Conditional sentence
Pengertian Conditional Sentence
Secara sederhana, conditional sentence merupakan kalimat majemuk yang berisikan kondisi
mengenai sebuah pengandaian, imajinasi, atau suatu kejadian yang belum terjadi. Dalam
kalimat Bahasa Inggris, kalimat pengandaian ini diawali dengan ‘if’ sebagai penanda bahwa
kondisinya memang belum terjadi. Bentuk conditional sentence adalah “If-clause + main
clause.” Jika kamu perhatikan, if-clause merupakan bagian dari kalimat pengandaiannya.
Sedangkan main clause, biasanya berisi konsekuensi atau akibat dari kondisi pengandaian
sebelumnya.
Tipe ini biasanya disebut sebagai zero conditional sentences. Tipe kalimat ini digunakan
ketika hasil atau konsekuensi dari kondisi terwujud alias memaparkan sebuah kebeneran
(general truth) dan fakta ilmiah. Kalimat ini biasanya berbentuk present tense dengan rumus:
if + simple present, simple present. Contoh kalimat:
First conditional sentence merupakan bentuk kalimat pengandaian yang digunakan ketika
hasil atau konsekuensi memiliki kemungkinan untuk terjadi di masa depan. Hal ini bisa
terjadi karena masih ada kondisi realistik yang masuk akal untuk kemungkinan terjadi. Maka
dari itu, bentuk kalimat dari conditional sentence tipe pertama ini memiliki bentuk kalimat
simple future alias kalimat yang akan datang. Rumus dari kalimat ini adalah: if + simple
present, simple future “will” / imperative dan contohnya adalah:
Second conditional sentences merupakan tipe kalimat pengandaian yang digunakan ketika
hasil atau konsekuensi hanya memiliki harapan terwujud walaupun kemungkinannya sangat
kecil. Jadi bisa dikatakan kalau kalimat pengandaian tipe kedua ini belum tentu terjadi namun
juga bisa menjadi kenyataan. Dalam bentuk kalimat ini, rumus yang digunakan adalah if +
simple past/were, would/could/might + bare infinitive. Penggunaan would/could/might
berfungsi untuk menjelaskan seberapa besar sebuah kondisi itu akan terjadi. Contohnya:
Third conditional sentence merupakan sebuah kalimat pengandaian ketika sebuah kondisi
tidak mungkin terwujud sama sekali. Hal ini bisa digambarkan karena kondisi yang sangat
mustahil atau hanya sebuah mimpi atau imajinasi. Dalam tipe kalimat pengandaian yang
ketiga ini, bentuk kalimat menggunaka past perfect yang dilengkapi dengan modal
auxiliary seperti would, could, dan should. Rumus yang digunakan adalah if + past perfect,
would/should/could/might + have + past participle. Contoh kalimat:
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
We might have gone to South America if she had not been pregnant.
If you had told me you needed a ride, I would have left earlier.
If I had cleaned the house, I could have gone to the movies.
If she hadn’t taken the course, she wouldn’t have gotten the scholarship.
If I had locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.
Had I locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.