1. Conditional Type 0
Secara umum, “zero conditional” mengacu pada kalimat conditional yang mengungkapkan
implikasi faktual, ketimbang menggambarkan situasi hipotesis atau keadaan potensial di masa
depan. Istilah tata bahasa ini digunakan ketika kedua klausa berada dalam present tense,
namun kalimat tersebut dapat dirumuskan dengan berbagai tenses, suasana hati, atau sesuai
dengan situasinya.
First Conditional - Merepresentasikan Kondisi yang Nyata Saat ini dan di Masa Depan
"First conditional" mengacu pada pola yang digunakan dalam kalimat prediktif
kondisional, yaitu yang berkaitan dengan konsekuensi dari kemungkinan
peristiwa di masa depan. Dalam pola kondisional pertama ini, kondisi
diekspresikan menggunakan present tense. Dalam beberapa ekspresi baik itu
umum, klasik atau formal, subjungtif ini kadang-kadang akan ditemukan
beberapa kali. Konsekuensi dalam conditional sentence ini adalah dengan
menggunakan konstruksi masa depan dengan kata "will" atau "shall".
Conditional sentence type 1 atau first conditional digunakan ketika
result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk
terwujud di masa depan karena condition-nya realistik untuk dipenuhi.
Rumus dan Contoh Kalimat
3. Conditional Type 2
Perlu dicatat bahwa "second conditional" mengacu pada pola yang digunakan
untuk menggambarkan situasi hipotesis, biasanya kontrafaktual dengan
kerangka waktu sekarang atau masa depan. Dan, dalam bentuk normal dari
second conditional, klausa kondisi berada dalam bentuk lampau walaupun
tidak memiliki makna lampau. Konsekuensinya diungkapkan dengan
menggunakan konstruksi kondisional dengan kata bantu “would”.
4. Conditional Type 3
● If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
● We might have gone to South America if she had not been pregnant.
(Kamu mungkin telah pergi ke Amerika Selatan jika dia tidak hamil.)