Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan wayang golek berasal atau dipengaruhi oleh latar belakang

budaya yang berbeda. Walaupun demikian, wayang golek merupakan karya


sastra lisan yang berkembang di Jawa Barat dan digemari oleh masyarakatnya.
Perkembangan wayang golek yang terus dialami sampai sekarang selalu
menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Perkembangan wayang golek
menurut Salmun dimulai oleh perkembangan wayang kulit pada jaman Erlangga
berkuasa pada tahun 1050 M. Ketika itu hanya diceritakan seperti dongeng
(Salmun, 1961 : 10-27)
Pada tahun 1583, Sunan Kudus membuat wayang golek, maksudnya dapat
ditonton pada siang hari (Sopandi, 1984:69). Hasil ciptaan inilah dikemudian hari
berkembang di Jawa Barat. Daerah yang pertama dimasuki adalah Cirebon,
bahasa yang digunakannya pun masih bahasa Jawa.
Tema yang selalu ditampilkan adalah mengenai kisah-kisah Wong Agung Menak
yang mempunyai nama-nama seperti Amir, Amir Mukminin, Jayadimurti,
Jayengjurit, Jayenglaga, Jayengsatru, dll. Wayang tersebut dikenal dengan nama
Wayang Cepak.
Pada Tahun 1808-1811 setelah ada jalan pos yang dibangun Daendels, wayang
golek mulai masuk ke Priangan (Sopandi, 1984:70). Bahasa yang dipakai sudah
Bahasa Sunda, sehingga pada waktu itu mulai banyak dalang dan masyarakat
yang menggemari wayang golek.
Setelah Perang Dunia II di Jawa Barat ada wayang modern yang diciptakan oleh
R.U. Partasuwanda. Perkembangannya dimulai pada jaman Jepang. Ketika itu
orang sangat sulit untuk menyaksikan pertunjukan wayang golek karena
pemerintah Jepang membuat larangan agar tidak ada pesta yang melewati pukul
24.00 sedangkan pertunjukan wayang golek memerlukan waktu yang cukup
panjang.
Banyak masyarakat yang mengajukan permintaan pada pemerintah Jepang agar
wayang golek disiarkan melalui radio dan akhirnya jawatan radio Jepang
menerima permintaan tersebut. Dalang pertama yang menyanggupi mengisi
acara tersebut adalah R.U. Partasuwanda, tetapi waktu pertunjukannya pun
hanya 3 jam. Dalam keadaan seperti itu, R.U. Partasuwanda mencoba membuat
wayang golek yang bisa dipentaskan selama 3 jam. Dengan diilhami oleh
pertunjukan sandiwara, ia menciptakan wayang model baru yang kemudian
dikenal dengan wayang modern.
Dari dalang generasi R.U. Partasuwanda sampai pada tahun 1980-an Wayang
golek mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama pada tahun 1980an setelah hadirnya dalang (alm) H. Ade Kosasih Sunarya dan H. Asep Sunandar
Sunarya.
Wayang golek mulai mendapat tempat di masyarakat hal ini dikarenakan
kreatifitas mereka untuk bisa menarik massa. Eksistensi kedua dalang tersebut
sampai saat ini masih mempengaruhi perkembangan wayang golek di Jawa Barat
karena keduanya selalu beradaptasi terhadap apresiasi masyarakat.

Wayang Golek adalah sebuah boneka tradisional orang sunda asal Jawa Barat,
Indonesia. Terbuat dari kayu albasiyah. Diukir dan dicat dengan detil dan
dikenakan baju. Semuanya dibuat dengan tangan.
Dimainkan oleh satu orang, seorang Dalang. Dalang menyuarakan berbagai
tokoh wayang, menggerakan kepala, tangan, dan badan sehingga wayang
terlihat hidup.
Pertunjukkannya disebut Pagelaran Wayang Golek. Diiringi berbagai macam alat
musik gamelan dan sinden (penyanyi wanita) serta alok (penyanyi laki-laki).
Pagelaran wayang golek biasanya dilakukan malam hari, memakan waktu kurang
lebih 6-7 jam.
Ceritanya mengambil dari kisah Mahabrata (Turunan Bharata) dan Ramayana
(Petualangan Rama), tetapi dikurangi dan ditambahkan disesuaikan dengan
budaya setempat, yakni budaya Sunda. Pagelaran wayang golek biasanya
digelar dalam rangka syukuran khitanan, pernikahan, peresmian berbagai hal,
baik oleh perorangan maupun instansi. Penuh dengan didikan dan hiburan.Tokoh
yang terdapat pada seni Wayang Golek:
1. SEMAR BADRANAYA
Semar merupakan pengasuh dan jadi salah satu penasehat
Pandawa bersama dengan Batara Kresna, tetapi dalam cerita
Ramayana, Semar juga selaku penasehat Batara Rama. Semar
adalah sosok panutan, sederhana, bijaksana dan tak jarang
menjadi tokoh yang menjadikan suasana mencair saat terjadi
ketegangan.
Semar adalah seorang Dewa atau Batara yang diturunkan ke
bumi dan menyamar sebagai manusia biasa. Sebenarnya
bernama Sanghyang Ismaya, Semar mempunyai seorang istri bernama Dewi
Sutiragen yang merupakan putri dari kerajaan Sekarnumbe dan mempunyai 3
(tiga) orang putra yakni :

a. CEPOT
Humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli sama siapapun baik
kesatria, raja maupun para dewa (santai aja). lewat humor tetap
memberi kritik dan nasehat.
Sastrajingga/Cepot biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah
kisah. Slalu menemani para kesatria Madukara yang jadi majikanya.
Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan - pesan
bebas bagi penonton baik itu nasehat, kritik, maupun sindiran.
dimana cara menyampaikanya melalui guyon (bodor/lawakan).
b. DAWALA

Dawala adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan


Semar Badranaya dan Sutiragen. Sangat setia menemani
kakaknya Cepot kemana pun pergi.

c. GARENG.
Gareng adalah anak bungsu Semar dan Sutiragen. Kakaknya
yang pertama Cepot dan yang kedua Dawala. Gareng biasanya
tidak pernah ikut kedua kakaknya pergi. Dia lebih sering di
rumah bersama ibunya. Sedangkan kedua kakanya selalu ikut
bersama ayahnya pergi bersama para "dunungan"
(baca=majikan) dari kerajaan. Dalam pewayangan jawa Gareng
adalah anak pertama, namun dalam pewayangan sunda
Gareng adalah ank bungsu.
Gaya bicara Gareng terkesan kasar dan kurang sopan. Dia
sering mengeluarkan kata-kata kasar. Hal ini dikarenakan dia
adalah anak bungsu dan lebih manja dibandingkan kakakkakaknya. Namun dia tetap jenaka seperti halnya para punakawan lainnya. Dia
pun selalu membela kebenaran dan memberikan petuah kepada semua orang

2.

YUDISTIRA

Adalah putra sulung (paling tua) di Pandawa, dia merupakan raja Amarta yang mempunyai sifat
bijaksana, pemurah dan hati yang bersih. Dalam hidupnya hampir tak pernah berkata bohong.

3. BIMA

Atau sering disebut Bratasena, merupakan putra kedua Pandu Dewanata dari
dewi Kunti Nalibrata, mempunyai perawakan yang tinggi besar, bersikap tegas
dan memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, cenderung
tempramental. Bima menganggap semua orang sama derajatnya, makanya dia
gak pernah berkata kata halus dengan siapa saja termasuk tidak pernah duduk
dihadapan mereka. Bima merupakan titisan dari Batara Bayu.

4. ARJUNA
Punya julukan Janaka karena terkenal punya banyak istri, Permadi (tampan) dan sebutan lainnya.
Arjuna adalah putra ketiga di Pandawa, dia gemar berkelana, bertapa dan berguru mencari ilmu. Guru
nya yang paling terkenal yakni Resi Dorna dari Padepokan Sokalima. Mempunyai
paras rupawan sehingga banyak digilai para wanita, Arjuna memiliki sifat cerdik dan
pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.

5. NAKULA
Merupakan anak Pandu Dewanata dari istrinya yang bernama Dewi Madrim, Ia
mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan tombak.
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan
dapat menyimpan rahasia.

6. SADEWA
Dia merupakan putra paling bungsu di Pandawa, meskipun Sadewa merupakan yang
paling muda, namun ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. Sadewa
merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu mengetahui kejadian yang
akan datang.

7. ANOMAN

Anoman Perbancana Suta. Kera berbulu putih sakti mandraguna,


mempunyai kuku Pancanaka. Putra Hyang Pawana Guru (Batara
Bayu) dan Dewi Anjani.
Menjadi senapati (panglima tentara) di Kerajaan Kiskenda. Pada
saat perang Alengka, Anoman membantu Batara Rama melawan
Rahwana dan bala tentaranya. Anoman pula yang membinasakan
Rahwana dengan menjepit tubuh Rahwana dengan dua gunung
kembar Sonara-Sonari. Ia juga memiliki umur yang sangat panjang, karena
ditugasi menyimpan sukma Rahwana di dalam cupunya.
Memiliki beberapa ajian: Aji Bayubajra (mengeluarkan angin puyuh sebesarbesarnya), Aji Mundri, Aji Kemayan, Aji Pameling, Aji Sepiangin (lompat tinggi
bahkan terbang), Aji Triwikrama (tubuh menjadi besar), Bayu Rota (kekuatan
atau kecepatan secepat angin), Sirna Bobot (aji untuk meringankan tubuh saat
terbang atau pun loncat).
Sejak kecil dibawa oleh Batara Bayu ke Panglawung untuk dididik ilmu
pengetahuan dan perang yang dibantu oleh dewa-dewa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai