Anda di halaman 1dari 5

CONDITIONAL SENTENCES

Jenis-Jenis Conditional Sentences

1. Zero Conditional (Conditional Sentences type 0)


Zero conditional atau conditional sentence type 0 merupakan sebuah conditional
sentence yang dapat digunakan ketika (result atau consequence) dari condition (syarat) yang
selalu terwujud karena kebenaran pada ilmiah (scientific fact) atau kebenaran umum (general
truth) yang merupakan suatu kebiasaan ( habitual action). Bagian dependent clause (if+clause)
juga dapat diawali oleh kata “if” atau “when“.

 Apabila If di awal kalimat = If + Subject + verb-1, Subject + will + infinitive


atau if/when + simple present, simple present.
 Apabila If di tengah kalimat = Subject + will + infinitive, If + Subject + verb-1
atau simple present + if/when + simple present.

Contoh dalam kalimat dan artinya :

1. If she sleeps late, she is sleepy at school.


Jika dia tidur terlambat, dia mengantuk di sekolah.

2. Water will boil if you heat it at 100 degrees Celsius.


Air akan mendidih jika kamu memanaskannya pada suhu 100 derajat Celcius.

3. This day is so cool, we will get fever if we don’t wear our jacket.
Hari ini sangat dingin, kami akan demam jika kami tidak memakai jaket kami.

4. The flower will grow well if you water it everyday.


Bunga akan tumbuh dengan baik jika kamu menyiraminya tiap hari.

5. The play station will be error if you break it down.


PS akan rusak jika kamu membantingnya.

6. The car is not be able to run if there is no tire.


Mobil tidak bisa jalan jika tidak ada rodanya.

2. Conditional Sentence Type I


Conditional Sentence Type 1 merupakan jenis-jenis kalimat yang menggambarkan
pengandaian yang diharapkan dapat terjadi di masa mendatang karena dirasakan cukup
realistis untuk dipenuhi. Beberapa syarat dalam kalimat-kalimat pengandaian (conditional
sentence) adalah harus adanya kehadiran kata “if (jika)” selain itu, dalam satu kalimat
pengandaian harus terdiri dari kalimat yang bisa berdiri sendiri (independent clause) dan
kalimat yang bergantung dengan kalimat lainnya serta tidak bisa berdiri sendiri (dependent
clause.) 
Rumus Conditional Sentence Type 1

If + S + V (-s/-es atau bare infinitive) , S + will + Verb 1 (Future tense)


atau
S + will + Verb 1 (Future Tense) if + S + V (-s/-es atau bare infinitive)
Keterangan:
Untuk semua Subject Pronoun selalu gunakan kata “will” meskipun subject pronounnya adalah “I & We”.

Berikut ini adalah contoh kalimat conditional sentence type 1:

1. If I come early to school, I will tell you.


(Jika saya datang cepat ke sekolah, saya akan memberitahukanmu.)

2. If they bully me, I will report them to police.


(Jika mereka menganggu saya, saya akan melaporkannya kepada polisi.)

3. If Lucy come to see me, I will deliver your message to her.


(Jika Lucy datang mengunjungi saya, saya akan menyampaikan pesanmu padanya.)

4. If your brother skips classes, I will tell you.


(Jika adikmu membolos, saya akan melaporkannya padamu.)

5. If something happens, I will call you.


(Jika sesuatu terjadi, saya akan menghubungimu.)

6. Robby will tell you the truth if you ask him to.


(Robby akan mengatakan yang sebenarnya jika kamu menyuruhnya.)

7. I will go to the dentist if I got toothache


(Saya akan pergi ke dokter gigi jika saya merasa sakit gigi.)

8. Robin will buy that bag if his mother gives him money.


(Robin akan membeli tas itu jika ibunya memberikannya uang.)

9. I will buy your lunch if you treat me.


(Saya akan membelikan makan siangmu jika kamu mentraktirku.)

10. Lucy will come to your party if you invite her.


(Lucy akan datang ke pestamu jika kamu mengundangnya.)

3. Conditional Sentence Type 2


Kalimat-kalimat conditional sentence type 2 merupakan jenis-jenis kalimat yang digunakan
sang pelaku untuk mengharapkan sesuatu hal yang kenyataannya tidak sedang terjadi
ataupun kemungkinan tidak bakalan terjadi di masa mendatang.

Dalam tata bahasa (grammar) Inggris, setiap kalimat pengandaian harus disertai dengan
kata “if” yang bermakna “jika, kalau, seandainya”. Begitu pula pengaplikasiannya dalam
kalimat conditional sentence type 2. Selain itu, dalam kalimat pengandaian, selalu terdapat 2
kalimat, di mana yang satunya merupakan kalimat yang bisa berdiri sendiri disebut
( independent clause) dan kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri ( Dependent Clause).
Rumus conditional sentence type 2

If + S + V2( past tense) , S + would + V1 (past future tense)


Ataupun
S + would + V1 (past future tense) if + S + V2 (past tense)
Yang perlu diingat dalam penggunaan rumus ini adalah kita tidak menggunakan kata “should”
untuk subject pronoun ” I & We”, meskipun biasanya kedua kata tersebut selalu diikuti
dengan shall ataupun should. Namun, hal ini berbeda untuk pemakaian dalam conditional
sentence type 2. Semua subject pronoun hanya boleh memakai kata “would”.

Berikut ini adalah contoh kalimat conditional sentence type 2

1. If I were Ricky, I would hit that boy.


(Jika saya adalah Ricky, saya akan menghajar laki-laki itu.)

2. If the weather were nice, we would go on a picnic.


(Jika cuacanya cerah, kita akan pergi piknik.)

3.  If I were Dennis, I would not come to Lucy’s house.


(Jika saya adalah Dennis, saya tidak akan datang ke rumah Lucy.)

4. If you were a nice person, you would not do that thing.


(Jika kamu adalah orang yang baik, kamu tidak akan melakukan hal itu.)

5. If I were Kevin, I would not skip the class and get into trouble.
(Jika saya adalah Kevin, saya tidak akan membolos kelas dan mendapat masalah.)

6. You would look prettier if you were thinner.


(Kamu akan kelihatan lebih cantik jika lebih kurus.)

7. Your brother would feel happy if you let him use your motorcycle.
(Adik kamu akan merasa senang jika kamu membiarkannya menggunakan sepeda
motormu.)

8. Mother would feel happy if we moved back to her hometown.


(Ibu akan merasa bahagia jika kita pindah kembali ke kampung halamannya.)

9. Grandmother would not feel alone if you visited her.


(Nenek tidak akan merasa kesepian jika kamu mengunjunginya.)

10. Your sister would tell your parents if you skipped classes.


(Adik perempuanmu akan melaporkan pada orangtuamu jika kamu membolos.)
4. Conditional Sentence Type 3
That is impossible that the condition will be fulfilled because it refers to the past.
Dalam conditional type II ini juga menjelaskan bahwa sesuatu hal yang mustahil yang akan
terjadi karena pengandaian itu dilakukan dimasa lalu dan juga tidak akan terjadi lagi pada
waktu itu.
Pada conditional type III ini menjelaskan sebuah situasi di masa lalu. Tindakan ini bisa saja
terjadi dimasa lalu jika kondisi tertentu telah terpenuhi.
Main clause dalam type III ini juga dapat diletakkan diawal atau didepan sebuah kalimat. Jadi
tidak bisa pakai koma dan juga bisa berbentuk negative.
Conditional Sentence Type 3 adalah kalimat-kalimat pengandaian yang diungkapkan oleh sang
pelaku yang berharap agar hal yang terjadi sesuai yang diharapkan meskipun kenyataannya
tidak akan mungkin terjadi karena hal yang diungkapkan sudah lewat masanya serta tidak
mungkin diulang kembali. Dalam kalimat pengandaian, “if” yang berarti “jika” merupakan kata
yang paling lazim ditemukan sebab penggunaan kata ini merupakan sebuah keharusan.

Rumus Conditional Sentence Type 3

If + past perfect , S + would/ should / could have + past participle


atau
S + would/should/could have + past participle, if + past perfect
Struktur conditional sentence type 3 terdiri dari if clause dengan pola if + past perfect yang
menjelaskan sebuah kondisi dan main clause dengan pola S + would/should/could have +
past participle yang menjelaskan hasil akhir yang terjadi. Penempatan kata if bisa di awal
kalimat serta pertengahan kalimat. Selain itu, penggunaan conditional sentence tidak terbatas
hanya pada kalimat positif melainkan bisa digunakan di seluruh jenis kalimat baik kalimat
negatif yang menggunakan “not”, ataupun kalimat interogative/ kalimat tanya.

Contoh conditional sentence type 3

1. If I had known that you come back to Indonesia, I would have visited you.
(Jika saya tahu bahwa kamu akan pulang ke Indonesia, saya akan telah mengunjungimu.)

2. If Lucy had known about your bad issues, she would have not dated you.
(Jika Lucy telah mengetahui tentang, dia tidak akan berpacaran denganmu.)

3. If Rendy had heard about the singing competition news, he would have registered.
(Jika Rendy telah mendengar mengenai berita kompetisi menyanyi itu, ia akan telah
mendaftar.)

4. If Maggie’s mother had told her about her sickness, she would have brought her to hospital.
(Jika ibu Maggie memberitahukannya mengenai penyakitnya, ia akan telah membawanya ke
rumah sakit.)

5. Would you have sent me to school if I had asked you to?


(Akankah kamu telah mengantarku ke sekolah jika saya menyuruhmu?)

6. I would have get that ticket concert if I had queued up since early morning.
(Saya akan telah mendapatkan tiket konser itu jika saya mengantri sejak pagi-pagi.)
7. The suprise party would have been successful if Tiara had not revealed everything.
(Pesta kejutan itu akan telah berhasil jika Tiara tidak membocorkan segalanya.)

8. Kris could have win the competition if he had answered the last question correctly.
(Kris bisa saja telah memenangkan kompetisi itu jika ia menjawab pertanyaan terakhir
dengan benar.)

9. Rere would have extended her visit period in Korea if her mother had given her the
permission to.
(Rere telah akan memperpanjang periode kunjungannya di Korea jika ibunya memberikan
izinnya.)

10. I would have not eaten that cake if I had known that it is stale.
(Saya telah tidak akan memakan kue itu jika saya mengetahui bahwa kue itu basi.)

Anda mungkin juga menyukai