Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 NOVEL HASIL KARYA IMAJINASI

Nama : Utrie sekar ayu


Kelas : XII PIS 3
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Soal A

1. Tema apa yang menonjol dalam novel ronggeng dukuh paruk?


* Tema dari novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah seorang ronggeng yang hidup di sebuah desa yang
sangat kental dengan kepercayaan terhadap leluhur, serta masyarakat yang sangat taat akan hukum
adat, dengan krisis ekonomi yang sangat menyedihkan.
Hal ini dapat dilihat dari kutipan novel Ronggeng Dukuh Paruk, yakni sebagai berikut:
Semua orang dukuh paruk tahu ki secamenggala,moyang mereka,dahulu menjadi musuh kehidupan
masyarakat.tetapi mereka memujanya.kubur kibsecamenggala yang terletak di punggung bukit kecil
ditengah dukuh paruk menjadi kiblat kehidupan kebatinan mereka.Gumpalan abu kemenyan pada
nisan kubur ki secamenggala membuktikan pola-tingkah kebatinan orang dukuh paruk berpusat
disana.

2. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk?

*Dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” ini menggunakan alur maju namun sesekali
disertai flashback atau menceritakan kisah masa lalu, seperti menceritakan malapetakan tempe
bongkrek sebelas tahun silam.

3. Dimanakah latar tempat,latar waktu,dan latar suasana yang tergambar dalam novel ronggeng
dukuh paruk?

*latar waktu:
-tahun 1946
-malam hari
-pagi hari

Latar tempat :
-didesa dukuh paruk
-dihutan

Latar suasana : keadaan menyedihkan dengan penuh penderitaan rakyat

4. Siapakah tokoh utama dan tokoh tokoh pendukung dalam novel Ronggeng dukuh paruk?

*tokoh utama : srintil dan rasus


Tokoh pendukung : Ayah srintil

5. Bagaimana karakter tokoh tokoh ronggeng dukuh paruk ?

*Srintil : sosok tokoh yang berkarakter lembut,penyayang,pekerja keras,dan bersahabat


Rasus : sosok tokoh yang pemberani,rela berkorban,dan pendendam.
Ayah srintil(santayib) : sosok tokoh yang perkeja keras dan bertanggung jawab.

6.Apa pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng dukuh paruk?


*Amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui novel
“Ronggeng Dukuh Paruk” ini adalah: agar kita semua mau dan mampu melihat seseorang itu tidak
hanya dari luarnya saja melainkan juga dari hatinya.
Dan adat bagaimanapun tetap harus berlaku dalam kehidupan yang meyakininya, karena jika memang
suatu daerah mempercayai adat yang berlaku, maka harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Karena
pada setiap keyakinan pasti ada suatu hal yang akan terjadi jika suatu adat kebiasaan tidak
dilaksanakan. Serta jangan gampang terpengaruh dengan keadaan duniawi karena suatu saat
penyesalan akan datang dalam hidupmu, segala sesuatu akan kembali kepadaNya. Kehidupan fana
dalam hura-hura dunia dapat mencekam masa depanmu!

Soal B

1. Analisis unsur kebahasaan novel ronggeng dukuh paruk .

*Majas:gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif
dan kias.
Majas Hiperbola: gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara melebih-lebihkan
-sehingga membuatnya terlihat lebih besar dari keadaan yang sebenarnya.
-Sepasang burung bangau melayang meniti angin berputar-putar tinggi di langit
-Kedua ungags itu telah melayang beratus-ratus kilometer mencari genangan air
-Ribuan hekter sawah yang mengelilingi Dukuh Paruk telah tujuh bulan kerontang
-Suaranya melengking seperti keluhan panjang
-Sawah berubah menjadi padang kering berwarna kelabu
-Mereka terengah-engah, namun batang singkong itu tetap tegak ditempatnya
-Ditolaknya bumi dengan hentakan kaki sekuat mungkin
-Bulan yang lonjong hampir mencapai puncak langit

Majas personifikasi: gaya bahasa yang membuat benda seolah olah mereka hidup dengan
memberikan sifat-sifat seolah mereka melakukan sesuatu layaknya manusia.
-Sambil menjerit sejadi-jadinya
-Pucuk-pucuk pohon di pedukuhan sempit itu bergoyang

Majas simile: majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi
dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata : seperti, bagai,
laksana.
-Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel
-Bila angin berhembus, tampak seperti ratusan kupu terbang menuruti arah angin
meninggalkan pohon dadap

Idiom: ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak
dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
-Kelelangan = sunyi
-Bromocorah = orang yang melakukan pengulangan tindak pidana
-Ketiak daun kelapa = kelelawar keluar dari sarangnya
Soal C
Pandangan pengarang pada novel ronggeng dukuh paruk :

Aspek kehidupan :

Sosial : Dalam novel ini, unsur sosial kemasyarakatan lebih cenderung ke arah ronggeng. Karena
segala sesuatu yang berhubungan dengan hubungan antar manusia lebih diutamakan untuk
ronggeng karena bagi mereka, adanya sosok ronggeng merupakan kebanggaan tersendiri di Dukuh
Paruk

Keagamaan :
Dalam novel ini, unsur keagamaan tidak terlalu diperlihatkan karema warga Dukuh Paruk lebih
mempercayai adanya nenek moyang dan hal-hal animisme lainnya

Budaya : Dalam novel ini, banyak terdapat unsur kebudayaan seperti: menari, menyanyi sambil
nyawer, memberikan sesaji kepada nenek moyang

Anda mungkin juga menyukai