Anda di halaman 1dari 7

GAMBAR MOTIF HIAS

NUSANTARA
Nama Kelompok
Meliana Putri Priatna
Indriyani Putri
Nabila Agustin Ainun
Silvia Agus Tina
Kelas V-B

Relief Ramayana

Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik oleh


Rahwana. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu
Rama mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari Ramayana, yaitu
pagelaran wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti
setiap malam bulan purnama. Latar belakang panggung Trimurti adalah pemandangan megah
tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.

Motif Batik Kawung

Motif batik Kawung konon diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan Mataram, dan
merupakan salah satu anggota Motif Larangan di samping 7 (tujuh) motif larangan lainnya
seperti Parang, Parang Rusak, Cemukiran, Sawat, Udan Liris, Semen, dan Alas-alasan.
Kawung juga termasuk desain yang sangat tua, terdiri dari lingkaran yang saling
berinterseksi. Motif Batik Kawung dikenal di Jawa sejak abad 13 yang muncul pada ukiran
dinding pada beberapa kuil/candi di Jawa, seperti Prambanan dan daerah Kediri. Selama
bertahun-tahun, patra ini dilindungi hanya untuk keluarga kerajaan Kraton. Lingkaranlingkaran, terkadang diisi dengan dua atau lebih tanda silang atau ornamen lain seperti garisgaris berpotongan atau titik-titik.

Ukiran Jepara

Kabupaten Jepara terkenal dengan ukiran kayu para pengrajinnya yang sangat khas.
Ukiran ini mereka namakan dengan istilah ukiran Jeporonan, yang bermakna ukiran dan
meubel dari Jepara.
Ukiran dan kerajinan Jepara memang khas dan diminati konsumen, baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri. Namun tahukah Anda kemahiran pengrajin Jepara ini konon
berhubungan dengan sebuah cerita legenda yang menyertainya.

Topeng yogyakarta

Dalam pagelaran Wayang yang diciptakan oleh Hamengku Bhuwono I ( 1755-1792 )


dalam kengekspresian karakter gerak tari tokoh-tokoh wayang untuk peran kera dan raksasa
dalam pentas Ramayana maupun Mahabharata pemainnya dilengkapi dengan pemakaian
topeng, sedangkan untuk tokoh satria dan wanita tidak mengenakan topeng.
Dalam pementasan Wayang Orang Gedong punakawan Pentul dan Tembem
mengenakan topeng separuh muka sehingga dapat berdialog secara leluasa tanpa mengangkat
topeng. Lain halnya dengan pementasan ceritera Panji para pemainnya mengenakan topeng
dengan

cara

agak

direnggangkan

sedikit

sehingga

pemain

dapat

mengucapkan

antawacananya. Pada topeng gaya Yogyakarta kumis dibuat dengan cara menyungging warna
hitam.

PaBarre Allo

Berasal dari Bahasa Toraja, yaitu Barre: Bulatan atau Bundaran dan Allo: Matahari.
PaBarre Allo berarti ukiran yang menyerupai matahari yang bersinar terang, memberi
kehidupan kepada seluruh mahluk penghuni alam semesta. Ukiran ini diletakkan pada bagian
rumah adat yang berbentuk segitiga dan mencuat condong keatas yang dalam bahasa Toraja
disebut Para Longa, dan di letakkan di bagian belakang dan depan Rumah adat. Ukiran ini
biasa diletakkan diatas ukiran PaManuk Londong.

Motif bali

Motif Bali merupakan salah satu jenis motif ukiran tradisional yang berkembang di
Nusantara. Motif ini seperti halnya motif tradisional yang lain, erat hubungannya dengan
pemberian nama-nama kerajaan yang terdapat pada wilayah tersebut. Motif Bali adalah motif
ukiran yang diduga merupakan peninggalan raja-raja atau kerajaan yang telah mengalami
kemajuan kebudayaan pada jaman itu. Motif Bali ini bentuknya lemah gemulai, berirama
dengan gayanya yang luwes, agung dan berwibawa, seolah-olah menggambarkan kepribadian
sang raja dan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai