Anda di halaman 1dari 2

Analisis Siswa (learner analysis)

Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan desain
pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik itu meliputi latar belakang kemampuan akademik
(pengetahuan), perkembangan kognitif, serta keterampilan-keterampilan individu atau sosial yang
berkaitan dengan topik pembelajaran, media, format dan bahasa yang dipilih. Analisis siswa dilakukan
untuk mendapatkan gambaran karakteristik siswa, antara lain: (1) tingkat kemampuan atau
perkembangan intelektualnya, (2) keterampilan-keterampilan individu atau sosial yang sudah dimiliki dan
dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Seperti layaknya seorang guru akan mengajar, guru harus mengenali karakteristik peserta didik
yang akan menggunakan bahan ajar. Hal ini penting karena semua proses pembelajaran harus
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengetahui
karakteristik peserta didik antara lain: kemampuan akademik individu, karakteristik fisik, kemampuan
kerja kelompok, motivasi belajar, latar belakang ekonomi dan sosial, pengalaman belajar sebelumnya,
dsb. Dalam kaitannya dengan pengembangan bahan ajar, karakteristik peserta didik perlu diketahui
untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan akademiknya, misalnya: apabila tingkat
pendidikan peserta didik masih rendah, maka penulisan bahan ajar harus menggunakan bahasa dan
kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Apabila minat baca peserta didik masih rendah maka bahan
ajar perlu ditambah dengan ilustasi gambar yang menarik supaya peserta didik termotivasi untuk
membacanya.

Kelebihan 4d

tahap-tahap pelaksanaan dibagi secara detail dan sistematik.


dalam pengembangannya melibatkan penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba di lapangan perangkat
pembelajaran telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan para ahli.

Perbedaan terletak setelah kegiatan development yaitu model 4D mengakhiri kegiatan melalui kegiatan
dissemination sedangkan model ADDIE, setelah development masih dilanjutkan dengan kegiatan
implementasi dan evaluasi. Model 4D tidak mencantumkan implementasi dan evaluasi karena menurut
pertimbangan rasional mereka, proses development selalu menyertakan kegiatan pembuatan produk
(implementasi), evaluasi dan revisi.
eunggulan model Dick dan Carey ini terletak pada analisis tugas yang tersusun secara terperinci dan tujuan
pembelajaran khusus secara hirarkis. Disamping itu adanya uji coba yang berulang kali menyebabkan hasil yang
diperoleh sistem dapat diandalkan.
Kelemahan model ini adalah uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru
dilaksanakan setelah diadakan tes formatif. Sedangkan pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi
pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada
tidaknya penilaian pakar (validasi)

Anda mungkin juga menyukai