Nama kelompok :
Wayang Wong atau wavang Orang adalah teater klasik yang didalamnva mempunyai unsur
unsue tari Klasik dan menggunakan dialog prosa tanpa dinyanyikan. Kadang-kadang juga
menggunakan dialog prosa tanpa dinyanyikan atau tembang. Lagu-lagu yang dinyanyikan
adalah lagu Macapat. Untuk melukiskan suasana dipergunakan suara dalang. Dalam melukiskan
suasana sang dalang kadang kadang menggunakan nyanyian (disebut suluk), kadang kadang
tanpa nyanyian tetapi dalam bentuk bahasa indah. Lakon yang diambil adadah dari epos
Ramayana dan Mahabarata,
JENIS TEATER
Pertunjukan boneka dilakukan sejak Kuno, Sisa peninggałannya di makam-makam India
Kuno, Mesir, dan Yunani Boneka dipakai untuk legenda atau kisah.kisahYang bersifat religius
(keagamaan). Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara Yang berbeda_ Boneka tangan
dipakai di tangan boneka tongkat dagerakkan dengan tongkat Yang dipegung dari bawah.
marrionette atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang temput lali
boneka diikatlkan
Selain Itu, conłoh teater boneká Yang cukup populer ialah pertujukan wayang kulił, Dałam
pertunjukan Wayang kulit wayang dimainkan di belakang Iayar tipis dan sinar lampu
menciptakan bayangan wayang di layar Penonton wanita duduk di depan layar, menonton
bayangan tersebut Penonton pria duduk di belakang layar dan mononton wayang secara
langsung,
Beralih ke luar negeri, pertujukan Boneka Bunraku dari .jepang mampu melakukan banyak
sekali gerakan sehingga diperlukan tłga dalang untuk menggerakkannya, Dalang berpakaian
hitam dan duduk persis di depan penonton. Dalang ułama mengendalikan kepala dan lengan
kanan Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnva.
LAKON WAYANG WONG
Merupakan salah satu lakon drama tari (wayang wong) gaya Yogyakarta yang mengambil cerita
Ramayana, yang sebenarnya masih merupakan kombinasi antara Ramayana dan Mahabarata. Lakon
Rama menggambarkan reinkarnasi Rama ketubuh Kresna. Lakon ini merupakan kelanjutan dari Rama
Nitik. Persaingan yang khas untuk mendapatkan putri juga ditampilkan dalam lakon ini. Istri Prabu
Barata yaitu Dewi Antrakawulan menawarkan sebuah sayembara, bahwa ia hanya akan mencintai
ksatria yang dapat menebak teka tekinya.Empat orang peserta sayembara tampil dalam kompetisi itu,
dan Leksmana keluar sebagai pemenang. Namun demikian sebenarnya keikut sertaannya dalam
sayembara itu adalah atas nama Barata, hingga Antrakawulan bisa dipertemukan kembali dengan
suaminya. Lakon ini berakhir dengan reinkarnasi Prabu Rama ke dalam Prabu Kresna.
Laksmana : Benar Kanda, kita sebaiknya lebih berhati hati karena hamba mempunyai firasat buruk
Rama : Engkau benar, janjj ku untuk membawamu beserta dewi sinta dalam kondisi semula harus aku
tepati.
(datang surpanaka)
Surpanaka : ( menghampiri Sri rama ) wahai pria perkasa, bolehkah aku mengenalmu?
Laksmana : kanda, sebaiknya kanda berhati hati ,sepertinya dia bukan wanita biasa
Rama : Tentu saja laksmana, aku tau kalau dia adalah seorang raksasa
Surpanaka : wahai pria yang tampan dan gagah perkasa, siapakah namamu?
Laksmana : hei , jangan mengganggu tuanku seperti itu
Rama : tenangkanlah dirimu laksmana, kita tidak boleh berkata kasar kepada seorang wanita
Surpanaka : tentu saja aku tidak mengganggu. Apakah tuanku sudah mempunyai istri?
Rama : maafkan kelakuan adikku laksmana, namaku Rama aku sudah memiliki seorang istri
Surpanaka : Sialan, padahal aku mau melamarmu..
Rama : coba saja kau rayu adiku dia belum memiliki istri
Surpanaka : baiklah, pria tampan, bolehkah aku meminangmu untuk sekali saja?
Laksmana : tidak, aku tidak suka denganmu!
(datanglah sinta)
Sinta : Kanda Rama, laksmana , makan siang sudah siap, kalian boleh masuk ke gubuk.
Sinta : laksmana, siapakah wanita ini?, dan mengapa dia mendekati kanda rama?
Laksmana : Dia berusaha untuk menggoda kami berdua tuanku
Sinta : Kurang ajar, berani beraninya engkau marayu suamiku, wanita macam apa engkau ini?!!
Surpanaka : ( Marah) engkau lah yang salah, karena telah mengambil calon suamiku. Akan ku bunuh
engkau sekarang juga
Rama : ( melindungi sinta) wahai wanita hina, engkau tidak akan semudah itu membunuh istriku.
Laksmana : ( melesatkan panah kea rah surpanaka ) Rasakan ini, dan pergilah dari sini!!