Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Aldy Alfarish

Kelas : XII RPL

Tugas 1
1. Tema apa yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ?
2. Bagaimana alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ?
3. Dimanakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang tergambar dalam novel Ronggeng
Dukuh Paruk ?
4. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ?
5. Bagaimanakah karakter tokoh – tokoh dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ?
6. Apa pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ?

Jawaban :

1. Tema percintaan, sosial dan budaya.


Tema sosial adalah tema yang berhubungan dengan antar manusia yang terdapat pada cerita
tersebut.
Tema budaya adalah tema yang berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan yang
berlangsung di dalam masyarakat tersebut.

2. Alur maju, mundur dan gabungan


3. Latar tempat:
- di hutan
- di rumah Sakarya
- di rumah nenek Rasus
- di halaman rumah Kartareja
- di Pekuburan Secamenggala
- di Pasar Dawuan

Latar waktu
- Tengah malam
- pagi hari
- sore hari
- malam hari

Latar Suasana
- Ceria
- Panik
- Terkesima

4. Tokoh utama :
- Srintil
- Rasus
Tokoh pendukung :
Dursun
Warta
Sakarya
Ki Secamenggala
Ki Kartareja
Nyi Kartareja
Sakum
Nenek Rasus
Santayib
Istri Santayib
Sulam
Siti
Sersan Slamet
Kopral Pujo
Tampi Masusi

5. Karakter tokoh Ronggeng Dukuh Paruk:

Rasus : bersahabat, penyayang, pendendam, pemberani


Srintil : Bersahabat, seorang ronggeng, agresif, Dewas
Dursun : bersahabat
Warta : bersahabat, perhatian dan penghibur
Sakarya (Kakek Srintil): Penyayang, tega
Ki Secamenggala : nenek moyang asal Dukuh Paruk
Kartareja dan Nyai Kartareja : mistis, egois
Sakum : hebat
Nenek Rasus : linglung
Santayib (Ayah Srintil) : bertanggungjawab, keras kepala
Istri Santayib : Keibuan, prihatin
Dower : mengusahakan segala macam cara
Sulam : penjudi dan berandal, sombong
Siti : alim
Sersan Slamet    : penyuruh, tegas
Kopral Pujo : penakut
Tampi : penyayang, sabar.
Masusi. Jahat, hidung belang, pendendam.
6. Pesan yang terdapat pada novel Ronggeng Dukuh Paruk , yaitu :
 Kemiskinan dekat dengan kebodohan
 Cinta itu harus tulus dari hati
 Jangan menipu orang lain untuk kepentingan sendiri
 Jangan serakah dan mengambil hak orang lain
 Jangan mudah percaya kepada orang lain.

Tugas 2

Setelah membaca kutipan Novel tersebut, apakah kamu dapat menganalisis unsur kebahasaan
novel Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu, buatlah kelompok
3-4 orang lalu tuliskanlah hasil diskusimu!

Unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk:

Majas atau gaya bahasa dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk antara lain :

1. Gaya Bahasa Simile atau perumpamaan

Gaya bahasa perumpamaan adalah dua perbandingan dua hal yang pad ahakikatnya berlainan dan
yang sengaja kita anggap sama. Gaya bahasa tersebut antara lain:
a. Suaranya melengking seperti kelana panjang. (hal 9)
b. Pohon-pohon yang bergoyang itu tampak olehnya sebagai kelompok manusia dalam tarian aneh.
(hal 159-160)
c. Srintil berlari seperti pipit dikejar alap-alap. (hal 278)
d. Mereka mendengus dan menggeram seperti macan berhasil menerkam menjangan . (hal 141)

2. Gaya bahasa metafora


Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata bukan arti sebenarnya melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan dan perbandingan. Dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ditemukan majas
metafora antara lain sebagai berikut:
a. Ketiak daun kelapa. (hal 14)
b. Sorot matanya menyala. (hal 122)
c. Rasus sama-sama berdarah Dukuh Paruk. (hal 274).
d. Membuat luka di hati Srintil. (hal 142)

3. Gaya bahasa personifikasi


Gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati atau barang
tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.

Contoh majas tersebut dalam novel ronggeng dukuh paruk antara lain sebagai berikut:
a. Ketika angin tenggara menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di musim kemarau. (hal 13)
b. Dalam kerimbunan daun-daunnya yang sedang dipagelarkan harmoni alam. (hal 111)
c. Namun api dan kesumat telah menunjukkan keangkuhannya di dukuh Paruk (hal 260)

Anda mungkin juga menyukai