Kelompok.8
Anggota kelompok:
Nadia fauziah putri
Pendidikan islam diperoleh Raden Makhdum Ibrahim pertama kali adalah dari
ayahnya sendiri di pesantren ampeldenta. Sejak kecil, sunan ampel sudah
mempersiapkan putranya itu sebagai penerus untuk mensyiarkan ajaran islam di
bumi nusantara. Beranjak remaja, Raden Makhdum Ibrahim pergi ke negri pasai,
aceh,untuk berguru kepada syekh maulana ishak, ayahanda sunan giri. Sejak kecil,
sudah tampak kecerdasan dan keuletan Raden Makhdum Ibrahim dalam menuntut
ilmu.
Selain di bombing oleh sunan ampel dan syehk maulana ishak, Raden Makhdum
Ibrahim juga berguru kepada banyak ulama lainnya. Hingga akhirnya, Raden
Makhdum Ibrahim diakui ke ilmuannya yang mumpuni dalam penguasaan fikih,
ushuluddin, tasawuf, seni, satra, arsitektur, dan bela diri silat.
Kelak, keterampilan silat sunan bonang berguna ketika ia mengalahkan seorang
perampok bernama Raden said. Raden Said pun tunduk dan bertobat, kemudian ikut
menyebar dakwah islam dan menjadi anggota wali songo yang di kenal sebagai sunan
kalijaga.
Sunan bonang juga mahir memainkan wayang sertar menguasai seni dan sastra jawa.
Dalam pertunjukan wayang sunan bonang menambahkan ricikan yaitu kuda, gajah,
harimau, garuda, kereta perang, dan rampogani untuk memperkaya pertunjukannya.
Saat ini, naskah asli Suluk wujil disimpan di perpustakaan universitas Leiden,
Belanda. Suluk wujil diakui sebagai salah satu karya sastra terbesar di nusantara
karena isinya yang indah serta kandungannya yang kaya dalam menafsirkan
kehidupan beragama.
Dalam kesenian wayang kulit, sunan bonang tidak berperan sendiri . ia dibantu oleh
tokoh tokoh yang lain seperti sunan kalijaga, sunan prawoto, dan raden fatah untuk
menyempurnakan kesenian wayang kulit.
*Masjid demak
Dikisahkan bahwa ada 4 orang wali ang berperan dalam proses pembangunan masjid
demak, yaitu sunan bonang,sunan ampel,sunan gunungjati, dan sunan kalijaga. Peran
keempatnya menurut aboebakar(1995) terlihat dalam pembuatan tiang penyangga
yang di sebut dengan istilah “soko guru”.
*Gamelan
*Tembang
Tembang tembang ciptaan sunan bonang sampai saat ini terus berkumandang merdu
di tengah masyarakat. Salah satu tembang ciptaannya yaitu “TOMBO ATI”.
Sejumlah tembang ciptaanya terdapat dalam tembang macapat, seperti sinom,
wirangrong, kinanti, asmorodono atau dandanggulo. Dalam tradisi yang berkembang
dimasyarakat Madura, tembang macapat disebut dengan istilah “ mamacah”.
*suluk wijil
Adalah karya sastra sunan bonang yang bercorak tasawuf paling awal dalam sastra
jawa yang isinya menitik beratkan masalah hakiki seputar wujud dan rahasia rahasia
terdalam dari ajaran agama islam, dipandu dengan pertanyaan metafisik yang
substansial.
Ajaran tasawuf sunan bonang memadukan ajaran Ahlussunnah bergaya tasawuf dan
garis salah ortodoks. Ajaran sunan bonang berintikan kepada filsafat cinta (‘isyq)
yang sangat mirip dengan kecenderungan jalaludin rumi. Menuru beliau, cinta sama
dengan iman, pengetahuan intuitif (makrifat) dan kepatuhan kepada Allah SWT atau
haqqul yaqin.