Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN KE 20

MENAFSIRKAN PANDANGAN PENGARANG TERHADAP KEHIDUPAN DALAM NOVEL

Indikator: mampu menafsir pandangan pengarangterhadap kehidupan dalam novel.

A. PENGERIAN NOVEL

Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya dalam bentukcerita. Cerita
dalam novel bersifat imajiner. Meskipun imajiner, cerita dalam novel tetapmasuk akal dan
mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubunganantarmanusia.
Kebenaran dalam novel adalah keyakinan yang sesuai dengan pandanganpengarang terhadap
masalah hidup dan kehidupan. Kebenaran dalam novel tidak harussejalan dengan kebenaran
yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segihukum, moral, agama, atau
logika. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi bahkan dapatterjadi di dunia nyata bisa menjadi
benar di dalam cerita novel.

Ciri-ciri novel sebagal berikut:

.1.Memiliki lebih dari satu alur dan alurnya berkembang.

2.Tokohnya banyak dan memiliki lebih dari satu karakter.

3.Temanya lebih kompleks.

4.Latar bergerak dan banyak

.5.Ceritanya disertai perubahan nasib tokoh.

B. MENAFSIRKAN PANDANGAN PENGARANG DALAM NOVEL

Pernahkah kamu membaca nove? Apa yang kamu dapatkan ketika setelah membaca novel tersebut?
Jika dicermati, novel-novel tersebut menceritakan kehidupan yang ada kaitannya dengan latar sosial
budaya pengarang. Salah satu novel yang kamu akan pelajari adalah trilogi Ronggeng Dukuh Paruk.
Sebaiknya, kamu baca novel Ronggeng Dukuh Paruk secara keseluruhan sehingga kamu memiliki
perasaan bahagia karena dapat menanamatkan novel. Dalam novel ini kamu akan menemukan nilai-
nilai sosial budaya yang dialami oleh pengarang dalam kehidupannya. Nilai-nilai sosial budaya
didasari dari lingkungan pengarang yang lahir dan tinggal daerah tersebut.

Perhatikan contoh kutipan novel Ronggeng Dukuh Paruk berikut ini!

Ronggeng Dukuh Paruk

Sebelas tahun yang lalu ketika Srintil masih bayi. Duku Paruk yang kecil basah kuyup tersiram hujan
deras. Dalam kegelapan yang pekat, pemukiman terpencil itu lengang. Hanya tangis bayi dan lampu
kecil berkelip menandakan pedukuhan itu berpenghuni. Tak ada suara kecuali sura kodok. Bangs
reptile itu berpesta pora, bertunggangan dan kawin. Besok pagi, hasil pesta akan tampak. Kodok
betina meninggalkan untaian telur yang panjang. Katak hijau menghimpun telurnya dalam kelompok
yang terapung di permukaan air. Katak daun menyimpan telurnya pada gumpalan busa yang melekat
pada ranting semak-semak.

Seandainya ada orang di Dukuh Paruk yang perna bersekolah, dia dapat mengira-ngira saat itu
hamper pukul dua belas tengah malam, tahun 1946. Semua penghuni pendukuhan itu telah tidur
pulas, kecuali Santayib, ayah Srintil.

Dia sedang mengakhiri pekerjaannya mala mini. Bungkil ampas minyak kelapa yang telah ditumbuk
halus dibilas dalam air. Setelah dituntas kemudian dikukus. Turun dari tungku, bahan ini diratakan
dalam sebuah tampah besar dan ditaburi ragi bila sudah dingin. Besok hari pada bungkil ampas
minyak kalapa itu akan tumbuh jamur-jamur halus. Jadilah tempe bongkrek. Sudah sejak lama
Santayib memenuhi kebutuhan orang Dukuh Paruk akan tempe itu.

Simaklah penjelasan mengenai pandangan pengarang dari bacaan di atas

Kutipan novel tersebut menceritakan pandangan pengarang terhadap kehidupan di Dukuh


Paruk yang masih terbelakang, seperti kebodohan dan kemiskinan. Kehidupan tersebut
diungkapkan pengarang cara yang menarik.

LATIHAN MANDIRI

Bacalah kutipan novel di bawah ini kemudian temukanlah pandangan pengarang dalam cerita tersebut
menurut pendapat kalian!

“Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami
heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya beliau adalah seorang
pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah
sebatang kara seperti Arai ia menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Itali itu tak
sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika
mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid” (SP, 61)

CATATAN:

1. MASING-MASING TULIS PENDAPATNYA DI KOLOM KOMENTAR, TIDAK ADA


JAWABAN BERARTI ALPA.
2. YANG TINGGAL PER KOMUNITAS BOLEH KERJA KELOMPOK (MAKASIMAL 3
ORANG PER KELOMPOK)

Anda mungkin juga menyukai