan sekolah
d. Terjalinnya kerja sama dengan lembaga lain
e. Perhatian stakeholder terhadap sekolah meningkat

4. Sarana dan Prasarana


a. Tersedianya ATK sesuai dengan kebutuhan
b. Tersedianya ruang wakasek
c. Tersedianya media belajar secara memadai
d. Penggantian dan perbaikan perabot rusak
e. Fasillitas penunjang perpustakaan memadai
f. Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa
g. Sarana dan prasarana laboratorium (TKJ, RPL, MM) yang memadai
h. Adanya lab bahasa dan digunakan secara baik
i. Teralisasinya pembangunan RKB 4 Lokal
j. Terbangunnya pagar sekolah
k. Adanya mushola sekolah
l. Adanya gedung serba guna yang dapat digunakan untuk kegitan secara
secara terbatas (pentas seni internal, pameran, pemutaran film, seminar,
olah raga bela diri, bulu tangkis, pertemuan dengan orang tua/wali siswa)
m. Akses jalan ke sekolah baik
n. Listrik, air, telpon memadai dan tidak mengalami gangguan

5. Ketenagaan
a. Kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya meningkat
b. Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendukung
c. Guru mampu menguasai dan mengoprasikan media dan sumber belajar
d. Guru mengikuti pelatihan terkait dan relevan yang diselenggerakan oleh
pemerintah dan lembaga profesi
e. Kesejahteraan tenaga kependidikan meningkat

6. Pembiayaan dan pendanaan


a. Tersusunnya RKAS tepat waktu
b. Pembiayaan sesuai dengan RKAS
c. Adanya sumber-sumber pembiayaan yang dapat diakses
d. Terpenuhinya biaya kegiatan sekolah

7. Peserta Didik
a. Terjaringnya siswa baru yang berkualitas
b. Prestasi siswa dan sekolah meningkat
c. Banyak siswa baru yang memiliki prestasi
d. Berjalannya pembinaan UKS
e. Adanya program OSIS dan berjalanan program tersebut
f. Minat dan bakat siswa tersalurkan melalui kegiatan UKS
g. Siswa dan orang tua merasa puas dengan pembimbingan sekolah
h. Siswa dapat melaksanakan kegiatan kewirausahaan melalui LPK Printis
i. Terlaksananya kegiatan outbond

8. Peranserta Masyarakat
a. Terbuatnya program kehumasan
b. Terjalinnya hubungan yang harmonis antara sekolah dengan orang tua/wali
siswa
c. Adanya panduan praktek kerja industri
d. Terjalinnya hubungan sinergis komite dan sekolah
e. Adanya pertemuan rutin dengan komite
f. Lembaga masyarakat terlibat kerjasama dengan sekolah
g. Terbangunnya hubungan kerjasama dengan berbagai lembaga yang
dirumuskan ke dalam MOU dengan pihak terkait kerjasama

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah


a. Terselesaikannya pembuatan pagar sekolah
b. Adanya keterlibatan warga sekolah dalam melaksanakan penghijauan
sekolah
c. Terjalinnya hubungan kerjasama antara tenaga kependidikan dengan
tenaga kependidikan, tenaga kependidikan dengan siswa, dan siswa
dengan siswa
d. Adanya kegiatan bersama antar sekolah di wilayah Parungpanjang yang
melibatkan siswa sekolah
Tidak ada yang terkait masalah yang berkaitan dengan kenakalan remaja
e. Tertanamnya kesadaran perlunya keterlibatan masyarakat dan warga
sekolah untuk terciptanya lingkungan yang aman.

I. Jadwal Kegiatan

Jadwal adalah alokasi waktu suatu program dan kegiatan tertentu yang akan
dilaksanakan. Tujuan penyusunan jadwal program dan kegiatan ini adalah untuk
mempermudah pelaksana dalam menentukan urutan kegiatan dan mengatur
penggunaan sumberdaya dan dana yang dimiliki sekolah/madrasah. Dengan demikian
alur kegiatan dan keuangan sekolah/madrasah dapat dikontrol dengan lebih efektif.
Berikut ini kami tampilkan kegiatan sekolah:

TABEL JADWAL KEGIATAN

No RENCANA KEGIATAN PELAKSANAAN TAHUN KE


1 Melaksanakan Standar Isi: I II III IV
1.1 Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan
yang bermutu
1.2 Melaksanakan Pengembangan KTSP
1.3 Melaksanakan Pengembangan Silabus dan RPP
1.4 Melaksanakan Penyusunan Kegiatan
Pengembangan Diri
1.5 Melaksanakan Penyusunan Kurikulum Muatan
Lokal
1.6 Pelaksanaan Uji Publik KTSP
2 Melaksanakan Standar Proses:
2.1 Penyusunan Perangkat Administrasi
Pembelajaran
2.2 Penyusunan Bahan Ajar
2.3 Tambahan Pelajaran (Les)
2.4 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2.5 Kegiatan Pembelajaran di luar kelas
2.6 Evaluasi Pelaksanaan dan Pengendalian KBM
2.7 Kunjungan Industri
2.8 Praktek Kerja Industri (Prakerin)
2.9 Kegiatan Pembelajaran Remedial/Pengayaan
2.10 Pelayanan Klinis (Bidang Akademis)
2.11 Laporan Perkembangan Kelas oleh Wali kelas
2.12 Kegiatan Ekstrakulikuler
2.13 Masa Orientasi Siswa Baru (MOS)
2.14 Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan
2.15 Promosi/Lomba Kompetensi Siswa
2.16 Pelaksanaan UKS
2.17 Pekan Olahraga, Seni dan kreativitas
(Personalitas)
2.18 Kegiatan Lomba Keagamaan (MTQ, Lomba
Adzan, Puisi Islami, cerdas cermat, dll)
2.19 Kegiatan Keagamaan
3 Standar Kompetensi Kelulusan ( SKL )
3.1 Workshop SKL
3.2 Pengembangan SKL
3.3. Penyusunan KKM
3.4 Sosialisasi Ujian
3.5 Pembinaan Lomba-lomba Bidang Akademik
4 Standar Pendidik dan Tenaga ependidikan
4.1 Kegiatan MKKS/KKKS/K3SK
4.2 Kegiatan KKG/MGMP
4.3 Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran
4.4 Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4.5 Workshop Pengembangan Sistem Penilaian
4.6 Pelatihan Bahasa Asing
4.7 Pengiriman Peserta Seminar, Simposium, Diklat
4.8 Pembinaan Profesi Guru dan Karyawan
5 Standar Sarana dan Prasarana
5.1 Pemeliharaan Lingkungan Sekolah
5.2 Penataan Taman Sekolah
5.3 Pengadaan Alat-Alat Kebersihan
5.4 Pemeliharaan Peralatan Kantor
5.5 Pemeliharaan Alat-Alat Pendidikan
5.6 Pemeliharaan Gedung
5.7 Pemeliharaan peralatan upacara dan UKS
5.8 Pemeliharaan Mebeler
5.9 Pengelolaan Ruang Praktek/Laboratorium
5.10 Pengadaan Komputer, Printer,LCD
5.11 Pengadaan Alat-Alat dan Bahan Praktek
5.12 Pengadaan Buku
5.13 Pemeliharaan Buku
5.14 Pengadaan ATK
5.15 Pemeliharaan Alat-alat Laboratorium
5.16 Pembangunan RKB
5.17 Melaksakan Pengecatan Sekolah
5.18 Melkasanakan pemagaran sekolah
5.19 Melaksanakan pengaspalan jalan masuk ke
sekolah
5.20 Melaksanakan pemasangan poster / spanduk
karya siswa
5.21 Pengadaan Moubeler Sekolah
5.22 Pengadaan pemasangan instalasi dan alat listrik
5.23 Pengadaan Alat Peraga/Media Pembelajaran
6 Standar Pengelolaan
6.1 Penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah/Rencana Kerja Sekolah (RPS/RKS)
6.2 Penyusunan RAKS/RAPBS
6.3 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
6.4 Kegiatan OSIS
6.5 Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIM)
6.6 Operasional Komite
6.7 Kehumasan dan Hubin
6.8 Penjaminan Mutu Pendidikan
6.9 Pelaksanaan Akreditasi Sekolah
6.10 Penyelenggaraan Rapat-rapat Sekolah
6.11 Pengelolaan Kerumahtanggaan
6.12 Makan/Minum Harian
7 Standar Keuangan dan Pembiayaan
7.1 Penghargaan Guru Berprestasi
7.3 Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
7.4 Perjalanan/Transpot Dinas
7.5 Pembayaran Honorarium Guru Tetap dan Tidak
Tetap
7.6 Penggandaan/Fotokopi
7.7 Langganan Listrik dan Tambah Daya, Telepon,
Air, Koran dan internet
8 Standar Penilaian Pendidikan
8.1 Ulangan Umum Akhir Semester ( UAS )
8.2 Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK )
8.3 Latihan Ujian Nasional/Try Out
8.4 Penyusunan Bank Soal
8.5 Penulisan Laporan Hasil Belajar/Raport
8.6 Pelaksanaan Ujian Sekolah
8.7 Pelaksanaan Ujian Nasional
8.8 Uji Sertifikasi Keahlian
8.9 Uji Kompetensi Keahlian
8.10 Pengembangan Perangkat Model Penilaian
8.11 Pengembangan Instrumen/Perangkat Soal
K. Penanggung Jawab

Setelah program dirumuskan, maka perlu ditentukan siapa penanggung jawab


program. Penanggung jawab program adalah perseorangan yang ditunjuk untuk
mengkoordinir pelaksanaan program sesuai dengan bidangnya.
Berikut ini kami uraikan mengenai penanggung jawab tiap program sekolah
yang akan dilaksanakan:

TABEL PENANGGUNG JAWAB PROGRAM

No RENCANA KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB


1 Melaksanakan Standar Isi:
1.1 Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat Ketua Komite Sekolah
terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
1.2 Melaksanakan Pengembangan KTSP Wakasek Kurikulum
1.3 Melaksanakan Pengembangan Silabus dan RPP Wakasek Kurikulum
1.4 Melaksanakan Penyusunan Kegiatan Pengembangan Diri Tata Usaha
1.5 Melaksanakan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Wakasek Kurikulum
1.6 Pelaksanaan Uji Publik KTSP Wakasek Kurikulum
1.7. Merumuskan Budaya Sekolah Wakasek Kesiswaan
1.8 Permusan Penjaminan Mutu Sekolah Kepala Sekolah
2 Melaksanakan Standar Proses:
2.1 Penyusunan Perangkat Administrasi Pembelajaran Kepala TU
2.2 Penyusunan Bahan Ajar Wakasek Kurikulum
2.3 Tambahan Pelajaran (Les) Wakasek Kurikulum
2.4 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Wakasek Kurikulum
2.5 Kegiatan Pembelajaran di luar kelas Wakasek Kurikulum
2.6 Evaluasi Pelaksanaan dan Pengendalian KBM Wakasek Kurikulum
2.7 Kunjungan Industri Wakasek Hubin/Humasy
2.8 Praktek Kerja Industri (Prakerin) Wakasek Hubin/Humasy
2.9 Kegiatan Pembelajaran Remedial/Pengayaan Wakasek Kurikulum
2.10 Pelayanan Klinis (Bidang Akademis) Wakasek Kurikulum
2.11 Laporan Perkembangan Kelas oleh Wali kelas Wakasek Kurikulum
2.12 Kegiatan Ekstrakulikuler Wakasek Kesiswaan
2.13 Masa Orientasi Siswa Baru (MOS) Wakasek Kesiswaan
2.14 Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan Wakasek Kesiswaan
2.15 Promosi/Lomba Kompetensi Siswa Wakasek Kesiswaan
2.16 Pelaksanaan UKS Wakasek Kesiswaan
2.17 Pekan Olahraga, Seni dan kreativitas (Personalitas) Wakasek Kesiswaan
2.18 Kegiatan Lomba Keagamaan (MTQ, Lomba Adzan, Puisi Wakasek Kesiswaan
Islami, cerdas cermat, dll)
2.19 Kegiatan Keagamaan Wakasek Kesiswaan
2.20 Sosialisasi Budaya Sekolah Wakasek Kesiswaan
2.21 Workshop Penjaminan Mutu Sekolah Kepala Sekolah
2.22 Penetapan Pelaksana Penjaminan Mutu Sekolah Kepala Sekolah
3 Standar Kompetensi Kelulusan ( SKL )
3.1 Workshop SKL Wakasek Kurikulum
3.2 Pengembangan SKL Wakasek Kurikulum
3.3. Penyusunan KKM Wakasek Kurikulum
3.4 Sosialisasi Ujian Wakasek Kurikulum
3.5 Pembinaan Lomba-lomba Bidang Akademik Wakasek Kesiswaan
3.6 Pembinaan Etika Usaha dan Profesi Wakasek Kesiswaan
4 Standar Pendidik dan Tenaga ependidikan
4.1 Kegiatan MKKS/KKKS/K3SK Kepala Sekolah
4.2 Kegiatan KKG/MGMP Wakasek Kurikulum
4.3 Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Wakasek Kurikulum
4.4 Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Wakasek Kurikulum
4.5 Workshop Pengembangan Sistem Penilaian Wakasek Kurikulum
4.6 Pelatihan Bahasa Asing Wakasek Kurikulum
4.7 Pengiriman Peserta Seminar, Simposium, Diklat Wakasek Hubin/Humasy
4.8 Pembinaan Profesi Guru dan Karyawan Kepala Sekolah
5 Standar Sarana dan Prasarana
5.1 Pemeliharaan Lingkungan Sekolah Wakasek Sapras
5.2 Penataan Taman Sekolah Wakasek Sapras
5.3 Pengadaan Alat-Alat Kebersihan Wakasek Sapras
5.4 Pemeliharaan Peralatan Kantor Wakasek Sapras
5.5 Pemeliharaan Alat-Alat Pendidikan Wakasek Sapras
5.6 Pemeliharaan Gedung Wakasek Sapras
5.7 Pemeliharaan peralatan upacara dan UKS Wakasek Sapras
5.8 Pemeliharaan Mebeler Wakasek Sapras
5.9 Pengelolaan Ruang Praktek/Laboratorium Wakasek Sapras
5.10 Pengadaan Komputer, Printer,LCD Wakasek Sapras
5.11 Pengadaan Alat-Alat dan Bahan Praktek Wakasek Sapras
5.12 Pengadaan Buku Wakasek Sapras
5.13 Pemeliharaan Buku Wakasek Sapras
5.14 Pengadaan ATK Wakasek Sapras
5.15 Pemeliharaan Alat-alat Laboratorium Wakasek Sapras
5.16 Pembangunan RKB Wakasek Sapras
5.17 Melaksakan Pengecatan Sekolah Wakasek Sapras
5.18 Melkasanakan pemagaran sekolah Wakasek Sapras
5.19 Melaksanakan pengaspalan jalan masuk ke sekolah Wakasek Sapras
5.20 Melaksanakan pemasangan poster / spanduk karya siswa Wakasek Sapras
5.21 Pengadaan Moubeler Sekolah Wakasek Sapras
5.22 Pengadaan pemasangan instalasi dan alat listrik Wakasek Sapras
5.23 Pengadaan Alat Peraga/Media Pembelajaran Wakasek Sapras
6 Standar Pengelolaan
6.1 Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Wakasek Kurikulum
Kerja Sekolah (RPS/RKS)
6.2 Penyusunan RAKS/RAPBS Tata Usaha
6.3 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Wakasek Kesiswaan
6.4 Kegiatan OSIS Wakasek Kesiswaan
6.5 Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIM) Wakasek Hubin/Humasy
6.6 Operasional Komite Bendahara
6.7 Kehumasan dan Hubin Wakasek Hubin/Humasy
6.8 Penjaminan Mutu Pendidikan Kepala Sekolah
6.9 Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Wakasek Kurikulum
6.10 Penyelenggaraan Rapat-rapat Sekolah Tata Usaha
6.11 Pengelolaan Kerumahtanggaan Tata Usaha
6.12 Makan/Minum Harian Tata Usaha
6.13 Pelaksanan dan Sanksi Budaya Sekolah Wakasek Kesiswaan
7 Standar Keuangan dan Pembiayaan
7.1 Penghargaan Guru Berprestasi Tata Usaha
7.3 Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah Tata Usaha/Bendahara
7.4 Perjalanan/Transpot Dinas Bendahara
7.5 Pembayaran Honorarium Guru Tetap dan Tidak Tetap Bendahara
7.6 Penggandaan/Fotokopi Bendahara
7.7 Langganan Listrik dan Tambah Daya, Telepon, Air, Koran dan Bendahara
internet
8 Standar Penilaian Pendidikan
8.1 Ulangan Umum Akhir Semester ( UAS ) Wakasek Kurikulum
8.2 Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK ) Wakasek Kurikulum
8.3 Latihan Ujian Nasional/Try Out Wakasek Kurikulum
8.4 Penyusunan Bank Soal Wakasek Kurikulum
8.5 Penulisan Laporan Hasil Belajar/Raport Wakasek Kurikulum
8.6 Pelaksanaan Ujian Sekolah Wakasek Kurikulum
8.7 Pelaksanaan Ujian Nasional Wakasek Kurikulum
8.8 Uji Sertifikasi Keahlian Wakasek Hubin/Humasy
8.9 Uji Kompetensi Keahlian Wakasek Kurikulum
8.10 Pengembangan Perangkat Model Penilaian Wakasek Kurikulum
8.11 Pengembangan Instrumen/Perangkat Soal Wakasek Kurikulum
8.12 Pembuatan Instrumen Penilaian Budaya Sekolah Wakasek Kesiswaan
8.13 Evaluasi Penjaminan Mutu Sekolah Kepala Sekolah

J. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah


(TERLAMPIR)

BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Rencana Kegiatan Jangka Menengah (RJKM) merupakan acuan dalm


menyusun program tahunan. Program ini sangat penting untuk disusun, karena
penyelenggaraan pendidikan (sekolah) harus dilaksanakan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan. Penyusunan RJKM dilakukan berdasarkan
analisis terbatas dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal saat ini
dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Untuk itu, visi
sekolah yang dirumuskan dengan harapan-harapan, kiranya dapat dicapai melalui
program yang bersifat implementatif yang diturunkan dari RKJM ke dalam
Rencana Kerja Tahunan Sekolah.
Besar harapan kami, rencana kegiatan ini berguna dalam memberikan arah
dalam menjalankan program/kegiatan di sekolah SMK BPM Parungpanjang. Dan
diharapkan dengan RKJM ini, pemangku sekolah dapat melakukan orientasi yang
lebih seksama, sehingga berbagai program kegiatan dapat dilaksanakan secara
terukur, terarah, dan berkesenambungan.

B. Saran

Pada pelaksanaannya di lapangan akan banyak ditemukan kendala, baik


yang bersifat teknis maupun non teknis. Sehingga dengan situasi yang
berkembang dimungkinkan beberapa hal tidak layak dilaksanakan dan tidak
terlaksana sesuai jadwal. Untuk itu diperlukan pertimbangan untuk menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi

Anda mungkin juga menyukai