Conditional sentence merupakan suatu kalimat dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk
mengungkapkan keinginan, harapan, pengandaian, atau rencana yang mungkin dapat atau
tidak dapat terwujud. Rumus umum untuk kalimat conditional sentence adalah:
If + condition , consequence
Consequence + if + condition
Dari formula di atas, bisa kita lihat bahwa conditional sentence memiliki dua klausa, yang
pertama adalah klausa dengan if atau “if clause” dan yang kedua adalah klausa inti atau
“main clause”. If clause digunakan untuk menerangkan kondisi yang jika terjadi akan
menyebabkan sesuatu atau akan menghasilkan suatu konsekuensi, sedangkan main clause
digunakan untuk menerangkan konsekuensi itu sendiri.
Pada dasarnya, conditional sentence dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe 0,1,2,dan 3.
Apa saja perbedaan antar tipe tersebut?
Conditional sentence tipe 0 ini masih sangat sederhana dan mudah untuk dipahami.
Conditional sentence tipe ini digunakan untuk mengatakan suatu fakta dengan menggunaan
rumus “jika…maka”. Misal, dalam bahasa Indonesia, jika kita mengatakan “Jika hujan, maka
rumput menjadi basah.” Dapat juga diungkapkan dalam bahasa Inggris menggunakan
conditional tipe 0, karena rumput yang akan basah jika terkena air hujan merupakan fakta
yang diketahui banyak orang. Formula yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
Contoh kalimat:
Tipe ini juga masih relatif mudah untuk dipahami. Conditional sentence tipe 1 digunakan
untuk mengatakan sesuatu yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Maksudnya,
jika kalian menggunakan kalimat pengandaian ini, maka artinya kalian yakin pengandaian
tersebut masih mungkin akan terjadi di waktu yang akan datang. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Contoh kalimat:
a. If you tell her the truth, she will forgive you.
(Jika kau memberitahu yang sebenarnya pada dia, maka dia akan memaafkanmu. )
Kalimat (a) berarti masih ada kemungkinan jika orang yang diajak bicara tersebut mau
berkata jujur pada seseorang lain, maka masih ada kemungkinan orang lain tersebut akan
mengerti dan memaafkan. Sedangkan kalimat (b) berarti orang yang mengatakannya ikut
lotere, namun belum tahu apakah ia menang atau tidak. Dan jika dia berhasil
memenangkannya, maka dia akan mengajak temannya bertamasya. Artinya, ada
kemungkinan menang kalah dalam hal ini, dan dia berharap menang.
Tipe ini digunakan untuk mengatakan sesuatu yang sangat kecil kemungkinannya untuk
terjadi, atau dengan kata lain hampir tidak mungkin terjadi. Conditional sentence tipe ini
cocok digunakan untuk menyatakan mimpi dan angan-angan. Rumusnya adalah:
Contoh kalimat:
If I became the President of this country, I would pay more attention to teachers’ prosperity.
(Jika aku menjadi presiden di negara ini, aku akan memberikan perhatian lebih pada
kesejahteraan guru.)
Kalimat tersebut mengunkapkan pengandaian tentang apa yang akan dilakukan oleh
pembicara apabila dia menjadi presiden, Namun, jika si pembicara menggunakan conditional
sentence tipe 2, artinya dia berfikir sepertinya dia tidak akan menjadi presiden di negara ini.
Tipe ke tiga ini digunakan untuk berandai-andai tentang sesuatu yang berlawanan dengan apa
yang sudah terlanjur terjadi. Rumusnya adalah sebagai berikut
Contoh kalimat:
Artinya, dulunya orang tersebut malas belajar, sehingga sekarang pekerjaan yang dia
dapatkan pun tidak seperti yang dia inginkan.
bіаѕаnуа mengacu pada campuran conditional kedua dan ketiga (pola kontrafaktual). Dі sini
baik kondisi atau konsekuensinya, tеtарі tіdаk keduanya, memiliki referensi waktu lalu:
Contoh kalimat:
If you had done your job properly, we wouldn’t bе іn this mess now.
If we wеrе soldiers, we wouldn’t have done іt like that.