Anda di halaman 1dari 4

Tema yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah tema percintaan, sosial, dan budaya.

Tema percintaannya mengenai percintaan dari Srintil atau seorang penari ronggeng dengan Rasus atau
teman masa kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara.

Tema sosialnya yaitu mengenai permasalahan warga Dukuh Paruk yang dilanda kelaparan dan
kemiskinan.

Tema budayanya yaitu mengenai pemilihan ronggeng yang telah menjadi adat atau kebiasaan dukuh
tersebut.

Alur yang Tergambar dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Alur yang terdapat para paragraf pertama novel Ronggeng Dukuh paruk menggunakan alur mundur.

Untuk paragraf kedua dan seterusnya menggunakan alur maju.

Maka dapat disimpulkan bahwa alur yang digunakan yaitu alur campuran.

Latar Tempat, Waktu, dan Suasana yang Tergambar dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Latar tempat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah di Dukuh Paruk, di tepi kampung, di pelantaran
yang membatu di bawah pohon nangka.

Latar waktunya yaitu sore hari, tengah malam, tengah hari, pagi, dan malam hari.

Sementara itu untuk latar suasana yaitu ceria, terkesima, dan panik.Tokoh utama dari novel Ronggeng
Dukuh Paruk yaitu Rasus dan Srintil.

Sementara itu untuk tokoh pendukungnya yaitu Dursun, Warta, Sakarya, Kartareja dan Nyai Kartareja,
Sakum, Nenek Rasus, Santayib, istri Santayib, Dower, Sulam, Siti, Sersan Slamet.

Kemudian Kopral Pujo, Tampi, dan Masusi.

Karakter Tokoh-tokoh Ronggeng Dukuh Paruk

Karakter tokoh Ronggeng Dukung Paruk yaitu Rasus penyayang, pemberani, dan pendendam.

Srintil memiliki tokoh penayang, agresif, dan dewasa.

Dursun bersahabat, Warta perhatian dan penghibur, Sakarya peyayang dan tega, Kartareja dan Nyai
Kartareja egois, Sakum Kemudian Santayib bertanggungjawab dan keras kepala, istri Santayib keibuan
dan perhatian, Dower pekerja keras, Sulam sombong, Siti alim, Sersan Slamet tegas, Kopral Pujo
penakut.

Lalu Tampi penyayang dan sabar, Masusi jahat dan pendendam.

Pesan yang Disampaikan dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk


Pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu agar kita semua mau dan mampu
melihat seseorang itu tidak hanya dari luarnya saja melainkan juga dari hatinya.Pesan lainnya yaitu
jangan menyia-nyiakan orang yang telah sepenuh hati mencintai kita.

Serta jangan mudah terpengaruh dengan keadaan duniawi karena suatu saat penyesalan akan datang
dalam hidupmu.

1. Tema yang menonjol adalah tentang Cinta dan Kemiskinan

2. Alur yang diguna Alur atau jalannya cerita dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” menggunakan alur
maju yang disertai dengan “flash back” atau kembali ( mundur ) kemasa lalu, baik yang dialami oleh
tokoh utama atau pemeran lainya. Dalam cerita ini yakni ditengah-tengah cerita pengarang
menceritakan kembali masa lalu yang sempat dialami oleh pemeran cerita.

3. Latar tempat:

- di hutan

- di rumah Sakarya

- di rumah nenek Rasus

- di halaman rumah Kartareja

- di Pekuburan Secamenggala

- di Pasar Dawuan

Latar waktu

- Tengah malam

- pagi hari

- sore hari

- malam hari

Latar Suasana

- Ceria

- Panik

- Terkesima

4. Tokoh Utama

- Srintil
- Rasus

Tokoh pendukung

Dursun

Warta

Sakarya

Ki Secamenggala

Ki Kartareja

Nyi Kartareja

Sakum

Nenek Rasus

Santayib

Istri Santayib

Sulam

Siti

Sersan Slamet

Kopral Pujo

Tampi Masusi

5. Karakter tokoh Ronggeng Dukuh Paruk:

Rasus : bersahabat, penyayang, pendendam, pemberani

Srintil : Bersahabat, seorang ronggeng, agresif, Dewas

Dursun : bersahabat

Warta : bersahabat, perhatian dan penghibur

Sakarya (Kakek Srintil): Penyayang, tega

Ki Secamenggala : nenek moyang asal Dukuh Paruk

Kartareja dan Nyai Kartareja : mistis, egois


Sakum : hebat

Nenek Rasus : linglung

Santayib (Ayah Srintil) : bertanggungjawab, keras kepala

Istri Santayib : Keibuan, prihatin

Dower : mengusahakan segala macam cara

Sulam : penjudi dan berandal, sombong

Siti : alim

Sersan Slamet : penyuruh, tegas

Kopral Pujo : penakut

Tampi : penyayang, sabar.

Masusi. Jahat, hidung belang, pendendam.

6. Pesan yang disampaikan antara lain:

- Kemiskinan dekat dengan kebodohan

- Cinta itu harus tulus

- Jangan menipu orang lain

- Jangan serakah

- Jangan mudah percaya kepada orang lain

Anda mungkin juga menyukai