Anda di halaman 1dari 12

JOGED : Jurnal Seni Tari Volume 21 No.

1 April 2023
p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171 p. 71 - 82

Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat Episode


di Panggung Terbuka (Open Air)
Benny Harminto

Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta


Jl. Suryodiningratan No. 8, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, 55143.
Telp/Fax (0274)419791
email: Bennysmki1112@gmail.com

RINGKASAN

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pertunjukan sendratari Ramayana


Prambanan empat episode. Sendratari merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan
tari dan drama tanpa dialog. Tempat pertunjukan berada di panggung terbuka (open air) yang
latar belakangya terdapat pemandangan (landscape) Candi Prambanan. Yayasan Roro
Jonggrang merupakan grup pertama kali pendukung sendratari ini sejak tahun 1961. Cerita
Ramayana diangkat dari epos Hindu lalu diadaptasi dengan budaya Jawa dan menjadi tarian.
Berdasarkan fakta yang ada, cerita tersebut muncul dari relief batu yang dipahat di Candi
Prambanan. Sendratari ini termasuk tari kolosal yang didukung oleh sekitar 100 orang yang
terdiri dari 70 penari dan 30 pengrawit. Metode yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah
deskriptif kualitatif. Data yang akan dianalisis meliputi empat adegan yang terdiri dari, Sinta
Ilang, Anoman Duta, Kumbokarno Gugur, dan Kembalinya Sinta (api suci). Data tersebut
berguna untuk mendapatkan informasi mengenai pertunjukan Ramayana yang ada Candi
Prambanan.

Kata Kunci: Yayasan Roro Jonggrang, Sendratari Ramayana, Candi Prambanan.

ABSTRACT

This article aims to describe the four-episode Ramayana Prambanan ballet show. This ballet is a
performance that combines dance and drama without dialogue. The venue for the show is on an
open air stage with a view of Prambanan Temple in the background. This ballet is a roro
jonggrang foundation group which is the first group since 1961. The story of the Ramayana is
based on the Hindu epic and then adapted to Javanese culture which becomes a dance. Based on
the facts, the story emerged from the stone reliefs carved in Prambanan Temple. This ballet
includes a colossal dance consisting of about 100 people consisting of 70 dancers and 30
musicians. The method that will be used in this paper is descriptive qualitative. The data to be
searched includes four scenes consisting of, Sinta Ilang, Anoman Duta, Kumbokarno Falls, and

71
JOGED : Jurnal Seni Tari Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat
p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171 Episode di Panggung Terbuka (Open Air)

The Return of Sinta (holy fire). This data is useful for obtaining information about the Ramayana
performance at Prambanan Temple. f

Keywords: Roro Jonggrang Foundation, Ramayana Ballet, Prambanan Temple.

72
Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat JOGED : Jurnal Seni Tari
Episode di Panggung Terbuka (Open Air) p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171

I. PENDAHULUAN dunia terutama India, Asia Tenggara, dan


Indonesia (Petir Abimanyu, 2014). Di
Seni pertunjukan di Daerah Istimewa
Indonesia cerita ini dikemas kembali secara
Yogyakarta mempunyai berbagai macam
unik dan dipadukan dengan tata budaya lokal
ragam. Keberagaman tersebut dapat dilihat
yang mengangkat karakter Rama Wijaya
dari bentuk seni pertunjukan yang sering
sebagai seorang pahlawan.
dipentaskan di pedesaan, kompleks wisata
candi, maupun di istana kerajaan (karaton) Pemilihan sebuah seni pertunjukan
Yogyakarta. Salah satu seni pertunjukan sebagai penutur cerita pahlawan atau bisa
yang masih eksis sampai saat ini adalah disebut sebagai wiracarita Ramayana karena
pergelaran Ramayana Prambanan yang ada dalam meyampaikan pertunjukannya
di kompleks taman wisata candi Prambanan. mengutamakan gerak gerik untuk penguat
Pertunjukan ini dipertunjukkan pada bulan ekpresi sebagai penganti dialog, sehingga
Mei sampai Agustus setiap bulan purnama di diharapkan dalam menyampaikan ceritanya
panggung terbuka (open air) atau sebelah dapat bisa dipahami oleh penonton. Singkat
utara panggung tertutup (Trimutrti). Dalam cerita yang mengisahkan perjalanan prabu
pengertiannya Sendratari Ramayana Rama dan adiknya Laksama untuk mencari
merupakan sebuah pertunjukan yang Dewi Shinta istrinya yang diculik oleh prabu
mengabungkan tari dan drama tanpa adanya Rahwana dari negara Alengka Diraja. Cerita
dialog. Cerita Ramayana diangkat dari relief tersebut sangat familiar di kalangan
candi Prambanan. Sendratari ini merupakan masyarakat umum, baik seniman atau yang
sendratari yang paling sering dipergelarkan tidak mengenal tari dalam sebuah
sejak tahun 1961 di sebelah wetan kali atau pertunjukan. Kepopuleran cerita ini tidak
selatan candi Prambanan. Ada pendapat lain dapat tergantikan oleh epos-epos yang hadir
mengatakan Sendratari Ramayana adalah pada masa kini. Karena Ramayana bisa
sebuah kisah legendaris yang berasal dari menjadi penghantar tidur bagi anak-anak.
negeri India. Selama berabad-abad Sebuah cerita popular ini, sekarang sudah
Ramayana menjadi sebuah epik yang sangat menjadi warisan budaya masyarakat.
digemari oleh semua lapisan masyarakat di

73
JOGED : Jurnal Seni Tari Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat
p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171 Episode di Panggung Terbuka (Open Air)

Ramayana dalam perkembangannya secara untuk Sugriwa, Subali, dan Anggodo, warna
f
turun-temurun dalam sebuah lakon putih untuk Hanoman, warna kuning untuk
pewayangan baik wayang orang maupun Jembawan, dan warna biru untuk Anilo.
wayang kulit, konon yang merupakan kisah Awal mulanya, pendukung Ramayana
nyata yang pernah terjadi di negara India. yayasan Roro Jonggrang dilakukan oleh
Cerita ini sering diceritakan di dalam lakon para penari dari Surakarta.
sebuah pewayangan. Selain dilestarikan
Sendratari Ramayana diambil
lewat lakon pewayangan, kisah-kisah
berdasarkan cerita yang ada di relief pahatan
tersebut juga banyak diulas dan disajikan
batu yang ada di Candi Prambanan. Menurut
dalam bentuk buku-buku, novel, dan
Timbul Haryono (77 tahun) selaku penasihat
dijadikan film kolosal yang mempunyai nilai
yayasan Roro Jonggrang, yayasan ini lahir
estetik.
pada tahun 1961. Awalnya pertunjukan
II. PEMBAHASAN diselenggarakan di selatan Candi Prambanan
atau lebih dikenal dengan istilah wetan kali.
Pergelaran Sendratari Ramayana empat
Namun, pada sekitar tahun 1980 pertunjukan
episode merupakan sebuah pertunjukan
dipindah di barat Candi Prambanan yang
yang menggabungkan tari dan drama tanpa
juga disebut kulon kali. Saat ini pertunjukan
dialog. Pertunjukan ini biasanya disebut
diselenggarakan di panggung terbuka out
juga sebagai Ramayana gaya Surakarta.
door (open air) dan panggung tertutup
Gaya tersebut dapat dilihat dari ragam gerak
Trimurti. Pertunjukan ini berlangsung pada
yang digunakan seperti, lumaksono,
bulan Mei sampai bulan Oktober setiap
sidangan sampur, nggambul, mbesut, dan
tahunnya. Pertunjukan ini terdiri dari empat
tanjak. Selain ragam gerak yang digunakan,
episode dan pemilihan bulan tersebut
hal unik lainnya adalah kostum yang
bertepatan pada bulan purnama tiba (R.M
digunakan oleh penari kelompok wanara
Soedarsono, 1999). Dari cerita empat
(kera). Seluruh tubuh penari dilumuri cat
epidosde tersebut di antaranya.
sesuai dengan peran yang mereka bawakan.
Warna tersebut dapat dilihat seperti, merah

74
Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat JOGED : Jurnal Seni Tari
Episode di Panggung Terbuka (Open Air) p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171

A. Episode 1 Hilangnya Sita

Setiap episode dalam pertunjukan Dilanjutkan dengan menceritakan


Ramayana selalu diawali dengan lantunan Rama, Sita, dan Laksmana yang berada di
nyanyian sinden yang berisi tentang Hutan Dandaka. Dengan kelicikan Rahwana,
pemberitahuan kepada penonton bahwa Kalamarica diminta untuk mengelabui Dewi
pergelaran Ramayana selalu diawalli dengan Sita mengubah dirinya menjadi Kijang
bulan purnama atau padang bulan. Episode kencana. Sita sangat tergoda oleh Kijang
pertama menggambarkan istana Alengka Kencana yang merupakan penjelmaan
yang keadaannya masih baik. Setelah itu Marica, lalu Rama pergi memburu kijang
datang Sarpakenaka yang merupakan adik tersebut demi memenuhi permintaan Sita.
kandung dari Rahwana, yang melaporkan ke Selanjutnya Sita yang ditinggal Laksmana
kakaknya bahwa hidupnya telah dilukai oleh diculik Rahwana, Jatayu berusaha menolong
adik Rama Wijaya yaitu Laksmana. Akibat Sita, dan Rama bertemu Jatayu yang hampir
pemberitahuan tersebut Rahwana marah tewas, cerita selanjutnya yaitu
besar dan akan membalaskan sakit hati menggambarkan perang
Sarpakenaka. Keputusan Rahwana untuk antara Subali dan Sugriwa hingga tewasnya
menculik Dewi Sita bersama Marica yang Subali di Goa Kiskendo dengan bala tentara
disebut juga sebagai Buto Cakil. kera atau wanara.

B. Episode 2 Anoman Duta

Cerita pada malam kedua, yaitu


adegan pertama menggambarkan Gua
Kiskenda yang dihadiri Sugriwa, Rama,
Laksmana, dan penugasan 4 duta yang
dipimpin Hanuman untuk mencari Sita.

Gambar 1. Hilangya Sita di hutan Dandaka oleh Selanjutnya menceritakan rombongan


Rahwana (Benny Harminto, 2022)
Hanuman yang tertipu jebakan dan tipu daya

75
JOGED : Jurnal Seni Tari Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat
p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171 Episode di Panggung Terbuka (Open Air)

Sayempraba hingga buta. Dengan tertipunya tertangkap oleh Indrajit lalu dibakar di
f
Hanuman lalu menceritakan Raja Garuda Kerajaan Alengka Diraja.
Sempati menyembuhkan Hanuman dan
rombongannya lalu memberi petunjuk cara
menuju Alengka. Di kerajaan Alengka
Diraja, Sita yang dirayu oleh Rahwana di
Taman Argasoka, dengan kelihaiannya berisi
pertemuan Hanuman dengan Sita di taman
Argasoka dan perang Hanuman
dengan Indrajit hingga Hanuman tertahan
dengan panah bernama Nogoposo. Dengan Gambar 2. Anoman membakar kerajaan Alengka
Diraja, (Benny Harminto, 2022)
tertangkap Hanuman, Indrajit membawa
Hanuman ke hadapan Rahwana. Rahwana C. Episode 3 Kumbakarna Gugur

yang marah memukul Hanuman sampai Pada malam ketiga menggambarkan

jatuh, dan Wibisana memperingatkan usaha Rama bersama bala tentara keranya

Rahwana bahwa tidak layak memperlakukan untuk membangun jembatan yang

duta yang tidak berdaya, dan berakhir dengan menghubungkan India Selatan dengan

diusirnya Wibisana dari Alengka. Lalu Alengka. Sesudah jembatan dibangun lalu

Hanuman dihukum dengan cara kedatangan Anggada sebagai utusan ke

membakarnya hidup-hidup, namun Alengka, bahwa Rahwana yang hendak

Hanuman dengan kesaktiannya malah membunuh Anggada dicegah

mengambil sebagian api yang membakarnya oleh Kumbakarna dan berakhir dengan

dan berlari ke arah tumpukan jerami sebagai diusirnya Kumbakarna. Setelah itu perang

tiruan perumahan di Alengka dan besar antara tentara Alengka dengan pasukan

membakarnya. Hanuman meninggalkan kera yang dipimpin oleh Sugriwa. Dengan

Alengka untuk melapor kepada Rama kemenangan pasukan kera Indrajit membalas

Wijaya di kerajaan. Berikut adalah gambar dengan melepaskan panah Nogoposo yang

Anoman menjadi duta Alengka yang berwujud ular dan melumpuhkan pasukan

76
Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat JOGED : Jurnal Seni Tari
Episode di Panggung Terbuka (Open Air) p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171

kera. Nagoposo dalam Sendratari Ramayana menewaskan Kumbakarna, para bidadari


Prambanan ditampilkan dengan wujud lima menyambut arwah Kumbakarna, karena
orang penari wanita yang mengenakan Kumbakarna tewas bukan karena membela
busana seperti ular bewarna hijau. Rahwana tetapi membala negaranya yaitu
Adanya Wibisana seorang adik kandung Alengka Diraja.
Rahwana yang mengetahui kelemahannya
Wibisana membalas dengan panah Garuda D. Episode 4 Api Suci atau kembalinya
dan berhasil menawar efek dari Nogoposo, Sita
lalu panah garuda ditampilkan dengan wujud Episode empat atau terkahir pada
sejumlah penari dengan kostum burung pergelaran Ramayana yaitu menggambarkan
garuda yang ditarikan oleh laki-laki. Rahwana yang merayu Sita, namun Sita tetap
menolak rayuan Rahwana. Dengan
ditolaknya Rahwana, ia lalu mengelabui
Dewi Sita dengan cara menunjukkan kepala
yang mirip dengan Rama dan Laksmana
yang menurut Dewi Sita kedua kakak
beradik tersebut sudah tewas. Lalu Dewi Sita
pingsan. Cerita masih berlanjut dengan
Gambar 3. Gugurnya Kumbakarna dimedan perang
secara mukswa yang dikelilingi bidadari, (Benny perang antara pihak Rama dan Rahwana,
Harminto, 2022)
dengan kekalahan bala tantara Alengka
Diraja. Rahwana kemudian turun ke medan
Adegan selanjutnya pertarungan antara
perang dan tewas di tangan Rama dengan
Indrajit dengan Laksmana yang
busur panah. Akan tetapi Rahwana tidak bisa
dimenangkan oleh Laksama. Adegan
mati karena memiliki Aji Pancasona yang
terakhir pada malam ketiga menggambarkan
diberi oleh Subali ketika menjadi raja Goa
pertarungan antara Kumbakarna dan
Kiskendo. Ajian tersebut yang khasiatnya
Sugriwa. Sugriwa yang tedesak dibantu oleh
apabila tubuhnya menyentuh tanah, ia pasti
Laksmana. Laksmana akhirnya
akan hidup kembali, lalu Ketika panah sakti

77
JOGED : Jurnal Seni Tari Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat
p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171 Episode di Panggung Terbuka (Open Air)

Rama mengenai tubuh Rahwana, Hanuman Rama, Sita, Laksmana, serta pembesar bala
f
mengejarnya serta menghimpit tubuh tentara kera menjadi satu kembali. Cerita pun
Rahwana dengan gunung yang besar berakhir.
sehingga Rahwana tidak dapat bergerak lagi.
Tokoh dalam pertunjukan Ramayana
Dengan kematian Rahwana, Rama yayasan Roro Jonggrang
menobatkan Wibisana sebagai raja Alengka
1. Rama Wijaya yang merupakan raja
yang baru, lalu Hanuman membawa Dewi
Ayodya: berwatak halus luruh.
Sita kepada Rama Wijaya. Kehadiran Sita
2. Dewi Sita yang merupakan istri dari
ditolak oleh Rama, karena Sita dianggap
Rama Wijaya: halus luruh.
sudah tidak suci karena telah disentuh
3. Lesmana yang merupakan adik dari
Rahwana.
Rama Wijaya: halus luruh.
4. Rahwana yang merupakan raja Alengka
Diraja: putra gagah branyak.
5. Sugriwa yang merupakan saudara
kembar Subali: putra gagah.
6. Subali kakak dari Sugriwa yang bersifat
menyejukkan hati: putra gagah.
7. Anggada merupakan anak dari Subali:
Gambar 4. Kembalinya Sita pada Rama Wijaya, putra gagah.
(Benny Harminto, 2022)
8. Hanoman atau sebutan kera bewarna
putih: putra gagah.
Dewi Sita menangis dan akan
9. Burung Jatayu yang merupakan burung
membuktikan kesuciannya dengan
besar: putra gagah.
percobaan masuk ke kobaran api. Sita
10. Wibisana yang merupakan adik
akhirnya ditolong oleh dewa api yaitu Batara
Rahwana: putra halus.
Brama, Sita turun dari gundukan api
11. Kumbakarta yang merupakan raksasa
percobaan dibimbing oleh Brama dan
besar: putra gagah.
menemui Rama. Adegan diakhiri dengan

78
Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat JOGED : Jurnal Seni Tari
Episode di Panggung Terbuka (Open Air) p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171

12. Nila yang merupakan kera bewarna 26. Atikaya yang merupakan adik dari
gelap: puta gagah. Indrajit: putra gagah.
13. Anjani yang merupakan ibu dari
Hanoman: putri halus. III. PENUTUP
14. Dasarata yang merupakan ayah dari
Sendratari Ramayana adalah
Rama: putra halus luruh.
pertunjukan drama tari Jawa yang
15. Indrajit yang merupakan putra sulung
mengangkat cerita dari epos Ramayana.
Rahwana: putra gagah branyak.
Wiracarita Ramayana yang sangat
16. Kosalya yang merupakan ibu dari Rama
monumental dan banyak mempengaruhi
Wijaya: putri halus.
budaya Jawa berasal dari India (R.S
17. Jambawanta yang merupakan kera
Sastrahardjana, 2013). Namun cerita-cerita
bewarna kuning: putra gagah.
Ramayana Jawa yang biasa dipertunjukkan
18. Aswanikumba yang merupakan anak
dalam pentas wayang dan sendratari
kedua dari Kumbakarna: putra gagah.
bersumber dari Serat Rama karya
19. Kumba-kumba yang merupakan anak
Yasadipura. Selain itu masih ada Rama
pertama Kumbakarna: putra gagah.
Keling, dan Serat Kandhaning Ringgit
20. Pasurama yang merupakan keturunan
Purwa, yang semuanya ditulis dalam bahasa
maharesi Bregu: putra halus.
Jawa baru. Cerita Ramayana versi lain yang
21. Prahasta yang merupakan paman
berkembang di Indonesia adalah Kakawin
Rahwana: putra gagah.
Ramayana, Rama Tantra, Satrugna,
22. Satrugna yang merupakan saudara
Sumarasantaka, Kapiparwa, dan Agyasta
kembar Lesmana: putra halus.
(Petir Abimanyu, 2014).
23. Sumali yang merupakan adik dari
Malyawan: putra gagah. Sendratari Ramayana berawal dari
24. Sumitra yang merupakan istri prabu gagasan penggalangan dana untuk berbagai
Dasarata: putri halus. proyek pembangunan melalui
25. Surpanaka yang merupakan adik pariwisata. Menteri GPH Djatikoesoemo
Rahwana: putri branyak. melontarkan ide membuat pergelaran drama

79
JOGED : Jurnal Seni Tari Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat
p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171 Episode di Panggung Terbuka (Open Air)

tari yang ditampilkan di depan Candi pariwisata khususnya di Yogyakarta.


f
Prambanan. Beliau terinspirasi oleh Dampak keberhasilan proyek ini bahkan
pertunjukan Ballet Royale du Cambode di telah melahirkan bentuk-bentuk pertunjukan
depan Kuil Angkor Wat Kamboja yang sendratari Ramayana yang dikemas untuk
dilihatnya saat berkeliling ke beberapa wisatawan dan disajikan di berbagai tempat,
negara. Ia yakin bahwa pertunjukan dengan seperti hotel-hotel, istana/keraton, restoran.
latar belakang Candi Prambanan akan
Berlatarkan Candi Prambanan nan
memukau. Cerita yang dipilih adalah
megah, pergelaran kolosal Sendratari
Ramayana dengan pertimbangan wiracarita
Ramayana Prambanan berlangsung dengan
ini ditemui hampir di seluruh negara Asia
meriah. Meski tanpa dialog, pertunjukan
Tenggara. Atas persetujuan presiden
yang menyatukan seni tari, drama, dan musik
Soekarno, pada bulan April 1960
tradisional dalam satu panggung ini selalu
dibangunlah panggung terbuka yang megah
berhasil memikat para penonton dan
di depan candi Prambanan, dengan kapasitas
membuat mereka terhanyut dalam kisah
tempat duduk 2000-3000 orang. Tanggal 26
Ramayana. Dalam balutan lampu sorot
Juli 1961 untuk pertama kalinya sendratari
warna-warni, Candi Prambanan di malam
Ramayana dipentaskan, dan menjadi
hari semakin terlihat megah. Suasana pun
momentum bersejarah bagi perkembangan
makin meriah tatkala sinden melantunkan
drama tari di Indonesia. Pertunjukan dalam
tembang Jawa dalam iringan musik gamelan.
bentuk sendratari dengan media tari dan
Di panggung utama, sekelompok penari
gamelan ini merupakan ciptaan baru bagi
menggerakkan badannya dengan gemulai.
dunia pementasan seni di Indonesia. Pada
Ini bukanlah pertunjukan tari biasa, namun
pementasan pertama istilah yang digunakan
pertunjukan Sendratari Ramayana
adalah Ramayana Ballet, tetapi pada tahun-
Prambanan alias kolaborasi seni drama tanpa
tahun berikutnya diubah menjadi Sendratari
dialog dan tari yang mengisahkan tentang
Ramayana. Keberhasilan produksi sendratari
cerita Ramayana.
Ramayana di pelataran Candi Prambanan
ternyata mampu membangkitkan industri

80
Sendratari Ramayana Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat JOGED : Jurnal Seni Tari
Episode di Panggung Terbuka (Open Air) p-ISSN 1858-3989 | e-ISSN 2655-3171

Ucapan terimaksih Dana, I Wayan. (2015) Kraton Ratu Boko


Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Budaya dan Ekologi. Yogyakarta:
Penerbit Lembah Manah.
Yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-
Nya, untuk menyelesaikan tulisan artikel Nuraini, Indah. (2011). Tata Rias dan
Busana Wayang Orang Gaya Surakarta.
yang berjudul Sendratari Ramayana
Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta
Prambanan Yayasan Roro Jonggrang Empat
Pudjasworo, Bambang. (2012). “Filsafat
Episode di Panggung Terbuka (open air).
Joged Mataram”. Tidak diterbitkan.
Tulisan ini merupakan hasil dari pengamatan
R. M Soedarsono. (1999). Seni Pertunjukan
terhadap pertunjukan di Ramayana Ballet
Indonesia dan Pariwisata. Bandung:
Prambanan. Trimakasih kepada penasehat Masyarakat Seni Pertunjukan.
yayasan Roro Jonggrang karena sudah
R. S Sastrahardjana. (2013). Carita
bersedia bekerjasama untuk menyelesaikan Ramayana. C V. Cendrawasih Asri:
tulisan ini. Trimakasih kepada Prof. Dr. Sukoharjo, Surakarta.
Timbul Haryono, M.Sc. yang telah Sumaryono. (2012). Ragam Seni
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran Pertunjukan Tradisional di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:
untuk membantu mengerjakan tulisan ini. UPTD Taman Budaya.
Trimakasih kepada seluruh penari Ramayana
Suryobronto, GBPH. (1981). Mengenal Tari
yang telah sabar meluangkan waktu memberi Klasik Gaya Yogyakarta. Yogyakarta
informasi mengenai pertunjukan Yayasan Soedarsono dan Narawati, T. (2014).
Roro Jonggrang. Dramatari di Indonesia, Kontinuitas
dan Perubahan, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
DAFTAR SUMBER ACUAN
Soedarsono. (2000). Wayang Wong Gaya
A. Sumber Tertulis Yogyakarta. Masa Gemilang dan
Abimanyu, Petir. (2014). Ajaran-Ajaran Memudar. Seri Pustaka Keraton
Nusantara 3, Yogyakarta: Tarawang.
Emas Ramayana-Mahabarata. Laksana:
Yogyakarta Soerdarsono. (1997). Wayang Wong, Drama
Tari Ritual Kenegaraan di Keraton
Dananjaya, James. (1986). Folkor Indonesia. Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah
Jakarta: Pustaka Grafiti Mada University Press.

81

Anda mungkin juga menyukai