Anda di halaman 1dari 2

NAMA = MUHAMMAD LUQMAN HAKIM

No/Kelas= 26/XII IPA 3

UNSUR INTRINSIK

1. Tema yang yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah tema percintaan, sosial dan
budaya.

2. Alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah alur campuran, yaitu menggunakan
alur maju yang disertai dengan “flash back” atau kembali (mundur) kemasa lalu.

3. Latar tempat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk: di hutan, di rumah Sakarya, di rumah nenek Rasus,
di halaman rumah Kartareja, di Pekuburan Secamenggala dan di Pasar Dawuan.

Latar waktu: tengah malam, pagi hari, sore hari, dan malam hari

Latar Suasana: Ceria, panik dan terpesona.

4. -Tokoh utamanya yaitu Srintil dan Rasus.

-Tokoh pendukung yaitu Dursun, Warta, Sakarya, Ki Secamenggala, Ki Kartareja, Nyi Kartareja, Sakum,
Nenek Rasus, Santayib, Istri Santayib, Sulam, Siti, Sersan Slamet, Kopral Pujo, dan Tampi Masusi.

5. - Srintil : penyayang, agresif dan dewasa

- Dursun : bersahabat - Warta : perhatian dan penghibur

- Sakarya (Kakek Srintil): penyayang dan tega - Kartareja dan Nyai Kartareja : egois

- Sakum : hebat - Nenek Rasus : linglung

- ayah Srintil : tanggungjawab & keras kepala - Siti : alim

- Istri Santayib : keibuan dan prihatin - Dower : pekerja keras

- Sulam : sombong - Sersan Slamet: tegas

- Kopral Pujo : penakut -Masusi: Jahat dan pendendam.

6. - Kemiskinan dekat dengan kebodohan.

- Cintailah orang lain dengan tulus.

- Jangan menipu orang lain dan jangan serakah.

- Jangan mudah percaya kepada orang lain.


Unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk analisis bahasa atau penggunaan majas.

1. Bahasa Simile atau Perumpamaan

a. Suaranya melengking seperti kelana panjang. (Hal 9)

b. Pohon-pohon yang bergoyang itu tampak olehnya sebagai kelompok manusia dalam tarian aneh. (Hal
159-160)

c. Srintil berlari seperti pipit dikejar alap-alap. (Hal 278)

d. Mereka mendengus dan menggeram seperti macan berhasil menerkam menjangan. (Hal 141)

2. Gaya Bahasa Metafora

a. Ketiak daun kelapa. (Hal 14)

b. Sorot matanya menyala. (Hal 122)

c. Rasus sama-sama berdarah Dukuh Paruk. (Hal 274)

d. Membuat luka di hati Srintil. (Hal 142)

3. Gaya Bahasa Personifikasi

a. Ketika angin tenggara menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di musim kemarau.

b. Dalam kerimbunan daun-daunnya yang sedang dipagelarkan harmoni alam. (Hal 111)

c. Namun api dan kesumat telah menunjukkan keangkuhannya di dukuh Paruk. (Hal 260)

Anda mungkin juga menyukai