Anda di halaman 1dari 27

PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI

Matilda Martha Paseno, Ns.,M.Kes


PENDAHULUAN
• Oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh
• Oksigen proses metabolisme sel
• Kekurangan oksigen menyebabkan tubuh, secara fungsional mengalami
kemunduran, sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap
(Permanan)

KEMATIAN
Sensitif
kekurangan
O2

2-5 MENIT

KERUSAKAN
> 5 MENIT OTAK SECARA
PERMANEN

KEMATIAN
PENGERTIAN

OKSIGEN (O2) OKSIGENASI

• Adalah satu komponen gas dan • Adalah peristiwa menghirup


unsur vital dalam proses udara dari luar yang
metabolisme untuk mengandung oksigen (O2)
mempertahankan kelangsungan kedalam tubuh serta
hidup seluruh sel-sel. Oksigen menghembuskan
memegang peranan penting karbondioksida (CO2) sebagai
dalam semua proses tubuh hasil sisa oksidasi.
secara fungsional.
ANATOMI
SISTEM
PERNAPASAN
SALURAN PERNAPASAN ATAS
Hidung
• Rongga hidung dilapisi dengan membran
mukosa (selaput lendir) yang sangat banyak
mengandung vaskular (pembuluh darah).
• Fungsi: menyaring udara yang masuk melalui
hidung oleh bulu yang ada dalam vestibulum
(rongga hidung), kemudian dihangatkan serta
dilembabkan.
Faring
• Faring merupakan pipa yang memiliki otot,
memanjang dari dasar tengkorak sampai
esofagus yang terletak di belakang nasofaring
(belakang hidung), elakang mulut ( orofaring),
dan belakang laring (laringo faring).
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan
saluran pada traktus respiratorius dan digestif
Laring (Tenggorokan) atau organ suara merupakan struktur epitel
kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya
vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi
benda asing dan memudahkan batuk
Trakea
disebut juga batang
tenggorok

Ujung trakea bercabang


menjadi dua bronkus
yang disebut karina
Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan
dan kiri
Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk
percabangan menjadi bronkiolus
terminalis (yang tidak
mempunyai kelenjar lendir dan
silia)
Bronkiolus Respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian
menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap
sebagai saluran transisional
antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas
Duktus Alveolar dan Sakus
Alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian
mengarah ke dalam duktus
alveolar dan sakus alveolar
kemudian menjadi alveoli
Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu
membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel
yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang
aktif secara metabolik dan mensekresi
surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi
permukaan dalam dan mencegah alveolar
agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag
yang merupakan sel-sel fagotosis dan
bekerja sebagai mekanisme pertahanan
Paru-Paru
• Merupakan organ yang
elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga
dada atau toraks
• Paru kanan lebih besar dan
terbagi menjadi 3 lobus
• Paru kiri lebih kecil dan
terbagi menjadi 2 lobus
OTOT-OTOT PERNAFASAN
Inspirasi :
Otot sternokleidomastoideus, otot skalanes,
otot pektoralis ninor, otot serratus anterior,
dan otot interkostalis sebelah luar mengalami
kontaraksi sehingga menekan diafragma
kebawah dan mengangkat rongga dada
untuk membantu udara masuk ke dalam
paru-paru.

Ekspirasi :
Otot-otot transversal dada, otot interkostalis
sebelah dalam, dan otot abdominal
mengalami kontraksi, sehingga mengangkat
diafragma dan menarik rongga dada untuk
mengeluarkan udara dari paru-paru.
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh
terdiri atas 3 tahap:
• Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara
atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau
sebaliknya
PROSES • Difusi yaitu pertukaran gas-gas (Oksigen dan
OKSIGENASI karbondioksida) antar alveolus dan kapiler paru-
paru
• Transport yaitu pengangkutan oksigen melalui
darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya
karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler
PENGATURAN PERNAPASAN
• Pengaturan pernapasan terdiri dari control saraf dan
kimia untuk mempertahankan konsentrasi normal
oksigen, karbon dioksida dan ion Hidrogen di dalam
cairan tubuh
• Sistem saraf tubuh menyesuaikan kecepatan ventilasi
alveolar untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehingga
PO2 dan PCO3 tetap relative konstan
PUSAT PERNAPASAN
• Merupakan sejumlah kelompok saraf yang berada di dalam Medula
Oblongata dan Pons Serebral
• Pusat kemosensitif yang berada di medula Oblongata
sangat sensitive terhadap terhadap peningkatan CO2
darah atau konsentrasi ion Hidrogen.
• Dengan memperngaruhi pusat pernapasan lain, pusat
ini dapat meningkatkan aktifitas pusat inspirasi dan
frekuensi serta kedalaman inspirasi.
•Selain stimulasi kimia secara langsung pada
pusat pernapasan di otak, reseptor saraf khusus
yang sensitive terhadap penurunan konsentrasi
O2 berada diluar sistem saraf pusat di dalam
korpus karotis ( tepat diatas percabangan arteri
carotis komunis) dan korpus aorta
• Penurunan konsentrasi oksigen arterial menstimulasi
kemoreseptor ini dan kemudian pada gilirannya akan
menstimulasi pusat pernapasan untuk meningkatkan
ventilasi.
• Dari ketiga gas darah: Hidrogen, Oksigen, dan Karbon
Dioksida yang dapat mencetuskan kemoreseptor.
• Peningkatan Karbon Dioksida normalnya adalah yang paling
kuat menstimulasi pernapasan
• Pada Klien yang memiliki penyakit paru kronis
(emfisema), konsentrasi oksigen, bukan konsentrasi
karbon dioksida yang menjadi pemicu utama dalam
pengaturan pernapasan.
• Untuk kasus diatas penurunan konsentarsi oksigen
yang merupakan stimulus utama pernapasan ->
suplemen oksigen konsentrasi rendah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi
Pernapasan
•Usia
•Lingkungan
•Gaya hidup
•Status Kesehatan
•Medikasi
•Sters
MASALAH
KEBUTUHAN • Hipoksia, merupakan kondisi tidak tercukupinya
OKSIGEN pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh
akibat defisiensi oksigen atau peningkatan
penggunaan oksigen dalam tingkat sel.
Takipnea, merupakan pernapasan yang
memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per menit

PERUBAHAN Bradypnea, merupakan pola pernapasan


POLA yang lambat dan kurang dari 10 kali per
menit
PERNAPASAN
Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam
mengkompensasi peningkatan jumlah
oksigen dalam paru agar pernapasan lebih
cepat dan dalam
Kussmaul, merupakan pola pernapasan cepat
dan dangkal.

Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk


mengeluarkan karbondioksida dengan cukup
yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar.

Dispnea, merupakan perasaan sesak dan berat


saat bernapas

Ortopnea, kesulitan bernapas kecuali dalam


posisi duduk atau berdiri.
• Cheyne-stokes merupakan sikus pernapasan yang
amplitodonya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian
mulai dari sikus baru
• Pernapasan Paradoksial, meupakan pernapasan yang
ditandai dengan pergerakan pergerakan dinding paru
yang berlawanan arah dari keadaan normal, sering
ditemukan pada keadaan atelektasis.
• Pernapasan Biot, merupakan pernapasan dengan irama
yang mirip dengan Cheyne- Stokes, tetapi amplitodonya
tidak teratur, sering dijumpai pada rangsangan selaput
otak, TIK yang meningkat, trauma kepala, dll.
• Stridor, merupakan pernapasan bising yang terjadi
karena penyempitan pada saluran pernapasan. Pola ini
pada umumnya ditemukan pada kasus spasme trakea,
atau obstruksi laring.

Anda mungkin juga menyukai